Anda di halaman 1dari 26

PEDOMAN KESEHATAN USIA LANJUT

PEMERINTAH KOTA PALEMBANG


DINAS KESEHATAN
PUSKESMAS SAKO
Jl. Sematang Komp Sangkuriang Blok A Rt 58 Rw 23 Kelurahan Sako Palembang Sumsel
E-mail : puskesmassako@gmail.com,telp 0711-826194
Lampiran : Keputusan Kepala Puskesmas Sako
Nomor : 445/ /ADMEN/SK/I/2022
Tanggal : 31 Januari 2022
Tentang : Penetapan Pedoman Yang digunakan
Puskesmas Sako

PENETAPAN PEDOMAN YANG DIGUNAKAN DI PUSKESMAS

1. Pedoman Upaya Kesehatan Masyarakat


- Pedoman Kesehatan Ibu, Anak dan KB
- Pedoman Penyelenggaraan Pengobatan Tradisional (Batra)
- Pedoman Perawatan Kesehatan Masyarakat (Perkesmas)
- Pedoman Pelayanan Promosi Kesehatan (Promkes)
- Pedoman Pelayanan Gizi
- Pedoman Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit (P2P)
- Pedoman Lansia
- Pedoman KesehatanLingkungan
- Pedoman Usaha Kesehatan Gigi Masyarakat (UKGM)
- Pedoman Usaha Kesehatan Gigi Sekolah (UKGS)
- Pedoman Usaha KesehatanSekolah (UKS)
- PedomanKesehatanOlahraga di Puskesmas

2. Pedoman Upaya Kesehatan Perorangan


- Pedoman Laboratorium
- Pedoman Survey Pelanggan
- Pedoman Teknis Penanggulangan Kritis Kesehatan Akibat Bencana
- Pedoman Pelayanan Kefarmasian
- Pedoman Pelaksanaan DDTK
- Pedoman Peningkatan Mutu Klinis dan Keselamatan Pasien
- Pedoman Manajemen Resiko Klinis
- Pedoman Pelaksanaan Evaluasi Mandiri dan Rekan (Self Evaluationm
Peer Review)
- Pedoman Kewaspadaan Universal

3. Pedoman Administrasi
- Pedoman Tata Naskah
- Pedoman Minilokakarya
- Pedoman Audit Internal
- Pedoman Manual Mutu
- Pedoman Keuangan
- Pedoman Petunjuk Teknis Penggunaan Dana Alokasi Khusus Bidang
Kesehatan Bantuan Operasi (BOK)

Ditetapkan di : Palembang
Pada tanggal : 31 Januari 2022
Kepala Puskesmas Sako

drg. Desty Hernita


NIP : 197112122006042011
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa karena atas Rahmat
dan Hidayah-Nya, kami dapat menyelesaikan Pedoman Pembinaan Kesehatan Usia
Lanjut Puskesmas Sako. Pedoman ini kami susun sebagai salah satu upaya untuk
memberikan acuan dan kemudahan dalam pelaksanaan kegiatan UKP oleh koordinator
maupun pelaksanaan program di Puskesmas Sako Palembang.
Pada kesempatan ini perkenankan kami untuk menyampaikan ucapan
terimakasih dan apresiasi kepada semua staf Puskesmas Sako Palembang yang telah
terlibat dalam peruses penyusunan Pembinaan Kesehatan Usia Lanjut di Puskesmas
Sako Palembang.
Semoga dengan digunakannya pedoman ini dapat mempermudah staf
puskesmas dalam menyiapkan dokumen akreditasi di Puskesmas Sako Palembang.
DAFTAR ISI

BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Tujuan Pedoman
C. Sasaran Pedoman
D. Ruang Lingkup Pedoman
E. Batasan Pedoman

BAB II STANDAR FASILITAS


A. Kualifikasi Sumber Daya Manusia
B. Distribusi Ketenagaan
C. Jadwal Kegiatan

BAB III STANDAR FASILITAS


A. Denah Ruang
B. Standar Fasilitas

BAB IV TATA LAKSANA PELAYANAN


A. Lingkup Kegiatan
B. Metode
C. Langkah Kegiatan
BAB V LOGISTIK
BAB VI KESELAMATAN SASARAN KEGIATAN/PROGRAM
BAB VII KESELAMATAN KERJA
BAB VIII PENGENDALIAN MUTU
BAB IX PENUTUP
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Puskesmas merupakan sebuah institusi pelayanan kesehatan yang


berbasiskan masyarakat yang ikut berperan sebagai perangkat pembangunan
kesehatan milik pemerintah. Upaya kesehatan puskesmas meliputi upaya
kesehatan wajib dan upaya kesehatan pengembangan. Di sini puskesmas di
fungsikan sebagai ujung tombak penentu kinerja kabupaten atau kota untuk
mewujudkan masyarakat yang sehat di wilayah kerjanya. Puskesmas sebagai ujung
tombak penentu kinerja kabupaten atau kota untuk mewujudkan masyarakat yang
sehat diwilayah kerjanya karena merupakan sarana pelayanan kesehatan dasar
yang paling dekat dengan masyarakat. Puskesmas juga merupakan ujung tombak
penyelenggaraan UKM maupun UKP di strata pertama pelayanan kesehatan dan
merupakan unit pelaksana teknis Dinas Kesehatan Kabupaten atau Kota yang
bertanggung jawab menyelenggarakan sebagian tugas pembangunan kesehatan di
kabupaten atau kota,
Arah pembangunan kesehatan dimulai dari RPJMN I, II, III dan IV mengarah
dari pendekatan kuratif-rehabilitatif menjadi promotif-preventif dengan perubahan
target yang dimulai dari pengembangan kesehatan untuk meningkatkan akses dan
Mutu pelayanan kesehatan.
Arah kebijakan RPJMN tahun 2020-2024 adalah pembangunan berwawasan
kesehatan menuju cakupan kesehatan semesta ( Universal Health Coverage )
dengan penguatan pelayanan kesehatan dasar ( Primery Health Care ) dan
peningkatan upaya promotif dan preventif didukung oleh inovasi dan pemanfaatan
tekhnologi serta pengaturan dan pengawasan penyelenggaraan sisitem elektronik
di sektor kesehatan.
Menurut DIREKTORAT KESEHATAN KELUARGA DEREKTORAT
JENDRAL KESEHATAN MASYARAKAT KEMENTRIAN RI 2020. Di Puskesmas
Sako sendiri didasarkan kepada tujuan program secara umum yaitu meningkatkan
kesejahteraan lanjut usia.

B. Tujuan Pedoman
1. Tujuan Umum
Tersedianya pedoman bagi Kepala Puskesmas, Penanggung Jawab dan
Pelaksana pelayanan Puskesmas, dalam melakukan pelayanan di Puskesmas.
Sehingga pelayanan dapat dilaksanakan sesuai dengan rencana serta
memperoleh hasil sesuai dengan yang diharapkan.
2. Tujuan Khusus
 Terselenggaranya pelayanan secara efektif dan efisien
 Meningkatkan mutu pelayanan kesehatan usia lanjut
 Meningkatkan jenis dan jangkauan pelayanan kesehatan usia lanjut
 Mewujudkan usia lanjut yang produktif dan Bahagia.

C. Sasaran Pedoman
Sasaran dari pedoman ini adalah semua pasien Pra-Lansia 45-59, lansia
60-69 dan lansia resiko ≥ 70 baik pasien baru ataupun pasien lama yang baik di
dalam gedung maupun di luar gedung di wilayah kerja Pukesmas Sako yaitu di
Kelurahan Sako,Sakobaru di Kecamatan Sako Palembang.

D. Ruang Lingkup
Ruang lingkup pedoman pelaksanaan program Lansia baik di dalam
gedung maupun di luar gedung di wilayah kerja Puskesmas Sako yaitu di
Kelurahan Sako,Sakobaru di Kecamatan Sako Palembang.
E. BATASAN OPERASIONAL
Dokter adalah seseorang yang telah lulus Pendidikan kedokteran di dalam
maupun di luar negeri sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan
yang berlaku.
Perawat adalah seseorang yang telah lulus Pendidikan perawat baik di
dalam maupun luar negeri sesuai dengan ketentuan peraturan perundangan-
undangan yang berlaku.
Bidan adalah seseorang yang telah lulus Pendidikan kebidanan baik di
dalam maupun luar negeri sesuai dengan ketentuan peraturan perundangan-
undangan yang berlaku.
Pelayanan keperawatan adalah suatu bentuk pelayanan profeional yang
merupakan bagian integral dari pelayanan yang didasarkan pada ilmu dan kiat
keperawatan, berbentuk pelayanan bio-psiko-sosiospiritual yang komprehensif
yang ditujukan kepada individu, keluarga dan masyarakat baik sakit maupun
sehat yang mencakup seluruh proses kehidupan manusia.
Puskesmas adalah unit pelaksana teknis dinas kesehatan kabupaten/kota
yang bertanggung jawab menyelenggarakan pembangunan kesehatan di suatu
wilayah kerja.
Kader adalah orang dewasa, baik pria maupun wanita yang dipandang
sebagai orang-orang yang memiliki kelebihan di masyarakat. Kelebihan itu dapat
berupa keberhasilan dalam kegiatan, keluwesan dalam hubungan kemanusiaan,
status social ekonomi dan lain sebagainya.
BAB II
STANDAR KETENAGAAN

A. Kualifikasi Sumber Daya Manusia Upaya Kesehatan


Berikut ini kualifikasi SDM dan realisasi tenaga upaya kesehatan yang ada di
Puskesmas Sako Palembang :

No Kegiatan Jenis Tenaga Standar Kualifikasi Kondisi di Puskesmas


.

1. Posyandu Lansia Penanggung  Minimal D III  Dokter


Jawab  D III Keperawatan
(Dokter)
Perawat

2. Care gifer informal Pemegang Pendidikan medis atau  D III Keperawatan


Program keperawatan atau  D III KesehatanLainnya
Lansia petugas kesehatan lain
yang kompeten, minimal
D III
3. Kegiatan P3G Penanggung  1 Dokter umum  1 Dokter umum, belum men
Jawab  1 perawat / bidan, pelatihan Intelegensia pada
lanjut
 1 perawat / bidan, belum m
pelatihan Intelegensia pada
lanjut
Tenaga
Pelaksana
4. Senam Vitalisasi Tenaga  1 perawat / bidan /  1 perawat / bidan / tenaga
Otak Pelaksana tenaga kesehatan kesehatan lainnya, belum m
lainnya, pelatihan senam vitalisasi o
telahmengikuti  Kader lansia, tellah mengiku
pelatihan senam pelatihan senam vitalisasi o
vitalisasi otak  Dibulan maret senam vitalis
 Kader lansia, telah dilaksanankan dikarenakan
Kader Lansia mengikuti pelatihan pandemic covid-19.
senam vitalisasi otak

B. Distribusi Ketenagaan
Penanggung jawab program upaya kesehatan dan latar belakang profesinya
adalah sebagai berikut :
Kegiatan Petugas Profesi

Posyandu Lansia Dokter Umum Dokter Umum

Perawat Perawat

Bidan Bidan

Care giver informal Dokter umum Dokter umum

Perawat Perawat

Gizi Gizi

perkesmas perawat

Kegiatan P3G Dokter Umum Dokter Umum

Perawat Perawat

Bidan Bidan
Senam Vitalisasi Otak Perawat Perawat

Bidan Bidan

C. Jadwal Kegiatan
1. Pengaturan kegiatan upaya kesehatan dilakukan Bersama oleh para pemegang
program dalam kegiatan lokakarya mini bulanan maupun tri bulanan/lintas
sektor, dengan persetujuan Kepala Puskesmas.
2. Jadwal kegiatan upaya kesehatan dibuat untuk jangka waktu satu tahun, dan di
break down dalam jadwal kegiatan bulanan dan dikoordinasikan setiap pada
awal bulan sebelum pelaksanaan jadwal.
3. Secara keseluruhan jadwal dan perencanaan kegiatan upaya kesehatan di
koordinasikan oleh Kepala Puskesmas Sako.

BAB III
STANDAR FASILITAS
A. Denah Ruang
Koordinasi pelaksanaan kegiatan kesehatan pada Usia Lanjut dilaksanakan oleh
penanggung jawab program yang menempati ruang poli lansia bergabung bersama
ruang pelayanan umum dari gedung Puskesmas. Pelaksanaan rapat koordinasi
dilakukan di ruang pertemuan Puskesmas Sako yang terletak I lantai dua,

B. Standar Fasilitas
Standar fasilitas yang dibutuhkan untuk Program Kesehatan Usia Lanjut yaitu
sebagai berikut.
No. Kegiatan Standar Fasilitas Kondisi di
Puskesmas

1. Posyandu a. Tempat Kegiatan


Lansia b. Meja dan Kursi
c. Alat Tulis
d. Bukupencatatankegiatan (buku
registrasi bantu)
e. Kit lanjut usia, berisi :timbangan
dewasa, meteran pengukur tinggi
badan, stetoscope, tensimeter,
thermometer
f. Kartu menuju sehat (KMS) lanjut
usia
2. Caregiver a. Kit lanjut usia, berisi : timbangan 1 buah
informal dewasa, meteran pengukur tinggi
badan, stetoscope, tensimeter,
thermometer
b. Obat-obatan Sesuai Kebutuhan

3. Kegiatan P3G a. Buku kesehatan lanjut usia Tersedia sesuai


b. Form Instrument P3G jumlah pasien

BAB IV
TATA LAKSANA PELAYANAN
A. Lingkup Kegiatan dan Metode
Lingkup kegiatan dan metode Program Kesehatan Usia Lanjut sebagai berikut.
No Program Metode
.

1. Posyandu Lansia Menggunakan mekanisme pelaksanaan kegiatan


dengan system 5 tahapan (5 meja)

2. Care giver informal Kunjungan care giver informalpetugas program


lansia dan petugas kesehatan ainnya

3. Kegiatan P3G Tanya jawab pertanyaan

4. Senam Vitalisasi Melakukan Senam


Otak

B. Langkah Kegiatan
Langkah-langkah kegiatan Kesehatan Usia Lanjut sebagai berikut.
No Program LangkahKegiatan
.

1. Posyandu Lansia a. Pendaftaran


b. Pencatatan kegiatan sehari-hari yang dilakukan
lansia serta pembimbingan berat badan dan
pengukuran tinggi badan,linkar perut
c. Pengukuran tekanan darah, pemeriksaan
kesehatan, dan pemeriksaan status mental
d. Pemeriksaan Cholesterol dan kadar gula darah
(lab. Sederhana)
e. Pemberian penyuluhan dan konseling
2. Care giverinformal a. Pendataan sasaran lansia resiko tinggi oleh
kader
b. Care giver informalpetugas program lansia dan
petugas kesehatan lainnya.
3. Kegiatan P3G a. Mengisi form registrasi
b. Menjawab instrument P3G
c. Pemberian penyuluhan hasil
4. Senam Vitalisasi a. Mengisi daftar hadir
Otak b. Memulai senam vitalisasi otak
c. Pemberian penyuluhan
BAB V
LOGISTIK

Dalam pelaksanaan kegiatan-kegiatan Program Kesehatan Usia Lanjut memerlukan


logistic sebagai berikut.
No. Kegiatan Logistik yang dibutuhkan

1. Posyandu Lansia a. Tempat Kegiatan


b. Meja dan Kursi
c. Alat Tulis
d. Buku pencatatan kegiatan (buku registrasi bantu)
e. Kit lanjut usia, berisi :timbangan dewasa, meteran
pengukur tinggi badan, stetoscop, tensimeter,
thermometer
f. Kartu menuju kesehatan (KMS) lanjut usia

2. Care giver informal a. Kit lanjut usia, berisi :timbangan dewasa, meteran
pengukur tinggi badan, stetoscop, tensimeter,
thermometer
b. Obat-obatan
3. Kegiatan P3G a. Form Registrasi
b. Form Instrument P3G
4. Senam Vitalisasi Otak a. Kaset CD senam vitalisasi otak
b. DVD
c. Speaker
BAB VI
KESELAMATAN SASARAN KEGIATAN / PROGRAM

Keselamatan pasien di puskesmas adalah suatu system dimana puskesmas membuat


asuhan pasien lebih aman yang meliputi asesmen resiko, identifikasi dan pengelolaan
hal yang berhubungan dengan resiko pasien dan analisis insiden, kemampuan belajar
dari insiden dan tindak lanjut serta implementasi solusi untuk meminimalkan timbulnya
resiko dan mencegah terjadinya cidera yang disebabkan oleh kesalahan akibat
melakukan tindakan.
Standar keselamatan pasien tersebut antara lain :
1. Hak pasien
2. Mendidik pasien dan keluarga
3. Keselamatan pasien dan kesinambungan pelayanan
4. Penggunaan metode-metode peningkatan kinerja untuk melakukan eveluasi dan
program peningkatan keselamatan pasien
5. Peran kepemimpinan dalam meningkatkan keselamatan pasien
6. Mendidik staf tentang keselamatan pasien
7. Komunikasi merupakan kunci bagi staf untuk mencapai keselamatan pasien dan
tindakan yang diambil
Adapun identifikasi resiko keselamatan sasaran Program Kesehatan Usia Lanjut
sebagai berikut.
Identifikasi Resiko
No. Kegiatan Upaya Pencegahan
Keselamatan Sasaran

1. Posyandu Jatuh dalam perjalanan Mencari tempat yang lebih


Lansia menuju posyandu strategis

2. Care - Lebih mengutamakan


giverinformal keselamatan pasien pada saat
pemeriksaan

3. Kegiatan P3G - Lebih mengutamakan


keselamatan pasien pada saat
pemeriksaan

4. Senam Cidera pada saat Lebih berhati-hati dalam


Vitalisasi Otak pememriksaan melakukan Gerakan senam

BAB VII
KESELAMATAN KERJA

Dalam undang-undang nomor 23 tahun 1992 tentang Kesehatan, Pasal 23


dinyatakan bahwa upaya Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3) harus dilaksanakan di
semua tempat kerja, khususnya tempat kerja yang mempunyai resiko bahaya
kesehatan, mudah terjangkit penyakit atau mempunyai karyawan sedikitnya 10 orang.
Jika memperhatikan dari sisi pasal diatas, maka jelaslah bahwa Kegiatan
Kesehatan Usia Lanjut termasuk dalam criteria tempat kerja dengan berbagai ancaman
bahaya yang dapat menimbulkan dampak kesehatan, tidak hanya tehadap para pelaku
langsung yang bekerja di Puskesmas, tetapi juga terhadap pasien maupun pengunjung
Puskesmas.
Potensi bahaya dilingkungan kerja Program Kesehatan Usia Lanjut, selain
penyakit-penyakit infeksi juga ada potensi bahaya-bahaya lain yang mempengaruhi
situasi dan kondisi, yaitu kecalakaan (peledakan, kebakaran, kecalakaan yang
berhubungan dengan instalasi listrik, dan sumber-sumber cidera lainnya), radiasi,
bahan-bahan kimia yang berbahaya, gangguan psikososial dan ergonomi. Semua
potensi bahaya tersebut diatas, jelas mengancam jiwa dan kehidupan bagi para
petugas pengelola Program Kesehatan Usia Lanjut.
Dalam pekerjaan sehari-hari petugas kesehatan khususnya pemegang program
yang berhubungan dengan penyakit infeksi selali dihadapkan pada bahaya-bahaya
tertentu, misalnya bahaya infeksius, reagensia yang toksik, peralatan listrik maupun
peralatan kesehatan. Secara garis besar bahaya yang dihadapi dapat digolongkan
dalam :
1. Bahaya kebakaran dan ledakan dari zat/bahan yang mudah terbakar atau
meledak (obat-obatan)
2. Bahan beracun, korosif dan kaustik
3. Bahan radiasi
4. Luka bakar
5. Syok akibat aliran listrik
6. Luka sayat akibat gelas yang pecah dan resiko tertusuk benda tajam
7. Bahaya tertular infeksi dari kuman, virus atau parasite

Pada umumnya bahaya tersebut dapat dihindari dengan usaha-usaha


pengamanan, antara lain dengan penjelasan peraturan serta penerapan disiplin kerja.
Dari berbagai potensi bahaya tersebut, maka perlu upaya untuk mengendalikan,
meminimalisir dan bila mungkin meniadakannya, oleh karena itu perlunya memakai
APD atau alat pelindung diri saat melakukan kegiatan serta membiasakan mencuci
tangan sebelum dan sesudah melakukan kegiatan. Hal tersebut diharapkan dapat
mengurangi dampak kelalaian atau kesalahan (malpraktek) serta mengurangi
penyebaran langsung dampak dari kesalahan kerja.
Adapun identifikasi resiko keselamatan petugas saat melaksanakan kegiatan
Program Kesehatan Usia Lanjut yaitu sebagai berikut.

No Identifikasi Resiko Keselamatan Upaya Pencegahan


. Petugas

1. Petugas saat menggunakan Mematuhi rambu-rambu lalu lintas dan


kendaraan bermotor menuju menggunakan alat perlindungan sesuai
ketempat kegiatan dapat mengalami dengan standar (untuk pengendara motor
kecelakaan lalu lintas. menggunakan helm SNI, jaket, sepatu
dan sarung tangan, jika menggunakan
mobil memakai seat belt).

2. Dapat terjadi kerusakan Logistic Menggunakan dan memindahkan alat


(Proyektor, Laptop, Posyandu Kit, sesuai dengan prosedur (SOP).
Kaset CD, DVD, Speaker) saat
kegiatan di luar, misalnya karena
terjatuh, dll.

BAB VIII
PENGENDALIAN MUTU

Pengendalian mutu (quality control) dalam manajemen mutu merupakan suatu


system kegiatan teknis yang bersifat rutin yang dirancang untuk mengukur dan menilai
mutu produk atau jasa yang diberikan kepada pasien. Pengendalian mutu pada
pelayanan kesehatan diperlukan agar produk layanan kesehatan terjaga kualitasnya
sehingga memuaskan masyarakat sebagai pelanggan. Penjaminan mutu pelayanan
kesehatan dapat diselenggarakan melalui berbagai model manajemen kendali mutu.
Salah satu model manajemen yang dapat digunakan adalah model PDCA (Plan, Do,
Check, Action) yang akan menghasilkan pengembangan berkelanjutan (Continuos
Improvement) atau Kaizen mutu pelayanan kesehatan.
Yoseph M, jurusan terkenal dengan konsep “Trilogy” mutu dan
mengidentifikasikannya dalam tiga kegiatan.
1. Perencanaan mutu meliputi siapa pelanggan, apa kebutuhannya, meningkatkan
produk sesuai kebutuhan, dan merencanakan proses untuk suatu produksi.
2. Pengendalian mutu mengevaluasi kinerja untuk mengidenifikasi perbedaan
antara kinerja actual dan tujuan
3. Penigkatan mutu membentuk infrastruktur dan team untuk melaksanakan
peningkatan mutu

Ada empat langkah menuju pelaksanaan solusi yang efektif, yaitu :


a. Merencanakan (PLAN) :sebelum dilaksanakan solusi, perlu ditentukan tujuan
dan apa criteria keberhasilan.
b. Pelaksanaan (DO) :melaksanakan solusi sering melibatkan pelatihan, termasuk
proses pengumpulan data / informasi untuk memantau perubahan yang terjadi
dan mengamati tingkat kemudahan atau kesullitan pelaksanaan solusi.
c. Cek (CHECK) :amati efek pelaksanaan solusi dan simpulkan pelajaran apa yang
diperoleh dari tindakan yang sudah diambil.
d. Bertindak (ACTION) :ambil langkah-langkah prakti sesuai dengan pelajaran yang
diperoleh dari tindakan yang sudah diambil.
Pengaturan kegiatan upaya kesehatan dilakukan Bersama oleh para pemegang
program dalam kegiaan lokakarya mini bulanan maupun tri bulanan / lintas sector,
dengan persetujuan Kepala Puskesmas jadwal kegiatan upaya kesehatan dibuat untuk
jangka waktu satu tahun, dan di break down dalam jadwal kegiatan bulanan dan
dikoordinasikan setiap pada awal bulan sebelum pelaksanaan jadwal. Secara
keseluruhan jadwal dan perencanaan kegiatan upaya kesehatan di koordinasikan.

Demi menjamin tercapai dan terpeliharanya mutu dari waktu kewaktu, diperlukan
bakuan mutu berupa pedoman yang tertulis dan dapat dijadikan pedoman kerja bagi
tenaga pelaksana.
1. Tiap pedoman yang ditunjuk memiliki pegangan yang jelas tentang apa dan
bagaimana prosedur untuk melakukan suatu aktifitas.
2. Standar yang tertulis memudahkan proses pelaksanaan bagi tenaga pelaksana
baru yang akan mengerjakan suatu aktifitas.
3. Kegiatan yang dilaksanakan mengikuti prosedur yang tertulis akan menjamin
konsistensi hasil yang dicapai.
4. Kebijakan mutu dibuat oleh penanggung jawab program.
5. Standar operasional prosedur dan instruksi kerja dibuat oleh tenaga promosi
kesehatan dan disahkan oleh penanggung jawab promosi kesehatan
puskesmas.
6. Audit internal dilakukan oleh tim audit.

BAB IX
PENUTUP
Salah satu keistimewaan Puskesmas adalah bahwa institusi ini memiliki wilayah
kerja. Oleh karena itu selain pelayanan yang dilaksanakan di dalam gedung, dimana
pasien datang kepuskesmas, puskesmas menyelenggarakan pula kegiatan luar
gedung, yakni petugas puskesmas melakukan kegiatan di wilayah binaan kerja seperti
kunjungan rumah, posyandu, sekolah dan lain-lain.
Dalam Sistem Kesehatan Nasional (SKN),kegiatan UKM terdiridari UKM esensial
dan UKM pengembangan. UKM esensial meliputi :
a. Pelayanan promosi kesehatan
b. Pelayanan kesehatan lingkungan
c. Pelayanan kesehatan Ibu, anak dan keluarga berencana
d. Pelayanan gizi
e. Pelayanan pencegahan dan pengendalian penyakit tidak menular

Mengetahui, Palembang, 2020


Kepala Puskesmas Sako Pemegang Program Lansia

drg. Desty Hernita Santri Agustina,.AMKep


NIP. 197112122006042011 NIP. 197907082009032001

REFERENSI
1. Buku Pedoman Kegiatan Kesehatan Di Kelompok Lanjut Usia, Kementerian
Kesehatan RI Diraktorat Bina Kesehatan Komunitas, 2010
2. Buku Pedoman Pembinaan Kesehatan Usia Lanjut Bagi Petugas Kesehatan, Dinas
Kesehatan Kota Palembang, 2009
3. Modul Dan Kurikulum Pelatihan Peningkatan Kompetensi Tenaga Penanggulangan
Kesehatan Intelegensia Pada UsiaLanjut, Pusat Intelegensia Kesehatan
Kementerian Kesehatan, 2011
4. Pedoman Penyusunan Profil Promosi Kesehatan, Seksi Data &Informasi Bidang
Pengembangan SDM Dinas Kesehatan Kota Palembang, 2011
5. Pedoman Pembinaan Kesehatan Usia Lanjut Bagi Petugas Kesehatan,
Departemen Kesehatan RI, 1998
6. Pedomanuntuk puskesmas dalam penyelenggaraan kegiatan kesehatan lanjut usia
di posyandu Lansia, KEMENKES RI 2020.

Anda mungkin juga menyukai