Anda di halaman 1dari 4

SOAL KEPERAWATAN JIWA

KEPERAWATAN JIWA

NAMA: AMELIA NOFRIYANI

NIM: 12111698

DIII KEPERAWATAN

STIKes MERCUBAKTIJAYA Padang

Sore itu, pukul 16.05 Tn. F dibawa oleh keluarganya ke RS.J H.B Sanin Padang dengan wajah
tegang, pandangan tajam, bicara kasar, suara tinggi, tekanan darah 130/80 mmHg, nadi 79x/menit,
pernafasan 22x/menit. Tn. F mengungkapkan ancaman dan perasaan ingin melukai orang-orang
yang ada disekitarnya.

1.    Dari kasus Tn. F di atas, didapat diagnosa berupa:

A.      Ketidakberdayaan.

B.       Gangguan citra tubuh.

C.      Resiko perilaku kekerasan.

D.      Harga diri rendah.

E.       Halusinasi.

2.    Data: 1. Wajah tegang

             2. Pandangan tajam.

             3. Bicara kasar.

             4. Mengungkapkan ancaman.

Dari data di atas, yang merupakan data objektif adalah:

A.    1, 2 dan 3.

B.     1 dan 3.

C.     2 dan 4
D.    4

E.     Semua benar.

Pada tanggal 19 Maret 2014, Ny. D mengalami kecelakaan parah dan dibawa ke RSUP M.
Djamil padang, Ny. D dilakukan tindakan amputasi pada kaki kirinya. Pasca operasi, Ny. D mengalami
penurunan nafsu makan, interaksi dengan orang lain menurun, muncul keputusasaan dalam dirinya.
Tekanan darah 90/60 mmHg.

3.    Dari kasus Ny. D, diagnosa keperawatan yang muncul adalah:

A.       Halusinasi.

B.       Gangguan citra tubuh.

C.       Ketidakberdayaan.

D.      Resiko perilaku kekerasan.

E.       Defisit perawatan diri.

4.    Tindakan keperawatan:

1)   Melatih pasien cara-cara perawatan kebersihan diri.

2)   Kaji pengalaman masa lalu klien terhadap kehilangan dan berduka.

3)   Jelaskan tentang tahapan proses berduka dan beri dukungan.

4)   Ajarkan klien cara-cara meningkatkan citra  tubuh.

Tindakan keperawatan untuk klien dengan gangguan citra tubuh adalah:

A.    1, 2 dan 3.

B.     1 dan 3.

C.      2 dan 4.

D.    4.

E.     Semua benar.

Di RSJ HB. Sanin Padang telah dirawat selama 3 hari salah satu pasien yang bernama Tn. F
berumur 20 tahun, diagnosa keperawatannya yaitu ketidakberdayaan. Berperilaku apatis dan pasif,
ekspresi muka murung, bicara serta gerakan lambat.
5.    Pengertian ketidakberdayaan adalah......

A.       Persepsi terhadap suatu keadaan dimana individu kurang dapat mengendalikan kondisi atau
ketidakmampuan untuk melakukan kegiatan aktivitas tertentu.

B.       Suatu keadaan dimana individu dapat mengendalikan kondisi atau sangat mampu untuk melakukan
kegiatan aktivitas tertentu.

C.       Respon emosional perilaku individu terhadap keadaan berduka yang didasari oleh persepsi potensial
kehilangan.

D.      Respon alami manusia terhadap kemampuan intelektual dan emosional seseorang.

E.       Sikap individu yang disadari dan tidak disadari terhadap fungsi tubuhnya yang tidak berfungsi.

6.    Strategi pelaksanaan  pertama pada pasien ketidakberdayaan adalah:

A.      Ajarkan klien cara-cara meningkatkan citra  tubuh.

B.       Melatih pasien cara-cara perawatan kebersihan diri.

C.       Kaji pengalaman masa lalu klien terhadap kehilangan dan berduka.

D.       Jelaskan tentang tahapan proses berduka dan beri dukungan.

E.       Assesment ketidakberdayaan dan latihan berpikir positif serta afirmasi.

Ny. R dirawat di bangsal jiwa RSUP M Djamil dengan diagnosa keperawatan berduka /
kehilangan. Hal ini, karena klien kehilangan suami yang sangat dicintainya, klien tidak menerima
takdir bahwa suaminya telah meninggal. Psikologi Ny. R terganggu atas kejadian ini. 

7.    Yang merupakan tanda dan gejala dari pasien berduka / kehilangan adalah:

A.      Mengekspresikan distress dari potensial kehilangan.

B.       Suara tinggi, bicara kasar dan pandangan tajam.

C.        Menolak kehilangan yang signifikan.

D.      A dan C benar.

E.       Semua salah.

8.    Rentang respons berduka yang menunjukkan sikap keputusasaan, menarik diri dan penurunan
interaksi terhadap orang lain disebut fase...
A.      Penyangkalan.

B.        Marah.

C.       Depresi.

D.      Tawar-menawar.

E.       Penerimaan

Anda mungkin juga menyukai