Anda di halaman 1dari 20

RESUME

ASUHAN KEPERAWATAN PADA Ny. W DENGAN


POST SC LETAK LINTANG INPARTU KPD DI RUANG PONEK 2
RSUD Dr. MOEWARDI SURAKARTA

DI SUSUN OLEH :

RISA ISMADIANA

18037

AKADEMI KEPERAWATAN YAPPI SRAGEN

2021
Pengkajian di lakukan pada hari Minggu tanggal 30 Mei 2021 Jam 12.30 WIB di ruang PONEK
2

A. BIODATA
Pasien
Nama : Ny. W
Umur : 35 th
Jenis kelamin : Perempuan
Tanggal lahir : 10 Ferbruari 1986
Status : Menikah
Pendidikan : SLTA
Agama : Islam
Suku / Bangsa : Jawa/ Indonesia
Alamat (asal kota ) : Sukoharjo
Alasan pasien masuk RS : Pasien mengeluhkan kenceng-kenceng.
Tanggal masuk : 28 Mei 2021
Ruang : Ponek 2
Nomor Register : 01xxxxxx
Diagnosa medis : Letak Lintang Inpartu Kpd
Penaggung Jawab :
Nama : Tn. T
Umur : 40 th
Pendidikan : SLTA
Pekerjaan : Swasta
Agama : Islam
Hubungan dengan Pasien : Suami
Alamat : Sukoharjo
B. RIWAYAT KESEHATAN

1. Keluhan Utama

Pasien mengeluhkan kenceng-kenceng.

2. Riwayat perawatan sekarang

Pasien mengatakan datang ke IGD dengan keluhan kenceng-kenceng. G3P2A2 hamil


34 minggu. Kpd 9 hari Riwayat SC

3. Riwayat perawatan dahulu

Pasien mengatakan ia tidak mempunyai riwayat penyakit hipertensi, DM, jantung dan
asma.

4. Riwayat perawatan keluarga

Pasien mengatakan tidak mempunyai riwayat penyakit keluarga yaitu hipertensi dan
DM.

C. POLA FUNGSIONAL

1. Nutrisi dan metabolisme

a. Suhu tubuh

Warna kulit sawo matang, suhu 36,10 C, diaphoresis karena merasa nyeri.
diaphoresis karena nyeri pada perut bagian bawah di jahitan luka post SC.

b. Nutrisi

Sebelum sakit

Pasien mengatakan makan 3x sehari 1 porsi habis, tidak ada alergi makanan tidak
ada gangguan menelan ataupun mengunyah, semua makanan suka.

Saat sakit

Pasien mengatakan saat sakit hanya makan diet dari RS yaitu bubur.
c. Cairan

Sebelum sakit

Pasien mengatakan minum sehari 6-7 gelas air putih dan setiap pagi minum teh.

Saat sakit

Pasien mengatakan minum hanya 2-3 gelas air putih.

A = BB pasien 70 Kg dan tinggi pasien 155 cm , IMT = BB/ (TB) 2 = 70/(1,6)2 =


70/ 2,4= 29,16 ( normal 18,5-24,9).

B = hemoglobin 14, 5 g/dl (normal 12.0 – 15.6 g/dl)

C = pasien tampak sedikit gelisah

D = tinggi protein

2. Eliminasi

a. BAK

Sebelum sakit

Pasien mengatakan sebelum sakit BAK sehari 7x warna kuning jernih, cukup
banyak, bau khas urine.

Saat sakit

Pasien mengatakan saat sakit BAK sehari 600 cc warna urine kuning jernih
terpasang dc, bau khas urine.

b. Sumber lain keluarnya cairan : diaphoresis karena nyeri.

c. BAB

Sebelum sakit
Pasien mengatakan BAB sehari 1x saat pagi hari dengan konsistensi lunak, warna
kuning.

Saat sakit

Pasien mengatakan belum BAB sama sekali setelah operasi SC.

3. Aktifitas dan latihan

a. Pernapasan dan sirkulasi

 Respon cerebral

Tingkat kesadaran E4V6M5 (composmentis).

 Status sirkulasi

TD = 108/74 mmHg

N = 99 x/mnt

RR = 20 x/mnt

S = 36,10C

CRT < 2 detik, warna kuku pink, tidak ada clubbing, warna kulit sawo
matang, turgor kulit normal cepat kembali seperti semula ketika di cubit,
mobilisasi lemah.

 Faktor yang mempengaruhi pernapasan : tidak ada yang mepengaruhi faktor


pernapasan dan sirkulasi.

4. Istirahat dan Tidur

Sebelum sakit

Pasien mengatakan tidur malam dari jam 21.00 WIB sampai jam 05.00 WIB. Pasien
mengatakan tidak tidur siang.
Saat sakit

Pasien mengatakan tidur dari jam 22.00 sampai jam 04.30. pasien mengatakan tidak
pernah tidur siang.

5. Persepsi kognitif

a. Nyaman

Pasien mengatakan merasa tidak nyaman karena nyeri yang dirasakan pada perut
bagian bawah bekas jahitan Post Operasi SC.

P = sakit setiap saat

Q = seperti tertusuk-tusuk

R = pada bagian perut brkas operasi SC

S=7

T = hilang timbul

6. Pola nilai dan kepercayaan

a. Nilai, spiritual, atau keyakinan yang dijadikan pedoman untuk mengambil


keputusan

Pasien mengatakan beragama islam dan yakin kepada Allah SWT bahwa semua
dalam kehidupan ini sudah diatur. Pedoman untuk mengambil keputusan yaitu Al-
qur’an.

b. Cara menjalani ibadah

Pasien mengatakan masih sholat 5 waktu dan tidak pernah meninggalkan sholat.
D. PEMERIKSAAN FISIK

a. Keadaan Umum : Baik


b. Tinggi Badan : 155 cm
Berat Badan : 70 kg
c. Kesadaran : Composmentis
d. Kepala : Mesochepal (simetris), tidak ada benjolan
e. Mata : Pupil isokor, tidak kabur, tidak berkacamata,
konjungtiva ananemis, sklera anikterik.
f. Muka : Muka simetris tidak terdapat cloasma
Gravidarum, dan tidak sembab.
g. Mulut : Bibir pucat, tidak ada nyeri telan, dan tidak bau
mulut, tidak ada stomatitis, tidak ada karang
gigi, gusi berwarna pink, tidak ada peradangan,
tidak ada gigi palsu.
h. Hidung : Hidung simetris, tidak ada polip, dan bersih.
i. Leher : Simetris, tidak ada pembesaran kelenjar tiroid,
tidak ada pembesaran kelenjar getah bening
j. Dada : Dada simetris, dan tidak ada luka.

Jantung :
 Inspeksi : Bentuk dada simetris, dan ictus cordis tidak tampak.
 Palpasi : Ictus cordis teraba pada ICS 5
 Perkusi : Pekak
 Auskultasi : S1 dan S2 terdengar suara lup dup tanpa suara
tambahan.
Paru –Paru
 Inspeksi : Simetris, tidak ada jejas.

 Palpasi : Vokal fremitus teraba, kanan dan kiri sama.


 Perkusi : Sonor.

 Auskultasi : Vesikuler (tidak ada nafas tambahan).

Payudara : payudara tampak membesar, putting susu tampak


membesar, dan menonjol, terdapat pigmentsi, areola
berubah menjadi kehitaman, asi sudah mulai keluar
sedikit-sedikit.
k. Abdomen : Perut membesar, terdapat linea nigra, warna
kulit disekitar pusat berwarna coklat, terdapat
luka operasi SC dengan jenis horizontal tertutup
dengan kassa ukuran panjang sekitar 10 cm,
lebar 1-2 cm, tidak terdapat rembesan, TFU 32 cm.
l. Vulva : Perineum utuh tidak terdapat jahitan, tidak ada
robekan, keadaan baik, jenis lochea yang keluar
adalah lochea rubra jumlah sekitar 50 cc,
warnanya merah kehitaman, baunya amis,
konsistensi encer (berisi darah segar dan sisa
sisa selapu ketuban, klien terpasang kateter
dengan jumlah urine 700 cc dank lien terpasang
pembalut.
m. Anus : Tidak terdapat benjolan dan tidak terdapat
hemoroid.
n. Ekstremitas Atas dan Bawah : Terpasang infus pada tangan kanan, tidak
terpasang transfuse darah, tidak perlu alat bantu
tetapi jika berjalan harus dibantu oleh
suaminya karena ia masih sulit untuk berjalan
setelas operasi SC, tidak terdapat oedem.
E. DATA PENUNJANG

a. Pemeriksaan penunjang

Pemeriksaan Hasil Satuan Rujukan Metode


HEMATOLOGI
RUTIN
Hemoglobin 14.5 g/dl 12.0-15.6 Flowcytometer
Hematokrit 40 % 33-45 Flowcytometer
Leukosit 11.9 Ribu/ul 4.5-11.0 Flowcytometer
Trombosit 328 Ribu/ul 150-450 Flowcytometer
Eritrosit 4.07 Juta/ul 4.50-5.90 Flowcytometer
INDEX
ERITROSIT
MCV 98.9 /um 80.0-96.0 Flowcytometer
MCH 35.7 pg 28.0-33.0 Flowcytometer
MCHC 36.1 g/dl 33.0-36.0 Flowcytometer
RDW 12.4 % 11.6-14.6 Flowcytometer
MPV 8.2 Fl 7.2-11.1 Flowcytometer
PDW 16 % 25-65 Flowcytometer
HITUNG JENIS
Eosinofil 2.10 % 0.00-4.00 Flowcytometer
Basofil 0.10 % 0.00-2.00 Flowcytometer
Netrofil 74.20 % 55.00-80.00 Flowcytometer
Limfosit 18.60 % 22.00-44.00 Flowcytometer
Monosit 18.60 % 0.00-7.00 Flowcytometer
HEMOSTASIS
PT 12.1 Detik 10.0-15.0 Semi Automatic
APTT 29.0 Detik 20.0-40.0 Semi Automatic

INR 0.930 - Semi Automatic

b. Terapi obat an infus :

Tanggal Jenis Obat/Iv Fluid Dosis Cara Indikasi


Pemberian
30 Mei CEFAZOLIN 2 gr IV Obat ini digunakan
2021 2x2 untuk mencegah infeksi
bakteri pada seseorag
yang akan dan telah
menjalani operasi,
profilasis sebelum
operasi.
30 Mei RL. Drip MGSO4 50 cc IV Obat ini digunakan
2021 4 SR/Inisial untuk mencegah kejang.
dose
dilanjutkan
1SR/jam
selama 24
jam
30 Mei D : 5 10 500 cc IV Obat ini digunakan
2021 1xIV untuk membantu
memenuhi kebutuhan
gula dalam tubuh.
30 Mei KETOROLAC 30 mg IV Obat ini digunakan
2021 3x1 untuk meredakan
peradangan atau nyeri.

c. Diit : TKTP ( Tinggi kalori tinggi protein ), makan buah dan sayur.

d. Foto rontgent : -
F. DATA FOKUS

Tanggal Pengakajian : 30 Mei 2021

Jam : 12.30 WIB

Nama Pasien : Ny. W

Diagnosa medis : Letak Lintang Inpartu Kpd

Data fokus :

 Data Subyektif

1. Pasien mengatakan ia merasa nyeri pada perut bagian bawah di jahitan luka post SC.
P : Sakit setiap saat
Q : Seperti tertusuk - tusuk
R : Pada bagian perut bekas operasi SC
S: 7
T : Hilang timbul
2. Pasien mengatakan jika berjalan harus dibantu oleh suaminya karena ia masih sulit
untuk berjalan setelah operasi SC
3. Pasien mengatakan post SC

 Data Obyektif

1. Pasien tampak menyeringai


2. Pasien tampak menahan nyeri
3. Pasien tampak
4. Pasien tampak gelisah
5. Pasien tampak lemas
6. Pasien tampak lemah Terdapat jahitan operasi post SC tertutup kassa
7. Jenis jahitan post SC horizontal.
8. Panjang jahitan operasi post SC 10 cm.
9. Lebar jahitan post SC sekitar 1-2 cm
10. Pasien tampak sulit untuk berjalan
11. Pasien tampak lemah
ANALISA DATA

Data Pendukung

Tanggal (Data Subyektif dan Data Etiologi Masalah


Obyektif)

30 Mei Data Sobyektif Agen Cidera Nyeri Akut


2021 Fisiologiss
Subyektif

1. Pasien mengatakan ia
merasa nyeri pada perut
bagian bawah di jahitan
luka post SC.
P : Sakit setiap saat
Q : Seperti tertusuk –
Tusuk.
R : Pada bagian perut
bekas operasi SC.
S: 2
T : Hilang timbul
Data Obyektif :

1. Pasien tampak
menyeringai
2. Pasien tampak menahan
nyeri
3. Pasien tampak gelisah
4. Pasien tampak lemas
5. Pasien tampak lemah
6. TTV :
TD = 108/74 mmHg
N = 99 x/mnt
RR = 20 x/mnt
S = 36,10C
30 Mei Data Subyektif : Nyeri Gangguan Mobilitas
2021 Fisik
1. Pasien mengatakan jika
berjalan harus dibantu
oleh suaminya karena ia
masih sulit untuk berjalan
karena nyeri setelah
operasi SC.
Data Obyektif :

1. Pasien tampak lemah


Terdapat jahitan operasi
post SC tertutup kassa
2. Jenis jahitan post SC
horizontal.
3. Panjang jahitan operasi
post SC 10 cm.
4. Lebar jahitan post SC
sekitar 1-2 cm
5. Pasien tampak sulit untuk
berjalan
6. Pasien tampak
menyeringai
7. Pasien tampak menahan
nyeri.
30 Mei Data Subyektif : Tindakan Invasif Risiko infeksi
2021
1. Pasien mengatakan post
SC

Data Obyektif :

1. Terdapat jahitan operasi


post SC tertutup kasa.
2. Jenis jahitan post SC
adalah horizontal.
3. Panjang jahitan operasi
post SC 10 cm.
4. Lebar jahitan post SC
sekitar 1-2 cm
DIAGNOSA KEPERAWATAN

1. Nyeri Akut berhubungan dengan Agen Cidera Fisiologis.


dibuktikan dengan,

P : Sakit setiap saat


Q : Seperti tertusuk - tusuk
R : Pada bagian perut bekas operasi SC
S: 7
T : Hilang timbul
2. Gangguan Mobilitas Fisik Berhubungan dengan nyeri dibuktikan dengan Pasien tampak
sulit untuk berjalan karena nyeri.
3. Risiko Infeksi berhubungan dengan Tindakan Invasif, dibuktikan Terdapat jahitan
operasi post SC tertutup kasa.
RENCANA ASUHAN KEPERAWATAN

Nama : Ny. w Nomor Reg : 01XXXXXX

Umur : 35 th Jenis Kelamin: P

Ruang : PONEK 2

No Tanggal Jam No Perencanaa


DX n
Tujuan & KH Intervensi
(SLKI) (SIKI)

1. Minggu 30 1 Tingkat Nyeri (L.08066) Manajemen Nyeri (I.08238)


Mei 2021 1. Identifikasi skala nyeri
Setelah dilakukan
2. Identifikasi lokasi,
12.30 intervensi keperawatan
karakteristik, durasi,
selama 3x24 jam
frekuensi, kualitas,
diharapkan tingkat nyeri
intensitas nyeri
menurun dengan Kriteria
3. Berikan teknik non
Hasil :
farmakologis untuk
1. Keluhan nyeri menurun mengurangi rasa nyeri
(5) 4. Ajarkan teknik non
2. Meringis menurun (5) farmakologis untuk
mengurangi rasa nyeri
5. Kolaborasi pemberian
analgetik
Mobilitas Fisik Dukungan Mobilisasi
2. Minggu 30 2 (I.05173)
(L.05042)
Mei 2021
Setelah dilakukan 1. Identivikasi adanya nyeri
intervensi keperawatan atau keluhan fisik
12.30
lainnya.
selama 3x24 jam
diharapkan mobilitas 2. Fasilitasi aktivitas
mobilisasi dengan alat
fisik meningkat dengan
bantu (mis. pagar, tempat
Kriteria Hasil :
1. Nyeru menurun (5) tidur)
2. Gerakan terbatas 3. Fasilitasi melakukan
menurun (5) pergerakan , jika perlu
3. Kelemahan fisik 4. Libatkan keluarga untuk
menurun(5) membantu pasien dalam
meningkatkan
pergerakan.

5. Jelaskan tujuan dan


prosedur mobilisasi.

6. Anjurkan mobilisasi dini

7. Ajarkan mobilisasi
sederhana yang harus
dilakukan (mis. duduk di
tempat tidur, duduk di
sisi tempat tidur, pindah
dari tempat tidur ke
kursi).

3. Minggu 30 3 Tingkat Infeksi Perawatan Luka (I.16564)


Mei 2021 (L.14137)
1. Lepaskan balutan dan
Setelah dilakukan plester secara perlahan.
12.30
intervensi keperawatan 2. Bersihkan dengan cairan
selama 3x24 jam NaCl atau pembersih
diharapkan tingkat nontoksik, sesuai
kebutuhan.
infeksi menurun dengan
Kriteria Hasil : 3. Pasang balutan sesuai
jenis luka.
1. Nyerin menurun (5)
2. Kultur area luka 4. Pertahankan teknik
steril sesuai jenis luka.
membaik (5)
5. Monitor karakteristik
luka (mis. drainase,
warna, ukuran, bau)
IMPLEMENTASI

Tanggal No. Respon Pasien Terhadap Tindakan


Dx
Jam Tindakan Keperawatan

30 Mei 1. 1. Lepaskan balutan dan S : Pasien mengatakan ia merasa nyeri


2021 plester secara perlahan. perut pada jahitan post SC.

12.30 O : Pasien tampak menyeringai.

2. Bersihkan dengan cairan S : Pasien mengatakan bersedia untuk


NaCl atau pembersih diberikan cairan NaCl untuk
nontoksik, sesuai membersihkan luka jahitan post SC
kebutuhan. di perutnya.

O : Pasien tampak menahan nyeri.


3. Pasang balutan sesuai jenis
S : Pasien mengatakan nyaman setelah
luka.
diganti balutan kassa diperutnya.

O : Tampak terpasang balutan kassa di


perut pada luka jahitan post SC.

S:-

4. Pertahankan teknik steril O : Luka tampak bersih setelah


sesuai jenis luka. dibersihkan dengan NaCl dengan
teknik steril.

S:-

5. Monitor karakteristik luka


O : Tampak terpasang balutan kassa
(mis. drainase, warna,
ukuran, bau) dengan jenis jahitan horizontal
dengan panjang jahitan sekitar 10 cm
dan lebar sekitar 1-2 cm
EVALUASI

Tanggal No Diagnosa Keperawatan Evaluasi

Waktu Dx (SOAP)

30 Mei 1. Risiko Infeksi berhubungan S:


2021 dengan Tindakan Invasif,
Pasien mengatakan post SC
dibuktikan Terdapat jahitan
12.30
operasi post SC tertutup kasa. O:

1. Terdapat jahitan operasi post SC


tertutup kasa.
2. Jenis jahitan post SC adalah
horizontal.
3. Panjang jahitan operasi post SC
10 cm.
4. Lebar jahitan post SC sekitar
1-2 cm
A : Lanjutkan intervensi.
P : Lanjutkan Intervensi
1. Lepaskan balutan dan plester
secara perlahan.

2. Bersihkan dengan cairan NaCl


atau pembersih nontoksik, sesuai
kebutuhan.

3. Pasang balutan sesuai jenis luka.

4. Pertahankan teknik steril sesuai


jenis luka.

5. Monitor karakteristik luka (mis.


drainase, warna, ukuran, bau)

Anda mungkin juga menyukai