PEMBAHASAN
a. Wawancara terbuka
b. Wawancara tertutup dengan menggunakan instrument kaji cepat
c. Activity Daily Living Mapping
Metode ini digunakan untuk asesmen pada kelompok wanita dan pria
dewasa dengan menuliskan aktivitas penyintas sehari-hari sebelum bencana,
aktivitas saat ini setelah pengungsian, masalah dan harapan penyintas.
2. Intervensi.
Intervensi yang dilakukan berupa
a) Intervensi individu dan kelompok
1) Teknik katarsis dan ventilation.
Memfasilitasi penyintas untuk mengungkapkan perasaan yang
dialaminya sehubungan dengan bencana yang terjadi
2) Teknik support
Memberikan semangat bahwa apa yang sedang dihadapinya
sekarang bukanlah akhir dari kehidupannya
3) Teknik debriefing
Memfasilitasi penyintas untuk mengungkapkan perasaan/
kesedihan yang dialaminya sehubungan dengan bencana yang terjadi,
kalau bisa kesedihan tersebut dialamui secara penuh dan utuh, tidak
tertunda
4) Teknik motivasi dan support
Mengajak penyintas untuk untuk meningkatkan kembali motivasi
hidupnya kearah ke depan bersama keluarganya
5) Play therapy (untuk anak-anak).
berbagai bentuk kegiatan, Seperti bernyanyi bersama,
menggambar,mendengarkan dongeng, permainan (games), dan lain-lain
dengan tujuan utama agar anak-anak memiliki keceriaan
- Rasa percaya
- Kerahasiaan
- Ikut menentukan dalam pengambilan keputusan
- Sikap tidak menghakimi
- Melibatkan tradisi/budaya lokal dalam pemulihan trauma
Definisi Psikososial adalah “Hubungan dinamis antara aspek psikologi dan sosial,
dimana masing-masing saling berinteraksi dan mempengaruhi secara berkelanjutan.”
Dampak psikologis adalah dampak yang mempengaruhi pikiran, keyakinan, perasaan, dan
perilaku. Sedangkan dampak sosial adalah dampak yang mempengaruhi hubungan sosial
(dengan keluarga, teman, masyarakat), kegiatan masyarakat (misalnya sekolah), dan
lingkungan.
- Tidak semua individu mengalami gangguan psikologis, banyak pula individu yang
mampu resilien.
- Mungkin beberapa kelompok rentan bermasalah pada suatu masalah dan kuat pada
masalah yang lain.
- Konteks bencana. Masing-masing kelompok masyarakat memperlihatkan masalah
sosial dan psikologis yang berbeda-beda.
- Informasi adalah kebutuhan, namun perlu dipikirkan kapan saat yang tepat
memberikannya.
Oleh karena itu, dukungan psikososial adalah semua bentuk kegiatan yang berfokus
untuk menguatkan faktor resiliensi (aspek psikologis) dan relasi sosial individu dengan
lingkungannya (aspek sosial).Dalam situasi bencana seseorang dapat melanjutkan hidupnya
untuk dapat kembali normal tidak dapat dilakukan seorang diri saja. Apalagi anak masih
sangat membutuhkan orang dewasa untuk kelangsungan hidup dan tumbuh kembangnya.
Mereka membutuhkan dukungan dari keluarga dan komunitas dalam membantu mengatasi
permasalahan bersama-sama, yang berkaitan dengan ekonomi, sosial, dan keamanan.
Begitupula dengan lingkungan sosial juga tergantung dengan kondisi orang-orang yang ada
di lingkungannya. Dengan demikian, dukungan psikososial pasca bencana adalah dukungan
yang diberikan untuk memulihkan kesejahteraan psikologis dan sosial dari komunitas yang
terkena bencana, dalam hal ini adalah dukungan psikososial bagi anak dan lingkungannya.
Dukungan psikososial bagi anak korban bencana alam memiliki tujuan sebagai berikut:
Ada dua jenis dukungan psikososial yang dapat diberikan dalam situasi bencana, yaitu
kegiatan sosial dan kegiatan yang bersifat bantuan psikologis yang berdampak langsung pada
aspek psikologis penyintas. Keduanya saling berkaitan dan dapat meningkatkan pemulihan
psikososial pada anak.
A. Kegiatan-Kegiatan Sosial
• Beragam entuk kegiatan: pemberian informasi yang akurat (yang berkaitan dengan bencana,
bantuan, dampak pencana bagi psikologis seseorang dan cara untuk mengatasinya), kegiatan
keagamaan, kegiatan rekresional dan edukasi bagi anak, mempertemukan keluarga yang
terpisah, ritual penguburan
• Petugas kesehatan atau lintas sektor lainnya bertugas untuk mengadvokasi dan mendorong
adanya kegiatan psikososial pada komunitas yang terkena dampak bencana.
• Beragam bentuk kegiatan: dukungan psikologis awal (DPA), melakukan pemeriksaan awal
mengenai orang- orang yang membutuhkan bantuan yang lebih lanjut, konseling, kelompok,
dukungan yang terdiri dari penyintas dan difasilitasi oleh petugas kesehatan yang terlatih,
kegiatan psikososial terstruktur untuk anak-anak
• Hanya dapat dilakukan oleh orang- orang yang sudah terlatih saja, misalnya petugas
kesehatan atau pendamping sosial atau fasilitator komunitas/relawan terlatih
Pemberian dukungan psikososial dapat dilakukan secara individu, kelompok ataupun berbasis
komunitas.
Pemilihan kegiatan berkelompok bila dilakukan dengan tepat, dapat membuat anak korban
bencana merasa tidak sendirian, belajar saling menghargai, mendukung, bekerja sama, dan
memungkinkan anak belajar dari pengalaman temannya. Kegiatan berkelompok juga akan
menghemat tenaga dan waktu pendamping/relawan.
.....
DAFTAR PUSTAKA
- Pusat Pendidikan Dan Pelatihan Sumber Daya Air Dan Konstruksi .2017. Modul
Manajemen Penanggulangan Bencana Pelatihan Penanggulangan Bencana Banjir.
Link:https://bpsdm.pu.go.id/center/pelatihan/uploads/edok/
2018/03/6e01a_02._Modul_2_Manajemen_Penanggulangan_Bencana.pdf diakses
pada 28 desember 2021
- https://pmidkijakarta.or.id/layanan/psikologi
- KEMENTERIAN PEMBERDAYAAN PEREMPUAN DAN PERLINDUNGAN
ANAK REPUBLIK INDONESIA Buku Panduan Dukungan Psikososial Bagi Anak
Korban Bencana Alam
Link:https://www.google.com/url?sa=t&source=web&rct=j&url=https://
www.kemenpppa.go.id/lib/uploads/list/cd4df-buku-dukungan-
psikososial.pdf&ved=2ahUKEwjJib3J8Yf1AhXkTmwGHVaCD_kQFnoECAQQAQ
&usg=AOvVaw0GP33_dYCG7-c-UvXgL2RK