Anda di halaman 1dari 16

SATUAN ACARA PENYULUHAN

STIMULASI PERKEMBANGAN KEMANDIRIAN TODDLER


DI PAUD
DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS NANGGALO

Disusun Oleh :
KELOMPOK IX
IV C

PRODI S1 KEPERAWATAN
STIKes MERCUBAKTIJAYA PADANG
2018
SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)
MENSTIMULASIKAN PERKEMBANGAN KEMANDIRIAN TODDLER
DI PAUD

Pokok Bahasan : Tahap Perkembangan Psikososial Kanak- Kanak


Sasaran : Anak-anak dan Orang tua
Hari / Tanggal : Rabu, 12 Desember 2018
Waktu : 08.00- 08.40 WIB
Tempat : Paud

A. Latar belakang
Toddler adalah periode dimana anak memiliki rentang usia 12-36 bulan. Masa
inimerupakan masa eksplorasi lingkungan yang intensif karena anak berusaha mencari tahu
bagaimana semua terjadi danbagaimana mengontrol orang lain melalui perilaku
tempertantrum, negativisme, dan keras kepala. Masa ini merupakan periode yang
sangatpenting untuk pencapaian perkembangan dan pertumbuhan intelektual (Wong, 2004 ).
Perkembangan motorik yang dicapai anak usia toddler terbagimenjadi dua meliputi
perkembangan motorik halus dan perkembanganmotorik kasar. Motorik halus adalah aspek
yang berhubungan dengan kemampuan anak mengamati sesuatu, melakukan gerakan yang
melibatkan bagian-bagian tubuh tertentu, dilakukan otak kecil, dan memerlukan koordinasi
yang cepat, sedangkan motorik kasar merupakan aspek yang berhubungan dengan pergerakan
dan sikap tubuh (Halimsyah, 2008).
Faktor-faktor yang dapat mempengaruhi Proses percepatan danperlambatan
perkembangan motorik anak usia toddler adalah faktor herediter, hormonal, dan lingkungan.
Faktor lingkungan merupakan faktor yang memegang peranan penting dalam menentukan
tercapai dan tidaknyapotensi yang sudah dimiliki dan stimulasi masuk dalam faktor
lingkungan yaitu lingkungan pos natal (Hidayat, 2009).
Keterlambatan perkembangan pada masa toddler akan berdampakpada perkembangan
berikutnya. Menurut Santrock (2011) terdapat efek negatif jangka panjang bagi anak-anak
yang gagal mengembangkan ketrampilan motorik dasarnya. Anak-anak tersebut tidak akan
dapat bergabung dalam pertandingan kelompok atau berpartisipasi dalam olahraga selama
mereka di bangku sekolah dan pada masa dewasa.Stimulasi berguna untuk merangsang
semua indra (sensorik), gerak (motorik), komunikasi dan perasaan (emosi). Anak yang
mendapat stimulasi terarah dan teratur akan lebih cepat berkembang dibandingkan dengan
anak yang kurang mendapat stimulasi (Djuwita, 2009).
B. Tujuan
1. Tujuan Umum (TU)
Setelah dilakukan penyuluhan, audiens di Paudmengetahui tentang tahap-tahap
perkembangan psikossosial kanak- kanak.

2. Tujuan Khusus (TK)


Setelah dilakukan penyuluhan audiens diPaud
diharapkan mampu:
a. Mampu memahami dan menyebutkan pengertian tahap perkembangan psikososial
Kanak- kanak.
b. Mampu memahami dan menyebutkan ciri perkembangan normal pada anak usia
Toddler.
c. Mampu memahami dan menyebutkan ciri perkembangan menyimpang pada anak
usia Toddler.
d. Stimulasi terapi bermain

C. Pelaksanaan Kegiatan
1. Topik
Menstimulasi Perkembangan Kemandirian Anak Toddler
2. Sub Pokok Bahasan
a. Pengertian tahap perkembangan psikososial anak Toddler.
b. Karakteristik perilaku anak Toddler.
c. Tindakan keperawatan.

3. Sasaran dan target


Anak-anak di Paud.
4. Metode
a. Ceramah
b. Diskusi
c. Tanya jawab

5. Media dan alat


a. Alat
1) LCD
2) Leaflet
3) Mikrofon
4) Laptop

6. Waktu dan tempat


Hari / Tanggal : Rabu, 12 Desember 2018
Jam : 08.00-08.40 WIB
Waktu Pertemuan : 40 Menit
Tempat : Di Paud

D. Materi (terlampir)
E. Pengorganisasian
1. Moderator :Selvina Zahara
2. Presenter : Annisa Setia Candra
3. Fasilitator : Anggraini Santika
Cici Frajunita
Darmaji Efrad
Dini Dian Putri
Dita Putri Salci
Dwi Suci Yulianda
Elitria Marta
Randi Randeski
Sefri Yendi
Selvina Zahara
Singgih Elva Putra
Sofia Winda
Yuliani Mustafa
4. Observer : Dina Emrisa Lubis

F. Uraian Tugas
1. Tugas Moderator
a. Memperkenalkan diri,anggota kelompok, dan pembimbing
b. Mengkoordinasikan semua kegiatan
c. Membuka dan menutup kegiatan
d. Menjelaskan topik, kontrak waktu dan tujuan kegiatan
e. Mengarahkan jalannya kegiatan
f. Memberi kesempatan audience untuk bertanya dan mengemukakan pendapat
g. Menyimpulkan kegiatan
2. Tugas presenter
a. Menyusun rencana kegiatan SAP
b. Membuat materi penyuluhan
c. Menyampaikan materi penyuluhan
d. Memotivasi anggota mengemukakan pendapat dan memberikan umpan balik.
3. Tugas Fasilitator
a. Memotivasi audience agar berperan aktif selama kegiatan
b. Memfasilitasi dalam kegiatan
c. Membuat dan menjalankan absensi kegiatan
4. Tugas Observer
a. Mengamati jalannya kegiatan
b. Mencatat perilaku verbal dan non verbal selama kegiatan berlangsung
c. Membuat laporan hasil kegiatan yang telah dilakukan

G. Pengaturan Tempat

Media
M P

K
F K F K F K Pem
K
K
C K
F F K F K Pem
K F C
K F K K K
F Pem
K K F C C
F K F K K
C C Pem
K
Keterangan O
: Moderator
M
: Presenter
P
: Klien / Peserta
K
: Fasilitator
F
/ : Observer
O
:Media / Model
Media
: Pembimbing
Pem
K
H. Kegiatan Penyuluhan
Tahap
Kegiatan dan Kegiatan Penyuluhan Kegiatan Audiens
Waktu
Pendahuluan  Mengucapkan salam  Menjawab salam
( 5 menit )  Memperkenalkan diri,  Mendengarkan dan
anggota kelompok dan memperhatikan

pembimbing  Mendengarkan
 Menjelaskan topik  Menyetujui kontrak
penyuluhan waktu
 Membuat kontrak waktu dan  Mendengarkan dan
bahasa memperhatikan
 Menjelaskan tujuan kegiatan
 Menggali kemandirian anak
toddler
o Mengenal dan mengakui
namanya
o Sering menggunakan kata
“jangan/ tidak/ nggak”
o Bnayak bertanya tentang
hal/ benda yang asing
baginya (api, air,
ketinggian, warna, dan
bentuk benda)
o Mulai melakukan
kegiatan sendiri dan tidak
mau diperintah, misalnya
minum sendiri, makan
sendiri, berpakaian
sendiri.
o Bertindak semaunya
sendiri dan tidak mau
diperintah

o Mulai bergaul dengan


orang lain tanpa
diperintah
o Mulai bermain dan
berkomunikasi dengan
anak lain diluar
keluarganya
o Hnaya sebentar mau
berpisah dengan orangtua
o Menunjukkan rasa suka
dan tidak suka
o Mengikuti kegiatan
keagamaan yang
dilakukan keluarga

Pelaksanaan  Menggali pengetahuan  Mengemukakan


( 30 menit ) audiens tentang pengertian pendapat
tahap perkembangan pada
anak usia Toddler.
 Memberi reinforcemen  Mendengarkan dan
positif pada audiens atas memperhatikan
pengetahuan  Mendengarkan dan
 Menjelaskan materi memperhatikan
tentangpengertian, tahap
perkembangan psikososial
anak usia Toddler.  Mengemukakan
 Menggali pengetahuan pendapat
audiens tentang ciri
perkembangan normal pada
anak usia Toddler  Mendengarkan dan
 Memberi reinforcemen memperhatikan
positif pada audiens atas
pendapat audiens  Mendengarkan dan
 Menjelaskan materi memperhatikan
penyuluhan tentang :ciri
perkembangan normal pada
anak usia Toddler  Mengemukakan
 Menggali pengetahuan pendapat
audiens tentang ciri
perkembangan menyimpang
pada anak usia Toddler  Mendengarkan dan
 Memberi reinforcemen memperhatikan
positif pada audiens atas
pendapat audiens  Mendengarkan dan
 Menjelaskan materi memperhatikan
penyuluhan tentang :ciri
perkembangan menyimpang
pada anak usia Toddler  Mengemukakan
 Menggali pengetahuan pendapat
audiens tentang perilaku
normal pada anak usia Toddler  Mendengarkan dan
 Memberi reinforcemen memperhatikan
positif pada audiens atas
pendapat audiens  Mendengarkan dan
 Menjelaskan materi memperhatikan
penyuluhan tentang : perilaku
normal pada anak usia Toddler  Mengemukakan
 Menggali pengetahuan pendapat
audiens tentang perilaku
menyimpang pada anak usia
Toddler  Mendengarkan dan
 Memberi reinforcemen memperhatikan
positif pada audiens atas
pendapat audiens  Mendengarkan dan
 Menjelaskan materi tentang : memperhatikan
perilaku menyimpang pada
anak usia Toddler  Mengemukakan
 Menggali pengetahuan pendapat
tentang menstimulasi
perkembangan Kemandirian
pada anak usia Toddler  Mendengarkan dan
 Memberi reinforcemen memperhatikan
positif pada audiens atas
pendapat audiens  Mendengarkan dan
 Menjelaskan materi tentang : memperhatikan
menstimulasi perkembangan
kemandirian pada anak usia
Toddler
 Menstimulasi motorik halus
pada anak usia Toddler
 Cara menstimulasi :
o Bagi anak usia Toddler
2kelompok ( kelompok
perempuan dan
kelompok laki-laki)
o Gali pengetahuan anak
tentang warna alat
permainan
o Menstimulasikan
pengenalan 4 warna
pada benda disekitar
o Ajak anak bermain
untuk mengenali alat
permainan dan
menjelaskan fungsinya
(mengenali warna)
o Ajak anak untuk
mengelompokkan
warna yang sama
dalam satu wadah

Penutup  Memberikan kesempatan  Memberikan


( 5 menit ) pada audien untuk bertanya pertanyaan
 Memberi  Mendengarkan dan
reinforcement pada audiens memperhatikan
atas pertanyaan audiens
 Memberikan  Mengemukakan
kesempatan audiens lain untuk pendapat
memberi pendapat
 Melengkapi  Mendengarkan dan
atau memberikan penjelasan memperhatikan
atas pertanyaan audiens
 Mengevaluasi dan  Mendengarkan dan
menyimpulkan materi memperhatikan serta
penyuluhan yang telah ikut menyimpulkan
disampaikan
 Salam penutup  Menjawab salam

I. Evaluasi
1. Evaluasi Struktur
a. Struktur pengorganisasian sesuai dengan yang direncanakan
b. Setting tempat sesuai dengan yang direncanakan
c. Tempat dan media sesuai dengan yang direncanakan

2. Evaluasi Proses
a. Peran dan tugas mahasiswa sesuai dengan perencanaan
b. Waktu sesuai dengan yang direncana
c. Selama proses berlangsung diharapkan audiens dapat mengikuti seluruh kegiatan
penyuluhan/tidak ada yang meninggalkan ruangan
d. Selama kegiatan berlangsung diharapkan audiens berperan aktif
3. Evaluasi Hasil
a. Sebanyak 80% peserta yang hadir mampu menyebutkan pengertian tahap
perkembangan psikososial anak usia toddler.
b. Sebanyak 80% peserta yang hadir mampu menyebutkan karakteristik tahap
perkembangan anak usia toddler.
c. Sebanyak 80% peserta yang hadir mampu menyebutkan tindakan keperawatan.

Padang,10Desember 2018
Ketua Kelompok

( )

Disetujui oleh

Pembimbing Akademik Pembimbing Klinik

( ) ( )
NIP. NIP.
LAMPIRAN MATERI

A. PENGERTIAN PERKEMBANGAN TODDLER


Anak usia toddler adalah anak yang berusia 18 bulan - 3 tahun, pada periode
ini anak berusaha mencari tahu bagaimana sesuatu bekerja dan bagaimana mengontrol
orang lain melalui kemarahan, penolakkan, dan tindakan keras kepala. (Perry, 2010)
Perkembangan psikososial pada kanak-kanak adalah proses perkembangan
kemampuan anak dalam mengembangkan kemandirian dengan cara memberi
kebebasan dan membiarkan anak untuk mempelajari dunianya. Jika terlalu dilindungi
atau dikendalikan, anak akan merasa ragu-ragu dan malu untuk melakukan
aktifitasnya sehingga akan selalu bergantung pada orang lain.

B. TUGAS PERKEMBANGAN
 Perkembangan yang normal : kemandirian
Perilaku toddler Yang Normal
1. Mengenal dan mengakui namanya
2. Sering menggunakan kata-kata “jangan / tidak / nggak”
3. Banyak bertanya tentang hal / benda yang asing baginya (api, air, udara, ketinggian,
warna, dan bentuk benda)
4. Mulai melakukan kegiatan sendiri dan tidak mau diperintah, misalnya minum sendiri,
makan sendiri, berpakaian sendiri.
5. Bertindak semaunya sendiri dan tidak mau diperintah
6. Mulai bergaul dengan orang lain tanpa diperintah
7. Mulai bermain dan berkomunikasi dengan anak lain diluar keluarganya
8. Hanya sebentar mau berpisah dengan orang tua
9. Menunjukkan rasa suka dan tidak suka
10. Mengikuti kegiatan keaagamaan yang dilakukan keluarga

 Penyimpangan Perkembangan : Rgu-ragu dan malu


Perilaku Toddler Yang Menyimpang
1. Tidak berani melakukan sesuatu atau kegiatan
2. Merasa takut melakukan sesuatu
3. Merasa terpaksa dalam melakukan tindakan
4. Melakukan tindakan dengan ragu-ragu

C. STIMULASI TERAPI BERMAIN


1. PENGERTIAN BERMAIN
Bermain adalah cara alamiah bagi anak mengungkapkan konflik dalam
dirinya yang tidak disadari (Wholey and Wong,2008). Bermain adalah suatu
kegiatan yang dilakukan sesuai dengan keinginan untuk memperoleh kesenangan
(Foster, 2007). Bermain adalah kegiatan yang dilakukan untuk kesenangan yang
ditimbulkan tanpa mempertimbangkan hasil akhir (Hurlock,2010). Bermain adalah
ungkapan bahasa secara alami pada anak yang diekspresikan melalui bio-psiko-
sosio anak yang berhubungan dengan lingkungan (Cindy Smith,2012).
Kesimpulan: Bermain merupakan bahasa dan keinginan dalam
mengungkapkan konflik dari anak yang tidak disadarinya serta dialami dengan
kesenangan yang diekspresikan melalui bio-psiko-sosio yang berhubungan dengan
lingkungan tanpa mempertimbangkan hasil akhir.
B. KATEGORI BERMAIN
1. Bermain aktif Yaitu anak banyak menggunakan energi inisiatif dari anak
sendiri atau kegembiraan timbul dari apa yang dilakukan oleh anak. Contoh:
bermain sepak bola.
2. Bermain pasif/hiburan
Energi yang dikeluarkan sedikit, anak tidak perlu melakukan aktivitas (hanya
melihat), kesenangan diperoleh dari kegiatan orang lain. Contoh: memberikan
support, menonton televisi.
C. JENIS PERMAINAN
1. Permainan perorangan Untuk menguji kecakapan, ada peraturan sedikit,
dilakukan pada todler dan prasekolah. Contoh: menendang bola.
2. Permainan tetangga Permainan kelompok, pada prasekolah dan sekolah.
Contoh: bermain polisi dan penjahat.
3. Permainan tim Permainan terorganisir, punya aturan tertentu, dilakukan pada
usia sekolah dan remaja. Contoh: sepakbola, kasti, lari.
4. Permainan dalam ruang Permainan pada anak sakit atau lelah, dilakukan pada
cuaca buruk atau hujan. Contoh: main kartu, tebak-tebakan, teka-teki.
D. CIRI-CIRI BERMAIN
1. Selalu bermain dengan sesuatu atau benda
2. Selalu ada timbal balik, sifat interaksi
3. Selalu dinamis, berkembang
4. Ada aturan tertentu

E. FUNGSI BERMAIN
1. Perkembangan Sensorik Motorik Melalui permainan anak akan mampu
mengungkapkan kemampuan fisiknya. Bayi dengan penglihatan, taktil, dan
rangsangan. Todler dan pra sekolah melalui gerakan tubuh, dimana
kematangan dan maturitas akan membedakan masing-masing usia.
2. Perkembangan Kognitif/intelektual Membantu mengenal benda sekitar(warna,
bentuk, kegunaan). Perkembangan ini diperoleh melalui eksplorasi dan
manipulasi benda disekitarnya baik dalam hal warna, ukuran, dan pentingnya
benda tersebut. Contoh: bermain mengisi teka-teki silang.
3. Kreatifitas Anak mengembangkan kreatifitas, mencoba ide baru, bermain
dengan semua media, puas dengan kreatifitas baru, dan minat terhadap
lingkungan tinggi. Misalnya menyusun balok.
4. Perkembangan Sosial
Diperoleh dengan belajar berinteraksi dengan orang lain dan mempelajari
peran dalam kelompok, belajar memberi dan menerima, belajar benar salah,
dan mampu mengenal tanggungjawab.
5. Perkembangan Komunikasi Bermain sebagai alat komunikasi terutama bagi
anak yang belum dapat mengatakan secara verbal, misalnya: menggambar,
bermain mengelompokkan bola berdasarkan warna.s
DAFTAR PUSTAKA

Keliat Budi.2013.Manajemen Keperawatan Psikososial dan Kader Kesehatan Jiwa.Jakarta :


EGC
Foster and Humsberger. 2008. Family Centered Nursing Care of Children. WB sauders
Company. Philadelpia. USA
Hurlock, E. B. 2010. Perkembangan anak. jilid I. Erlangga. Jakarta
Whaley and Wong.2008. Nursing Care infants and children. Fourth Edition. Mosby Year
Book. Toronto. Canada

Anda mungkin juga menyukai