DISASTER NURSING
DISUSUN OLEH :
KEPERAWATAN A2019
PENDAHULUAN
1.3 Solusi
Berdasarkan permasalahan tersebut solusi yang akan dilakukan yaitu :
1.3.1 Melakukan penyuluhan kesehatan dan melakukan penyuluhan menghadapi
bencana banjir.
1.3.2 Melakukan penyuluhan tentang dukungan kesehatan jiwa dan psikososial pada
bencana
1.3.3 Melakukan simulasi tanggap darurat bencana
1.4 Target luaran
Temuan yang di targetkan dari setiap kegiatan setelah pelaksanaan penyuluhan
mengenai penyuluhan kesehatan, dukungan kesehatan jiwa dan psikososial pada
bencana, dan simulasi tanggap darurat bencana adalah dapat dilihat pada table berikut :
2.2 Banjir
2.2.1. Pengertian Banjir
Banjir adalah suatu peristiwa yang terjadi akibat adanya penumpukan
air yang jatuh dan tidak dapat ditampung oleh tanah. Peristiwa alam, seperti
banjir ini bukanlah hal yang baru terjadi pada suatu wilayah perkotaan (Eldi,
2020)
Banjir merupakan bencana alam paling sering terjadi, baik dilihat dari
intensitasnya pada suatu tempat maupun jumlah lokasi kejadian dalam setahun
yaitu sekitar 40% di antara bencana alam yang lain. Bencana banjir sudah
menjadi isu global dimana hampir setiap tahunnya, terutama pada musim
hujan, beberapa wilayah pasti akan mengalami bencana banjir. Hal ini
dikarenakan berubahnya kondisi lingkungan baik secara cepat ataupun lambat
yang diakibatkan oleh berbagai faktor salah satunya yaitu aktifitas manusia
yang tidak atau bertentangan dengan kondisi lingkungan normal. Perubahan
pada salah satu atau lebih darikomponen lingkungan akan mempengaruhi
komponen lainnya dari lingkungan tersebut dengan intensitas yang berbeda
(Zalmita, 2021).
Bencana banjir seolah-olah terdengar tidak asing lagi, karena bencana tersebut sering
kali menimpa masyarakat. Hujan deras berkepanjangan sehingga menyebabkan bencana
banjir yang tidak dapat di hindari, banjir yang merusak lingkungan, tempat tinggal dan
perabotannya, sampai mengancam kesehatan karena banyaknya penyakit yang dapat
menyerang kesehatan. Apakah kita hanya bisa diam saja tanpa melakukan tindakan sedikit-
pun dan membiarkan kondisi menjadi tidak sehat. Tentu tidak, karena itu kita harus bekerja
sama dengan pemerintah yang telah bekerja keras selama ini untuk menanggulangi bencana
banjir, sehingga kita harus mendukungnya untuk penanggulangan bencana banjir.
1. Membuat fungsi sungai dan selokan dapat bekerja dengan baik. Sungai dan
selokan adalah tempat aliran air sehingga jangan sampai tercemar dengan
sampah atau menjadi tempat pembuangan sampah yang akhirnya menyebabkan
sungai dan selokan menjadi tersumbat.
2. Melakukan reboisasi tanaman khususnya jenis tanaman dan pepohonan yang
dapat menyerap air dengan cepat.
3. Memperbanyak dan menyediakan lahan terbuka untuk membuat lahan hijau
untuk penyerapan air.
4. Berhenti membangun perumahan di tepi sungai, karena akan mempersempit
sungai dan sampah rumah juga akan masuk sungai.
5. Berhenti membangun gedung-gedung tinggi dan besar, karena akan
menyebabkan bumi ini akan semakin sulit menahan bebannya dan membuat
permukaan tanah turun.
6. Hindari penebangan pohon-pohon di hutan secara liar dan juga di bantaran
sungai, karena pohon berperan penting untuk pencegahan banjir. Sebenarnya
menebang pohon tidak dilarang bila kita akan menanam kembali pohon tersebut
dan tidak membiarkan hutan menjadi gundul.
7. Dengan melakukan cara penanggulangan banjir tersebut kita dapat mencegah
bencana banjir. Karena selama ini pemerintah pun telah bekerja keras untuk
mencegah terjadinya banjir, tetapi semua masyarakat pun harus mendukung agar
semua bisa teratasi dengan baik.
2.5.4. Mitigasi Banjir
1. Tindakan sebelum banjir
a. Melatih diri dan anggota keluarga hal-hal yang harus dilakukan
apabila terjadi bencana banjir.
b. Mendiskusikan dengan semua anggota keluarga tempat di mana
anggota keluarga akan berkumpul usai bencana terjadi.
c. Mempersiapkan tas siaga bencana yang berisi keperluan yang
dibutuhkan seperti: Makanan kering seperti biskuit, air minum, kotak
kecil berisi obat-obatan penting, lampu senter dan baterai cadangan,
Lilin dan korek api, kain sarung, satu pasang pakaian dan jas hujan,
surat berharga, fotokopi tanda pengenal yang dimasukkan kantong
plastik, serta nomor-nomor telepon penting.
d. Kegiatan yang dapat dilakukan untuk mengurangi risiko banjir:
e. Buat sumur resapan bila memungkinkan.
f. Tanam lebih banyak pohon besar.
g. Membentuk kelompok masyarakat pengendali banjir.
h. Membangun atau menetapkan lokasi dan jalur evakuasi bila terjadi
banjir.
i. Membangun sistem peringatan dini banjir.
j. Menjaga kebersihan saluran air dan limbah.
k. Memindahkan tempat hunian ke daerah bebas banjir atau tinggikan
bangunan rumah hingga batas ketinggian banjir jika memungkinkan.
l. Mendukung upaya pembuatan kanal atau saluran dan bangunan.
m. Pengendali banjir dan lokasi evakuasi.
n. Bekerja sama dengan masyarakat di luar daerah banjir untuk
menjaga daerah resapan air.
2. Tindakan saat terjadi banjir
a. Pada saat terjadi bencana banjir, warga yang berada di daerah rawan
bencana banjir diminta memantau perkembangan cuaca, bila hujan
terus terjadi tidak henti-hentinya, diimbau waspada dan berhati- hati
untuk mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan.
b. Pada saat dan setelah bencana terjadi, berbagai aktivitas kesehatan
harus dilakukan untuk mengatasi masalah kesehatan para korban
serta mencegah memburuknya derajat kesehatan masyarakat yang
terkena bencana. Pada tahapan tanggap darurat, energi yang cukup
besar biasanya dicurahkan untuk evakuasi korban.
c. Ketika melihat air datang, Jauhi secepat mungkin daerah banjir.
segera selamatkan diri dengan berlari secepat mungkin menuju
tempat yang tinggi.
d. Apabila kamu terjebak dalam rumah atau bangunan, raih benda yang
bisa mengapung sebisanya.
e. Dengarkan jika ada informasi darurat tentang banjir.
f. Hati - hati dengan listrik. Matikan peralatan listrik/sumber listrik.
g. Selamatkan barang-barang berharga dan dokumen penting sehingga
tidak rusak atau hilang terbawa banjir.
h. Pantau kondisi ketinggian air setiap saat sehingga bisa menjadi dasar
untuk tindakan selanjutnya.
i. Ikut mendirikan tenda pengungsian, pembuatan dapur umum.
j. Terlibat dalam pendistribusian bantuan.
k. Mengusulkan untuk mendirikan pos kesehatan.
l. Menggunakan air bersih dengan efisien.
3. Tindakan sesudah terjadinya banjir
a. Pemberian bantuan misalnya tempat perlindungan darurat bagi
mereka yang kehilangan tempat tinggalnya.
b. Membersihkan tempat tinggal dan lingkungan rumah.
c. Terlibat dalam kaporitisasi sumur gali.
d. Terlibat dalam perbaikan jamban dan saluran pembuangan air limbah
(SPAL).
e. Pemberian bantuan yang meliputi kesehatan lingkungan, dan
pemberantasan penyakit, pelayanan kesehatan serta distribusi logistik
kesehatan dan bahan makanan.
f. Menjaga agar sistem pembuangan limbah dan air kotor agar tetap
bekerja pada saat terjadi banjir.
g. Menjauhi kabel atau instalasi listrik lainnya.
h. Menghindari memasuki wilayah yang rusak kecuali dinyatakan aman
misal bangunan yang rusak atau pohon yang miring.
i. Memeriksa dan menolong diri sendiri kemudian menolong orang di
dekat kamu yang memerlukan bantuan.
j. Mencari anggota keluarga.
k. Jika keadaan sudah aman, masuk rumah dengan hati-hati, jangan
menyalakan listrik kecuali telah dinyatakan aman.
l. Membersihkan lumpur.
Periksa persediaan makanan dan air minum. Jangan minum air dari
sumur terbuka karena sudah terkontaminasi. Makanan yang telah
terkena air banjir harus dibuang karena tidak baik untuk kesehatan.
2.5.5. Jalur Evakuasi
2.5.5.1. Pengertian jalur Evakuasi
Dalam proses penentuan ini digunakan beberapa data spasial
sebagai indikator dalam menganalisa tempat evakuasi yaitu peta
penggunaan lahan yang berfungsi untuk melihat kenampakan persebaran
area permukiman agar dapat disesuaikan dengan pemilihan jalur sehingga
dapat dituju oleh korban bencana banjir.
2.5.5.2. Penentuan Jalur Evakuasi
Dalam proses penentuan ini digunakan beberapa data spasial
sebagai indikator dalam menganalisa tempat evakuasi yaitu peta
penggunaan lahan yang berfungsi untuk melihat kenampakan persebaran
area permukiman agar dapat disesuaikan dengan pemilihan jalur (Pranoto
dkk, 2015).
2.5.5.3. Pembuatan Jalur Evakuasi
Dalam proses pembuatan jalur evakuasi ini ada beberapa faktor
yang menjadi pertimbangan dalam pemilihan jalur evakuasi menuju
tempat evakuasi. Adapun titik berangkat dimulai dari daerah yang
merupakan rawan tinggi banjir yang termasuk dalam cakupan wilayah
buffer yang telah dilakukan sebelumnya pada program Arcview.
2.5.5.4. Simulasi Jalur Evakuasi
Tahap terakhir adalah melakukan integrasi dan analisis geospasial
menggunakan SIG terhadap seluruh informasi-informasi yang diperoleh,
untuk kemudian melakukan simulasi pembuatan jalur evakuasi untuk
Kecamatan Batibati. Jalur evakuasi ditentukan dengan beberapa tahapan
pertimbangan.
BAB III
METODE PELAKSANAAN
3.1 Metodde Pelaksanaan
A. Penyuluhan Kesehatan (Health Education)
Tambahkan metode dari kelompok penyuluhan kesehtaan
B. Dukungan Kesehatan Jiwan dan Psikososial Bencana
Metode pelaksanaan dalam program pengabdian kepada masyarakat melalui
Dukungan Kesehatan Jiwa Psiko-Sosial menggunakan sarana lefleat dan power point
kepada seluruh masyarakat yang pernah menjadi korban banjir di RT.... RW ....
Kelurahan ...., Kecamatan ....., Kota ..... yang dilakukan oleh dosen dan mahasiswa/I
dari Program Studi Keperawatan ini melalui 3 (tiga) tahap yaitu :
1) Pra – Kegiatan
a. Rapat Strategi Pelaksanaan
Rapat strategi pelaksanaan akan dipimpin oleh ketua pelaksana untuk
membahas mengenai strategi dan perencanaan program pengabdian pada
masyarakat yang dilaksanakan
b. Survei Lokasi
Survei dilakukan paling lambat satu hari sebelum dilaksanakan kegiatan untuk
mengatur tata letak perlengkapan dan bentuk kegiatan. Lokasi kegiatan akan
berlangsung pada.....
c. Persiapan Sarana dan Prasarana
Persiapan yang dilakukan sebelum melakukan kegiatan pengabdian kepada
masyarakat di.............. antara lain :
Pembuatan proposal pengabdian masyarakat
Pembuatan Media (booklet & powerpoint)
Pembuatan pertanyaan tentang Dukungan Kesehatan Jiwa Psiko-Sosial
Persiapan tempat pelaksanaan kegiatan
2) Pelaksanaan Kegiatan
Tahap pelaksanaan kegiatan adalah tahap utama dari program pengabdian pada
masyarakat. Responden kegiatan pada tahap pelaksanaan adalah seluruh
masyarakat yang pernah menjadi korban banjir di RT.... RW .... Kelurahan ....,
Kecamatan ....., Kota ..... Distribusi pelaksanaan sebagai berikut :
a. Dukungan Kesehatan Jiwa Psiko-Sosial Kegiatan inti dari pengabdian
masyarakat ini adalah Dukungan Kesehatan Jiwa dan Psiko-Sosial kepada
seluruh masyarakat setempat yang bertujuan agar responden dapat memahami
dan mengetahui pentingnya menjaga Kesehatan jiwa Pasca bencana banjir.
Adapun teknis pelaksanaan yang akan dilaksanakan yaitu :
Dukungan Kesehatan Jiwa dan Psiko-Sosial diberikan melalui
penyuluhan (booklet) dan pemaparan materi melalui power point.
Dukungan Kesehatan Jiwa dan Psiko-Sosial seluruh masyarakat yang
terdampak banjir di.....
Pelaksanaan dilaksanakan pada tanggal............
b. Pre-Test dan Post Test
Pre test adalah kegiatan menguji tingkat pengetahuan responden mengenai
materi yang akan disampaikan, dalam hal ini adalah pengetahuan Kesehatan
Jiwa dan Psikososial. Kegiatan ini dilakukan sebelum penyluhan berlangsung.
Uji tingkat pengetahuan menggunakan selembar kuisioner mengenai
Kesehatan jiwa dan psikososial yang diberikan kepada responden untuk diisi
sesuai kemampuan masing-masing responden. Post test adalah kegiatan
menguji tingkat pengetahuan responden mengenai materi setelah penyuluhan
selesai. Kegiatan ini bertujuan untuk mengetahui peningkatan pengetahuan
responden dari sebelum mendengarkan paparan materi dengan pengetahuan
responden setelah mendengarkan paparan yang disampaikan.
c. Pasca Kegiatan
Tahap pasca kegiatan adalah tahap akhir dari program pengabdian pada masyarakat,
dalam tahap ini akan dilakukan evaluasi dan pembuatan laporan kegiatan. Evaluasi
dilakukan sebelum dan sesudah penyuluhan. Sebelum penyuluhan bertujuan untuk
mengetahui pengetahuan awal responden tentang Kesehatan jiwa dan Psikososial.
Sedangkan evaluasi sesudah penyuluhan bertujuan untuk mengetahui perubahan
pemahaman responden tentang Dukungan Kesehatan Jiwa dan Psikososial. Instrumen
evaluasi yang digunakan adalah kuesioner. Indikator penilaian mencakup aspek
berikut: - Pengetahuan tentang Dukungan Kesehatan Jiwa dan Psikososial
C. Simulasi Tanggap Darutat
Program PKM ini dilaksanakan di RW 14 Kelurahan Desa Ragajaya Kecamatan
Bojonggode. Bogor dengan sasaran seluruh masyarakat yang ada di RT 01 di
Perumahan Griya Satria Jingga. Dengan dibuatnya kegiatan ini diharapkan
masyarakat dapat meningkatkan pengetahuan masyarakat tentang pentingnya sistem
tanggap darurat bencana banjir. Pelaksanaan kegiatan pengabdian menggunakan
Metode Simulasi dan Diskusi. Pemateri memberikan materi dalam bentuk ceramah
dengan bantuan Power Point yang berisi materi, video dan gambar. Selanjutnya
dilakukan diskusi dengan peserta terkait materi yang diberikan. Kegiatan ini melalui 3
(tiga) tahap yaitu :
1) Pra – Kegiatan
a. Rapat Strategi Pelaksanaan
Rapat strategi pelaksanaan akan dipimpin oleh ketua pelaksana untuk
membahas mengenai strategi dan perencanaan program pengabdian pada
masyarakat yang dilaksanakan
b. Survei Lokasi
Survei dilakukan paling lambat satu hari sebelum dilaksanakan kegiatan
untuk mengatur tata letak perlengkapan dan bentuk kegiatan.
c. Persiapan Sarana dan Prasarana
Persiapan yang dilakukan sebelum melakukan kegiatan pengabdian
kepada masyarakat di Perumahan Griya Satria Jingga antara lain :
o Pembuatan proposal pengabdian masyarakat
o Pembuatan Media (powerpoint)
o Persiapan tempat pelaksanaan kegiatan
2) Pelaksanaan Kegiatan
Tahap pelaksanaan kegiatan adalah tahap utama dari program pengabdian pada
masyarakat. Responden kegiatan pada tahap pelaksanaan adalah seluruh
masyarakat yang pernah menjadi korban banjir di RW 14 Kelurahan Desa
Ragajaya, Kecamatan Bojonggede, Kota Bogor. Distribusi pelaksanaan sebagai
berikut :
a. Simulasi Banjir
Kegiatan inti dari pengabdian masyarakat ini adalah simulasi banjir yang
bertujuan agar responden dapat memahami dan mengetahui pentingnya sistem
tanggap darurat bencana banjir. Tim memberikan edukasi berupa penyuluhan
kesehatan yang dibawakan oleh ketua Tim pelaksana. Materi yang
disampaikan oleh tim yaitu: bencana banjir, apa yang perlu dilakukan sebelum
banjir, ketika muncul tanda-tanda banjir, berada di luar atau di dalam rumah
ketika banjir, yang harus dilakukan ketika mengungsi, saat di tempat
pengungsian, dan apa yang harus dilakukan ketika kembali ke rumah setelah
banjir.
Dalam persiapan simulasi bencana alam banjir terdapat kegiatan persiapan
sebelum terjadi banjir diantaranya yaitu:
Meletakan barang-barang yang berharga diatas supaya tidak basah
Simpan dokumen berharga didalam box anti air
Pindahkan barang-barang elektronik
Mempersiapkan peralatan P3K
Dalam pelaksanaan simulasi bencana alam banjir terdapat kegiatan saat
terjadi banjir diantaranya yaitu:
o Anak diberikan intruksi oleh panitia untuk meninggalkan lokasi yang
tergenang air
o Berlari kearah jalur evakuasi
o Menghindari dan mewaspadai arus air yang kuat
o Menjauhi tiang listrik atau sumber listrik
o Menunggu arahan yang berwenang dan jangan Kembali kerumah
sebelum situasi aman
b. Pre-Test dan Post Test
Pre test adalah kegiatan menguji tingkat pengetahuan responden mengenai
materi yang akan disampaikan, dalam hal ini adalah pengetahuan simulasi
tanggap darurat bencana banjir. Kegiatan ini dilakukan sebelum penyuluhan
berlangsung. Uji tingkat pengetahuan menggunakan selembar kuisioner
mengenai simulasi tanggap darurat bencana banjir yang diberikan kepada
responden untuk diisi sesuai kemampuan masing-masing responden. Post test
adalah kegiatan menguji tingkat pengetahuan responden mengenai materi
setelah penyuluhan selesai. Kegiatan ini bertujuan untuk mengetahui
peningkatan pengetahuan responden dari sebelum mendengarkan paparan
materi dengan pengetahuan responden setelah mendengarkan paparan yang
disampaikan.
c. Pasca Kegiatan
Tahap pasca kegiatan adalah tahap akhir dari program pengabdian pada
masyarakat, dalam tahap ini akan dilakukan evaluasi dan pembuatan laporan
kegiatan. Evaluasi dilakukan sebelum dan sesudah penyuluhan. Sebelum
penyuluhan bertujuan untuk mengetahui pengetahuan awal responden tentang
simulasi tanggap darurat bencana banjir. Sedangkan evaluasi sesudah
penyuluhan bertujuan untuk mengetahui perubahan pemahaman responden
tentang simulasi tanggap darurat bencana banjir. Instrumen evaluasi yang
digunakan adalah kuesioner. Indikator penilaian mencakup aspek berikut:
Pengetahuan tentang simulasi tanggap darurat bencana banjir.
B. Target
Luaran yang akan dihasilkan dalam program adalah memberikan Pendidikan Kese
hatan terkait Pencegahan, DKJPS dan Simulasi Tanggap Darurat Bencana.
- Supaya semua anggota akan memiliki pemahaman tenang kesehatan akibat
terjadinya bencana banjir sehingga dapat di terapkan di tengah-tengah
masyarakat.
- Kepada kelompok masyarakat mampu melakukan koordinasi supaya dapat
berinteraksi supaya dapat berinteraksi kepada masyarakat khususnya yang
terkait dengan banjir.
- Masyarakat dapat bersinergi supaya dapat menjaga Kesehatan terutama dalam
menghindari trauma yang berlebihan.
- Masyarakat mampu mensimulasikan tanggap darurat bencana jika suatu waktu
banjir terjadi kembali
Kelompok 2 DKJPS
Ketua : Fandy Zebua
Sekertaris : Ririn Fadillah
Anggota :
1. Afifah Salsabila (011911033)
2. Chella Andini (011911029)
3. Ega Ardelia (011911024)
4. Erysa Audella (011911032)
5. Nuraina (011911001)
6. Ririn Fadilah (011911027)
7. Rizky Ramadhani (011911049)
8. Tiara Nurfajri Aulia (011911021)
9. Tiara Ardhana R.
10. Syntia Hasna D (01181157)
Kelompok 3 Disaster Nursing ( Simulasi Bencana )
Ketua : Vara Saradila
Sekertaris : Opi Khofifah
Anggota :
b. Uraian Tugas
Adapun uraian tugas dari panitia adalah :
- Pengarah
1) Mengerahkan persiapan, pelaksanaan, dan evaluasi pelaksanaan
pengabdian kepada masyarakat
2) Memberikan masukan saran, dan arahan secara umum penanggung
jawab dan ketua pelaksana kegiatan pengabdian masyarakat
- Penanggung Jawab
1) Membantu
2) Mengkoordinir pengawasan dan evaluasi seluruh pelaksanaan kegiatan
pengabdian masyarakat
3) Membantu UPPM dalam mengkoordinasikan dengan pihak-pihak
kegiatan pengabdian kepada masyarakat
4) Bertanggung jawab atas pelaksanaan seluruh kegiatan pengabdian
kepada masyarakat
- Ketua Umum dan Ketua Pelaksana Per Kegiatan
1) Menyusun perencanaan dan mengkoordinir pelaksanaan kegiatan
pengabdian kepada masyarakat yaitu pengajuan proposal, pelaksanaan,
dan evaluasi
2) Melaksanakan rapat/pertemuan pelaksanaan kegiatan pengabdian
masyarakat
3) Melakukan koordinasi dengan pihak-pihak terkait dalam rangka
kelancaran pelaksanaan pengabdian kepada masyarakat
4) Melakukan konsultasi dan memberikan laporan pada setiap
proses/tahapan pelaksanaan pengabdian kepada masyarakat
5) Membantu ketua dalam pengawasan dan evaluasi seluruh kegiatan
pelaksanaan pengabdian kepada masyarakat
6) Menyusun laporan secara tertulis penyelenggaraan pengabdian kepada
masyarakat dengan dibantu oleh sekretaris dan anggota
- Sekretaris Pelaksana dan Sekretaris Per Kegiatan
- Anggota
2. DKJPS
A. Belanja Bahan Habis Pakai/Barang Operasional
Biaya Satuan
Jenis Pengeluaran Satuan Jumlah (Rp) Total
Konsumsi warga
Konsumsi pembicara
Pulpen
Kertas HVS
Doorprize
Subtotal
Biaya Satuan
Jenis Pengeluaran Satuan Jumlah (Rp) Total
Sewa kursi
Subtotal
C. Belanja Perjalanan
Biaya Satuan
Jenis Pengeluaran Satuan Jumlah (Rp) Total
Subtotal
D. Lain lain
Biaya Satuan
Jenis Pengeluaran Satuan Jumlah (Rp) Total
Subtotal
Biaya Satuan
Jenis Pengeluaran Satuan Jumlah (Rp) Total
Konsumsi warga 1 80
Konsumsi pembicara 1 12
Rp. 70.000,00 /
Souvenir 1 100 50 pcs Rp. 140.000,00
Kantong Jenazah
Subtotal
Biaya Satuan
Jenis Pengeluaran Satuan Jumlah (Rp) Total
Kursi
Sound System
Proyektor
Mic
Senter
Pelampung
Tandu
Kotak P3K
Subtotal
C. Belanja Perjalanan
Biaya Satuan
Jenis Pengeluaran Satuan Jumlah (Rp) Total
Subtotal
D. Lain lain
Biaya Satuan
Jenis Pengeluaran Satuan Jumlah (Rp) Total
4.3 Jadwal Pengabdian Masyarakat
Jadwal kegiatan pengabdian masyarakat seperti berikut ini :
1 2
A. Metode Pelaksanaan
Kegiatan pengabdian ini dilakukan dalam 2 tahap yaitu tahap pertama
penyuluhan dan dilanjutkan dengan terjun langsung pada warga sekitar guna
meningkatkan kemampuan warga. Pada tahap pertama dilakukan dengan metode
diskusi dan tanya jawab. Seluruh peserta dapat mengajukan berbagai pertanyaan
dalam mitigasi bencana, Pada tahap kedua penyuluh terjun langsung ke warga
meninjau keseharian warga serta memberikan pengarahan atau penyuluhan yang
tepat kepada warga beserta para pimpinan desa sehingga dapat
mengimplementasikan secara langsung hasil penyuluhan dan simulasi.
B. Metode Kegiatan
Metode kegiatan dilaksanakan dalam bentuk penyuluhan kesehatan dan peragaan
serta tanya jawab. Kegiatan ini merupakan kesempatan bagi pihak Universitas
Binawan dalam melaksanakan pengabdian masyarakat sebagai salah satu bentuk
kegiatan. Bagi khalayak sasaran, pelaksanaan program ini akan sangat bermanfaat
baik secara pribadi maupun secara keseluruhan masyarakat.
C. Keterkaitan
Lembaga pelaksana kegiatan ini adalah Program Studi Ilmu Keperawatan
Universitas Binawan. Sasaran adalah warga masyarakat di RT 01, 03, 04 / RW 14
Kelurahan Desa Ragajaya, Kecamatan Bojonggede, Kota Bogor, Jawa Barat
D. Rancangan Evaluasi
Evaluasi dilakukan setelah diberikan penyuluhan
E. Jadwal Pelaksanaan Kegiatan
Tempat pelaksanaan : Pengabdian Kepada Masyarakat di RT 01, 03, 04 / RW 14
Kelurahan Desa Ragajaya, Kecamatan Bojonggede, Kota Bogor, Jawa Barat.
F. Pelaksanaan Kegiatan
Penyuluhan Kesehatan, DKJPS dan Simulasi Tanggap Darurat Banjir
Hari/Tanggal :
Pukul :
Tempat :
Agenda : Penyuluhan Kesehatan, DKJPS, dan Simulasi Tanggap
Bencana
Instruktur : Ns. Harizza Pertiwi, S.Kep., M.N