Bismillahirrahmaannirrahim,
Assalamu’alaikum Wr. Wb.
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, bahwasanya dengan ijin-
Nya kami dapat menyusun Laporan Tahunan Kegiatan Program Kesehatan Jiwa
Masyarakat Puskesmas DTP Sindanglaut Tahun 2018. Laporan Tahunan Kegiatan
Program Kesehatan Jiwa Masyarakat Puskesmas DTP Sindanglaut Tahun 2018 ini
merupakan kumpulan berbagai data dan informasi kondisi kesehatan yang ada di
wilayah Pukesmas DTP Sindanglaut serta pencapaian Kegiatan Perkesmas Tahun
2018.
Ucapkan terima kasih kami sampaikan kepada :
1. Yth. Ibu Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Cirebon beserta jajaranya yang
telah memberikan bimbingan dan arahan kepada kami dalam proses
penyusunan Laporan Tahunan Kegiatan Program Kesehatan Jiwa
MasyarakatPuskesmas DTP Sindanglaut Tahun 2018.
2. Bapak Kepala UPTD Puskesmas DTP Sindanglaut yang telah memberikan
kesempatan petunjuk dan bimbingan dalam menyusun Laporan Tahunan
Kegiatan Program Kesehatan Jiwa Masyarakat Puskesmas DTP Sindanglaut
Tahun 2018.
3. Keluarga Besar Puskesmas DTP Sindanglaut terutama seluruh tenaga perawat
yang telah memberikan data dan kontribusi dalam melaksanakan asuhan
keperawatan keluarga dan kelompok.
4. Masyarakat Wilayah Kerja Puskesmas DTP Sindanglaut yang telah membantu
dalam penyelenggaraan pembangunan kesehatan untuk mencapai derajat
kesehatan masyarakat yang sehat dan mandiri.
Nuryadi,S.Kep.,Ners
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Sehat adalah keadaan sejahtera fisik, mental dan sosial dan tidak
sekedar terbebas dari keadaan cacat dan kematian. Derajat kesehatan
masyarakat dipengaruhi oleh empat faktor yang saling berinteraksi yaitu
lingkungan, perilaku, keturunan, dan pelayanan kesehatan.
Kesehatan merupakan kebutuhan dasar setiap manusia dan
merupakan modal setiap warga negara dan setiap bangsa dalam mencapai
tujuannya dan mencapai kemakmuran. Seseorang tidak bisa memenuhi
seluruh kebutuhan hidupnya jika dia berada dalam kondisi tidak sehat.
Sehingga kesehatan merupakan modal setiap individu untuk meneruskan
kehidupannya secara layak.
Pemerintah mempunyai tanggung jawab untuk menjamin setiap warga
negara memperoleh pelayanan kesehatan yang berkualitas sesuai dengan
kebutuhan. Sebagai suatu kebutuhan dasar, setiap individu bertanggung
jawab untuk memenuhi kebutuhan hidup dirinya dan orang-orang yang
menjadi tanggung jawabnya, sehingga pada dasarnya pemenuhan kebutuhan
masyarakat terhadap kesehatan adalah tanggung jawab setiap warganegara.
Pembangunan kesehatan bertujuan untuk meningkatkan kesadaran,
kemauan dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar terwujud
derajat kesehatan masyarakat setinggi-tingginya. Hal tersebut sejalan dengan
salah satu komitmen global yakni MDG’s dimana kesehatan mempunyai
peran cukup besar antara lain menurunkan angka kematian ibu dan kematian
bayi, meningkatkan kesehatan ibu maternal, pemberantasan penyakit
menular dalam rangka eradikasi kemiskinan.
Dalam Peraturan Pemerintan RI Nomor 2 Tahun 2018 tentang Standar
Pelayanan Minimal, SPM adalah ketentuan mengenai Jenis dan Mutu
Pelayanan Dasar yang merupakan Urusan Pemerintahan Wajib yang berhak
diperoleh setiap warga negara secara minimal. SPM ditetapkan dan
diterapkan berdasarkan prinsip kesesuaian kewenangan, ketersediaan,
keterjangkauan, kesinambungan, keterukuran, dan ketepatan sasaran. Ada
12 Jenis SPM Kesehatan Daerah kabupaten / kota yang terdiri atas 1)
pelayanan kesehatan ibu hamil; 2) Pelayanan kesehatan ibu bersalin; 3)
pelayanan kesehatan bayi baru lahir; 4) pelayanan kesehatan balita; 5)
pelayanan kesehatan pada usia pendidikan dasar; 6) pelayanan kesehatan
pada usia produktif; 7) pelayanan kesehatan pada usia lanjut; 8) pelayana
kesehatan pada penderita hipertensi; 9) pelayana kesehatan pada penderita
diabetes melitus; 10) pelayanan kesehatan pada orang dengan gangguan
jiwa berat; 11) pelayanan kesehatan orang terduga tuberkulosis; 12)
pelayanan kesehatan orang dengan resiko infeksi virus yang melemahkan
daya tahan tubuh manusia ( HIV ).
Puskesmas merupakan ujung tombak penyelenggaraan Upaya
Kesehatan Masyarakat (UKM) maupun Upaya Kesehatan Perorangan (UKP)
di strata pertama pelayanan kesehatan, dan merupakan Unit Pelaksana
Teknis Dinas Kesehatan Kabupaten/ Kota yang bertanggung jawab
menyelenggarakan sebagian tugas pembangunan kesehatan di Kabupaten/
Kota.
Masalah kesehatan jiwa di masyarakat semakin kompleks dan
semakin meningkat, maka diperlukan pendekatan dan pemecahan masalah
dengan persiapan dan langkah-langkah yang tepat. Masalah ini tidak dapat
dan tidak mungkin diatasi oleh pihak/sektor kesehatan saja, tetapi
membutuhkan suatu kerja sama yang luas secara lintas program dan lintas
sektor, termasuk peran serta masyarakat dan kemitraan swasta. Pendekatan
yang bersifat multidisipliner dengan pelaksanaan yang bersifat lintas sektor
melalui perkembangan upaya kesehatan jiwa di Indonesia, khususnya sejak
diberlakukannya Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan
dan Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2014 tentang Kesehatan Jiwa.
Berbagai masalah kesehatan jiwa di masyarakat dapat menyebabkan
gangguan jiwa yang berdampak menurunkan produktifitas atau kualitas hidup
manusia dan masyarakat. Saat ini pemerintah telah menyediakan pelayanan
kesehatan jiwa kepada masyarakat melalui sistem pelayanan kesehatan jiwa.
Di UPT Puskesmas DTP SINDANGLAUT program Upaya Kesehatan Jiwa
Masyarakat masuk dalam Upaya Kesehatan Masyarakat Pengembangan.
Upaya tesebut diharapkan mampu memberikan pelayanan kesehatan kepada
penderita gangguan jiwa berat. Upaya ini selaras dengan visi dan misi UPT
Puskesmas DTP SINDANGLAUT serta tata nilai yang dianut yaitu
memberikan pelayanan sesuai dengan standar.
B. DASAR HUKUM
Sebagai dasar hukum yang digunakan dalam kegiatan program Kesehatan
Jiwa Masyarakatadalah sebagai berikut :
1. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 36 Tahun 2009 tentang
Kesehatan, Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor
144, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5063;
2. Undang-undang Nomor 18 Tahun 2014 tentang Kesehatan Jiwa;
3. Undang-Undang Nomor 38 Tahun 2014 tentang Keperawatan;
4. Peraturan Pemerintah Nomor 36 Tahun 2014 tentang Tenaga Kesehatan
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1996 Nomor 49, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3637);
5. Peraturan Pemerintah Nomor 2 Tahun 2018 tentang Standar Pelayanan
Minimal;
6. Peraturan Presiden Nomor 72 Tahun 2012 tentang Sistem Kesehatan
Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2012 Nomor 193);
7. Peraturan Daerah Kabupaten Cirebon Nomor 7 Tahun 2016 Tentang
Penyelenggaraan Pelayanan Kesehatan;
8. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 75 Tahun 2014
tentang Pusat Kesehatan Masyarakat;
9. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 39 Tahun 2016
tentang Program Indonesia Sehat dengan Pendekatan Keluarga;
10. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 43 Tahun 2016
tentang Standar Pelayanan Minimal Bidang Kesehatan;
11. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 44 Tahun 2016
tentang Manajemen Puskesmas;
12. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor
220/Menkes/SK/III/2002 tanggal 25 Maret 2002 tentang Pedoman Umum
Tim Pembina, Tim Pengarah, Tim Pelaksana Kesehatan Jiwa Masyarakat
(TP-KJM)
13. Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 4406/Menkes/SK/VI/2009 tentang
Pedoman Pelayanan Kesehatan Jiwa Komunitas.
14. Peraturan Bupati Cirebon Nomor 61 Tahun 2016 tentang Struktur
Organisasi dan Tata Kerja Dinas Daerah Kabupaten Cirebon Tahun 2016;
15. Keputusan Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Cirebon Nomor 441/4070-
SK/Sekretaris/IX/2017 tentang Struktur Organisasi di Lingkungan Dinas
Kesehatan Kabupaten Cirebon;
16. Pedoman Pelayanan Kesehatan Jiwa di Fasilitas Pelayanan Kesehatan
Dasar, Direktorat Jenderal Bina Layanan Medik Direktorat Bina Pelayanan
Kesehatan Jiwa Kementerian Kesehatan R.I. Tahun 2010.
C. TUJUAN
1. Tujuan Umum
Tujuan umum pembuatan laporan tahunan ini adalah untuk mengetahui
hasil cakupan kegiatan Keswamas di tahun 2018, mengetahui
kesenjangan dan menentukan upaya peningkatan pencapaian kegiatan
tahun 2020.
2. Tujuan Khusus
a. Mengetahui hasil cakupan kegiatan Keswamas.
b. Mampu menganalisa kesenjangan dan permasalahannya serta upaya
untuk mengatasi masalah.
c. Membuat rencana tindak lanjut untuk perbaikan pelayanan dan mutu
kegiatan Keswamas.
d. Menentukan Rencana Usulan Kegiatan (RUK) keswamas tahun yang
akan datang.
D. SASARAN DAN TARGET
Data sasaran dan target Program dapat dilihat pada tabel berikut ini :
Target Tahun Target
Sasaran SPM
2018
Menurut
No Indikator Permen Ket
Jml Satuan Jml % kes 43
Tahun
2016
1 Cakupan Deteksi Dini Kesehatan ~ Orang ~ 20 )*
Jiwa
2 Cakupan Case Finding Gangguan 13 Desa 13 100
Jiwa Berat/Pasung
3 Jumlah Gangguan Jiwa Berat yang 17 Orang 17 100 100 %
Diobati Sesuai Standar
4 Kunjungan Rumah Penderita 17 Kali 17 100
Gangguan Jiwa untuk Evaluasi
Sosial
5 Penyuluhan Khusus Kesehatan 48 Kali 48 100
Jiwa
6 Skrining Kesehatan Jiwa Siswa 3 Sekolah 3 100
Baru SLTP/sederajat
7 Penemuan Kasus Jiwa Berat Kasus 5/1000 )**
8 Rujukan dan Konsultasi 110 Kasus 17 10 )***
Keterangan :
)* : Menyesuaikan dengan Jumlah Kunjungan ke Puskesmas dalam waktu satu tahun.
)** : Estimasi jumlah Kepala Keluarga tahun 2018 adalah 8.864 KK.
)*** : Kasus yang ditemukan di Puskesmas dalam satu tahun
E. KEBIJAKAN
Yang digunakan Kebijakan Program Kesehatan Jiwa di UPTD Puskesmas
DTP SINDANGLAUT pada tahun 2018 adalah :
1. Undang-undang Nomor 18 Tahun 2014 tentang Kesehatan Jiwa;
2. Undang-Undang Nomor 38 Tahun 2014 tentang Keperawatan;
3. Peraturan Pemerintah Nomor 2 Tahun 2018 tentang Standar
Pelayanan Minimal;
4. Peraturan Daerah Kabupaten Cirebon Nomor 7 Tahun 2016 Tentang
Penyelenggaraan Pelayanan Kesehatan;
5. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 39 Tahun
2016 tentang Program Indonesia Sehat dengan Pendekatan Keluarga;
6. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 43 Tahun
2016 tentang Standar Pelayanan Minimal Bidang Kesehatan;
7. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor
220/Menkes/SK/III/2002 tanggal 25 Maret 2002 tentang Pedoman
Umum Tim Pembina, Tim Pengarah, Tim Pelaksana Kesehatan Jiwa
Masyarakat (TP-KJM);
8. Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 4406/Menkes/SK/VI/2009
tentang Pedoman Pelayanan Kesehatan Jiwa Komunitas;
9. Pedoman Pelayanan Kesehatan Jiwa di Fasilitas Pelayanan
Kesehatan Dasar, Direktorat Jenderal Bina Layanan Medik Direktorat
Bina Pelayanan Kesehatan Jiwa Kementerian Kesehatan R.I. Tahun
2010;
10. Surat Tugas Kepala UPT Puskesmas DTP SINDANGLAUT Nomor
800/002/ST-UKM/2018 tentang penugasan Pengelola Program UKM di
UPT Puskesmas DTP SINDANGLAUT.
F. STRATEGI
Strategi yang digunakan untuk mencapai target program kesehatan jiwa di
UPTD Puskesmas DTP SINDANGLAUT pada tahun 2018 adalah :
1. Kerjasama Lintas Program
Dilaksanakan sesuai dengan kebutuhan, minimal 1 kali dalam 1 bulan,
dalam bentuk staf meeting maupun pembinaan pada saat apel pagi,
lokakarya bulanan tingkat Puskesmas.
Mengintegrasikan kegiatan kesehatan jiwa dengan kegiatan lainnya,
seperti UKS, Promosi Kesehatan dan Kegiatan Posyandu.
2. Kerjasama Lintas Sektor
Menjalin kerjasama dengan lintas sektor terkait, melalui aparat desa,
kecamatan dan UPT Pendidikan yang ada di wilayah kerja Puskesmas.
Mensosialisasikan program kesehatan jiwa pada saat Rapat Koordinasi
Desa dan Lokakarya Mini Triwulanan Tingkat Kecamatan.
BAB II
GAMBARAN UMUM
A. SITUASI WILAYAH
UPT Puskesmas DTP Sindanglaut terletak di wilayah timur kabupaten Cirebon, tepatnya berada di
o Sebelah Selatan berbatasan dengan wilayah kerja UPT Puskesmas Susukan Lebak,
LEUWIDINGDIN
001 G 1,31 6 12 951 1599 1549
002 ASEM 1,91 5 14 919 1604 1575
CIPEUJEUH
003 KULON 2,01 5 28 1881 2842 2617
CIPEUJEUH
004 WETAN 1,74 8 35 2403 3809 4113
SINDANGLAU
005 T 1,47 5 19 1253 2220 2126
LEMAHABAN
006 G 0,44 6 22 977 1569 1534
LEMAHABANG
007 KLN 0,53 8 26 1324 2298 2378
008 SIGONG 2,010 11 37 1999 3282 3026
009 SARAJAYA 2,02 10 33 1493 2423 2284
PICUNG
010 PUGUR 0,74 2 11 539 878 859
TUK
011 KR.SUWUNG 0,87 6 12 964 1912 1806
012 BELAWA 4,84 6 24 1689 3034 3116
WANGKELAN
013 G 1,6 5 15 827 1327 1313
Dari data diatas dapat dilihat bahwa dari 13 desa yang terdekat adalah desa Lemahabang kulon dan
Lemahabang. Selain itu Desa Cipeujeuh Wetan merupakan desa yang mempunyai wilayah terluas dan dengan
TUJUAN
Inklusi : Keterlibatan semua unsur / Inklusi terhadap pelayanan yang akan diberikan,
Amanah : Memberikan palayanan dengan Amanah sesuai dengan pedoman dan SOP,
ketenagaan sbb. :
2 Dokter Umum : 1 -
3 Dokter Gigi : 1 -
4 Perawat : 19 2 perawat Gigi, 17 Perawat DTP
6 Analis Lab. : 2 -
7 Apoteker : 1 -
8 Farmasi : 1 -
10 Sanitarian : 1 -
Jumlah : 67 Pegawai
FASILITAS FASFFAFasilitas
Laboratorium
Pemeriksaan USG
Posyandu
Taman Toga
PONED
UGD
Poliklinik
Daftar Poliklinik yang terdapat di UPT Puskesmas DTP Sindanglaut
Pelayanan P2M
Pelayanan Lansia
Pelayanan PTM
Pelayanan Imunisasi
Konsultasi Gizi
PONED
UGD
Rawat Inap
Pelayanan USG
Pelayanan IVA
Pelayanan MTBS
Pelayanan Imunisasi
Pelayanan PKPR
Data Sasaran Program Puskesmas DTP Sindanglaut dapat dilihat pada tabel
berikut ini :
no Jenis kegiatan sasaran target
1 Deteksi dini ggn jiwa 52.000 30 %
2 Penanganan kasus ggn jiwa Yg ditemukan 100 %
3 Rujukan ggn jiwa 520 10 %
4. Kunjungan rumah 52 10 %
5 Penyuluhan keswa 700 30 %
6. Scriining keswa siswa SLTP 7 sekolah 100 %
7 ODGJ berat yg diobati 17 100 %
B. PERENCANAAN KEGIATAN TAHUN 2018
Perencanaan Kegiatan Tahun 2018 dapat dilihat pada tabel berikut ini :
20
BAB III
HASIL KEGIATAN
A. BENTUK KEGIATAN
Bentuk kegiatan program Keswamas adalah sebagai berikut :
1. Kegiatan Dalam Gedung
a. Sosialisasi Program Kesehatan Jiwa
Kegiatan terintegrasi dengan kegiatan lokakarya bulanan Puskesmas.
Penanggung jawab program menyampaikan kebijakan program yang
diperoleh hasil dari konsultasi program dengan Dinas Kesehatan.
b. Staf Meeting Program Kesehatan Jiwa
Pertemuan ini di khususkan kepada pelaksana kegiatan klinis terutama
dokter, perawat dan bidan yang bersentuhan langsung dengan pasien
dan klien serta system rujukan.
c. Deteksi Dini
Dilaksanakan setiap hari di Puskesmas dan Pustu kepada pasien yang
berkunjung ke Puskesmas dengan memakai system 2 menit.
d. Penyuluhan khusus kesehatan jiwa dalam gedung dan Konseling
Kegiatan terintegrasi dengan program Promosi Kesehatan sesuai
dengan jadwal Penyuluhan. Untuk kegiatan konseling dilaksanakan di
tempat konseling terpadu, karena belum mempunyai klinik konseling
tersendiri.
2. Kegiatan Luar Gedung
a. Penyuluhan khusus kesehatan jiwa
Sama dengan kegiatan penyuluhan dalam gedung, hanya tempat
pelaksanaanya di desa atau di Posyandu.
b. Kunjungan rumah penderita jiwa berat untuk evaluasi sosial
Dilaksanakan untuk evaluasi penderita gangguan jiwa berat yang
sudah berobat teratur baik ke RS maupun ke Puskesmas. Bertujuan
mencegah putus pengobatan dan evaluasi peran serta keluarga.
c. Case Finding Gangguan Jiwa Berat / Pasung
21
Setiap awal tahun di Bulan Januari sampai dengan Bulan Maret
direncanakan kegiatan Case Finding Gangguan Jiwa Berat/Pasung.
Permasalahan di masyarakat adalah gangguan jiwa masih mempunyai
stigma negative dan harus di sembunyikan, karena khawatir penderita
akan mengamuk dan merusak fasilitas umum. Goal nya didapatkan
penderita jiwa baru yang belum mendapatkan pengobatan sesuai
standard an mencegah kasus Pasung.
C. PERUMUSAN MASALAH
Perumusan Masalah Program dapat dilihat pada halaman berikut :
1. IDENTIFIKASI MASALAH
Pencapai
No Indikator Target Masalah
an
1 Deteksi Dini Kesehatan Jiwa 20% 0,23 % -19,77%
22
2 Gangguan Jiwa Berat yang 100% 100% 0
diobati sesuai standar
Dilihat dari tabel diatas dari 6 Indikator kegiatan program Kesehatan Jiwa
Masyarakat yang mencapai target adalah :
1) Penderita Gangguan Jiwa Berat yang diobati sesuai dengan standar;
2) Jml sekolah yg di skrining
Adapun Kegiatan yang belum mencapai target adalah :
1) Deteksi Dini Kesehatan Jiwa
2) Penyuluhan Khusus Kesehatan Jiwa
Dari Tabel diatas dapat dilihat bahwa sebagai prioritas masalah adalah
“Penyuluhan Khusus Jiwa di UPTD Puskesmas DTP SINDANGLAUT
pada Tahun 2018 tidak mencapai target.
23
3. AKAR PENYEBAB MASALAH
Penyuluhan Khusus
Kesehatan Jiwa
tidak mencapai
Media Penyuluhan
target
Tidak ada Dana
Pengadaan Media belum lengkap tersedia
Mata Pencaharian
Masyarakat : Bekerja
pagi sampai Sore
Sumber Media
Penyuluhan Terbatas
Sarana Lingkungan
24
D. ANALISA PEMECAHAN MASALAH
Alternatif
Prioritas Penyebab Pemecahan
No Pemecahan Ket
Masalah Masalah Masalah Terpilih
Masalah
1 Penyuluhan Jumlah Petugas Melibatkan Bidan Melibatkan Bidan
Khusus Terbatas Desa dan Perawat Desa dan Perawat
Kesehatan untuk memberikan untuk memberikan
Jiwa tidak Penyuluhan Khusus Penyuluhan
mencapai Jiwa dalam staf Khusus Jiwa
target meeting
Mencari Donatur
untuk mencetak
media penkes
25
E. RENCANA USULAN KEGIATAN (RUK) TAHUN 2020
N Upaya Kegiatan Tujuan Sasara Targe Penanggu Kebutuha Mitra Waktu Kebutuhan Anggaran Indikator Kinerja Sumber
o Kesehatan n t ng Jawab n Sumber Kerja Pelak Pembiaya
Sasar Daya sanaa an
an n
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13
1 KESEHATA Deseminas Menyampai 50 Staf 100% Pelaksana Snack Kepala Janua Snack 50 0r x 1 pk x 2 k x 10,000 = 1,000,000 100 % Staf JKN
N JIWA i Informasi kan Puske Program Puskes ri , t l Puskesmas
MASYARAK Program Informasi smas Keswa mas Juli Mengikuti
AT Kesehatan dan Makan 2020 Makan 50 0r x 1 pk x 2 k x 30,000 = 3,000,000 Pertemuan
Jiwa Meningkatk t l
an 1 0r x
Pengetahua ATK ATK 1 pk x 2 k x 50,000 = 100,000
n Staf t l
Puskemas
Penggand Penggandaan 50 0r x 2 lbr X 2 k x 250 = 500,000
aan 0 l
ATK 1 0r x pk X 2 k x
t l 50,000 = -
Jumlah 4,600,000
2 Staf Meningkatk 2 100% Pelaksana Snack Kepala Janua Snack 30 0r x 1 Pk x 3 k x 10,000 = 900,000 Pencapaian JKN
Meeting an Cakupan Dokter Program Puskes ri, t l Program
Khusus Pelayanan ,7 Keswa ATK mas April, 1 0r x Kesehatan Jiwa
Kesehatan Kesehatan Peraw Juli, ATK 1 pk x 3 k x 50,000 = 150,000 Meningkat ≥ 80 %
Jiwa Jiwa at, 6 Oktob t l
Bidan er 0 0r x 1 lbr x 1 k x
Desa, 2020 0 2 l 250 = -
10
Bidan Makan 0r x 1 pk x 1 k x
Poned, t l 30,000 = -
5
Bidan ATK 0r x 1 pk x 1 k x
Puske t 2 l 50,000 = -
smas
Jumlah 1,050,000
Promke Janua
3 Penyuluha Meningkatk 57 100% Pelaksana Transport s ri s/d Trns Ptgs 2 0r x 3 Po x 2 k x 30,000 = 3,600,000 Tidak Ada Kasus BOK /
n Khusus an Posya Program Dese 0 s l ODGJ dengan JKN
26
Kesehatan Pengetahua ndu Keswa mber Pasung
Jiwa di n ATK 2020 ATK 30 p x 1 pk x 2 k x 20,000 = 1,200,000
Posyandu Masyarakat os t l
dan
Mencegah Snack Snack 17 0r x 3 po x 2 k x 10,000 = 10,200,000
Kejadian 0 s l
ODGJ
dengan Media Media Penyuluhan 1 P x 1 pk x 1 k x 200,00 = 200,000
Kasus kt m l 0
Pasung ATK 0r x 1 pk x 1 k x
t l 50,000 = -
Jumlah 15,200,000
4 Penyuluha Meningkatk 7 SMP 100% Pelaksana Transport Progra Juli Trns Ptgs 7 0r x 2 skl x 2 k x 30,000 = Tidak ada Kasus BOK
n Khusus an Program m dan l Gangguan Jiwa
Kesehatan Pengetahua Keswa Promke Agust pada anak remaja
Jiwa di n Siswa ATK s, UKS us ATK 7 sk x 1 pk x 2 k x 20,000 =
Sekolah dan 2020 l t l
Mencegah
Kejadian Snack Snack 40 0r x 3 skl x 2 k x 10,000 =
gangguan l
jiwa pada Makan 0r x 1 pk x 1 k x
usia remaja t l 1 =
ATK 0r x 1 pk x 1 k x
t l 50,000 =
Jumlah
5 Case Mengetahui 13 100% Pelaksana Transport Kader Janua Trns Ptgs 1 0r x ds x 1 k x 30,000 = Tidak ada kasus BOK
Finding Situasi dan Desa Program ri l pasung
Kasus Jumlah Keswa ATK 2020
Gangguan Gangguan U.S Kader 1 0r x ds x 1 k x 30,000 =
Jiwa Berat Jiwa Berat l
dan dan Kasus U.S.
Pasung Pasung di Kader Snack 2 0r x ds x 1 k x 10,000 =
Wilayah l
Kerja
Puskesmas Makan 2 0r x ds x 1 k x 30,000 =
l
ATK 0r x 1 pk x 1 k x
t l 50,000 =
27
Jumlah
6 Deteksi Mengetahu 7 SMP 100% Pelaksana Transport Kepala Agust Trns Ptgs 2 pk x 2 skl x 1 k x 30,000 = 120,000 Ditemukan jenis BOK
Kesehatan Keadaan Program Sekolah us t l resiko gangguan
Jiwa Kelas Kesehatan Keswa 2020 jiwa pada anak
1 SMP Jiwa dan Format Format 30 se x 2 lbr x 1 k x 250 = 150,000 remaja dan
Resiko 0 t l ditanggulangi
Gangguan Snack 0r x 1 pk x 1 k x faktor resikonya
Mental t l 10,000 = -
Anak
Remaja Makan 0r x 1 pk x 1 k x
t l 30,000 = -
AT 0r x 1 pk x 1 k x
K t l 50,000 = -
Jumlah 270,000
7 Kunjungan Menumbuh Keluar 24 Pelaksana Transport Kuwu / Janua Trns Ptgs 1 0r x 2 kl x 1 t x 30,000 = 720,000 ODGJ diterima JKN
Rumah kan ga kali Program Aparat ri s/d 4 h oleh keluarga dan
Penderita Kesadaran denga Keswa Desa/K Dese Masyarakat
Gangguan Keluarga n Format ader mber Uang Saku 1 0r x 2 kl x 1 t x 30,000 = 720,000
Jiwa untuk dan ODGJ 2020 4 h
Evaluasi Masyarakat
Sosial untuk U.S. Format 24 kl x 2 lbr x 1 k x 250 = 12,000
menerima Kader l
Penderita Makan 0r x 1 pk x 1 k x
Jiwa sesuai t l 30,000 = -
dengan hak
hak nya ATK 0r x 1 pk x 1 k x
t l 50,000 = -
Jumlah 1,452,000
28
8 Rapat Meningkatk Dinkes 4 kali Pelaksana Transport Dinkes Tahun Trns Ptgs 1 0r x 1 pk x 4 k x 100,00 = 400,000 Cakupan kegiatan JKN
Program an Kinerja Program 2020 m l 0 Kesehatan Jiwa
Kesehatan dan Keswa Uang Saku 0r x 1 ks x 1 k x Meningkat
Jiwa Pengetahua l 30,000 = -
n Program
Kesehatan Snack 0r x 1 pk x 1 k x
Jiwa t l 10,000 = -
Makan 0r x 1 pk x 1 k x
t l 30,000 = -
ATK 0r x 1 pk x 1 k x
t l 50,000 = -
Jumlah 400,000
9 Konsultasi Meningkatk Dinkes 12 Pelaksana Transport Dinkes Maret, Trns Ptgs 1 0r x 1 pk x 4 k x 100,00 = 400,000 Cakupan kegiatan JKN
Program an Kinerja kali Program Juni, m l 0 Kesehatan Jiwa
Kesehatan Program Keswa Septe Uang Saku 0r x 1 ks x 1 k x Meningkat
Jiwa Kesehatan mber, l 30,000 = -
Jiwa Dese
mber Snack 0r x 1 pk x 1 k x
2020 t l 10,000 = -
Makan 0r x 1 pk x 1 k x
t l 30,000 = -
ATK 0r x 1 pk x 1 k x
t l 50,000 = -
Jumlah 400,000
29
Pembentuk
1 an/ Meningkatk 30 100% Kepala Snack Camat/ Janua Uang Saku 30 0r x 1 hr x 1 k x 30,000 = 900,000 Penemuan dan JKN
0 Peningkata an orang Puskesma Kuwu ri l penanganan
n Pengetahua kader s 2020 kasus jiwa
Kapasitas n dan Makan Snack 35 0r x 1 pk x 1 k x 10,000 = 350,000 meningkat
Kader Keterampila t l
dalam n Kader
Kegiatan dalam Uang Makan 35 0r x 1 pk x 1 k x 30,000 = 1,050,000
Program menemuka Saku t l
Kesehatan n kasus
Jiwa gangguan ATK ATK 1 pk x 1 pk x 1 k x 50,000 = 50,000
Masyaraka jiwa di t m l
t masyarakat
serta KIT KIT Peserta 30 0r x 1 pk x 1 k x 30,000 = 900,000
membantu Peserta t l
program
Kesehatan
Jiwa di Jumlah 3,250,000
Lapangan
1 Sosialisasi Memberika 1 100% Kepala Snack Camat/ April Uang Saku 60 0r x 1 hr x 1 k x 30,000 = 1,080,000 100 % Sasaran BOK dan
1 Kesehatan n Informasi Camat Puskesma Kuwu 2020 l mengikuti JKN
Jiwa Kesehatan ,13 s Makan pertemuan
Kepada Jiwa Kuwu, Snack 40 0r x 1 hr x 1 k x 10,000 = 400,000
Guru BP Kepada 13 l
dan Lintas Guru BP Aparat Uang
Sektor dan Lintas Desa Saku Makan 40 0r x 1 hr x 1 k x 30,000 = 1,200,000
Sektor 13 l
Kader, ATK
17 ATK 1 pk x 1 pk x 1 k x 50,000 = 50,000
Guru t m l
BP Penggand
aan Penggandaan 36 0r x 5 lbr x 1 k x 250 = 450,000
0 l
Jumlah 3,180,000
JUMLAH
TOTAL 33,522,000
30
F. RENCANA PELAKSANAAN KEGIATAN (RPK) TAHUN 2019
LOKASI
UPAYA TARGET PENANGGUNG VOLUME RINCIAN
NO KEGIATAN TUJUAN SASARAN JADWAL PELAKSANA BIAYA
KESEHATAN SASARAN JAWAB KEGIATAN PELAKSANAAN
AN
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
1 Kesehatan Deseminasi Mentampaikan informasi 50 Staf Puskesmas 100 % Pelaksana 2 kali Januari, Juli Puskesmas 4.600.000,-
Jiwa Informasi Program dan meningkatkan Program Keswa 2019
Masyarakat Kesehatan Jiwa pengetahuan staf
Puskesmas
2 Staf Meeting Meningkatkan Cakupa 2 Dokter, 7 Perawat, 100 % Pelaksana 4 kali Januari, April, Puskesmas 1.050.000,-
Khusus Kesehatan Pelayanan Kesehatan 6 Bidan Desa, 10 Program Keswa Juli, Oktober
Jiwa Jiwa Bidan PONED, 5 2019
Bidan Puskesmas
3 Penyuluhan Meningkatkan 67 Posyandu 100 % Pelaksana 57 kali Januari s/d Posyandu 15.200.000,-
Khusus Kesehatan Pengetahuan Masyarakat Program Keswa Desember
Jiwa di Posyandu dan mencegah kejadian 2019
ODGJ dengan Kasus
Pasung
4 Penyuluhan Meningkatkan 8 SMP 100 % Pelaksana 7 kali Juli s/d SMP 2.880.000,-
Khusus Kesehatan Pengetahuan Siswa dan Program Keswa Agustus 2019
Jiwa di Sekolah mencegah kejadian
gangguan jiwa pada usia
remaja
5 Case Finding Mengetahui Situasi dan 13 Desa 100 % Pelaksana 13 kali Januari 2019 Desa 840.000,-
Gangguan Jiwa Jumlah Gangguan Jiwa Program Keswa
Berat/Pasung Berat dan Kasus Pasung
di wilayah Kerja
Puskesmas
6 Deteksi Dini Mengetahui Keadaan 8 SMP 100 % Pelaksana 7 kali Agustus 2019 SMP 270.000,-
Kesehatan Jiwa Kesehatan Jiwa Program Keswa
Kelas 1 Baru
7 Kunjungan Rumah Menumbuhkan Keluarga dengan 100 % Pelaksana 24 kali Januari s/d Rumah 1.452.000,-
Penderita Kesadaran Keluarga dan ODGJ Berat Program Keswa Desember Penderita
Gangguan Jiwa MAsyarakat untuk 2019 ODGJ Berat
untuk Evaluasi menerima Penderita Jiwa
Sosial sesuai dengan hak-
haknya
8 Rapat Program Meningkatkan Kinerja 1 Programer Keswa 100 % Pelaksana 4 kali Januari s/d Dinkes Kab 400.000,-
Kesehatan jiwa ke dan Pengetahuan Program Keswa Desember Cirebon
Dinkes Pemegang Program 2019
Kesehatan Jiwa
9 Konsultasi Meningkatkan Kinerja Program Kesehatan 100 % Pelaksana 4 kali Januari s/d Dinkes Kab 400.000,-
Program Program Kesehatan Jiwa Jiwa Program Keswa Desember Cirebon
Kesehatan Jiwa 2019
31
10 Pembentukan/Peni Meningkatkan 30 orang Kader/ 100 % Pelaksana 1 kali Januari 2019 Puskesmas 3.250.000,-
ngkatan Kapasitas Pengetahuan dan Tokoh Masyarakat Program Keswa
Kader dalam Keterampilan Kader
Kegiatan Program dalam menemukan kasus
Kesehatan Jiwa gangguan jiwa di
Masyarakat masyarakat serta
membantu program
kesehatan Jiwa di
Lapangan
11 Sosialisasi Memberikan Informasi 1 Camat, 6 Kuwu, 6 100 % Pelaksana 1 kali April 2019 Puskesmas 3.180.000,-
Kesehatan Jiwa kesehatan Jiwa Kepada Aparat Desa, 6 Program Keswa
kepada Guru BP Guru BP dan Lintas Kader, 17 Guru BP
dan Lintas Sektor Sektor
Jumlah 33.522.000,-
32
BAB IV
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Sehat adalah keadaan sejahtera fisik, mental dan sosial dan tidak
sekedar terbebas dari keadaan cacat dan kematian. Derajat kesehatan
masyarakat dipengaruhi oleh empat faktor yang saling berinteraksi yaitu
lingkungan, perilaku, keturunan, dan pelayanan kesehatan.
Dalam Peraturan Pemerintan RI Nomor 2 Tahun 2018 tentang Standar
Pelayanan Minimal, SPM adalah ketentuan mengenai Jenis dan Mutu
Pelayanan Dasar yang merupakan Urusan Pemerintahan Wajib yang berhak
diperoleh setiap warga negara secara minimal. SPM ditetapkan dan
diterapkan berdasarkan prinsip kesesuaian kewenangan, ketersediaan,
keterjangkauan, kesinambungan, keterukuran, dan ketepatan sasaran. Ada
12 Jenis SPM Kesehatan Daerah kabupaten / kota yang terdiri atas 1)
pelayanan kesehatan ibu hamil; 2) Pelayanan kesehatan ibu bersalin; 3)
pelayanan kesehatan bayi baru lahir; 4) pelayanan kesehatan balita; 5)
pelayanan kesehatan pada usia pendidikan dasar; 6) pelayanan kesehatan
pada usia produktif; 7) pelayanan kesehatan pada usia lanjut; 8) pelayana
kesehatan pada penderita hipertensi; 9) pelayana kesehatan pada penderita
diabetes melitus; 10) pelayanan kesehatan pada orang dengan gangguan
jiwa berat; 11) pelayana kesehatan orang terduga tuberkulosis; 12)
pelayanan kesehatan orang dengan resiko infeksi virus yang melemahkan
daya tahan tubuh manusia ( HIV ).
Masalah kesehatan jiwa di masyarakat semakin kompleks dan
semakin meningkat, maka diperlukan pendekatan dan pemecahan masalah
dengan persiapan dan langkah-langkah yang tepat. Masalah ini tidak dapat
dan tidak mungkin diatasi oleh pihak/sektor kesehatan saja, tetapi
membutuhkan suatu kerja sama yang luas secara lintas program dan lintas
sektor, termasuk peran serta masyarakat dan kemitraan swasta. Pendekatan
yang bersifat multidisipliner dengan pelaksanaan yang bersifat lintas sektor
melalui perkembangan upaya kesehatan jiwa di Indonesia, khususnya sejak
diberlakukannya Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan
dan Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2014 tentang Kesehatan Jiwa.
33
Berbagai masalah kesehatan jiwa di masyarakat dapat menyebabkan
gangguan jiwa yang berdampak menurunkan produktifitas atau kualitas hidup
manusia dan masyarakat. Saat ini pemerintah telah menyediakan pelayanan
kesehatan jiwa kepada masyarakat melalui sistem pelayanan kesehatan jiwa.
Di UPT Puskesmas DTP SINDANGLAUT program Upaya Kesehatan Jiwa
Masyarakat masuk dalam Upaya Kesehatan Masyarakat Pengembangan.
Upaya tesebut diharapkan mampu memberikan pelayanan kesehatan kepada
penderita gangguan jiwa berat. Upaya ini selaras dengan visi dan misi UPT
Puskesmas DTP SINDANGLAUT serta tata nilai yang dianut yaitu
memberikan pelayanan sesuai dengan standar.
Pada Tahun 2018 dari 6 Indikator kegiatan program Kesehatan Jiwa
Masyarakat yang mencapai target adalah :
1) Penderita Gangguan Jiwa Berat yang diobati sesuai dengan standar;
2) Jumlah Sekolah yang dilakukan skrining.
Adapun Kegiatan yang belum mencapai target adalah :
1) Deteksi Dini Kesehatan Jiwa
2) Penyuluhan Khusus Kesehatan Jiwa
3) Kunjungan rumah
4) Case finding ODGJ berat / pasung
Setelah dilakukan analisa prioritas masalah dari kedua indicator yang
tidak mencapai target, maka sebagai prioritas kegiatan adalah Kegiatan
Penyuluhan Khusus Kesehatan Jiwa dengan tanpa mengabaikan kegiatan-
kegiatan lainnya.
B. SARAN
Upaya Kesehatan Jiwa Masyarakat merupakan upaya kesehatan
masyarakat pengembangan yang terintegrasi dalam semua upaya kesehatan
Puskesmas. Dengan terintegrasinya upaya perkesmas kedalam upaya
kesehatan esensial maupun upaya pengembangan, diharapkan pelayanan
kesehatan kepada masyarakat dapat lebih bermutu karena diberikan secara
holistik, komprehensif pada semua tingkat pencegahan. Ini sejalan dengan
misi di UPTD Puskesmas DTP SINDANGLAUT .
Untuk itu diperlukan dukungan dari Kepala Puksemas DTP
SINDANGLAUT sebagai Pimpinan langsung yang mempunyai tanggung
34
jawab dalam pencapaian SPM sesuai dengan Peraturan Menteri Kesehatan
Nomor 43 Tahun 2016.
Nuryadi,S.Kep.,Ns.
NIP. 19720729 199203 1 001
35