Anda di halaman 1dari 26

KONSEP DASAR

KEPERAWATAN
PALIATIF

Oleh:
HERMANITRIREDJEKI.S.KEP.NS.M.KES
Definisi
• Perawatan Palliative adalah perhatian
sepenuhnya terhadap pasien, keluarga
dan teman-temannya ketika penyakit klien
tidak dapat disembuhkan dan
kemungkinan hidup kecil.
:
• Perawatan yang dilakukan untuk membantu
meringankan dari penderitaan fisik sampai
psikologis pada pasien yang tidak dapat
disembuhkan atau dalam tahap terminal

• Pemenuhan kebutuhan fisik, mental, emosi,


sosial, spiritual dan kultural dengan
pendekatan tim yang melibatkan konseling dan
kenyamanan serta berpusat pada pasien dan
keluarga untuk meningkatkan kualitas hidup.

Asuhan Keperawatan 3
Tujuan dari Perawatan Palliative

Untuk memberikan dukungan dan


perhatian yang membuat hidup pasien
menyenangkan selama masa sakit,
sehingga mereka bisa menikmati betul
sisa hidup mereka.
POLA
1. Meningkatkan kualitas hidup dan
menganggap kematian sebagai proses
yang normal
2. Tidak mempercepat atau menunda
kematian
3. Menghilangkan nyeri dan keluhan lain
yang mengganggu
4. Menjaga keseimbangan psikologis dan
spiritual
• 5. Berusaha agar penderita tetap aktif
sampai akhir hayat
• 6. Berusaha membantu mengatasi
suasana dukacita pada keluarga
PREVALENSI
• Badan Kesehatan Dunia (WHO 2012)
memprediksi, akan terjadi peningkatan lonjakan
penderita kanker sebesar 300 persen di seluruh
dunia pada tahun 2030. Jumlah tersebut 70
persennya berada di negara berkembang
seperti Indonesia.
• Kanker merupakan penyebab kematian
utama kedua yang memberikan kontribusi
13 % dari 22 % kematian akibat penyakit
tidak menular utama di dunia. Sementara
itu di Indonesia data Riskesdas (2013)
menunjukkan prevalensi kanker sebesar
1,4 per 1000 penduduk.
• Depkes (2012) menyebutkan sekitar 6%
atau13,2 juta jiwa penduduk Indonesia
menderita penyakit kanker dan merupakan
penyebab kematian di Indonesia.
• Penyakit kanker merupakan penyakit yang
memerlukan perawatan terpadu dan
komprehensif, meliputi kegiatan promotif,
preventif, kuratif, dan rehabilitatif, serta
paliatif.
Tim Perawatan Paliatif
• Tim Perawatan Paliatif
Dokter, Perawat , Terapis , petugas sosial medis,
rohaniawan, Relawan , Anggota Kekhususan Tim
Paliatif
1. Profesi setiap anggota Tim telah dikenal cakupan
dan lingkup kerjanya
2. Para professional ini bergabung dalam suatu
kelompok kerja
3. Secara bersama mereka menyusun dan
merancang tujuan akhir perawatan, melalui
beberapa langkah tujuan jangka pendek.
4. Bila perlu, kepemimpinan dapat terbagi
diantara anggota Tim, tergantung pada
kondisi yang paling diperlukan oleh pasien
5. Tim adalah motor penggerak dari semua
kegiatan pasien
6. Proses interaksi adalah kunci
keberhasilan
7. Perawatan paliatif pada pasien kanker:
Peran pasien, keluarga dan masyarakat
Phylosophy Perawatan Paliatif

• Meyakini bahwa setiap orang


mempunyai hak diobati, meninggal
secara bermartabat, mengurangi rasa
nyeri dan pemenuhan kebutuhan bio-
psiko-sosio dan spiritual

Asuhan Keperawatan 12
Penyakit yang bisa menyebabkan seseorang
dalam kondisi terminal/ mengancam hidup antara
lain :

Penyakit kronis seperti TBC, Pneumonia,


Edema Pulmonal,Sirosis Hepatis, Penyakit
Ginjal Kronis, Gagal Jantung & Hipertensi
Kondisi Keganasan : Ca Otak, Ca Paru-paru, Ca
Pankreas, Ca Liver, Leukemia
• Kelainan Syaraf seperti Paralise, Stroke,
Hydrocephalus dll
• Keracunan seperti keracunan obat,
makanan, zat kimia
• Kecelakaan/Trauma seperti Trauma
Kapitis, Trauma Organ Vital (Paru-Paru
atau jantung) ginjal dll.
Prinsip-prinsip penting yang harus
diperhatikan :

• Gejala yang ditimbulkan


• Dukungan moril
• Kerjasama dari lingkungan
• Saran-saran yang harus dipertimbangkan
• Memberikan harapan untuk mencapai
tujuan yang realistis
Memulai dan mengatur Perawatan
Palliative
• Keputusan untuk menghentikan pengobatan
berdasarkan dua sebab :
• 1. Penyakit pasien semakin lama semakin
memburuk dan tingkat kekebalan tubuhnya
sudah hilang.
• 2. Semua kemungkinan untuk menganalisa dan
mengetahui kondisi pasien dan usaha-usaha
pengobatan telah dilakukan tetapi kondisi pasien
terus memburuk.
Peran Perawat dalam Perawatan
Paliatif

1. Dapat menerapkan pengetahuan dan


ketrampilan dalam memberikan asuhan
keperawatan.
2. Menetapkan prioritas asuhan keperawatan,
mengelola waktu secara efektif dan saran-
saran untuk meningkatkan kualitas hidup.

Asuhan Keperawatan 17
3. Sebagai nara sumber / konselor bagi pasien,
keluarga dan komunitas dalam menghadapi
perubahan kesehatan, ketidakmampuan dan
kematian.
4. Sebagai komunikator yang terapeutik dan
pendengar yang baik dalam memberikan
dukungan dan perhatian.
5. Membantu pasien tetap independen sesuai
kemampuan mereka sehingga kenyamanan
terpenuhi, serta meningkatkan mutu hidup

Asuhan Keperawatan 18
Langkah-langkah Perawatan
Palliative
• Membentuk team untuk menghadapi beragam
pasien dan masalah-masalah keluarga.
• Tujuan dari team ini adalah mengobati,
merawat, memberikan penyuluhan sosial dan
pelayanan lainnya dan bekerja sama dengan
Departemen Kesehatan, Swasta(LSM), relawan,
dll.
• Perubahan dari pengobatan aktif ke pengobatan
Palliative tidak terjadi dalam waktu yang singkat.
• Perawatan Palliative sangat berhasil ketika
masih pada fase dini, mendapat dukungan dari
lingkungannya yaitu keluarga dan adanya team
yang membangkitkan kesadarannya.
Penanganan
Gejala-gejala yang ditimbulkan

• Rasa sakit / Pain


• Lemas/Fatique/weakness
• Sesak nafas/dyspnea
• Buang air terus menerus/presisten
diarrhea
• Susah tidur/insomnia
• Rasa mual/Nausea dan vomiting
Bagi Petugas
• Memahami batasan penyebab, jenis, sifat dan
derajat nyeri
• Mendengarkan keluhan pasien
• Mempercayai setiap keluhan pasien
• Bersedia memberi keterangan secara jelas dan
bijaksana
• Mampu dan bersedia melakukan pendekatan
dengan multidisipliner
• Memahami alternatif pengelolaan nyeri / gejala-
gejala lain
• Mampu menanggulangi bila timbul efek samping
obat
• Memberikan pendidikan terhadap pasien dan
keluarganya
• Mengubah perasaan tidak dapat sembuh
dengan perasaan nyaman terhadap gejala yang
timbul
- Melakukan penilaian psikososial
- Memperkirakan emosi pasien yang akan
mempengaruhi persepsi dari rasa nyerinya
- Mengetahui riwayat sosialnya secara detail
( masalah keluarga, kurang perhatian ) dapat
mempengaruhi efek nyerinya )
Tujuan
Membantu pasien :
• Mengubah perasaan tidak dapat sembuh
dengan perasaan nyaman terhadap gejala yang
timbul.
• Menahan semaksimal mungkin kontrol hidupnya
terhadap penyakitnya melalui dukungan
emosional dan nasehat-nasehat praktis.
• Menangani gejala dengan obat-obatan dan atau
intervensi non farmakologis
• Semua gejala harus diidentifikasi melalui
rangkaian gejala dengan mempertanyakan
tentang :
- keluhan
- lokasi
- apa yang memperburuk keadaan
- apa yang memperbaiki keadaan
- gejala-gejala yang berhubungan
- apa yang mempengaruhi kehidupan sehari-hari
pasien

Anda mungkin juga menyukai