Anda di halaman 1dari 23

PENGELOLAAN PENYAKIT

MENULAR & TIDAK MENULAR DI


KOMUNITAS
1. Indah Ayu Septya Ningrum (1903031)
2. Lilis Haryanti (1903033)
3. Lisa Amalia (1903035)
4. Maharani Shalma Rosalina (1903037)
5. Mei Noviyanti (1903038)
6. Ni’amatun Aprillia (1903039)
7. Nikmatun Nazilah (1903041)
DEFINISI PENYAKIT

Penyakit adalah keadaan tidak normal pada suatu organisme


atau manusia yang menyebabkan ketidak seimbangan, ketidak
selesaian, disfungsi, tekanan atau stress kepada orang yang
terkait atau berhubugan dengannya. Kadang kala istilah ini
digunakan secara umum untuk menerangkan kecederaan,
kecacatan, sindrom, simptom, keserongan tingkah laku,dan
variasi biasa sesuai struktur atau fungsi, sementara dalam
konteks lain boleh dianggap sebagai kategori yang boleh
dibedakan.

2
PENYAKIT MENULAR

3
DEFINISI PENYAKIT
MENULAR

Penyakit menular adalah sebuah penyakit yang dapat


ditularkan ( berpindah dari orang satu ke orang lain, baik
secara langsung maupun perantara). Penyakit menular ini
ditandai dengan adanya agent atau penyebab penyakit
yang hidup dan dapat berpindah serta menyerang
penderita.

4
ASPEK
PENULARAN
PENYAKIT

a. Waktu generasi (Generation Time)


Masa antara masuknya penyakit pada penjamu tertentu sampai
masa kemampuan maksimal penjamu tersebut untuk dapat
menularkan penyakit.
b. Kekebalan kelompok (herd immunity)
Kekebalan kelompok adalah kemampuan atau daya tahan suatu
kelompok penduduk menentu terhadap serangan/penyebaran
unsur penyebab penyakit menular tertentu didasarkan tingkat
kekebalan sejumlah tertentu anggota kelompok tersebut.
c. Angka serangan (attack rate)
Angka serangan ini bertujuan untuk menganalisis tingkat penularan
dan tingkat keterancaman dalam keluarga terhadap suatu penyakit

5
KOMPONEN PROSES
PENULARAN
PENYAKIT

a. Faktor penyebab yaitu organisme penyebab penyakit menular.


b. Sumber penularan yaitu reservoir maupun resources.
c. Cara penularan khusus melalui mode of transmision factor,
penyebab dikelompokan dalam:
1. Kelompok arthropoda (serangga) seperti scabies,
podiculosis dll.
2. Kelompok cacing/helminth baik cacing darah maupun cacing
perut.
3. Kelompok protozoa seperti plasmodium, amuba, dll.
4. Fungus/jamur baik uni maupun multiseluler.
5. Bakteri termasuk spirochaeta maupun ricketsia.
6. Virus dengan kelompok penyebab yang paling sederhana

6
SUMBER
PENULARAN
PENYAKIT

a. Penderita, dapat menularkan penyakit yang sedang


diderita kepada orang lain yang sehat, misalnya melalui
udara ketika bersin, pemakaian bersama jarum suntik.
b. Binatang sakit, binatang yang sakit dapat menularkan
penyakit kepada manusia, melalui gigitan, air liur, maupun
kotoran.
c. Benda, seseorang dapat tertular suatu penyakit apabila
seseorang menggunakan benda secara bersamaan
dengan orang yang terkena penyakit.

7
CARA PENULARAN
PENYAKIT

a. Kontak langsung, yaitu cara penularan penyakit karena kontak


antara benda dengan badan, antara penderita dengan orang yang
ditulari. Misalnya penyakit kelamin.
b. Kontak tidak langsung, yaitu cara penularan dengan perantara
benda–benda terkontaminasi karena telah berhubungan dengan
penderita, misalnya pakaian.
c. Melalui makanan atau minuman, yaitu dengan cara penularan
suatu penyakit melalui perantara makanan dan minuman yang
telah terkontaminasi.
d. Melalui udara, yaitu cara penularan penyakit melalui udara
terutama pada penyakit saluran pernapasan.

8
CONTOH PENYAKIT
MENULAR

a. Penyakit kulit
b. Prainfluenza
c. Demam berdarah
d. Penyakit kelamin
e. HIV / AIDS
f. TBC, tuberculosis (TBC, MTB, TB)

9
MANIFESTASI KLINIK
SECARA UMUM

a. Spektrum. Pada proses penyakit menular secara umum dijumpai


berbagai manifestasi klinik, mulai dari gejala klinik yang tidak
tampak sampai keadaan yang berat disertai komplikasi dan
berakhir cacat atau meninggal dunia.
b. Infeksi Terselubung (Tanpa Gejala Klinis). Adalah keadaan suatu
penyakit yang tidak menampakkan diri secara jelas dan nyata
dalam bentuk gejala klinis yang jelas, sehingga tidak dapat
didiagnosa tanpa cara tertentu seperti test tuberkulin, kultur
tenggorokan, pemeriksaan antibodi dalam tubuh dll.

10
MANIFESTASI KLINIK
JENIS PENYAKIT
MENULAR

1. Penyakit lebih banyak dengan tanpa gejala klinik


(terselubung) dan biasanya memiliki gejala ringan. Contoh :
Tuberkulosis, Poliomyelitis,Hepatitis A.
2. Penyakit memiliki gejala klinik yang jelas dan dengan mudah
didiagnosa. Contoh: Measles, chickenpox.
3. Penyakit yang umumnya berakhir kematian dan kelainan
pada penderita. Contoh : Rabies

11
PENCEGAHAN
PENYAKIT
MENULAR

a. Mempertinggi nilai kesehatan, ditempuh dengan cara usaha


kesehatan (hygiene) perorangan dan usaha kesehatan lingkungan
(sanitasi).
b. Memberi vaksin/imunisasi, merupakan usaha untuk pengobatan
tubuh ada dua macam yaitu:
- Pengebalan tubuh dengan cara memasukan vaksin (bibit
penyakit yang telah dilemahkan) sehingga tubuh akan
dipaksa membuat antibodi. Contohnya vaksin BCG, DPT,
campak, dan hepatitis.
- Pengebalan pasif yaitu memasukan serum yang
mengandung antibodi. Contohnya pemberian ATS (anti
tetanus serum). Selain cara di atas, gaya hidup sehat
merupakan cara yang terpenting untuk mencegah penyakit.

12
PENYAKIT TIDAK
MENULAR

13
DEFINISI PENYAKIT
TIDAK MENULAR

Penyakit tidak menular (PTM) atau penyakit noninfeksi adalah


suatu penyakit yang tidak disebabkan karena kuman melainkan
dikarenakan adanya masalah fisiologis atau metabolism pada
jaringan tubuh manusia, penyakit ini terjadi karena pola hidup
yang kurang sehat seperti meroko, faktor genitik, sariawan dan
depresi.

14
BEBERAPA ISTILAH
PTM YANG MEMILIKI
KESAMAAN

a. Penyakit Kronik
b. Penyakit Non-Infeksi
c. New Communicable Disease
d. Penyakit Degeneratif

15
KARAKTERISTIK
PENYAKIT TIDAK
MENULAR

1. Agent
- Agent dapat berupa (Non Living Agent) seperti Kimia, Fisik,
Mekanik dan Psikis
- Variasi agent ptm mulai dari sederhana sampai komplek
- Penjelasan ptm harus lengkap untuk mengetahui agent yang
spesifikasi yang jelas
- Agent tidak menular dapat menimbulakan tingakt keparahan
yang berbeda-beda.
2. Reservoir
Sebagai organisme dimana agent dapat hidup berkembang
biak dan tumbuh dengan baik dan pada umumnya untuk
penyakit tidak menular reservoir dari agent adalah benda mati.

16
Lanjutan
3. Relasi Agent-Host
- Fase Kontak: Adanya kontak antara agent dengan host,
tergantung Lamanya kontak, Dosis dan Patogenitas
- Fase Akumulasi
- Fase subklinis: Gejala dan tanda belum muncul setelah terjadi
kerusakan pada jaringan dan tergantung pada: Jaringan yang
terkena, Kerusakan yang diakibatkannya (ringan, sedang dan
berat) dan Sifat kerusakan (reversiblle dan irreversible/ kronis,
mati dan cacat)
- Fase Klinis: Agent penyakit telah menimbulkan reaksi pada
host dengan menimbulkan manifestasi (gejala dan tanda).

17
CONTOH PENYAKIT
TIDAK MENULAR

1. Penyakit Kanker: Faktor-faktor yang dapat membantu


tumbuhnya kanker (tumor) adalah merokok dan alkohol
2. Diabetes Melitus: Penyakit yang berkaitan dengan kadar gula
dalam darah yang tinggi dan pada penderita mengeluarkan
sejumlah besar urine yang mengandung kadar gula tinggi.
3. Penyakit Jantung: pada penderita ditemukan ditemukan
jantungnya berdenyut terlalu cepat, terlalu lambat atau kurang
teratur.

18
FAKTOR RESIKO

1. Faktor resiko untuk timbulnya penyakit tidak menular yang


bersifat kronis belum ditemukan secara keseluruhan, akan
tetapi setiap penyakit memiliki faktor resiko yang berbeda-
beda (merokok, hipertensi, hiperkolesterolemia)
2. Faktor resiko yang telah diketahui ada kaitannya dengan
penyakit tidak menular yang bersifat kronis antara lain
tembakau, alkohol, kolesterol, hipertensi, diet, obesitas,
aktivitas, stress, pekerjaan

19
KEGIATAN PENGENDALIAN
DAN PENCEGAHAN PENYAKIT
MENULAR DAN TIDAK
MENULAR DI PUSKESMAS
Pengendalian Penyakit Tidak Menular (PTM) bertujuan untuk menurunkan
angka kesakitan dan kematian penyakit tidak menular serta meningkatkan
pencegahan dan penanggulangan penyakit tidak menular, dengan indikator
program:
a. Melaksanakan pengendalian PTM terpadu dengan target 50%
b. Kabupaten/Kota memiliki kebijakan Kawasan Tanpa Rokok (KTR) sebesar
70%
c. Desa/Kelurahan melaksanakan kegiatan Pos Pembinaan Terpadu (Posbindu)
PTM dengan target sebesar 50%
d. Melaksanakan kegiatan deteksi dini kanker payudara dan leher rahim pada
perempuan usia 30-50 tahun sebesar 50%
e. Melaksanakan deteksi dini dan rujukan kasus katarak sebesar 30%

20
Pengendalian Penyakit Menular Langsung, bertujuan untuk
menurunkan angka kesakitan dan kecacatan akibat penyakit menular
langsung, dengan indikator program:
a. Cakupan penemuan kasus baru kusta tanpa cacat dengan
target sebesar 95%
b. Kasus TB yang ditatalaksana sesuai standar sebesar 80%
c. Angka kasus HIV yang diobati dengan target sebesar 55%
d. Kabupaten/kota yang 50% puskesmasnya melakukan
tatalaksana standar pneumonia dengan target sebesar 60 %
e. Kabupaten/kota melaksanakan kegiatan deteksi dini hepatitis B
dan C pada kelompok berisiko dengan target sebesar 80 %
f. Deteksi dini penyakit menular langsung di pelabuhan/bandar
udara/PLBD sebesar 100 %

21
KESIMPULAN

Perbedaan penyakit menular dan tidak menular memerlukan


pendekatan epidemologi mulai dari penentuan sebagai masalah
sampai upaya pencegahan dan penanggulangannya.
Penyakit menular umumnya diagnosisnya mudah mencari
penyebabnya sedangkan penyakit tidak menular diagnosis nya
sulit dan membutuhkan biaya yang relatif mahal.

22
TERIMA KASIH

23

Anda mungkin juga menyukai