Anda di halaman 1dari 26

MANAJEMEN PERAWATAN PALIATIF

PADA PASIEN LANSIA


Sihwastuti
Perawat RSCM

santososihwastuti@gmail.com
08128135720
Tujuan Pembelajaran
UMUM

Setelah
Pesertamengikuti
mampumateri ini, peserta mampu memahami
menggunakan
manajemen perawatan paliatif pada pasien lansia
Tujuan Khusus
Setelah mengikuti materi ini peserta dapat

1. Menjelaskan pengertian dan Konsep


2. Menjelaskan Prinsip

3. Menjelaskan Indikasi

4. Menjelakan Langkah – langkah

5. Menjelaskan Manajemen
perawatan
1 Pengertian dan
Pokok Konsep
Bahasan 2 Prinsip

3 Indikasi

4 Langkah - langkah

5 Manajemen
perawatan
Video
• Palliative Care- End of Life Care.mp4
Pendahuluan

Menurut World Health Organization (WHO) pada


tahun 2013, proporsi populasi penduduk berusia
lebih dari 60 tahun adalah 11,7% dari total populasi
dunia dan akan terus meningkat sejalan dengan
peningkatan usia harapan hidup. Jumlah
lansia tahun 2009 telah mencapai 737 juta jiwa dan
sekitar dua pertiga dari jumlah lansia tersebut tinggal
di negara-negara berkembang seperti Indonesia.
Diproyeksikan pada tahun 2020 populasi lansia
meningkat 7,2%, hampir sepadan dengan proporsi
lansia di negara-negara maju saat ini (Tamher, 2009).
Lanjut …..

• Berdasarkan data proyeksi penduduk,diperkirakan


tahun 2017 terdapat 23,66 juta jiwa penduduk lansia
di Indonesia (9,03%). Diprediksi jumlah penduduk
lansia tahun 2020 (27,08 juta), tahun 2025 (33,69 juta),
tahun 2030 (40,95 juta) dan tahun 2035 (48,19 juta).
Masalah Kesehatan
No Masalah Kes Prevalensi > 65
tahun
1 Hipertensi 57.6
2 Artritis 51.9
3 Stroke 46.1
4 PPOK 8.6
5 DM 4.8
6 Kanker 3.9
7 Penyakit jantung coroner 3.6
8 Batu ginjal 1.2
9 Gagal Jantung 0.9
10 Gagal ginjal 0.5

Sumber: Riskesdas 2013, Kementerian Kesehatan


Lanjut …..

• Prevalensi kasus yang memerlukan perawatan paliatif


sebanyak 65% (RSCM, 2009).

• Menurut SK Menteri no. 812/Menkes/SK/VII/2007,


penyakit yang memerlukan perawatan
paliatif : kanker, penyakit degeneratif, penyakit
obstruksi paru kronis, Cystic fibrosis, stroke, parkinson,
gagal jantung, penyakit genetik, penyakit infeksi seperti
HIV/AIDS
Pengertian
Paliatif
 Sistem perawatan terpadu yang bertujuan meningkatkan kualitas hidup
dengan cara meringankan nyeri dan penderitaan lain, memberikan
dukungan spiritual dan psikososial mulai saat diagnosa ditegakkan
sampai akhir hayat dan dukungan terhadap keluarga yang kehilangan/
berduka (WHO, 2005).

 Perawatan ini diberikan bukan hanya diberikan pada pasien kanker tetapi
pasien yang nonkanker termasuk pasien lanjut usia.
Menurut Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 43 Tahun 2004,
lanjut usia adalah seseorang yang telah mencapai usia 60 tahun ke atas.
Prinsip Pelayanan
Menghilangkan nyeri dan gejala fisik lain

Menghargai kehidupan dan menganggap kematian


sebagai proses normal
Tidak bertujuan mempercepat atau menghambat
kematian

Mengintegrasikan aspek psikologis, sosial dan spiritual

Memberikan dukungan

Menggunakan pendekatan tim

Menghindari tindakan yang sia sia


Indikasi Perawatan Paliatif
Nyeri atau keluhan fisik Stres berat Penyakit penyerta yang
lainnya yang tidak sehubungan dengan berat dan kondisi sosial
dapat diatasi diagnosis atau terapi yang diakibatkannya

Permasalahan dalam
pengambilan Pasien/keluarga
Angka harapan hidup <
keputusann tentang meminta untuk dirujuk
12 bulan
terapi yang akan atau ke perawatan paliatif
sedang dilakukan

Pada pasien kanker


stadium lanjut yang
tidak respon dengan
terapi yang diberikan
Langkah – Langkah Pelayanan Paliatif

• Menentukan • Membantu pasien


dalam membuat
tujuan ACP
perawatan
dan harapan Informasi
pasien dan
Dukungan
psikologis,
edukasi kultural dan
perawatan sosial
pasien

Pelayanan
Respon terhadap
pada fase pasien
terminal dengan fase
terminal
• Pengobatan
penyakit • Tata
penyerta dan laksana
aspek sosial
yang muncul gejala
Konsep T- L- C
• Proaktif dan tidak reaktif, sehingga dapat mencegah penderitaan berkepanjangan yang tidak perlu.
Timely
Upaya menghilangkan penderitaan dilakukan sepanjang waktu tanpa melihat stadiumnya.

• Setiap petugas yang berperan dilibatkan sesuai perannya dimana tujuannya bukan perorangan
Team Oriented
namun tujuan bersama yakni meningkatkan kualitas hidup pasien.

• Keseimbangan antara terapi kuratif dan paliatif, diberikan secara terintegrasi dengan program
Longitudinal
pengobatan pasien dan bukan pengobatan pendamping.

• Pasien dan keluarga diajak berdiskusi mengenai kondisi kesehatan dan perkembangan penyakitnya
Collaborative
serta dalam pengambilan keputusan.

• Semua ranah upaya paliatif dan ranah pengelolaan pasien didiskusikan sehingga dapat dilakukan
Comprehensive
dengan paripurna.
Advance Care Plan (ACP)
Harapan Beberapa bulan s.d beberapa tahun

Intervensi Assessment
• Diskusikan tentang perawatan paliatif
• Perkenalkan tim paliatif
• Kapasitas membuat keputusan dan kebutuhan
• Gali tentang nilai hidup dan keinginan untuk melakukan perawatan di
waktu yang akan datang
• Memberikan informasi tentang WASIAT dan pilihan untuk tidak
melakukan resusitasi
• Anjurkan untuk berdiskusi dengan keluarga tentang keinginan dan
harapan
• Anjurkan untuk memilih orang yang dipercaya untuk mewakili dirinya
bila kondisi tidak memungkinkan untuk mengambil keputusan
• Bicarakan tentang donasi organ
• Telusuri tentang ketakutan atau kecemasan tentang kematian
Lanjut…..
Harapan Beberapa minggi s.d beberapa bulan
Intervensi Assessment
• Konfirmasi tentang pilihan tempat untuk meninggal
• Konfirmasi tentang dokumen WASIAT termasuk: DNR,
antibiotik,pemeriksaan darah, ventilator, dialisis, artificial nutrisi dan hidrasi
• Pastikan semua dokumen telah diterima oleh petugas dimana ada
kemungkinan sebagai tempat pasien akan menghabiskan waktunya dan
meninggal
• Membantu memecahkan masalah yang timbul antara keluarga dan pasien
• Telusuri tentang ketakutan dan berikan dukungan emosional
• Diskusikan tentang keinginan donor organ
Lanjut …..

Harapan Beberapa hari s.d beberapa minggu


Intervensi Assessment
• Pastikan telah menerima WASIAT
• Klarifikasi persetujuan Tentang WASIAT tsb
• Diskusikan jika keluarga Anggota tim tidak setuju dengan WASIAT tsb
• Lakukan sesuai dengan WASIAT
• Konfirmasi tentang Donor organ
Advance Directive
Kebutuhan Fisik
1. Pastikan kenyamanan pasien
• Perawatan kulit: jaga kelembaban, perawatan luka dan obat untuk nyeri anticipative
• Perawatan mulut
• Tindakan untuk retensi urin dan faeces
2. Tidak melakukan test untuk diagnosa, monitoring gula darah, saturasi oksigen, suctioning
3. Tidak melakukan pemeriksaan vital sign
4. Lakukan assessment gejala setiap 4 jam
5. Rubah rute pemberian obat jika per oral tidak dapat dilakukan
6. Naikkan dosis jika diperlukan untuk mencapai kenyamanan
7. Death ratlle: hypersekresi salifa yang menimbulkan suara, rubah posisi, kurangi cairan, berikan
atropin 1% tetes mata 1 – 2 drop secara Sublingual
8. Bila ada agitasi lakukan sedasi paliatif
9. Siapkan untuk donor organ
Lanjut …..

Psikososial
• Pastikan keluarga mengerti dan menerima WASIAT
• Berikan dukungan kepada keluarga untuk menghentikan TPN, transfusi, dialisis, hidrasi IV,
dan obat yang tidak akan menambah kenyamanan pasien
• Siapkan bantuan sosial worker dan rohaniawan
• Berikan waktu bagi keuarga untuk selalu bersama pasien
• Pastikan keluarga telah diinformasikan tentang tanda – tanda kematian dan berikan
pendampingan
• Berikan pendampingan Anticipatory bereavement
• Dukungan bagi anak 2 dan cucu dan beri mereka kesempatan bersama pasien
• Dukungan dalam melakukan ritual sesuai agama, keyakinan dan adat yang dianut
Lain – lain
• Pastikan adanya end of life policy dan lakukan sesuai dengan policy tsb
• Pastikan WASIAT telah didokumentasikan
• Pastikan DNR telah didokumentasikan dan keluarga telah
menyetujuinya
• Berikan tempat tersendiri untuk menjaga privasi
• Fasilitasi untuk keluarga yang akan berjaga
• Berikan waktu untuk keluarga tanpa interupsi
• Fasilitasi untuk upacara pemakaman
Video
• The Difference Between Care & Caring.mp4
Pelayanan kesehatan yang bersifat holistik dan
terintegrasi dengan melibatkan berbagai
profesi dengan dasar falsafah bahwa setiap
pasien berhak mendapatkan perawatan
terbaik sampai akhir hayatnya.

Anda mungkin juga menyukai