Anda di halaman 1dari 20

KONSEP KEP.

KRITIS
PENKES PASIEN & KELUARGA,
DAMPAK PSIKOSOSIAL DARI
PERAWATAN KRITIS

Kunaryanti, S.Kep, Ns. M.K.M


Prioritas pasien yang dikatakan kritis, yaitu:
1.    Pasien prioritas 1
Kelompok ini merupakan pasien sakit kritis ,tidak stabil,yang memerlukan perawatan intensif
,dengan bantuan alat – alat ventilasi ,monitoring, dan obat – obatan kontinyu dan lain –
lain.misalnya pasien bedah kardiotorasik,atau pasien shock septik.pertimbangkan juga derajat
hipoksemia, hipotensi, dibawah tekanan darah tertentu.
2. Pasien prioritas 2
Pasien ini memerlukan pelayanan pemantauan canggih dari icu, jenis pasien ini beresiko sehingga
memerlukan terapi segera,karenanya pemantauan intensif menggunakan metoda seperti pulmonary
arteri cateteter sangat menolong.misalnya pada pasien penyakit jantung,paru,ginjal, yang telah
mengalami pembedahan mayor. pasien prioritas 2 umumnya tidak terbatas macam terapi yang
diterimanya.
3. Pasien prioritas 3
Pasien jenis ini sakit kritis dan tidak stabil, dimana status kesehatan sebelumnya,penyakit yang
mendasarinya atau penyakit akutnya, baik masing – masing atau kombinasinya,sangat mengurangi
kemungkinan sembuh dan atau mendapat manfaat dari terapi icu.
• Aspek Psikososial Dari Sakit Kritis merupakan suatu tantangan
yang unik bagi perawat pada keperawatan kritis.
– Perawat harus secara seimbang dalam memenuhi kebutuhan fisik
dan emosional dirinya maupun kliennya dalam suatu lingkungan yang
dapat menimbulkan stress.
– Untuk mencapai keseimbangan ini perawat harus mempunyai
pengetahuan tentang bagaimana keperawatan kritis yang dialami
mempengaruhi kesehatan psikososial pasien, keluarga dan petugas
kesehatan.
Masalah Psiko-Sosial Pasien Intensive
• Psikososial adalah suatu kondisi yang terjadi pada individu yang
mencakup aspek psikis dan sosial atau sebaliknya
• Kata psiko mengacu pada aspek psikologis dari individu (pikiran,
perasaan dan perilaku) sedangkan sosial mengacu pada hubungan
eksternal individu dengan orang-orang di sekitarnya
Masalah-masalah Psikososial
1. Berduka
2. Keputusasaan
3. Ansietas
4. Ketidakberdayaan
5. Risiko penyimpangan perilaku sehat
6. Gangguan citra tubuh
7. Koping tidak efektif
8. Koping keluarga tidak efektif
9. Sindroma post trauma
10. Penampilan peran tidak efektif
11. HDR situasional
• BEBERAPA FAKTOR YANG MEMPENGARUHI TINGKAT KECEMASAN pada keluarga pasien yang
dirawat di ruang icu antara lain tingkat pendidikan, tingkat pengetahuan, tingkat penghasilan,
selain itu bisa tidak diijinkannya keluarga untuk mengunjungi atau melihat keadaan kelurganya yang
sedang dirawat di ICU.
• KECEMASAN KELUARGA PASIEN YANG DIRAWAT DI ICU juga dapat disebabkan oleh kurangnya
informasi dan komunikasi antara petugas dan keluarganya. Bagaimana keadaan pasien yang gawat,
apakah mengancam sehingga mengakibatkan kematian, juga perawatan icu yang memerlukan dana
yang banyak.
• Masalah-masalah kecemasan pada keluarga pasien yang dirawat di ruang icu penting sekali
diperhatikan karena dalam perawatan pasien dan keluarga merupakan satu kesatuan yang tidak
dapat dipisahkan satu dengan yang lain, hal ini perlu menjadi perhatian untuk perawat, dokter dan
staf kesehatan yang lain. Keluarga mempunyai peranan yang penting dalam pengambilan keputusan
dan sering harus dilibatkan secara langsung atau tidak langsung dalam tindakan pertolongan yang
diberikan pada pasien
• BEBERAPA FAKTOR LINGKUNGAN ICU YANG MENJADI STRESSOR MENURUT
PASIEN ADALAH:
– adanya slang dihidung dan dimulut,
– tempat tidur yang tidak nyaman,
– keterbatasan gerak karena banyaknya alat yang dipasang di tubuh mereka,
– sulit tidur,
– tidak mampu berkomunikasi,
– mendengar pembicaraan orang (perawat dan dokter),
– kurangnya kunjungan,
– ampu yang terang dan hidup terus menerus,
– kebisingan yang tidak familiar dan tidak biasa didengarnya.
– Disamping hal – hal diatas, perawat menambahkan beberapa stressor seperti
alarm dari monitor, mesin - mesin  yang canggih dan asing, ada laki laki dan
perempuan dalam satu ruangan, dan tidak ada privacy.
Ruang perawatan kritis digambarkan sebagai ruangan yang paling
menyebabkan stres dan tidak prikemanusiaan bagi pasien dan keluarga
pasien
Penyebab nya adalah:
1) Peralatan ruang icu yang beragam
2) Adanya pemakaian selang pada pasien
3) Pembatasan kunjungan
4) Kurangnya komunikasi antara petugas kesehatan
dengan pasien maupun keluarga
5) Keadaan penyakit
6) Kecemasan  mengancam kematian
7) Suasana lingkungan  termasuk alarm peralatan,
lampu, AC, tidak adanya privasi (sekat antar pasien)
dll
Peran Perawatan Kritis
 Perawat dituntut untuk memenuhi kebutuhan
fisik dan emosional dirinya maupun pasien dan
keluarganya
 Dalam keperawatan, keadaan sehat dan sakit
jiwa merupakan suatu rentang yang dinamis
dari kehidupan seseorang.
 Keadaaan penyakit kritis sangat besar
pengaruhnya terhadap kedinamisan dari
rentang sehat sakit jiwa karena dalam keadaan
mengalami penyakit kritis,
 seseorang mengalami stress yang berat dimana
pasien mengalami kehilangan kesehatan,
kehilangan kemandirian, kehilangan rasa
nyaman dan rasa sakit akibat penyakit yang
dideritanya. Semua keadaan tersebut bisa
memperburuk status kesehatan mereka
Caring Pada Pasien Kritis
Perawat harus beradaptasi, terdapat 4 faktor:
 dukungan dari teman, atasan dan keluarga
adanya perawat yang menjadi model
melihat perkembangan pasien yang positif dan interaksi
yang positif dengan pasien dan keluarga
perawat ICU harus mendapatkan saleri yang pantas sesuai
dengan tanggung jawabnya
Upaya Untuk Mengatasi Masalah Psikososial
Pasien Kritis
 Modifikasi lingkungan: peralatan yang portable, lingkungan
safety, Terapi music, pengurangan pencahayaan.
 Melibatkan kelurga dan memfasilitasi keluarga dalam perawatan
pasien kritis
 Komunikasi terapeutik
Penyuluhan Pasien dan Keluarga
PENDIDIKAN KESEHATAN PADA PASIEN &
KELUARGA
• Pendidikan pasien & keluarga adl komponen penting dari
asuhan keperawatan.
• Perawat perawatan kritis tidak hny menangani ketidakstabilan
hemodinamik yg sering menyertai sakit kritis, namun juga
mempersiapkan pasien dan keluarga terhadap kemungkinan
pemulangan dini dari RS.
Hambatan Pembelajaran
• Sakit kritis dan stres
– Pasien tdk hanya mengalami pengaruh fisik yg terkait dg proses
penyakit, tetapi jg distres emosional dan spiritual.
– Pasien mengungkapkan perasaan putus asa, kehilangan kendali, & takut
mati saat menghadapi penyakit serius.
– Perawat perawatan kritis dpt mengenali ketakutan dan kecemasan
pasien dan membimbingnya melewati proses penyakit yg tdk familier,
pengobatan, dan pemulihan.
– Memberikan pendidikan pada pasien dan diarahkan kembali utk
memenuhi kebutuhan pembelajaran anggota keluarga.
• Sakit dan stres yg berkepanjangan
– Masa sakit yg memanjang melebihi fase kritis awal & menimbulkan
beban tambahan bagi pasien&keluarga.
– Keluarga dipaksa utk menyeimbangkan jadwal dirmah, dan jadwal
kerjanya dg waktu yg dihabiskan di RS.
– Sehingga keluarga sulit mndptkn informasi dari tim perawatan
kesehatan dan dokter yg visit.
– Sebagai advokat pasien&keluarga, perawat mmberikan informasi
akurat dan berbagai rencana asuhan dg keluarga.
– Perawat perawatan kritis berperan penting dlm membantu
pasien&keluarga mengatasi krisis akibat sakit kritis dg memberikan
pendidikan dari saat masuk sampai pulang.
• Stres lingkungan
– Dering telepon, bunyi lampu panggil, pengumuman overhead, alarm
peralatan, percakapan taf, pintu otomatis, lang dan bunyi peralatan yg
dipasang dipasien yg ada diruangan tersebut misal ruang ICU dll.
– Tindakan sederhana dg menutup pintu kamar mandi pasien/menaruh
sebuah kursi yg nyaman disamping tempat tidur dpt cukup mengurangi
suara latar belakang & dpt meningkatkan perhatian peserta didik.
– Mengecilkan volumen alat prawatan
– Perhatian kpd pasien saat ronde penyuluhan/ ronde perawatan pasien yg
diaadakan di ruangan.
• Hambatan budaya dan bahasa
Penyuluhan kesehatan
• bagian penting dalam asuhan keperawatan holistic
• Untuk meningkatkan keefektifan penyuluhan, perawat dapat
menggunakan rencana tujuh tahap berikut :
– Motivasi
– Kesenjangan pengetahuan
– Kesiapan belajar
– Sumber-sumber yang tersedia
– Penyusunan tujuan bersama
– Perubahan psikomotor ( kepatuhan)
– Umpan balik.
• faktor yang berasal dari perawat yang mempengaruhi
keberhasilan dalam pemberian pendidikan kesehatan adalah
sikap, emosi, pengetahuan dan pengalaman masa lalu.
TUGAS KELOMPOK
• Membuat makalah pada kelompok khusus di unit kritis.
• Makalah terdiri dari konsep dasar dan contoh askep.
• Makalah di ketik, uk 12, times rowman, spasi 1,5. batas kanan kiri atas bawah 3 cm.
cover warna hijau.
• Makalah dikasih halaman, terdiri dari cover, daftar isi, bab I (latar belakang), bab II
( tinjauan teori), bab III (askep), bab IV (penutup), daftar pustaka.
• Makalah di kumpulkan maksimal tgl 1 desember 2020. dan dipresentasikan tgl 2
desember 2020.
• Dibagi menjadi:
– Kelompok 1  asuhan keperawatan kritis pada pediatrik
– Kelompok 2  asuhan keperawatan kritis pada wanita hamil
– Kelompok 3  asuhan keperawatan kritis pada geriatri
– Kelompok 4  asuhan keperawatan kritis pada post bedah mayor
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai