Anda di halaman 1dari 7

KONSEP DAN PERSEPEKTIF KEPERAWATAN PALIATIF DAN

TERMINAL

Arti Perspektif :
• Kerangka konseptual, perangkat asumsi, perangkat nilai atau perangkat gagasan
yang mempengaruhi persepsi seseorang sehingga pada akhirnya mempengaruhi
seseorang dalam situasi tertentu.
• Palliative care Bahasa Latin :“Palliare” Arti : “Untuk Jubah”
• Palliative care yaitu Kegiatan terapi secara aktif dan menyeluruh kepada pasien
beserta keluarga oleh Tim Multi profesional ketika penyakit pasien sudah
memasuki stadium lanjut dan harapan kesembuhannya sudah sedemikian kecil.
• Menurut World Health Organization (WHO) 2005 : Palliative Care is an
integrated system of care that : improves the quality of life, by providing pain
and symptoms relief, spiritual and psychosocial support from diagnosis to the
end of life and bereavement. Perawatan Paliatif adalah sistem perawatan
terpadu yg meningkatkan kualitas hidup, dg meringankan nyeri serta
penderitaan yg lain, memberikan dukungan spiritual & psikososial mulai saat
diagnosa ditegakkan sampai akhir hidup & dukungan terhadap keluarga dalam
masa duka cita.
• Menurut World Health Organization (WHO) 2012: Palliative Care is approach
that improves the quality of life of patients and their families facing the
problem associated with life-threatening illness, through the prevention and
relief of suffering by means of early identification and impeccable assessment
and treatment of pain and other problems, physical, psychosocial and spiritual.
Perawatan paliatif adalah suatu pendekatan, yg meningkatkan kualitas hidup
pasien & keluarganya, yg menghadapi masalah berkaitan dg penyakit yg
mengancam jiwanya, dg cara dg cara identifikasi dini, mencegah, penilaian yg
cermat & meringankan penderitaan, & pengobatan untuk nyeri & masalah lain,
fisik, psikososial dan spiritual.
Perawatan Paliatif
• Jenis pelayanan kesehatan yang relatif baru di Indonesia
• Pada awal sekali, kebijakan Perawatan Paliatif didapat-kan di dalam SK
MenKes 604/MENKES/SK/IX/1989.
• Pelayanan kesehatan yang manusiawi, realistik dan rasional ini telah dinantikan
kehadirannya oleh masyarakat.
Penyakit Terminal :
• Penyakit yang tidak dapat disembuhkan dan tidak ada obatnya, kemtian tidak
dapat di hindari dalam waktu yang bervariasi (Stuart & Sudeen, 1995)
• Penyakit pada stadium lanjut, penyakit utama yang tidak dapat diobati, bersifat
progresif, Pengobatan hanya bersifat Paliatif (Mengurangi gejala keluhan,
memperbaiki kualitas hidup)

•Penyakit yang tidak dapat disembuhkan Mengarah pada


kematian
•Diagnosa medis sudah Jelas
Kriteria Penyakit •Tidak ada obat yang menyembuhkan Prognosis Jelek
Terminal •Bersifat Progresif
•Tidak ada obat yang menyembuhkan
•Prognosis Jelek
•Bersifat Progresif

•Gagal Jantung
•Penyakit Paru Obstruktif menahun
•Gagal Hati
Jenis Penyakit •Penyakit Ginjal Kronis dan Gagal Ginjal
Kronis •Penyakit Syaraf/Stroke
•Keganansan
dan Terminal •HIV/AIDS
Falsafah yang mendasari Pelaksanaan Perawatan Paliatif (Pedoman PKTP
DepKes RI,1997) :
Menjadi hak semua pasien untuk mendapatkan perawatan yang terbaik sampai
akhir hayatnya. Penderita kanker yang dalam stadium lanjut atau tidak berangsur-
angsur sembuh perlu mendapat pelayanan kesehatan sehingga penderitaannya dapat
dikurangi. Pelayanan yang diberikan harus sedemikian rupa sehingga penderita
dapat meninggal dengan tenang dan dalam iman.

Pola Dasar Pemikiran dalam Pelaksanaan Perawatan Paliatif (Pedoman PKTP


DepKes RI , 1997) :
• Meningkatkan kualitas hidup dan menganggap kematian adalah proses
yang normal.
• Tidak mempercepat atau menunda kematian.
• Menghilangkan rasa nyeri dan keluhan lain yang mengganggu.
• Menjaga keseimbangan dalam aspek psikologis dan aspek spiritual.
• Berusaha agar penderita tetap aktif sampai akhir hayatnya.
• Berusaha memberikan dukungan kepada keluarga yang berduka.
Tujuan Perawatan Paliatif :
Mencegah & mengurangi penderitaan serta memberikan bantuan utk
memperoleh kualitas hidup yg terbaik bg px & keluarga.
Definisi Kualitas Hidup (WHO) :
Kualitas hidup adalah persepsi individual tentang hidupnya dalam konteks
budaya dan sistem nilai yang berlaku di tempat ia hidup dan berhubungan
erat dengan tujuan hidup, harapan, standard dan hal-hal yang mendasar lain
yang ada pada dirinya.
Prinsip Penanganannya :
• Holistik ( Biopsikosociokulturospiritual ) dan Simultan
• Konsep Total Pain & Total Suffering
• Stepp Ladder WHO
• Interdisipliner & Multiprofesional
• Multimodalitas
• Service Champion = Layanan Juara
• Obat-obatan yg sesuai kebutuhan
• Tim work yg solid & komunikatif
• Monitoring & Evaluasi terus-menerus
Nyeri fisik :
• Penderitaan fisik
• Masalah-masalah psikologis
• Kesulitan-kesulitan sosial
• Faktor-faktor kultural
• Keprihatinan spiritual
• Penderitaan total

Tim Multidisiplin :
• Anggota dari tim ini terdiri dari individu dari berbagai disiplin, tiap anggota
berperan berbeda, dipimpinan oleh “leader”. Dinamika tim terjadi secara
hirarkis. Individu yang berperan yang terpenting menjadi “leader”-nya.
• Anggota dari tim ini terdiri dari individu dari berbagai disiplin, tiap anggota
berperan berbeda, koordinasi kerja dilakukan oleh seorang koordinator yang
pada hakekatnya mempunyai peran sendiri, dinamika tim tidak terjadi secara
hirarki.
Semua anggota tim sama pentingnya meskipun mempunyai peran yang
berbeda-beda.
Perkembangan Keperawatan Paliatif :
• Perawatan Paliatif dimulai dg didirikannya Hospice oleh Mme Jeanne Garnier
di Lyons, Perancis, di th 1842, yg dipergunakan utk merawat orang2 yg
menghadapi kematian (dying).
• Our Lady’s Hospice di Dublin pd th 1879
• St Joseph’s Hospice di London pd th 1905 oleh Sister of Charity.
• Palliative care dan Hospice telah berkembang pesat sejak tahun 1960-an. Pd th
1967 didirikan St Christopher’s Hospice di London o/ Dame Cicely Saunders
seorang pekerja yang merintis perawatan pasien pada akhir kehidupannya saat
mengidap penyakit ganas stadium lanjut., dg konsep Total Pain yg terdiri dari
unsur2: fisik, psikologis, sosial, kultural & spiritual, sbg dasar pelay. Yg
sekarang dipakai sbg dasar pelay. Perawatan Paliatif di dunia.
• Standar perawatan pertama kali diperkenalkan pada 1997 di Jepang. Pendidikan
palliative care masuk dalam kurikulum sekolah-sekolah kedokteran & semua
sekolah keperawatan. 20 layanan yang terkait dg palliative care tersedia
• Tiga belas organisasi yg dibangun di Singapura utk menyediakan palliative
care. Modul palliative care ditambahkan ke kurikulum sekolah kedokteran.
• Pemerintah mulai menerapkan di setiap kabupaten dan rumah sakit umum
untuk memperkenalkan suatu palliative care pada tahun 1998 di Malaysia.
• Palliative care dimasukkan ke dalam rencana kesehatan nasional Mongolia.
Modul palliative care termasuk dalam kurikulum sekolah kedokteran di
Mongolia.
• Sebuah program pendidikan palliative care telah diterapkan untuk asisten
keperawatan di Selandia Baru. Empat puluh satu pelayanan palliative care ini
sudah tersebar di seluruh negeri
• Mulai tahun 2005 palliative care diakui sebagai spesialisasi medis di Australia.
Sejarah Perkembangan Paliatif di indonesia :
• Sejarah dan perkembangan palliative care di Indonesia bermula dari adanya
perubahan yg terus-menerus setiap rapat kerja untuk membahas system
penanggulangan penyakit kanker pada tahun 1989.
• Penanggulangan penyakit kanker ini harus dilaksanakan secara paripurna dengan
mengerjakan berbagai intervensi mulai dari pencegahan, deteksi dini, terapi, dan
perawatan paliatif.
• Perawatan Paliatif lahir pertama kali di Surabaya
Pengembangan Pelayanan Perawatan Paliatif memperhatikan :
 Kebutuhan masyarakat.
 Sumber-sumber yang kami miliki.
 Pelayanan kesehatan lain yang sudah ada.
Pasien-pasien yang tidak datang berobat ada 3 (tiga) kategori :
 Pasien telah meninggal.
 Pasien pindah bersama keluarganya.
 Pasien terbaring di tempat tidurnya tidak berdaya akibat keadaan penyakitnya.
Perkembangan Hospice Care :
• Di Indonesia, perawatan di hospis atau Hospice care merupakan hal yg baru.
• Falsafah Hospice Care
 Manusia yang menderita harus dibantu dan diringankan penderitaannya,
agar kualitas hidupnya dapat ditingkatkan selama sakit sampai ajal, dan
meninggal dg tenang.
Hospice care
• Adalah perawatan pasien terminal (stadium akhir) dimana pengobatan terhadap
penyakitnya tidak diperlukan lagi.
• hospice care adalah pelayanan paliatif khusus bagi pasien yang memang benar-
benar dalam kondisi parah. Dalam artian, dokter sudah memberikan angka harapan
hidup kepada pasien tak lebih dari satu tahun.
• Perawatan ini bertujuan meringankan penderitaan dan rasa tidak nyaman dari
pasien, berlandaskan pada aspek bio-psiko-sosial-spiritual.
• Ruang lingkup :
1. Pasien yg tinggal di daerah pedalaman.
2. Pasien dg Ca,heart disease, AIDS, kidney and lung disease.
3. Pasien di nursing home.
4. Pasien yg tinggal sendirian
Tujuan Pelayanan Hospice Care
• Meringankan pasien dari penderitaannya.
• Memberikan dukungan moril, spirituil maupun pelatihan praktis dalam hal
perawatan pasienbagi keluarga pasien dan pelaku rawat.
• Memberikan dukungan moril bagi keluarga pasien selama masa duka cita.
Tim Pelaksana Hospice Care :
1. Dokter.
2. Perawat.
3. Pekerja Sosial.
4. Relawan
Bentuk Hospice Care :
 The Institution Hospice Care
 Hospice Home Care
 Palliative Care

Anda mungkin juga menyukai