Anda di halaman 1dari 14

ASUHAN KEPERAWATAN PASIEN Tn.

S DENGAN

DIAGNOSA KEPERAWATAN PERILAKU KEKERASAN

DIBANGSAL GATOTKACA RSJD SURAKARTA

Oleh :

Vina Erviana

18045

AKADEMI KEPERAWATAN YAPPI SRAGEN

TAHUN AJARAN

2021
PENGKAJIAN KEPERAWATAN JIWA

RUANGAN RAWAT : GATOTKOCO TANGGAL DIRAWAT : 14-01-


2021

I. IDENTITAS KLIEN
Inisial : Tn.S (L) Tanggal Pengkajian : 27 Januari 2021
Umur : 26 tahun RM No. : 055752
Informan : Pasien

II. ALASAN MASUK


Klien mengatakan tanggal 12 januari 2021 klien di bawa ke IGD RSJD
Dr. Arif Zainudin Surakarta karena sering memukul Ayah dan Ibu dengan alasan
yang tidak jelas, lupa dengan keluarganya, emosi labil.

III. FAKTOR PREDISPOSISI


1. Pernah mengalami gangguan jiwa di masa lalu ?

Pasien mengatakan sudah sejak tahun 2009 mengalami gangguan jiwa , dan
sudah beberapa kali masuk ke RSJD Dr.Arif Zainudin Surakarta, saat
ditanya pasien mengatakan sudah 4x dirawat di RSJD Dr.Arif Zainudin
Surakarta sejak 2009 lalu.

2. Pengobatan sebelumnya, Berhasil , kurang berhasil atau tidak berhasil?

Tn.S mengatakan pengobatan selama ini kurang berhasil karena tidak mau
minum obat secara teratur. Tn.S mengatakan dia mampu beradaptasi di
masyarakat tetapi masih ada beberapa gejala yang timbul, seperti berantem
dengan tetangga karena diejek, mengamuk dirumah, dan saat emosinya
muncul Tn.S mengatakan jantung berdebar, mata melotot dan tangan
menggenggam/mengepal.

3. Apakah klien pernah mengalami kekerasaan fisik, kekerasan seksual


atau lainya? Jelaskan!
Tn.S mengatakan pernah memeukul orangtuanya karena mengira
orangtua berselingkuh dan dia terpancing emosinya.
4. Adakah anggota keluarga yang mengalami gangguan jiwa?

Tn.S mengatakan anggota keluarganya tidak ada yang mengalami


gangguan jiwa seeperti dirinya, hanya dia saja dalam keluarga yang
mengalami gangguan jiwa.

5. Pengalaman masa lalu yang tidak menyenangkan

Tn.S mengatakan pengalaman yang tidak menyenangkan yaitu


masa lalu keluarga yang tidak menyenangkan dan lingkungan yang selalu
di tuduh melakukan hal negatif.

IV. FISIK
1. Tanda vital : TD : 100/80 mmHg N : 98 x/m S : 36,2 °C RR :
20
2. Ukur : TB :170 cm BB : 67 Kg

3. Keluhan fisik : klien mnegatakan tidak mengeluh apapun

V.PSIKOSI
AL
1. Genogram

X X X X

Keterangan :
: Laki-laki : Tinggal serumah : Pasien

: Perempuan

Jelaskan : klien menyatakan orang tuangnya masih ada dan mempunyai tiga
anak laki- laki , anak pertama laki laki anak kedua laki laki dan anak ketiga
merupakan perempuan. Pasien mengatakan dia merupakan anak kedua dari
tiga bersaudara.
2. Konsep diri
a. Gambaran diri : klien menyatakan bagian tubuh yang di sukai mata,
hidung, alis semuanya berfungsi secara normal
b. Identitas : klien menyatakan eorang laki-laki usia 26 tahun,belum
menikah, pendidikan terakhir SMA
c. Peran : klien menyatan di rumah sebagai seorang anak kedua dan
di RSJD sebagai seorang pasien.
d. Ideal diri : klien menyatakan ingin segera sembuh dan pulang ke
rumah.
e. Harga diri : klien tidak mau mengakui jika dirinya sakit gangguan jiwa
1. Hubungan Sosial
a. Orang yang berarti : klien mengatakan bahwa Ayah, Ibu, dan Kakak
yang paling berarti dalam hidupnya.
b. Peran serta dalam kegiatan kelompok / masyarakat : klien menyatakan
aktif dalam lingkungan kelompok.
c. Hambatan dalam berbuhungan dengan orang lain
Pasien saat ditanya oleh perawat hanya akan menyambung selama
beberapa saat saja, setelah itu pasien akan mulai berbicara denngan nada
keras dan bercerita sampai kemana-mana.
4. Spiritual
a. Nilai dan keyakinan : Pasien menganut agama Islam, namun terkadang
pasien selalu mengatakan pernah solat.
b. Kegiatan ibadah : pasien menyatakan terkadang melakukan solat 5 waktu
bersama temannya.
VI. STATUS MENTAL

1. Penampilan : klien berpakaian tidak rapi dan memakai seragam RSJD

2. Pembicaraan : Pasien berbicara dengan cepat, klien juga mampu


memulai pembicaraan .
3. Aktivitas Motorik : Agitasi, klien merasaan gelisah, jengkel, dan marah saat di
ajak bicara kalu tidak di perhatikan saat dia berbicara.
4. Alam perasaaan  : gembira berlebihan dan curiga
Jelaskan : klien menyatakan saat di tanya dia sangat gembira

5. Afek
Jelaskan : afek pasien labil , bila di tanya dengan nada tinggi dan keras

6. lnteraksi selama wawancara


Klien saat diajak berbicara kooperatif
7. Persepsi
Klien sering menyebut dirinya sebagai arjuna dalam wayang dan sebagai petinju
MMA
8. Proses Pikir
Proses piker klien yaitu sirkumtansial klien berbicara yang berbrlit brlit
sampai pada tujuan pembicaraan.

9. Isi Pikir
Isi pikiran klien yaitu obsesi arena klien terobsesi akan menikah dengan
seorang artis dan klien mnegatakan akan mendaftar kuliah di UMS

10. Tingkat kesadaran


Klien dapat menyebutkan hari, tanggal, dan tahun dan tempat yang benar

11. Memori
Jelaskan : klien menyatakan mampu mengingat dan tidak lupa.

12. Tingkat konsentrasi dan berhitung


Jelaskan : untuk tingkat konsentrasi klien mudah dialihkan, karena klien belum
bisa fokus masih bisa teralihkan oleh teman lainnya.

13. Kemampuan penilaian


Gangguan ringan, klien dapat memilih keputusan diantara dua pilihan

14. Daya tilik diri : mengingkari penyakit yang di derita , menyalahkan hal-hal di
luar dirinya
Jelaskan : klien telah menyatakan bahwa ia dalam keadaan yang sangat baik-baik
saja, dan tidak mengalami masalah atau sakit apapun , klien selalu menyatakan ia
dalam keadaan ini karena keluarga dan tetangganya membawa ke ruma sakit jiwa.

VII. Kebutuhan Persiapan Pulang

1. Makan : klien menyatakan makan sehari 3 kali dengan lauk dan sayur , klien
bisa makan secara mandiri tanpa bantuan dari orang lain.
2. BAB/BAK : klien menyatakan mampumelakukan BAK dan BAB secara
mandiri

3. Mandi :
klien menyatakan mandi 2 kali tanpa bantuan dari perawat dan bisa di lakukan
sendiri

4.Berpakaian/berhias :
klien mampu berpakaina sendiri dan mandiri , tetepi klien berpakaian tidak rapi
dan masih berantakan.

5. Istirahat dan tidur


Klien menyatakan bisa tidur siang 1 sampai 2 jam sehari, dan tidur malam selama
7 jam
Kegiatan sebelum / sesudah tidur : klien mengobrol sama temenya dan menulis
surat di kertas

6. Penggunaan obat
Klien menyatakan bisa minum obar secara mandiri tapi di dampingi oleh perawat
yang mengawasinya

7. Pemeliharaan Kesehatan

Klien tidak dalam perawatan lanjut dan pendukung

8. Kegiatan di dalam rumah


Klien menyatakan ketika di dalam rumah membantu kedua orang tuanya

9. Kegiatan di luar rumah


Klien menyatakan ketika di luar rumah melakukan kegiatan seperti kerja menjadi
srabutan.
VIII. Mekanisme Koping

Adaptif : klien mematuhi perintah ketika diberi tahu


Maladaptif :terkadang berbicara kasar dan berteriak

IX. Masalah Psikososial dan Lingkungan:

1. Masalah dengan keluarga angkat klien mengatakan sering dimarahi dan


dibentak oleg keluarga angkat
2. Masalah dengan lingkungan klien mengatakan sering dibully dan dituduh
berbuat negatif

X. Pengetahuan Kurang Tentang:

Klien mengatakan klien mengetahui bahwa dirinya mengalami gangguan jiwa


(halusinasi dan resiko kekerasan)
Analisa Data

Data Masalah

Subjektif :
- Klien mengatakan memukul Ayah Resiko Perilaku Kekerasan
dan Ibu karena di kira orang tua
berselingkuh
- Klien mengatakan bahwa kakaknya
selalu membohonginya
- Di bully oleh teman – teman

Objektif :
- Mata melotot, tangan mengepal
- Mencaci maki

XI. Aspek Medik

Diagnosa Medik : F.20.03 (skizoprenia psikoafektif)


Terapi Medik :
- clozapine 100mg
- Haloperidol 5mg
- Trifluoperazine 5mg
- Trihexyphenidil 2mg
- Farizol 500mg

XII. Daftar Masalah Keperawatan


1. Resiko Perilaku Kekerasan
XIII. Daftar Diagnosa Keperawatan
- Resiko Perilaku Kekerasan

RENCANA TINDAKAN KEPERAWATAN

Nama Klien :…Tn.S……………………………

Dx. Medis :…F.20.03……………………………….


No CM :…055752……………………………..
Ruang :…GATOTKACA………………………………

Hari/ Diagnosa Perencanaan


Tgl Keperawatan Tujuan Kriteria Evaluasi Tindakan keperawatan
27- Resiko Diharapkan TUK 1: SP 1:
01- Perilaku dengan  klien dapat membina 1. Bina hubungan saling
2021 Kekerasan dilakukanya hubungan saling percaya percaya dengan klien
asuhan dan mengidentifikasi mengedepankan
keperawatan perilaku kekerasan yang prinsip komunikasi
selama dilakukan, tanda jenis, terapeutik.
4x24jam serta akibatnya. 2. Identifikasi penyebab,
pasien dapat  Kriteria evaluasi: tanda, jenis, dan akibat
mengontrol Klien menunjukkan tanda dari PK
perilaku percaya kepada perawat 3. Melatih cara
dengan baik melalui : mengontrol PK: fisik,
1. bersedia obat, verbal atau
menceritakan spiritual.
perasaanya. 4. Melatih dengan cara
2. Bersedia fisik dengan tarik nafas
mengungkapkan dalam dan memukul
masalah bantal/kasur.
3. Klien dapat
mengungkapkan SP 2:
tanda PK yang 1. Evaluasi tindakan
dialami. SP 1 dan berikan
pujian
TUK 2: 2. Melatih cara
 Klien dapat mengontrol mengontrol PK
perilaku kkerasan dengan dengan patuh
menggunakan obat. minum obat.
 KH: Menjelaskan enam
1. Klien tahu nama benar obat
obat, bentuk obat, (nama/identitas,
dosis, cara waktu, obat, dosis,
pemakaian, dan efek cara, dan
yang dirasakan. kegunaan).
TUK 3: 3. Masukkan pada
 Klien dapat mengontrol jadwal kegiatan
perilaku kekrasan dengan harian.
cara fisik, verbal, SP 3:
maupun spiritual. 1. Evaluasi tindakan
 KH: SP 1 dan SP 2,
1. Klien mampu serta berikan pujian
menjelaskan cara atas usaha klien
mengontrol perilaku dan beri motivasi
kekerasan dengan 2. Melatih cara
fisik, verbal, maupun mengontrol PK
spiritual. dengan verbal,
dapat juga dengan
mengungkapkan
perasaan dengan
baik, menolak
dengan baik, dan
meminta dengan
baik.
3. Masukkan pada
jadwal harian
pasien.
SP 4:
1. Evaluasi tindakan
SP 1 – SP 3, beri
pujian dan motivasi
klien.
2. Melatih cara
mengontrol secara
spiritual, dapat
dengan istighfar.
3. Masukkan pada
jadwal harian.

IMPLEMENTASI DAN EVALUASI KEPERAWATAN


Di RSJ………………………………….
Nama Klien :…Tn.S…………………………………

Dx. Medis :…F.20.03……………………………….


No CM :…055752……………………………..
Ruang : GATOTKACA……
Hari/Tgl Diagnosa Implementasi Evaluasi Paraf
Keperawatan
27 jan Resiko DS: S:
2020 perilaku  tn.j mengatakan Klien mengatakan
(11.00) kekerasan merasa kesal dan bersedia dilatih
mudah marah cara mengontrol
karena selalu PK dengan cara
diejek tetangga tarik nafas dalam
 tn.j mengatakan dan pukul bantal
jika marah dan O:
mengamuk, klien Klien tampak
memecahkan memperhatikan,
piring dan gelas. klien tampak mau
saat disuruh
DO: mempraktikkan,
 klien tampak klien tampak
mondar mandir mampu untuk
 klien tampak mempraktikan
menggenggam tindakan.
tangan. A:
 Klien tampak Resiko perilaku
tegang dan kekerasan masih
gelisah. ada / belum
teratasi.
DX: P:
Tindakan : SP 1 Mengevaluasi
 Bina hubungan tindakan SP 1
saling percaya Menganjurkan
kepada klien
 Identifikasi
apabila gejala ingin
penyebab, tanda,
marah muncul
jenis, dan akibat
maka lakukan
dari PK.
tindakan SP 1 itu
 Melatih,
tadi dalam jadwal
mengontrol
hariannya.
dengan cara fisik,
Lanjutkan dengan
obat, verbal, atau
SP 2
spiritual.
 Melatih secara
fisik dengan cara
tarik nafas dalam
dan pukul bantal.

RTL:
Mengajarkan klien
teknik tarik nafas dalam
dan pukul bantal dalam
kegiatan harian,
kemudian mengevaluasi
SP1 dan mengajarkan
enam patuh minum obat
atau SP 2
28 jan Resiko DS: S:
2021 perilaku  Pasien  Klien
kekerasan mengatakan rasa mengatakan
ingin marahnya berlatih
sudah sangat nafas dalam
berkurang. dan pukul
 Klien bantal 2-3x
mengatakan sehari
berlatih tarik  Klien
nafas dalam dan mengatakan
pukul bantal dan mengerti
oatuh minum cara
obat, enam benar mengontrol
obat. PK dengsn
DO: enam benar
 Klien tampak obat
lebih tenang  Klien
 Klien tampak mengatakan
memperhatikan akan
 Klien tampak memasukka
gelisah n cara
KEMAMPUAN: mengontrol
 Klien mampu Pk dengan
mengontrol PK minum obat
dengan cara dalam
terapi relaksasi kegiatan
nafas dalam dan harian.
pukul bantal.
 Pasien tampak O:
mampu patuh Klien tampak
minum obat. memperhatikan
DX KEP: Klien tampak
TINDAKAN: mempraktikan
1. Mengevaluasi teknik nafas dalam
kegiatan latihan dan pukul bantal.
tarik nafas dalam Klien tapak
dan pukul bantal, mengulangi kata-
berikan pujian. kata enam benar
2. Melatih dengan obat.
cara mengontrol A:
PK dengan patuh Resiko perilaku
enam benar obat kekerasan
3. Memasukkan berkurang
pada jadwal P:
harian Mengevaluasi SP 1
RTL dan 2 ,
1. Mengevaluasi memberikan klien
kembali SP 1 dan motivasi lanjutkan
SP 2 dengan SP 3 dan $
2. Meminta klien
untuk mengingat
dan
mempraktikan SP
tersebut.
3. Mengajarkan
klien SP 3
(mengontrol PK
dengan cara
verbal)
4. Menggunakan
cara mengontrol
PK dengan cara
spiritual.

……………………………

Anda mungkin juga menyukai