5 PTM UTAMA
1. KARDIOVASKULER
2. DM
3. STROKE
4. PPOK
5. KANKER TERTENTU
KARDIOVASKULER
HIPERTENSI
&
KESEHATAN JANTUNG
APAKAH ITU HIPERTENSI?
0 – 30 tahun
PRE-HIPERTENSI
Ginjal
Gagal Ginjal
Jantung Otak
HIPERTENSI
Stroke
Pembesaran ventrikel kiri
Gagal jantung kronis
Infark miokard
Gagal jantung kongestif
Pembuluh darah
Aritmia Arteriosklerosis
Penyakit pembuluh perifer
Penyakit jantung koroner
10 KEWAJIBAN PENDERITA HIPERTENSI
1. Mengukur TD teratur
6. Berhenti merokok
7. Berkonsultasi teratur dengan dokter
8. Latihan fisik sesuai anjuran dokter
9. Menjalani kehidupan normal & sehat
10. Menganjurkan keluarga (orang tua, kakak, adik, paman, dll)
memeriksakan TD teratur (risiko keturunan)
PENGOBATAN HIPERTENSI
Tekanan darah diastolik (angka yang lebih rendah) lebih penting dari
sistolik
FAKTA:
Tekanan darah sistolik & diastolik sama-sama penting, bahkan pada usia
lanjut, tekanan darah sistolik harus lebih dikontrol
MITOS-MITOS SEPUTAR HIPERTENSI
Pada orang tua, sudah biasa tekanan darahnya tinggi, sehingga tidak perlu diobati (100 +
umur mmHg adalah wajar)
FAKTA:
Baik orang muda maupun orang tua, tekanan darah HARUS di bawah 140/90 mmHg untuk
mencegah komplikasi
MITOS-MITOS SEPUTAR HIPERTENSI
Jika saya minum obat hipertensi dan tekanan darah saya terkontrol baik, obat
tersebut tidak perlu diminum lagi
FAKTA:
TD terkontrol tsb. disebabkan oleh obat
Jika obat dihentikan tensi meningkat kembali
Hipertensi tidak dapat disembuhkan, hanya dapat dikendalikan
Jadi obat hipertensi harus terus diminum sesuai instruksi dokter
MITOS-MITOS SEPUTAR HIPERTENSI
Jika kita pusing-pusing & leher terasa kaku, berarti tensi sedang naik.
Jika tidak terasa apa-apa, tensi kita normal
FAKTA:
Hipertensi penyakit yang umumnya tidak bergejala. Untuk mengetahui apakah
tensi kita naik/ tidak hanyalah mengukur dengan tensi meter.
FAKTOR RISIKO HIPERTENSI
Dapat dimodifikasi
1. Kegemukan
2. Asupan garam berlebih
3. Kurang bergerak/beraktivitas
4. Stress
5. Merokok
TIPS MENGURANGI BB
Kurangi :
• Makanan digoreng
• Mentega, minyak & lemak
• Porsi makanan
• Daging & pilihlah ayam/ ikan (tanpa kulit)
Tambah:
• Buah dan sayuran
• Susu yang rendah lemak
• Aktivitas fisik 30-60 menit 3-4 x/ minggu
TIPS MENGURANGI ASUPAN GARAM
• Mengurangi asupan garam hingga tidak lebih dari 2000 mg per hari (1
sendok teh)
1/4 sendok teh = 500 mg
1/2 sendok teh = 1000 mg
3/4 sendok teh = 1500 mg
1 sendok teh = 2000 mg
KESIMPULAN
Faktor Faktor
Gaya hidup
keturunan lingkungan
berisiko:
Makan
berlebihan
Kurang sport
Stres
Insulin kurang jumlahnya
Insulin kurang baik kerjanya
DIABETES =
Gula (glukosa) darah meningkat
JENIS-JENIS DM
DM Tipe-1 :
yang disebabkan tidak adanya produksi insulin sama sekali.
DM Tipe-2 :
DM yang disebabkan tidak cukup dan tidak efektifnya kerja insulin.
DM Gestasional, yaitu tipe DM yang muncul ketika penderita hamil
DM tipe lain yang disebabkan oleh pemakaian obat, penyakit lain-lain,
dsb
GEJALA DIABETES
• Rasa haus yang berlebihan
• Sering kencing terutama malam hari
• Berat badan yang turun dengan cepat.
• Keluhan lemah
• Kesemutan pada jaringan tangan dan kaki
• Cepat lapar
• Gatal-gatal
• Penglihatan jadi kabur
• Gairah seks menurun
• Luka sukar sembuh
• Pada ibu-ibu sering melahirkan bayi di atas 4kg.
Masalah
• Kadang-kadang ada pasien yang sama sekali tidak merasakan adanya keluhan
• Mereka mengetahui adanya diabetes hanya karena pada saat chek up ditemukan kadar
glukosa darahnya tinggi.
MANIFESTASI KLINIS
Gejala khas: poliuria,
polifagia, polidipsi,
Sering haus dan BB turun
Sering bak
Sering lapar atau lelah
BB turun
Luka sulit sembuh
Kulit kering dan gatal
Kebal rasa di kaki atau kesemutan
Pandangan kabur
KRITERIA DIAGNOSIS
(LABORATORIUM)
KRITERIA DIAGNOSIS
(LABORATORIUM)
PRE-DIABETES:
Komplikasi
FR Perilaku
• Merokok • Penyakit
• Diet tdk Sehat jantung koroner
• Kons. Alkohol
• Krng Aktifitas Fisik DIABETES • Stroke
• Diabetes komplik.
FR Biologis
• Hiperglikemi MELITUS • Gagal Ginjal
• Dislipidemia
• Impotensi
• Dll • Retinopati
• Dll
Faktor Lingkungan
•Sosio-ekonomi
•Budaya
DETEKSI DINI
FAKTOR RISIKO
DIABETES MELITUS
DETEKSI DINI
MONITORING FAKTOR RISIKO SECARA RUTIN
DAN PERIODIK
Anjuran Jangka Waktu Pemantauan Faktor Risiko DM
Menghilangkan gejala
Dan Faktor risiko
Cara:
Menormalkan
kadar glukosa darah,
Lipid (kolesterol, trigliserid),
dan kadar insulin
4 Pilar Pengendalian Diabetes
Mengatur makan
Penyuluhan/
Edukasi
Berirama
Peningkatan bertahap
sesuai kemampuan
30 menit : 3 - 4 kali/minggu
(tiap hari lebih baik)
PENANGGULANGAN
STROKE
• STROKE : KELUMPUHAN AKIBAT PENYUMBATAN/PECAH
PEMBULUH DARAH OTAK. KELUMPUHAN BISA
SEMENTARA ( UNTK YG RINGAN ) , SAMPAI CACAT YG
BERAT DAN MENETAP.
SERANGAN STROKE
a. Tekanan darah terlalu tinggi shg terjd spasme ( kejang sesaat ) pembuluh darah, shg
aliran darah ke bagian otak terhenti sesaat.
b. Viskositas / kekentalan darah menyebabkan aliran darah ke otak terhenti sesaat.
Adanya serangan ischemia otak selintas perlu segera di tindak lanjuti secepatnya berobat ke
dokter ahli syaraf untk mendapat penanganan cepat shg bisa dicegah STROKE
(kelumpuhan ) yg menetap.
STROKE
PERDARAHAN ATAU SUMBATAN?
II. STROKE SUMBATAN
Adalah : akibat tekanan darah yang terlalu tinggi menyebabkan pecah pembuluh darah otak
( hemorhagis) , perdarahan dlm jaringan otak. Sebelum serangan didapat tensi yg tinggi,
umumnya diatas 200 mmHg.
GEJALA : TIMBUL TIBA – TIBA BERUPA
• Nyeri Kepala
• Muntah – muntah
• Kesadaran menurun
• Pernafasan cepat/ngorok
• Suhu badan meninggi
• Nadi Cepat
• Kelumpuhan satu sisi badan disusul kelumpuhan dua sisi badan
• Kejang – kejang
• Angka kematian tinggi, sebagian besar penderita meninggal dalam waktu 1-2 hari.
MENGENAL GEJALA DINI STROKE
METODE “SEGERA KE RS”
• 1. Se : SEnyum asimetris
2. Ge : GErak yang melemah
3. Ra : SuaRA gagap
4. Ke : KEbas / baal
5. R : Rabun
6. S : Sempoyongan
PENCEGAHAN & PENGENDALIAN STROKE
DENGAN PENGENDALIAN TEKANAN DARAH & DM
• Minum obat yg didapat dr dokter secara teratur.
• Periksa berkala TD & Gula darah ( bg penderita DM)
• Hindari gula untk penderita DM
• Untk Penderita Hypertensi perlu :
1. Diet rendah garam
2. Hindari /stop vetsin
3. Hindari soda baik soda dlm biskuit/ minuman soft drink
• Menjaga berat badan ideal
• Olah raga teratur
• Tidak merokok
PENYAKIT PARU OBSTRUKTIF
KRONIK / PPOK
PENDAHULUAN
PENDAHULUAN
PENDAHULUAN
PENDAHULUAN
DEFINISI PPOK
• PENYAKIT PARU KRONIK
• HAMBATAN ALIRAN UDARA DI SALURAN NAPAS
• TIDAK SEPENUHNYA REVERSIBEL.
• BERSIFAT PROGRESIF
• BERHUBUNGAN DENGAN RESPONS
INFLAMASI PARU
FAKTOR RISIKO PPOK
• ASAP ROKOK
– Perokok aktif
– Perokok pasif
• POLUSI UDARA
– Polusi di dalam ruangan
– Polusi di luar ruangan
– Polusi tempat kerja
• INFEKSI SALURAN NAPAS BAWAH
BERULANG
DIAGNOSIS PPOK
• ANAMNESIS
– faktor risiko
– gejala klinis
• PEMERIKSAAN FISIK
• FOTO TORAKS
• SPIROMETRI
GEJALA KLINIS PPOK
• BATUK
• PRODUKSI SPUTUM
• SESAK NAPAS
• AKTIVITAS TERBATAS
TUJUAN PENATALAKSANAAN
• Mencegah progresifitas penyakit
• Mengurangi gejala
• Meningkatkan toleransi latihan
• Mencegah dan mengobati komplikasi
• Mencegah dan mengobati eksaserbasi berulang
• Mencegah atau meminimalkan efek samping obat
• Memperbaiki dan mencegah penurunan faal paru
• Meningkatkan kualitas hidup penderita
• Menurunkan angka kematian
PENATALAKSANAAN PPOK
• Kanker payudara
• Subyek kegiatan yg sama dg kanker leher rahim yi: Ibu/WUS
• Walau blm dpt di deteksi pd lesi prakanker, b/ ditemukan & diobati pd
stadium 1 atau 2, survival rate meningkat menjadi 80%
PENGENDALIAN PENYAKIT KANKER
• PENCEGAHAN PRIMER
• PENCEGAHAN SEKUNDER
• PENCEGAHAN TERTIER
PENGENDALIAN PENYAKIT
KANKER LEHER RAHIM & PAYUDARA
• Pencegahan Primer
• KIE spt menghindari perilaku seksual yang berisiko tinggi
• Assessment Faktor Risiko
• Immunisasi HPV
• Pencegahan Sekunder
• Mengidentifikasi dan mengobati lesi pra-kanker sebelum berkembang
menjadi kanker
• Penemuan & tatalaksana kanker stadium awal
• Pencegahan Tertier
• Penemuan & tatalaksana kanker stadium lanjut
• Perawatan paliatif
DETEKSI DINI KANKER PAYUDARA
• Deteksi dini pada puskesmas hanya dapat menemukan kasus pada
stadium awal
• Dilakukan dengan cara CBE (Clinical Breast Cancer) yi pemeriksaan
fisik oleh petugas terlatih
• Diharapkan dpt menemukan kasus tumor diameter + 1 cm
• Rujuk ke dokter ahli bedah/Bdh onk utk pengobatan
• Mengajarkan cara SADARI kpd WUS
DETEKSI DINI KANKER
LEHER RAHIM DAN
PENGOBATANNYA
PATH, 1997 May 1997
k
KANKER LEHER RAHIM
g
an jan
a
tif
i
an
ed
au ter
ek
Am
s
Ke
Ef
an ter
tis
Ke
ak
Pr
IVA1 Ya Ya Ya Ya Ya
Pap Smear Ya Ya Tidak Tidak
Tidak
Tes HPV/DNA Ya Ya Tidak Tidak
Tidak
Servikografi Ya Ya Tidak Tidak
Tidak
1
Inspeksi Visual dg Asam Asetat (IVA)
Sumber: PATH 1997.
Faktor Risiko
Kanker Leher Rahim :
merokok
Sistem imun menurun
Berganti-ganti
Pasangan seksual
Stadium dini
Pada tahap awal, penyakit ini tidak menimbulkan
gejala yang mudah diamati. Itu sebabnya, Anda yang
sudah aktif secara seksual amat dianjurkan untuk
melakukan deteksi dini.
Stadium lanjut:
Perdarahan sesudah senggama
Perdarahan spontan antara periode mens
Nyeri panggul
Nyeri ketika berhubungan seksual
Keputihan yang berlebih dan tidak normal
APA ITU IVA?
• Melihat serviks untuk mendeteksi abnormalitas setelah mengoleskan larutan asam
asetat (asam cuka) (3-5%)
• Asam asetat menegaskan dan menandai lesi pra-kanker dengan perubahan warna agak
keputihan (acetowhite change).
Sebelum diobati
Saat sesudah 4 bulan
Dilakukan krioterapi berikutnya
Deteksi Dini & Pengobatan
Kanker Leher Rahim
• Kanker serviks dapat dicegah
• Sdh ada pemeriksaan yg dpt mendeteksi saat lesi prakanker atau NIS
(Neoplasia Intraseluler Serviks)
• Pengobatan yang efektif, aman, dg biaya rendah utk lesi pra-kanker telah
ada selama bertahun-tahun
• “Single Approach” ad/ deteksi & pengobatan yg dilakukan dlm 1 kali
kunjungan