ASKEPPALIATIF
PALIATIF&&
PATOFISIOLOGI
PATOFISIOLOGIPADA
PADAPASIEN
PASIEN
DENGAN
DENGANTRAUMA
TRAUMAKAPITIS
KAPITIS
KELOMPOK 3
MIFTAQUL KHOIRIYAH
NABILA PUTRI MULYANENG SARI
NAHDYA RAHMA
NIDA DZAKIYAH KHOSYI
NUR HAYATI
PHENTY
PRISKA ANDAYANI
PUTRI DIAH ANGGRAINI
RABIATUL ADAWIYAH
RARA AYUNING PUTRI
DEFINISI
DEFINISI
Trauma capitis adalah bentuk trauma yang dapat mengubah kemampuan otak
dalam
Traumamenghasilkan
capitis adalahkeseimbangan
bentuk traumaaktivitas
yang dapatfisik, intelektual,
mengubah emosi, sosial
kemampuan otak
atau
dalamsebagai gangguan
menghasilkan traumatik yang
keseimbangan dapat fisik,
aktivitas menimbulkan perubahan
intelektual, pada
emosi, sosial
fungsi otak. (Black,
atau sebagai 1997)
gangguan . Cedera yang
traumatik kepaladapat
adalah suatu traumaperubahan
menimbulkan yang mengenai
pada
daerah kulit (Black,
fungsi otak. kepala, 1997)
tulang. tengkorak atau adalah
Cedera kepala otak yangsuatuterjadi akibat
trauma yanginjury baik
mengenai
secara langsung
daerah kulit kepala,maupun tidak langsung
tulang tengkorak atau otakpada
yang kepala. (Suriadi,
terjadi akibat injury2003)
baik
Menurut Centers for
secara langsung Diseasetidak
maupun Control and Prevention
langsung (CDC),(Suriadi,
pada kepala. trauma kepala
2003)
adalah
Menurutsuatu trauma
Centers kranioserebral,
for Disease Control secara spesifik terjadinya
and Prevention (CDC), traumacedera pada
kepala
kepala (akibattrauma
adalah suatu traumakranioserebral,
tumpul atau tajamsecaraatau akibatterjadinya
spesifik daya akselerasi atau
cedera pada
deselerasi) yangtrauma
kepala (akibat terkait dengan
tumpul gejala akibat atau
atau tajam cedera tersebut
akibat seperti
daya penurunan
akselerasi atau
kesadaran, amnesia,
deselerasi) yang terkaitabnormalitas
dengan gejalaneurologi atautersebut
akibat cedera neuropsikologi lainnya,
seperti penurunan
fraktur
kesadaran,tengkorak, lesi intrakranial
amnesia, abnormalitas atau atau
neurologi kematian (CDC, lainnya,
neuropsikologi 2010).
fraktur tengkorak, lesi intrakranial atau kematian (CDC, 2010).
Lanjutan...
Lanjutan...
Trauma kapitis penyebab yang paling bermakna meningkatkan morbiditas dan
mortalitas.
Trauma kapitis Salah satu yang
penyebab risiko akibat
paling trauma
bermakna kapitis ialah
meningkatkan kematian.
morbiditas dan
Diperkirakan
mortalitas. Salah1,7 juta
satuorang di Amerika
risiko akibat Serikat
trauma mengalami
kapitis ialahtrauma kapitis
kematian.
setiap tahunnya
Diperkirakan 1,750.000 meninggal
juta orang dunia, 235.000
di Amerika Serikat dirawat
mengalamidi rumah sakit,
trauma dan
kapitis
1.111.000 atau 50.000
setiap tahunnya hampir meninggal
80% dirawatdunia,dan235.000
dirujukdirawat
ke Departemen Instalasi
di rumah sakit, dan
Gawat
1.111.000Darurat.
atau Menurut
hampir 80%Worlddirawat
Health dan
Organization
dirujuk ke(WHO) pada tahun
Departemen 2015
Instalasi
penyebab kematian
Gawat Darurat. dengan
Menurut diagnosis
World Health trauma kapitis(WHO)
Organization yaitu akibat kecelakaan
pada tahun 2015
lalu lintas (KLL)
penyebab kematian di urutan
dengankesebelas
diagnosisseluruh
traumadunia yang
kapitis menelan
yaitu akibat korban jiwa
kecelakaan
sekitar 1,25
lalu lintas juta di
(KLL) manusia
urutan setiap tahun.
kesebelas Secara
seluruh global
dunia yanginsiden
menelantrauma
korbankapitis
jiwa
meningkat
sekitar 1,25dengan tajam karena
juta manusia adanyaSecara
setiap tahun. peningkatan
global penggunaan
insiden traumakendaraan
kapitis
bermotor.
meningkatMenurut
dengan WHO memperkirakan
tajam karena bahwa pada penggunaan
adanya peningkatan tahun 2020 kecelakaan
kendaraan
lalu lintas akan
bermotor. menjadi
Menurut WHO penyebab penyakitbahwa
memperkirakan traumapada
ketiga terbanyak
tahun di dunia.
2020 kecelakaan
lalu lintas akan menjadi penyebab penyakit trauma ketiga terbanyak di dunia.
ETIOLOGI
Selain itu, kekerasan tajam adalah jenis kekerasan yang sering terjadi dengan menggunakan benda
tajam dan menjadi penyebab utama trauma kapitisbyaitu kayu runcing, batang besi, pecahan kaca,
atau benda tajam lainnya. Trauma kapitis yang diakibatkan oleh tembakan juga merupakan
penyebab kematian karena dapat menimbulkan kerusakan akibat kaliber peluru serta jenis peluru
yang digunakan dan jarak tembakan sehingga peluru menembus sampai ke otak, dan deformitas
akan terjadi antara tulang dengan peluru (Solmaz et al., 2009).
KLASIFIKASI TRAUMA KAPITIS
Penilaian derajat berat tidaknya suatu trauma kapitis dapat dilakukan dengan menggunakan
glasgow coma scale (GCS) yang diciptakan oleh Jennet dan Teasdale pada tahun (1974). GCS
merupakan suatu skala yang digunakan untukNmenilai kelainan neurologis dan tingkat
kesadaran seseorang yang terjadi secaraNkuantitatif. Terdapat 3 aspek untuk menilai yaitu
reaksi membuka mata (eye opening), reaksi berbicara (verbal respons), dan reaksi lengan serta
tungkai (motoric respons). Trauma kapitis diklasifikasikan menjadi 3 kelompok berdasarkan
nilai GCS yaitu:
1. Trauma Kapitis Ringan (TKR) Penilaian GCS >13 yang diartikan bahwa tidak ditemukan
kelainan
berdasarkan CT scan pada otak, tidak memerlukan tindakan operasi, dan lama dirawat di
rumah sakit <48 jam.
2. Trauma Kapitis Sedang (TKS) Penilaian dengan hasil GCS 9 hingga 13 diartikan bahwa
dapat ditemukan kelainan pada CT scan otak, memerlukan tindakan operasi untuk lesi
intrakranial, dan dirawat di rumah sakit setidaknya dalam waktu 48 jam.
3. Trauma Kapitis Berat (TKB) Penilaian GCS <9 dan terjadi bila dalam waktu >48 jam
setelah trauma terjadi (George, 2009).
PATOFISIOLOGI
Otak dapat berfungsi dengan baik bila kebutuhan Oksigen dan Glukosa dapat
terpenuhi. Energi yang dihasilkan didalam sel-sel saraf hampir seluruhnya melalui
proses oksidasi. Otak tidak mempunyai cadangan oksigen, jadi kekurangan aliran
darah ke otak walaupun sebentar akan menyebabkan gangguan fungsi. Demikian
pula dengan kebutuhan oksigen sebagai bahan bakar metabolisme otak tidak boleh
kurang dari 20 mg %, karena akan menimbulkan koma. Kebutuhan glukosa sebanyak
25 % dari seluruh kebutuhan glukosa tubuh, sehingga bila kadar glukosa plasma
turun sampai 70 % akan terjadi gejala gejala permulaan disfungsi cerebral.
Pada saat otak mengalami hipoksia, tubuh berusaha memenuhi kebutuhan oksigen
melalui proses metabolik anaerob yang dapat menyebabkan dilatasi pembuluh darah.
Pada kontusio berat, hipoksia atau kerusakan otak akan terjadi penimbunan asam
laktat akibat metabolisme anaerob. Hal ini akan menyebabkan asidosis
metabolik.Dalam keadaan normal cerebal blood flow (CBF) adalah 5060
ml/menit/100gr jaringan otak, yang merupakan 15 % dari cardiac output.
PATOFISIOLOGI
1) Konservatif :
a. Istirahat baring di tempat tidur.
b. Analgetik untuk mengurangi rasa sakit.
c. Pemberian obat penenang.
d. Pemberian obat gol osmotic diuretic ( manitol). Untuk mengatasi edema
serebral.
e. Setelah keluhan-keluhan hilang, maka mobilisasi dapat dilakukan secara
bertahap, dimulai dengan duduk di tempat tidur, berdiri lalu berjalan.
2) Operatif
Operasi hanya dapat dilakukan pada kasus tertentu seperti pada perdarahan epidural dan
perdarahan subdural dengan maksud menghentikan perdarahan dan memperbaiki fraktur
terbuka jaringan otak yang menonjol keluar, atau pada fraktur dimana fragmen-fragmen tulang
masuk ke jaringan otak
PENATALAKSANAAN MEDIS
I. Komplikasi :
- Kebocoran cairan serebrospinal akibat fraktur pada fossa anterior
dekat sinus frontal atau dari fraktur tengkorak bagian petrous dari
tulang temporal.
- Kejang. Kejang pasca trauma dapat terjadi segera (dalam 24 jam
pertama dini, minggu pertama) atau lanjut (setelah satu minggu).
- Diabetes Insipidus, disebabkan oleh kerusakan traumatic pada rangkai
hipofisis meyulitkan penghentian sekresi hormone antidiupetik
ASUHAN
KEPERAWATAN
DIAGNOSA KEPERAWATAN