Anda di halaman 1dari 24

RANCANGAN

AKTUALISASI DAN HABITUASI

NILAI-NILAI DASAR PNS

PELATIHAN DASAR CALON PEGAWAI NEGERI SIPIL

GOLONGAN II DAN III

UPAYA MENINGKATKAN PEMAHAMAN ETIKA BATUK DI MASA PANDEMI


COVID -19 PADA PETUGAS KESEHATAN

DISUSUN OLEH:

NAMA :

NIP

GOLONGAN :

JABATAN :

UNIT KERJA :

COACH :

MENTOR :

PEMERINTAH KABUPATEN MINAHASA SELATAN


BEKERJASAMA DENGAN
BADAN PENGEMBANGAN SUMBERDAYA MANUSIA
DAERAH PROVINSI SULAWESI UTARA
TAHUN 2022
BAB I

PENDAHULUAN

1. Latar Belakang
COVID 19 berdampak luar biasa bagi perekonomian dunia dan negara-negara terdampak.
Ancaman Resesi bahkan depresi sudah didepan mata, bahkan negara- negara sekuat
Singapura, Korea Selatan, Jepang, AS, Selandia baru, Inggris dan Prancis pun sudah
merasakannya, data dari http://covid19.who.int 15 Juli 2022, total dari 230 negara jumlah
kasus baru 576.344 kasus, dengan total kasus 503 juta kasus, dengan total kasus kematian
6,19 juta kasus kematian. COVID 19 di Asia 16 April 2022 total kasus 145.33 juta kasus,
dengan 1.41 juta kasus kematian.
Indonesia Telah menjadi salah satu Negara yang terdampak COVID 19, banyak
kebiasaan baru yang diterapkan, namun penularan masih tetap tinggi, hal ini dilihat dari data
resmi covid19.go.id 15 april 2022 bahwa terdapat penambahan 922 kasus baru sehingga
total kasus di Indonesia menjadi 6.038.664 kasus, dan 155.820 meninggal, pertanggal 16
april 2022 tenaga kesehatan Indonesia yang gugur melawan covid 19 menurut website
nakes.laporcovid19.org total 2087 dengan rincian dokter 751, perawat 670, bidan 398,
lain-lain 80, ATLM 51, Apoteker 48,
dokter gigi 46, rekam radiologi 12, terapis gigi 8, sanitarian 7, tenaga farmasi 5,
petugas ambulan 4, elektromedik 3, epidemiolog 2, entomolog kesehatan 1,
fisikawan medis 1.
Provinsi Sulawesi utara melalui data dari website resmi corona.sulutprov.go id, tidak
ada penambahan kasus baru per 15 april 2022, dengan total positif 51255 kasus dan meningal
1165 kasus, belum ada data mengenai tenaga yang terpapar covid 19 di sulawesi utara.
Kabupaten Minahasa selatan 16 april 2022 berdasarkan data dari Kemkes.go.id, covid
19.go.id, dan BNPB yaitu: 2569 jumlah kasus, 64 kasus meninggal, dan 2439 sembuh,
Kabupaten Minahasa Selatan belum memiliki data spesifik mengenai tenaga kesehatan yang
terpapar covid 19, namun di instansi RSUD Amurang, pada

1
bulan januari hingga februari 2022, terdapat sekitar 30% jumlah tenaga kesehatan yang
terpapar covid 19 yaitu 41 orang dari total pegawai yang ada yaitu 138 pegawai.
Dalam situasi pandemi COVID 19 roda perekonomian dengan pelayanan Prima harus
tetap berjalan dengan mengedepankan langkah-langkah pencegahan. Kementerian Kesehatan
RI telah menerbitkan keputusan Menteri Kesehatan RI telah menerbitkan keputusan Menteri
Kesehatan nomor HK.01.07/MENKES/328/2020 tentang Panduan Pencegahan dan
Pengendalian COVID 19 di tempat Kerja Perkantoran dan industri dalam Mendukung
Keberlangsungan Usaha pada Situasi Pandemi, Panduan Pencegahan penularan COVID 19
secara rinci salah satunya Mengkampanyekan Gerakan Masyarakat Hidup Sehat (GERMAS)
melalui Pola Hidup Sehat dan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) ditempat kerja,
termasuk didalamnya yaitu Etika Batuk yaitu Membudayakan etika batuk (Tutup mulut dan
Hidup dengan lengan atas bagian dalam) dan jika menggunakan tisu untuk menutup batuk dan
pilek, buang tisu bekas ke tempat sampah yang tertutup dan cuci tangan dengan sabun dan air
mengalir setelahnya untuk mengurangi penularan COVID 19.
Penularan Covid 19 pada tenaga kesehatan sangat berpengaruh terhadap efisiensi dan
produktifitas Rumah sakit, dengan demikian diperlukan upaya pencegahan di lingkungan
petugas kesehatan, Untuk mencegah laju penularan berbagai upaya telah dilakukan selain
dengan 3 M (Memakai Masker, Mencuci Tangan, Menjaga Jarak) juga dengan Etika Batuk.
Batuk adalah respon alami dari tubuh sebagai sistem pertahanan untuk mengeluarkan zat
dan partikel dari dalam saluran pernapasan, serta mencegah benda asing masuk ke saluran
napas bawah. Penularan penyakit dikalangan petugas kesehatan masih marak, hal ini menurut
observasi penulis salah satunya karena petugas kesehatan di RSUD tidak menerapkan etika
batuk yang sesuai dengan Standar yang di sarankan, dan beberapa diantarnya masih belum
mengetahui bagaimana etika batuk yang baik dan benar, di masa pandemi ini penting untuk
petugas kesehatan memahami etika batuk yang benar sehingga mengurangi resiko penularan
petugas dengan petugas maupun petugas dengan pasien, karena apabila terjadi penularan
antara petugas dengan petugas dan

2
petugas dengan pasien, selain mengurangi efisiensi dan produktifitas, juga dapat menambah
angka morbiditas dan mortalitas keluarga petugas kesehatan terlebih pada pasien yang di
tolongnya.
Petugas kesehatan banyak yang masih kurang paham dengan dampak penyakit menular
tersebut sehingga masih banyak yang melakukan batuk sembarangan sehingga terjadi
penularan antara tenaga kesehatan maupun pada pasien dan keluarga. Ini menjadi isu yang
aktual karena Pandemi COVID 19 di Indonesia belum berakhir, khalayak karena berawal
dari Infeksi Nosokomial tenaga kesehatan sehingga infeksi dapat di tularkan kepada keluarga
maupun lingkungan tempat tinggal tenaga kesehatan, memiliki masalah yang kompleks
karena bila tidak di tindaki segera maka akan menjadi masalah kesehatan benang kusut yang
sulit diuraikan dan layak untuk di bahas karena isu ini menyangkut kesehatan orang banyak .
Oleh itu perlu dilakukan Upaya meningkatan pemahaman tentang Etika Batuk untuk
mencegah tertularnya penyakit menular melalui udara (air born disease) khususnya di
Instansi RSUD Amurang.
Kegiatan aktualisasi peserta melaksanakan kegiatan-kegiatan terkait isu yang
berkembang di Instansi Kerja. Sesuai pertimbangan tersebut, maka dalam rancangan
aktualisasi ini penulis mengambil judul “Upaya Meningkatkan Pemahaman Etika Batuk pada
Masa Pandemic Covid-19 pada Tenaga Kesehatan di RSUD Amurang”.

A. Tujuan
Tujuan lakukan aktualisasi ini adalah
1. Petugas kesehatan paham untuk melakukan Etika batuk
2. Mencegah penularan COVID 19 dan penyakit paru lainnya di kalangan petugas
kesehatan
3. Mencegah penularan COVID 19 dan penyakit paru lainnya antara petugas kesehatan,
pasien dan keluarga pasien.
4. Petugas kesehatan di RSUD Amurang berkomitmen untuk menjalankan Etika Batuk.

B. Manfaat
Manfaat yang diperoleh dari aktualisasi antara lain:

3
1. Memperbaharui pemahaman mengenai Etika batuk sehingga mengurangi
penularan penyakit antara perawat dan perawat dan pasien.
2. Meningkatkan Mutu Pelayanan Masyarakat dan kenyamanan Masyarakat sebagai
stakeholder.
3. Meningkatkan efisiesi dan produktifitas pekerjaan.

C. Ruang Lingkup
Ruang lingkup pada pembahasan kali ini adalah mengumpulkan referensi dari jurnal-
jurnal dan sumber-sumber terbaru mengenai etika batuk, menyusun Health Education dan
kuisioner, membuat leaflet dan banner health education Etika Batuk, melakukan health
education dan membuat deklarasi Health Education Etika batuk.

4
BAB II

DESKRIPSI LOKUS
A. Profil Organisasi

Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Amurang merupakan Rumah sakit Tipe C yang di
selenggarakan oleh pemerintah kabupaten Minahasa Selatan, Rumah sakit ini memperoleh ijin
dari Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Utara dengan No 188.4/SK- Dinkes/2084/V/2014
dipimpin oleh dr. Franky O. Tumbuan.Rumah Sakit Umum Daerah Amurang berlokasi di Jalan
Trans Sulawesi Desa Teep trans Kecamatan Amurang Barat.

Gambar 1. RSUD Amurang

RSUD Amurang mulai dibangun tahun 2005 namun teregistrasi pada tanggal 14/03/2017
dengan kode Rumah Sakit 7105030S terakreditasi kategori Perdana dari Komite Akreditasi
Rumah Sakit (KARS), sampai saat ini proses pembangunan dan pengembangannya masih tetap
dilaksanakan baik secara fisik maupun non fisik. Sarana-sarana penunjang lainnya,
perlengkapan, peralatan medis, non medis, bahkan tenaga medis, para medis dan tenaga lainnya
masih terus diadakan, dilengkapi dan dikembangkan.

RSUD Amurang pada tahun 2009 membuka 2 pelayanan kepada masyarakat untuk
berobat yaitu Pelayanan UGD dan Poliklinik Umum. Tahun 2010 RSUD Amurang membuka
Pelayanan Spesialis Dasar yaitu Penyakit Dalam, Anak, Bedah, Kebidanan &

5
Kandungan dan Pelayanan Spesialis Mata. Tahun 2022 RSUD Amurang telah melakukan
Pelayanan UGD, Poli Umum, Poli Gigi, Poli Penyakit Dalam, Poli Anak, Poli Bedah, Poli
Kebidanan & Kandungan, Poli Rehabilitasi Medik dan Poli Mata, telah tersedia juga dokter
anastesi dan dokter radiologi.

a. Sumber Daya Manusia RSUD Amurang


JENIS TENAGA JUMLAH

Dokter Gigi 2

Dokter Spesialis Bedah 1

Dokter Spesialis Penyakit Dalam 2

Dokter Spesialis Mata 1

Dokter Spesialis Anak 2

Dokter Spesialis Obgyn 1

Dokter Spesialis Radiologi 1

Dokter Spesialis Anestesi 1

Dokter Spesialis Bedah 1

Dokter Spesialis Rehabilitasi Medik 1

Dokter Umum 9

Apoteker 2

Assisten Apoteker 3

Bidan 8

Perawat 44

Perawat gigi 2

6
JENIS TENAGA JUMLAH

Perawat Anastesi 1

Radiografer 2

Analis Laboratorim 7

Farmasi 2

Asisten Apoteker 3

Fisioterapis 5

Nutrisionist 3

Elektromedis 1

Rekam Medis 1

Penyuluh Kesehatan Masyarakat 2

Staf Non Tenaga Kesehatan 30

TOTAL 138

7
B. Struktur Organisasi

STRUKTUR ORGANISASI RSUD AMURANG

DIREKTUR
dr. Franky O. Tumbuan
NIP.19784042009031002

Bidang Pelayanan Medik Penunjang Bidang Pelayanan Medik Dasar Bidang Farmasi & Laboratorium Bagian Tata Usaha
Only Heppy Kadjiman, S.Kep, Ns dr. Rio A. Najoan Hendrik Tombokan, SST. Ruland J. Manopo, SE.
NIP.197506011994031002 NIP. 198210232009031002 NIP. 197305151993031007 NIP.196808101991031009

Sub Bag
Seksi Radiologi Seksi Anastesi Seksi Keperawatan Seksi Poliklinik Seksi Farmasi Seksi Laboratorium SubBag Umum Kepegawaian Sub Bag Keuangann
Rita Rumeen, S.Kep, Delsye Samurine, dr. Iwan Joseph, M.Kes, Themmi Goni, S.Kep, Yati N. Tamburian, S.Kep,
Betie O.Alow Agustinus S. Turagan, S.Kep. Ns Margaretha Kaya, S.Kep, Ns Marnijati Abdullah, S.Mkes
Ns. Ssi SpPK. Ns. Ns

Staff Staff Staff Staff Staff Staff Staff Staff


dr.Novira M. Mangindaan

8
C. Visi dan Misi RSUD Amurang
Dalam memberikan pelayanan yang prima RSUD Amurang merumuskan Visi dan Misi
sebagai berikut :

a. Visi :

Rumah Sakit Umum daerah Hebat dan Terdepan

b. Misi :

1. Terwujudnya Pelayanan Kesehatan yang hebat berdasarkan Standar


Prosedur Operasional, Etika Medis dan Teknologi.

2. Tercapainya Signifikan Pembangunan Berkualitas melalui peningkatan


pelayanan bagi masyarakat.

3. terpenuhinya pelayanan kesehatan yang berkualitas dan profesional menuju sumber


daya manusia yang sehat.

D. Tata Nilai Integritas


1. Moto dari RSUD Amurang adalah :

“Melayani Dengan Tulus Mengabdi Tanpa Pamrih”

Dengan Moto ini berarti RSUD Amurang berorientasi pada pelayanan, termasuk
didalamnya Team Work, yang artinya bekerja dalam tim yang selalu kompak, inovatif untuk
pelayanan yang lebih baik, kepedulian terhadap sesama dan integritas yang tinggi.

9
BAB III

IDENTIFIKASI ISU DAN RANCANGAN AKTUALISASI NILAI-NILAI


DASAR PNS

A. Identifikasi Isu
RSUD Amurang merupakan organisasi perangkat daerah yang ada di Kabupaten yang berada
di Kabupaten Minahasa Selatan. Sebagai organisasi tentunya dinas ini memiliki visi dan misi
organisasi yang dikerjakan oleh sekelompok orang dengan nilai individu yang berbeda.
Perbedaan tersebut mempengaruhi cara mereka bekerja untuk mencapai tujuan atau visi
organisasi. Hal ini terkadang menimbulkan berbagai permasalahan dalam organisasi. Berikut
merupakan isu kritikal yang ditemukan pada RSUD Amurang, dari hal-hal berkaitan dengan
manajemen ASN, manajemen pelayanan public dan whole of government:

1. Kurangnya pemahaman tentang etika batuk pada petugas kesehatan dimasa pandemic
COVID-19 sehingga berdampak penularan pernyakit di kalangan petugas kesehatan di
RSUD Amurang. Pada bulan Januari hingga februari terjadi lonjakan kasus COVID 19
gelombang ke 3 dengan varian Omicron dengan total petugas yang terpapar berjumlah 41
petugas, melalui observasi penulis, petugas kesehatan melakukan protokol kesehatan 3 M
dengan ketat, namun ketika APD dilepas dan petugas berada pada 1 kamar jaga, maka saat
itu merupakan titik lemah dimana ketika batuk dan bersin secara refleks tanpa melakukan
etika batuk, saat dikonfirmasi maka beberapa petugas tidak mengetahui bagaimana etika
batuk yang benar, terpaparnya COVID 19 pada petugas kesehatan nyaris membuat RSUD
Amurang ditutup, kendalanya pada kekurangan tenaga Medis dalam menjalankan pelayanan,
sehingga Core Value ASN berorientasi pada pelayanan menjadi tidak maksimal.

2. Tidak adanya Alur pelayanan IGD di RSUD Amurang. RSUD amurang sudah lama berdiri
dan melakukan kegiatan pelayanan, termasuk di dalamnya pelayanan Instalansi Gawat
darurat, akan tetapi selama ini, pelayanan gawat darurat belum

10
berjalan maksimal, hal ini karena tidak adanya alur pelayanan IGD, sehingga tidak ada skala
prioritas dari pasien pasien yang seharusnya mendapat pelayanan gawat darurat, pasien yang
seharusnya dapat di tangani di poliklinik dan tidak membutuhkan penanganan segera, harus
dilayani lebih dahulu dibandingkan pasien kecelakaan lalulintas yang gawat darurat, hal ini
karena pasien tidak gawat datang lebih dahulu dari pasien kecelakaan.
3. Belum adanya Tim Handling Complain di RSUD Amurang. RSUD Amurang memiliki
masalah yang kompleks, yaitu masalah obat-obatan, kebersihan dan masalah SDM namun
ketika pasien dan keluarga hendak menyampaikan keluhan, tidak ada tim yang khusus
menangani komplain dari pasien dan keluarga.
4. Tidak adanya SOP untuk tindakan Intervensi pada pasien. RSUD Amurang tidak memiliki
SOP khusus tindakan Intervensi, maka menurut observasi penulis terkadang tindakan
intervensi dilakukan tanpa persetujuan keluarga, sehingga menimbulkan miskomunikasi.
5. Belum ada tatacara penyambutan pasien Senyum, Sapa, Salam. RSUD Amurang adalah
instansi pelayanan Publik, banyak terjadi kesalahpahaman antar petugas kesehatan dan
keluarga sehingga penting untuk memiliki tatacara penyambutan yang baik, dengan
demikian mengurangi perselisihan dan kesalahpahaman dalam pelayanan publik.

11
a. Analisis Isu
Analisis isu dilakukan untuk menetapkan kriteria dan kualitas isu. Dari isu di atas,
analisis isu dilakukan dengan menggunakan alat analisis APKL (Aktual, Problematika,
Khalayak dan Layak). Alat analisis APKL digunakan untuk menentukan kriteria isu. Penilaian
isu menggunakan alat analisis APKL menggunakan bobot penilaian sebagai berikut:
Bobot Keterangan
5 Sangat kuat pengaruhnya
4 Kuat Pengaruhnya
3 Sedang Pengaruhnya
2 Kurang Pengaruhnya
1 Sangat Kurang
Pengaruhnya
Tabel 1. Kriteria Penilaian

No Isu A P K L Jumlah Peringkat


Kurangnya pemahaman tentang
etika batuk pada petugas kesehatan
dimasa pandemic COVID-19
1 sehingga berdampak penularan 5 5 4 5 19 1
pernyakit di kalangan petugas
kesehatan di RSUD
Amurang

Tidak adanya Alur pelayanan IGD di


2 3 4 4 3 15 4
RSUD Amurang

Belum adanya Tim Handling


3 3 4 4 4 15 3
Complain di RSUD Amurang

Tidak adanya SOP untuk tindakan


4 3 4 4 3 15 5
Intervensi pada pasien

Belum ada tatacara penyambutan


5 4 4 4 4 16 2
pasien Senyum, Sapa, Salam
Tabel 2 Analisis isu menggunakan AKPL

12
B. Penetapan Isu
Dari isu di atas dipilih 3 isu dengan nilai tertinggi untuk dianalisis menggunakan alat
analisis USG (Urgency, Seriousness dan Growth) untuk menentukan kualitas isu. Rentang
nilai yang diberikan sama dengan rentang nilai yang ada dalam analisis isu menggunakan alat
analisis AKPK.

Kriteria

No Penilaian Masalah Jumlah Ranking


U S G

Kurangnya pemahaman
tentang
etika batuk pada
petugas kesehatan
dimasa pandemic
1. 5 5 4 14 1
COVID-19 sehingga
berdampak penularan
pernyakit di kalangan
petugas kesehatan di
RSUD Amurang
Belum ada tatacara
2. penyambutan pasien 3 3 4 10 2
Senyum, Sapa, Salam
Belum adanya Tim
3. Handling Complain di 5 4 4 13 3
RSUD Amurang
Tabel 3. Analisis isu menggunakan USG

Berdasarkan hasil analisis isu menggunakan alat analisis USG di atas dapat dilihat
bagaimana kualitas isu yang ada. Isu yang mendapatkan rangking tertinggi adalah isu final dan
menjadi isu yang perlu dicarikan pemecahan masalahnya yaitu: “Kurangnya pemahaman petugas
kesehatan tentang Etika Batuk pada masa pandemi COVID-19 sehingga berdampak penularan
penyakit dikalangan petugas kesehatan di RSUD Amurang”.

13
Isu yang terpilih menjadi core issue dari dua alat analisis di atas adalah ”Kurangnya
pemahaman Tenaga Kesehatan tentang Etika Batuk dimasa pandemi COVID 19
sehingga berdampak penularan pernyakit di RSUD Amurang”. Oleh karena itu, perlu
dilakukan pemecahan isu dengan ”Upaya meningkatkan Pemahaman Petugas Kesehatan
Tentang Etika Batuk pada masa pandemi COVID 19 di RSUD Amurang” melalui
kegiatan-kegiatan untuk menjawab isu tersebut antara lain:
1. Melaporkan rencana kegiatan kepada Direktur RSUD Amurang.
2. Mencari referensi dari jurnal-jurnal dan sumber-sumber terbaru mengenai Etika Batuk.
3. Menyusun Health Education (HE) Etika Batuk.
4. Pembuatan leaflet dan banner Etika Batuk.
5. Melakukan penyuluhan tentang Etika Batuk di ruang keperawatan RSUD Amurang.
6. Evaluasi kegiatan yang telah dilakukan.
7. Membuat deklarasi Etika Batuk.

C. Nilai-Nilai Dasar Profesi PNS


Untuk dapat mewujudkan fungsi Aparatur Sipil Negara (ASN) sesuai dengan Undang-
Undang Nomor 5 Tahun 2014 sebagai pelaksana kebijakan publik, pelayan publik, serta perekat
dan pemersatu bangsa, maka diperlukan PNS yang profesional, kompeten, dan berintegritas.

Adanya core value ASN Ber-AKHLAK yang merupakan akronim dari Berorientasi
Pelayanan, Akuntabel, Kompeten, Harmonis, Loyal, Adaptif, dan Kolaboratif merupakan
panduan perilaku bagi ASN yang harus dikerjakan dengan penuh tanggung jawab, dan 7 (tujuh)
komponen ini diterjemahkan sebagai berikut :

1. Berorientasi Pelayanan

Menurut Moenir (2008), berorientasi pelayanan adalah serangkaian kegiatan yang


berlangsung secara rutin dan berkesinambungan meliputi seluruh kehidupan orang dalam
masyarakat. Berorientasi pelayanan berarti keinginan memberikan pelayanan. Panduan Perilaku
Berorientasi Pelayanan dalam core value ASN, yaitu :

14
- Memahami dan memenuhi kebutuhan masyarakat
- Ramah, cekatan dan solutif dan dapat diandalkan
- Melakukan perbaikan tanpa henti;

Berorientasi pelayanan menurut saya, bagaimana kita berpikir dan bersikap yang tepat
untuk mendasari pandangan / kita dalam hal melaksanakan tugas dan tanggungjawab. Seorang
ASN harus bisa memiliki prinsip untuk bagaimana memberikan pelayanan yang terbaik yang
ada pada kita demi kepuasan masyarakat, sehingga harapan untuk dapat mensejahterakan
masyarakat dapat terwujud.

2. Akuntabel

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, Akuntabel adalah suatu kemampuan untuk
mempertanggungjawabkan atau dipertanggungjawabkan. Dengan memiliki sikap akuntabel,
maka seseorang diartikan dapat diandalkan dalam suatu pekerjaan yang diserahkan kepadanya
dan dianggap mampu mempertanggungjawabkan hasilnya nanti secara transparan Akuntabel
berarti bertanggungjawab atas kepercayaan yang diberikan.

Panduan Perilaku Akuntabel dalam core value ASN yaitu :

- Melaksanakan tugas dengan jujur, bertanggungjawab, cermat, disiplin dan


berintegritas tinggi
- Menggunakan kekayaan dan barang milik negara secara bertanggung jawab, efektif
dan efisien
- Tidak menyalahgunakan kewenangan jabatan.

Akuntabel menurut saya, adalah prinsip yang harus dipegang seorang ASN mengenai
transparansi kinerja serta memiliki target yang jelas dalam melaksanakan pekerjaan, dan mampu
mempertanggungjawabkan tugas; juga harus menanamkan rasa “memiliki” dalam diri ketika
menggunakananan prima demi kepuasan masyarakat. kekayaan dan barang milik Negara.
Akuntabel merupakan dasar untuk mencegah terjadinya penyalahgunaan kekuasaan / wewenang
yang sudah dipercayakan kepada kita yang harus dilaksanakan.

15
2. Kompeten

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, pengertian kompeten adalah mampu


melakukan sesuatu dengan baik berdasarkan keterampilan seseorang dan dapat memberikan
tingkat kinerja yang memadai atau tinggi dalam suatu fungsi pekerjaan spesifik. Kompeten juga
berarti terus belajar dan mengembangkan kapabilitas.

Panduan Perilaku Kompeten dalam core value ASN, yaitu :

- Meningkatkan kompetensi diri untuk menjawab tantangan yang selalu berubah,


- Membantu orang lain belajar
- Melaksanakan tugas dengan kualitas terbaik.

Kompeten menurut saya, adalah kemampuan yang dimiliki oleh seorang ASN untuk
melaksanakan tugas dengan didasari oleh pengetahuan, keterampilan, dan sikap sesuai dengan
standar kerja yang sudah ditetapkan.

4. Harmonis

Menurut Qiami, harmonis merupakan ketenangan, ketentraman, kasih sayang, dan


kelangsungan generasi masyarakat, belas-kasih dan pengorbanan, saling melengkapi, dan
menyempurnakan, serta saling membantu dan bekerja sama. Harmonis merupakan perilaku
saling peduli dan menghargai perbedaan.

Panduan Perilaku Harmonis dalam core value ASN, yaitu :

- Menghargai setiap orang apapun latar belakangnya


- Suka menolong orang lain
- Membangun lingkungan kerja yang kondusif.

Harmonis menurut saya, dalam kehidupan setiap hari adalah bagaimana seorang ASN
dapat bersikap peduli, bersikap saling merangkul sehingga dapat terwujud sebuah keselarasan
seia sekata untuk mencapai tujuan yang sama tanpa membeda-bedakan latar belakang orang lain.

5. Loyal

16
Menurut Gramer dan Brown (dalam Utomo 2006:27), loyal adalah derajat sejauh mana
seseorang menunjukkan perilaku atau kecenderungan bersikap positif terhadap penyedia layanan.
Loyal juga berarti sikap berdedikasi mengutamakan kepentingan bangsa dan Negara.

Panduan Perilaku Loyal dalam core value ASN, yaitu :

- Memegang teguh idelogi Pancasila, Undang-Undang Dasar Negara Republik


Indonesia Tahun 1945, NKRI serta pemerintahan yang sah
- Menjaga nama baik sesama ASN, Pimpinan, Instansi dan Negara
- Menjaga rahasia jabatan dan Negara;

Loyal menurut saya, adalah tindakan seorang ASN yang menunjukan sikap menghormati,
setia mengabdi, rela berkorban, dan patuh serta sikap memberikan dukungan terhadap setiap
kebijakan pemerintah yang ada, yang bertujuan untuk kepentingan bangsa dan Negara dan
memegang prinsip menjaga kerahasiaan.

6. Adaptif

Menurut Rahayu (2010), perilaku adaptif adalah kemampuan seseorang untuk mampu
menyesuaikan diri dengan norma atau standar yang berlaku di lingkungannya. Adaptif juga
berarti terus berinovasi dan antusias dalam menggerakkan serta menghadapi perubahan.

Panduan Perilaku Adaptif dalam core value ASN, yaitu :

- Cepat menyesuaikan diri menghadapi perubahan


- Terus berinovasi dan mengembangkan kreaktivitas
- Bertindak proaktif

Adaptif menurut saya, adalah sikap dan kemampuan yang harus dimiliki oleh seorang
ASN untuk cepat menyesuaikan diri dengan norma atau aturan yang ada dilingkungan kita setiap
hari, sambil terus berpikir untuk berinovasi, bertindak proaktif dan mengembangkan bakat dan
kreativitas yang ada dalam diri.

7. Kolaboratif

17
Dalam modul berjudul Konsep, Pengertian, dan Tujuan Kolaborasi oleh Dr. Drs. Choirul
Saleh, M. Si. yang diterbitkan pustaka Universitas Terbuka, dijelaskan secara etimologi
kolaborasi adalah “collaborative” berasal dari kata “co” dan “labor.” Maka pengertian kolaborasi
adalah penyatuan tenaga atau peningkatan kemampuan yang dimanfaatkan untuk mencapai
tujuan yang telah ditetapkan atau yang telah disepakati bersama. Kolaboratif adalah perilaku
yang bertujuan untuk membangun kerja sama yang sinergis.

Panduan Perilaku Kolaboratif dalam core value ASN, yaitu :

- Memberi kesempatan kepada berbagai pihak untuk berkontribusi


- Terbuka dalam bekerja sama untuk menghasilkan nilai tambah

Kolaboratif menurut saya, yaitu : sikap seorang ASN yang mampu bersikap terbuka
dalam hal bekerja sama, menghargai pendapat orang lain, serta kritik dan saran untuk mencapai
tujuan yang sama dalam satu pekerjaan

18
D. Rancangan Aktualisasi

a. Unit Kerja : RSUD Amurang

b. Identifikasi Isu :

1. Kurangnya pemahaman Petugas Kesehatan tentang Etika Batuk pada masa pandemic
COVID 19 sehingga berdampak penularan pernyakit di RSUD Amurang

2. Tidak adanya Alur pelayanan IGD di RSUD Amurang

3. Belum adanya Tim Handling Complain di RSUD Amurang

4. Tidak adanya SOP untuk tindakan Intervensi pada pasien

5. Belum ada tatacara penyambutan pasien Senyum, Sapa, Salam

c. Isu yang diangkat :

Kurangnya pemahaman Petugas Kesehatan tentang Etika Batuk pada masa pandemic
COVID 19 sehingga berdampak penularan pernyakit di RSUD Amurang

d. Gagasan pemecahan isu :

Upaya Meningkatkan Pemahaman Petugas Kesehatan tentang Etika Batuk di masa


pandemi COVID 19 di RSUD Amurang dengan kegiatan-kegiatan sebagai berikut:

1. Melaporkan rencana kegiatan kepada Direktur RSUD Amurang


2. Mencari Referensi dari jurnal-jurnal dan sumber-sumber terbaru mengenai etika batuk
3. Menyusun Health Education (HE) Etika batuk
4. Membuat Leaflet dan Banner Etika Batuk
5. Melakukan Penyuluhan tentang etika batuk
6. Mengevaluasi kegiatan yang telah dilakukan
7. Membuat deklarasi Etika Batuk

19
20
JADWAL KEGIATAN
14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14

No URAIAN KEGIATAN K J S M S S R K J S M S S R K J S M S S R K J S M S S R K J S

Apr-22 Mei-22

Melaporkan rencana
1 kegiatan kepada Direktur
Rumah Sakit
Mengumpulkan referensi
dari Jurnal jurnal dan
2
sumber-sumber terbaru
mengenai Etika Batuk.
Menyusun Health
3 Education (HE) Etika Batuk
dan kuisioner.
Pembuatan leaflet dan
4
banner Etika Batuk
Melakukan Health
5 Education tentang Etika
Batuk
Evaluasi kegiatan yang
6
telah dilakukan
Membuat Deklarasi “ETIKA
7
BATUK”
8 Menyusun Laporan Final

21
22
23

Anda mungkin juga menyukai