Anda di halaman 1dari 7

Pengurangan Resiko, Pencegahan

Penyakit Dan Promosi Kesehatan

Disusun oleh:
Raini Sari Mansyur
160101016

Dosen pembimbing:
Armaita,SKM, M.Si
Pengertian Pengurangan Resiko Bencana (P
RB)
• Bencana bukan merupakan istilah yang asing bagi masy
arakat Indonesia. Namun, bencana sebagai sistem peng
etahuan (epistimologi) tidak mudah dipahami secara m
enyeluruh (komprehensif)
• Tenaga Kesehatan Masyarakat dibutuhkan saat kedarur
atan bencana untuk menetapkan prioritas pelayanan ke
sehatan, mengikuti perkembangan dan mengkaji kemb
ali prioritas kesehatan, mendeteksi dan merespon epide
mic, mengevaluasi efektifias program, menjamin keters
ediaan bahan dan mengevaluasi kualitas pelayanaan ke
sehatan dan aspek pemerataan di wilayah bencana.
KONSEP PENGURANGAN RESIKO BENCANA
• Konsep penanggulangan bencana mengalami pergese
ran paradigma dari konvensional menuju ke holistik.
Pandangan konvensional menganggap bencana itu su
atu peristiwa atau kejadian yang tak terelakan dan ko
rban harus segera mendapatkan pertolongan, sehingg
a fokus dari penanggulangan bencana lebih bersifat b
antuan (relief) dan kedaruratan (emergency)
• Tujuan penanggulangan bencana berdasarkan panda
ngan ini adalah menekan tingkat kerugian, kerusakan
dan cepat memulihkan keadaan.

• Paradigma yang berkembang berikutnya adalah p
aradigma mitigasi, yang tujuannya lebih diarahka
n pada identifikasi daerah-daerah rawan bencana,
mengenali pola-pola yang dapat menimbulkan ke
rawanan dan melakukan kegiatan –kegiatan mitig
asi yang bersifat struktural (seperti membangun k
onstruksi) maupun non struktural seperti penataa
n ruang, building code dan sebagainya.
• Paradigma yang terkhir adalah paradigma pengur
angan resiko.
Pencegahan dan Mitigasi Promosi Kesehatan
• Mitigasi pasif
• Tindakan pencegahan yang tergolong dalam mitigasi pasif antara lain:
• 1. Penyusunan peraturan perundang-undangan
• 2. Pembuatan peta rawan bencana dan pemetaan masalah.
• 3. Pembuatan pedoman/standar/prosedur
• 4. Pembuatan brosur/leaflet/poster
• 5. Penelitian / pengkajian karakteristik bencana
• 6. Pengkajian / analisis risiko bencana
• 7. Internalisasi PB dalam muatan lokal pendidikan
• 8. Pembentukan organisasi atau satuan gugus tugas bencana
• 9. Perkuatan unit-unit sosial dalam masyarakat, seperti forum
• 10. Pengarus-utamaan PB dalam perencanaan pembangunan
• Mitigasi aktif
• Sedangkan tindakan pencegahan yang tergolong dalam mitigasi aktif antara lain:
• 1.Pembuatan dan penempatan tanda-tanda peringatan, bahaya, larangan memasuki
daerah rawan bencana dsb.
• 2. Pengawasan terhadap pelaksanaan berbagai peraturan tentang penataan ruang, iji
n mendirikan bangunan (IMB), dan peraturan lain yang berkaitan dengan pencegah
an bencana.
• 3. Pelatihan dasar kebencanaan bagi aparat dan masyarakat.
• 4. Pemindahan penduduk dari daerah yang rawan bencana ke daerah yang lebih ama
n.
• 5. Penyuluhan dan peningkatan kewaspadaan masyarakat
• 6. Perencanaan daerah penampungan sementara dan jalur-jalur evakuasi jika terjadi
bencana.
• 7. Pembuatan bangunan struktur yang berfungsi untuk mencegah, mengamankan da
n mengurangi dampak yang ditimbulkan oleh bencana, seperti: tanggul, dam, penah
an erosi pantai, bangunan tahan gempa dan sejenisnya.
Terimakasih

Anda mungkin juga menyukai