Anda di halaman 1dari 9

PERAWATAN PSIKOSOSIAL DAN SPIRI

TUAL PADA KORBAN BENCANA

Disusun oleh:
Raini Sari Mansyur
160101016

Dosen pembimbing:
Armaita, SKM, M.Si
PSIKOSOSIAL
 Pada pasca bencana, Penyuluh Sosial turun men
dukung Tagana dalam memberikan Dukungan Psiko
sosial, sebagaimana tercantum dalam Undang-Und
ang No 24 Tahun 2007 tentang Penanggulangan B
encana pasal 26 point D; setiap orang berhak
serta dalam perencanaan, pengoperasian dan pem
eliharaan program penyediaan bantuan pelayanan
kesehatan termasuk Dukungan Psikososial. Laya
nan psikososial ditujukan kepada korban bencan
a yang mengalami trauma dan depresi.
 Konsep psikososial terdiri dari dua hal, yaitu
psiko dan sosial. Kata psiko mengacu pada jiwa
, pikiran, emosi atau perasaan, perilaku, hal-
hal yang diyakini, sikap, persepsi dan pemaham
an akan diri. Kata sosial merujuk pada orang l
ain, tatanan sosial, norma, nilai aturan,syste
m ekonomi, system kekerabatan, agama atau reli
gi serta keyakinan yang berlaku dalam suatu ma
syarakat.Psiko sosial diartikan sebagai hubun
gan yang dinamis dalam interaksi antara manusi
a, dimana tingkah laku, pikiran dan emosi indi
vidu akan mempengaruhi dan dipengaruhi oleh or
ang lain atau pengalaman sosial
Layanan Dukungan Psikososial dilaksanakan dalam
beberapa tahapan, sebagai berikut :
 1. Rapid Assesmen

 2. Intervensi
SPIRITUAL
 Membangun spiritualitas tanggap bencana merupa
kan sebuah upaya untuk mengurangi dampak/kerug
ian akibat bencana di tanah air. Menurut Ensik
lopedi Nasional Indonesia (1997), spiritual ad
alah kehidupan manusia yang dijalani sesuai de
ngan hakikat spiritualnya dan karunia rahmat.
Kehidupan manusia tidaklah terdiri atas kegiat
an alami seperti pengadaan keturunan dan penye
diaan makan saja, melainkan terdiri atas kegia
tan spiritual, seperti pengetahuan, cinta, kep
utusan bebas, kontemplasi, atau perenungan, ka
rya belas kasih, dan pengampunan.
 Ada tiga tahapan dalam membangun peradaban tan
ggap bencana , pertama, spritualitas pencegaha
n bencana. Dalam Al Qur ‘an, Allah SWT berfir
man dalam Surat Al Baqarah ayat 11-12. Dan bi
la dikatakan kepada mereka:"Janganlah kamu mem
buat kerusakan di muka bumi ". Mereka menjawab
: "Sesungguhnya kami orang-orang yang mengadak
an perbaikan." Ingatlah, Sesungguhnya mereka I
tulah orang-orang yang membuat kerusakan, teta
pi mereka tidak sadar.
 Kedua, spiritualitas tanggap bencana. Berita
kitab suci menyebutkan bahwa Nabi Nuh merupaka
n aktor tanggap bencana yang sangat ulung. Ber
sumber dari wahyu Allah, Nabi Nuh mengetahui
bahwa akan datang bencana banjir yang sangat d
ahsyat di negeri itu. Bencana akan datang keti
ka para penghuni negeri banyak melanggar laran
gan Tuhan dengan membuat bencana sosial dan li
ngkungan.
 Ketiga, spiritualitas pasca (sesudah) bencana
. Umar Bin Khattab merupakan manusia dengan do
sis spiritualitas yang tinggi. Beliau mengapl
ikasikan dalam segala bidang kehidupan termasu
k dalam menghadapi bencana. Saat itu paceklik
melanda jazirah Arab. Ini ditandai dengan per
istiwa gagal panen di lembah Sungai Euprat,Tig
ris dan Nil. Akibatnya, berbagai kabilah Arab
dari berbagai wilayah yang luas itu membanjir
i ibu kota Madinah untuk minta bantuan pemerin
tah pusat.
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai