Anda di halaman 1dari 31

ASKEP KOMUNITAS PADA AGREGAT

KESEHATAN PRIA & WANITA


LISNAWATI
PENDAHULUAN
Pria dan wanita merupakan kelompok yang
tergolong dalam kategori dewasa. Adapun
masalah kesehatan yang sering terjadi yaitu
masalah penyakit menular dan tidak menular.
PENYAKIT MENULAR
TIGA JENIS PENYAKIT MENULAR
1. Penyakit yang sangat berbahaya karena angka
kematian cukup tinggi.
2. Penyakit menular tertentu yang dapat
menimbulkan kematian dan cacat, walaupun
akibatnya lebih ringan dari yang pertama
3. Penyakit menular yang jarang menimbulkan
kematian dan cacat tetapidapat mewabah yang
menimbulkan kerugian materi.
TIGA SIFAT UTAMA ASPEK PENULARAN
PENYAKIT DARI ORANG KE ORANG.
1. Waktu Generasi (Generation Time) Masa antara
masuknya penyakit pada pejamu tertentu sampai
masa kemampuan maksimal pejamu tersebut untuk
dapat menularkan penyakit.
2. Kekebalan Kelompok (Herd Immunity) Adalah
tingkat kemampuan atau daya tahan suatu
kelompok penduduk tertentu terhadap serangan
atau penyebaran unsur penyebab penyakit menular
tertentu berdasarkan tingkat kekebalan sejumlah
tertentu anggota kelompok tersebut
3. Angka Serangan (Attack Rate) Adalah
sejumlah kasus yang berkembang atau muncul
dalam satu satuan waktu tertentu di kalangan
anggota kelompok yang mengalami kontak serta
memiliki risiko atau kerentanan terhadap
penyakit tersebut.
MANIFESTASI KLINIK SECARA UMUM
1. Spektrum Penyakit Menular Pada proses penyakit
menular secara umum dijumpai berbagai manifestasi
klinik, mulai dari gejala klinik yang tidak tampak sampai
keadaan yang berat disertai komplikasi dan berakhir
cacat atau meninggal dunia
2. Infeksi Terselubung (Tanpa Gejala Klinis) Adalah keadaan
suatu penyakit yang tidak menampakkan diri secara jelas
dan nyata dalam bentuk gejala klinis yang jelas sehingga
tidak dapat didiagnosa tanpa cara tertentu seperti test
tuberkulin, kultur tenggorokan, pemeriksaan antibodi
dalam tubuh dll.
GAMBAR PENYEBARAN KARAKTERISTIK MANIFESTASI
KLINIK DARI TIGA JENIS PENYAKIT MENULAR

I. Lebih banyak dengan tanpa gejala klinik (terselubung)


Kelompok penyakit dengan keadaan lebih banyak
penderita tanpa gejala atau hanya gejala ringan saja,
tidak tampak pada berbagai tingkatan, patogenisitas
rendah. Contoh, Tuberkulosis, Poliomyelitis, Hepatitis A
II. Lebih banyak dengan gejala klinik jelas Kelompok
dengan bagian terselubung kecil, sebagian besar
penderita tampak secara klinis dan dapat dengan
mudah didiagnosa, karena umumnya penderita muncul
dengan gejala klasik. Contoh :Measles, chickenpox
III. Penyakit yang umumnya berakhir dengan
kematian Kelompok penyakit yang menunjukkan
proses kejadian yang umumnya berakhir dengan
kelainan atau berakhirnya dengan kematian,
Contoh: Rabies
KOMPONEN PROSES PENYAKIT MENULAR

1. Faktor Penyebab Penyakit Menular Pada proses


perjalanan penyakit menular di dalam masyarakat
faktor yang memegang peranan penting :
• Faktor penyebab atau agent yaitu organisme
penyebab penyakit
• Sumber penularan yaitu reservoir maupun
resources
• Cara penularan khusus melalui mode of
transmission
2. Interaksi Penyebab dengan Pejamu
a. Infektivitas Infektivtas adalah kemampuan unsur
penyebab atau agent untuk masuk dan berkembang
biak serta menghasilkan infeksi dalam tubuh pejamu.
b. Patogenesis Patogenesis adalah kemampuan untuk
menghasilkan penyakit dengan gejala klinis yang jelas
c. Virulensi Virulensi adalah nilai proporsi penderita
dengan gejala klinis yang berat terhadap seluruh
penderita dengan gejala klinis jelas
d. Imunogenisitas Imunogenisitas adalah suatu
kemampuan menghasilkan kekebalan atau Imunitas
3. Mekanisme Patogenesis
a. Invasi jaringan secara langsung
b. Produksi toksin
c. Rangsangan imunologis atau reaksi alergi yang
menyebabkan kerusakan pada tubuh pejamu
d. infeksi yang menetap (infeksi laten)
e. Merangsang kerentanan pejamu terhadap obat
dalam menetralisasi toksisitas
f. Ketidakmampuan membentuk daya tangkal
(immuno supression)
4. Sumber penularan
a. Manusia sebagai reservoir Kelompok
penyakit menular yang hanya dijumpai atau
lebih sering hanya dijumpai pada manusia.
b. Reservoir binatang atau benda lain. Contoh :
PES (tikus), Rabies (Anjing), Bovine
Tuberculosis Sapi, Leptospirosis Tikus dll
RANTAI PENULARAN
1. Healthy carrier (inapparent), “Mereka yang dalam sejarahnya
tidak pernah menampakkan menderita penyakit tersebut secara
klinis akan tetapi mengandung unsur penyebab yang dapat
menular kepada orang lain”
2. 2. Incubatory carrier (masa tunas), “Mereka yang masih dalam
masa tunas tetapi telah mempunyai potensi untuk menularkan
penyakit”.
3. Convalescent carrier (baru sembuh klinis), “Mereka yang baru
sembuh dari penyakit menular tertentu tetapi masih merupakan
sumber penularan penyakit tersebut untuk masa tertentu”
4. Chronis carrier (menahun), “Merupakan sumber penularan yang
cukup lama”.
Manusia dalam kedudukannya sebagai reservoir
penyakit menular dibagi dalam 3 kategori
utama :
1) Reservoir yang umumnya selalu muncul
sebagai penderita
2) Reservoir yang dapat sebagai penderita
maupun sebagai carrier
3) Reservoir yang umumnya selalu bersifat
penderita akan tetapi dapat menularkan
langsung penyakitnya ke pejamu potensial
lainnya, tetapi harus melalui perantara hidup
EPIDEMIOLOGI PENYAKIT TIDAK MENULAR

Berdasarkan perjalanannya penyakit dapat


dibagi menjadi : Akut dan Kronis. Berdasarkan
sifat penularannya dapat dibagi menjadi :
Menular dan Tidak Menular.
PENYAKIT- PENYAKIT TIDAK MENULAR YANG
BERSIFAT KRONIS
Penyakit yang termasuk di dalam penyebab
utama kematian, yaitu :
• Ischaemic Heart Disease
• Cancer
• Cerebrovasculer Disease
• Chronic Obstructive Pulmonary Disease
• Cirrhosis o Diabetes Melitus
Penyakit yang termasuk dalam special – interest ,
banyak menyebabkan masalah kesehatan tapi jarang
frekuensinya (jumlahnya), yaitu :
• Osteoporosis
• Penyakit Ginjal kronis
• Mental retardasi
• Epilepsi
• Lupus Erithematosus
• Collitis ulcerative
Penyakit yang termasuk akan menjadi perhatian
yang akan datang, yaitu :
• Defisiensi nutrisi
• Akloholisme
• Ketagihan obat
• Penyakit-penyakit mental
• Penyakit yang berhubungan dengan
lingkungan pekerjaan.
FAKTOR-FAKTOR RESIKO
1. Faktor resiko untuk timbulnya penyakit tidak
menular yang bersifat kronis belum ditemukan
secara keseluruhan, untuk setiap penyakit,
faktor resiko dapat berbeda-beda (merokok,
hipertensi, hiperkolesterolemia) Satu faktor
resiko dapat menyebabkan penyakit yang
berbeda-beda, misalnya merokok, dapat
menimbulkan kanker paru, penyakit jantung
koroner, kanker larynx
2. Faktor-faktor resiko yang telah diketahui ada kaitannya dengan
penyakit tidak menular yang bersifat kronis antara lain :
• Tembakau
• Alkohol
• Kolesterol
• Hipertensi
• Diet
• Obesitas
• Aktivitas
• Stress
• Pekerjaan
• Lingkungan masyarakat sekitar
• life style
ASUHAN KEPERAWATAN KOMUNITAS : AGREGAT
KESEHATAN PRIA DAN WANITA

LISNAWATI
PENGKAJIAN
1. Data umum dan data demografi, TTV, Riwayat Penyakit.
2. Core : jumlah penduduk dewasa, Riwayat/Perke,bangan, Kebiasaan, perilaku
yang ditampilkan, nilai keyakinan dan agama.
3. Lingkungan fisik : kondisi bangunan, kedaan jalan, fasilitas umum seperti
sekolah, taman, tempat rekreasi dll
4. Pelayanan Kesehatan & Sosial : bagaimana pelayanan Kesehatan Untuk
pendduk dewasa, kelompok sosial untuk dewasa? Jaraknya berapa jauh dari
tmpat tinggal mereka?
5. Ekonomi: bagaimana Perekonomian di tempat tersebut? Apakah kelompok
dewasa dilibatkan bekerja?
6. Tranposrtasi dan Keamanan : apakah tempat tinggal memiliki mobilitas yang
tinggi? Fasilitas tranportasi apa yang dimiliki di lingkungan tersebut?
Kebiasaan menggunakan transportasi? Keamanan? Adakah pengaruh dari
luar?
LANJUT......
6. Politik Dan Pemerintahan :Bagaiman Dukungan Pemerintah Setempat
tentang Kesehatan kelompok dewasa? Jenis Dukungannya? Apak ada
aturan Yang mengatur dukungan tersebut? Bagaimana Strategi
Pemerintah Setempat dalam membina kelompok dewasa?
7. Komunikasi : Bagaimana kelompok tersebut berkomunikasi dengan
orang dewasa lainnya atau keluarga? Media yang digunakan?
8. Pendidikan : fasilitas pendidikan yang ada di sekitar tempat tinggal?
Apakah kelompok dewasa tersebut banyak yang menempuh
pendidikan?
9. Rekreasi: tempat rekreasi yang digunakan? Frekuensi? Orang yang
mendampingi? Temopat rekreasi yang di di dekat tempat tinggal ?
DIAGNOSA KEPERAWATAN KOMUNITAS

1. Resiko Terjadinya perilaku Maladaptif


2. Resiko terjadinya Penurunan Kemampuan
mengatasi masalah
3. Perilaku kesehatan cenderung beresiko
4. Ketidakefektifan manajemen kesehatan
5. Ketidakefektifan manajemn kesehatan
keluarga
Analisis & Prioritas Masalah
Metode Fish Bone
Watson (2004) dalam Illie G. Dan Ciocoiu C.N.
(2010) mendefinisikan diagram Fishbone sebagai
alat (tool) yang menggambarkan sebuah cara
yang sistematis dalam memandang berbagai
dampak atau akibat dan penyebab yang
membuat atau berkontribusi dalam berbagai
dampak tersebut. Oleh karena fungsinya
tersebut, diagram ini biasa disebut dengan
diagram sebab-akibat.
Diagram Fishbone
TUJUAN :
Tujuan utama dari diagram tulang ikan adalah untuk
menggambarkan secara grafik cara hubungan antara penyampaian
akibat dan semua faktor yang berpengaruh pada akibat ini
MANFAAT :
• Pada dasarnya diagram tulang ikan dapat dipergunakan untuk
kebutuhan-kebutuhan berikut:
• Membantu mengidentifikasi akar penyebab masalah dari suatu
masalah
• Membantu membangkitkan ide-ide untuk solusi suatu masalah
• Membantu dalam penyelidikan atau pencarian fakta lebih lanjut
• Mengidentifikasi tindakan untuk menciptakan hasil yang
diinginkan
• Membuat issue secara lengkap dan rapi
• Menghasilkan pemikiran baru.
PERENCANAAN
1. Upaya Pencegahan Primer
 Pendidikan kesehatan pd ortu & remaja
 Melatih remaja dan keluarga dengan teknik komunikasi, cara
menyelesaikan masalah
 Memberikan dukungan pd remaja: membentuk kelompok
swabantu remaja
2. Upaya Pencegahan Sekunder : deteksi dini, tindakan
Perawatan segera yang dilanjutkan dengan pembinaan, atau
layanan konsultasi remaja
3. Upaya Tersier : melakukan rehabilitasi, pembinaan lanjutan,
atau melakukan rujukan.
IMPLEMENTASI
Implementasi dilakukan berdasarkan intervensi yang telah di
tetapkan dengan menggunakan 4 pendekatan yaitu
1. Proses kelompok : kegiatan dilakukan melibatkan orang lain
seperti keluarga atau sesama kelompok remaja contoh peer
group remaja
2. Pendidikan kesehatan
3. Kemitraan : melibatkan Organisasi lain dalam melakukan
Implementasi, seperti Pemerintah, Swasta, ormas dan lainnya
4. Pemberdayaan Masyarakat : melibatkanmasyrakat sekitar
untuk mengatasi masalah pada remaja. Seperti membentuk
kader peduli remaja remaja
EVALUASI
• Evaluasi formatif yaitu evaluasi yang
dilaksanakan pada waktu pelaksanaan program
dan kemungkinan adanya temuan utama berupa
berbagai maslah dalam pelaksanaan program.
• Evaluasi sumatif yaitu evaluasi yang dilaksanakan
pada saat pelaksanaan program sudah selesai
yang bertujuan untuk menialai hasil pelaksanaan
program dan temuan utama berupa pencapaian
apa saja dari pelaksanaan program.

Anda mungkin juga menyukai