Anda di halaman 1dari 9

LAPORAN KEGIATAN KESEHATAN JIWA

BULAN MARET 2022

Pelaksana Kegiatan :

1. MUH. ISKHAK, A.Md.Kep


2. dr. Putri Bahagia
3. dr. Sitti Hadijah Husain

UPTD PUSKESMAS CENRANA

Kata Pengantar
Puji dan syukur kehadirat Allah Yang Maha Kuasa atas rahmat dan karunia-Nya
sehingga Pelaksanaan Pendampingan Pasien dengan Masalah Kesehatan Jiwa dan
NAPZA dapat terlaksanakan. Hal ini merupakan langkah awal bagi petugas kesehatan di
Tingkat Pelayanan Kesehatan Dasar dalam melakukan upaya promotif, preventif dan
rehabilitatif terkhususnya pada pelayanan kesehatan jiwa.

Berdasarkan data Riskesdas 2018 didapatkan data kasus ODGJ berat adalah 1,8 per
1000 penduduk atau 429.332 ODGJ Berat. Terget layanan keswa terhadap ODGJ berat pada
tahun 2024 adalah sebesar 100% sesuai Standar Pelayanan Minimum bidang kesehatan.
Puskesmas sebagai ujung tombak pelayanan kesehatan jiwa dasar memegang peranan
penting dalam menanggulangi gangguan jiwa.

Peran kesehatan Jiwa dalam meningkatkan kualitas dan pelayanan yang diberikan
Puskesmas adalah tersedianya pelayanan kesehatan jiwa dan psikofarmaka di pelayanan
kesehatan dasar.

2
Daftar isi

Kata Pengantar .............................................................................................................. 2


Daftar Isi ......................................................................................................................... 3
BAB 1 Pendahuluan
Latar Belakang Kegiatan ....................................................................................... 4
Rumusan Masalah ................................................................................................ 4
Tujuan Kegiatan .................................................................................................... 4
Manfaat Kegiatan................................................................................................... 5
BAB 2 Isi Laporan
Jenis atau Nama Kegiatan..................................................................................... 6
Metode Pelaksanaan..............................................................................................6
Peserta Kegiatan.................................................................................................... 6
Deskripsi Kegiatan..................................................................................................7
Anggaran Dana...................................................................................................... 7
BAB 3 Penutup
Simpulan dan Saran................................................................................................8
Lampiran.................................................................................................................8

3
BAB I
Pendahuluan

Latar Belakang Kegiatan

Kesehatan jiwa merupakan salah satu aspek penting dalam kehidupan


seseorang karena memiliki pengaruh yang besar pada biologis, kognitif dan
sosialemosional individu. Kesehatan jiwa adalah kesejahteraan yang dirasakan oleh
seseorang karena dapat menghadapi tekanan hidup dengan baik dan dapat
mengembangkan kemampuan yang dimiliki hingga bekerja secara produktif (World
Health Organization, 2018). Gangguan jiwa merupakan masalah yang terjadi pada
tubuh seseorang yang dapat mempengaruhi emosi, pikiran dan tingkah lakunya
sehingga dapat menimbulkan dampak negatif bagi keluarga dan dirinya sendiri (Nuryati
& Kresnowati, 2018).
Jumlah penduduk di dunia yang mengalami masalah kesehatan jiwa sudah
banyak, baik itu dari usia anak-anak, remaja, dewasa, orang tua, dan lansia. Penderita
depresi di dunia sekitar 322 juta jiwa dan setengah dari jumlah ini tinggal di wilayah
Asia Tenggara serta wilayah Pasifik Barat dengan negara yang terbesar jumlah
penderitanya yaitu India dan Cina, sedangkan penderita gangguan kecemasan di dunia
sekitar 264 juta jiwa (WHO, 2017). Berdasarkan hasil Riset Kesehatan Dasar
(Riskesdas) 2018 di Indonesia, prevalensi gangguan mental emosional pada penduduk
usia 15 tahun ke atas yaitu 9,8% dari jumlah penduduk Indonesia, sedangkan provinsi
Sulawesi Selatan menempati urutan ketujuh setelah Banten dan DKI Jakarta dengan
jumlah kasus 22.798 atau setara dengan 12,8% dari jumlah penduduk di Sulawesi
Selatan (RISKESDAS, 2018). Setiap tahun prevalensi gangguan mental terus
mengalami peningkatan. Akibat literasi kesehatan yang masih kurang, sehingga banyak
kasus yang tidak ditangani dengan penanganan yang profesional (Novianty, 2017).
Sementara itu masalah kesehatan jiwa di indonesia cukup besar. Berdasarkan
riset kesehatan dasar(Riskesdas, 2018), data nasional untuk gangguan mental
emosional (gejala depresi dan cemas) yang dideteksi pada penduduk usia ≥15 tahun
atau lebih, dialami oleh 6% penduduk atau lebih dari 14 juta jiwa; sedangkan gangguan
jiwa berat(psikotik) dialami oleh 1.7/1000 atau lebih dari 400.000 jiwa. Tidak sedikit
masalah kesehatan jiwa tersebut dialami oleh usia produktif,bahkan sejak usia remaja
Puskesmas sebagai unit terdepan dalam pelayanan kesehatan masyarakat maupun
perorangan telah tersedia disemua kecamatan. Sehubungan dengan hal tersebut
Puskesmas diharapkan mampu melakukan upaya promotif, preventif, kuratif dan
rehabilitative tingkat dasar pada pelayanan kesehatan jiwa. Pelayanan kesehatan
kesehatan jiwa di puskesmas harus dilakukan secara professional dan berkualitas,
paripurna, terpadu dan terintegrasi. Salah satu upaya yang bisa dilakukan untuk memantau
perkembangan kesehatan jiwa yaitu dengan melakukan pendampingan pasien dengan
masalah kesehatan jiwa dan NAPZA.

Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas, maka dapat di rumuskan permasalahan sebagai
berikut, yaitu:

1. Bagaimana Orang dengan Gangguan Jiwa (ODGJ) mendapatkan pelayanan dari


petugas kesehatan dan tidak diterlantarkan.

Tujuan Kegiatan

Tujuan kegiatan ini terdiri atas :

A. Tujuan Umum : Meningkatkan derajat kesehatan jiwa masyarakat dengan melakukan


upaya promotif, preventif dan rehabilitatif .

4
B. Tujuan Khusus :

 Melakukan pendampingan pasien dengan masalah kesehatan jiwa


 Meningkatkan kepatuhan berobat pasien jiwa
 Meningkatkan wawasan dan pemahaman pasien dan kelurga tentang kesehatan
jiwa
 Meningkatkan kerja sama dengan keluarga pasien
 Meningkatkan kemampuan & peran serta masyarakat dalam mengatasi masalah
kesehatan jiwa secara optimal.
 Meningkatkan jangkauan pelayanan kesehatan jiwa di masyarakat.

Manfaat Kegiatan

Manfaat yang didapatkan setelah mengikuti kegiatan ini yaitu :


a. Diharapkan penderita ODGJ tidak terlantar dan mendapatkan pengobatan yang
tepat
b. Diharapkan penderita ODGJ rutin berobat dan tidak putus obat untuk mencegah
kekambuhan dan atau keparahan
c. Diharapkan dapat menambah wawasan dan motivasi bagi pasien maupun keluarga
tentang pentingnya kepatuhan berobat pasien jiwa
d. Diharapkan dapat menjadi masukan bagi petugas untuk memberikan penyuluhan
pada pasien dan keluarganya tentang pentingnya peran keluarga dalam pengobatan
dan kepatuhan berobat pasien jiwa

5
BAB II

Isi Laporan

Jenis atau Nama Kegiatan

Program :1.02.02 PROGRAM PEMENUHAN UPAYA KESEHATAN PERORANGAN


DAN UPAYA KESEHATAN MASYARAKAT
Kegiatan :1.02.02.2.02 Penyedia Layanan Kesehatan Untuk UKM dan UKP Rujukan
Tingkat Daerah Kabupaten/Kota
Sub Kegiatan :1.02.02.2.02.10 Pengelolaan Pelayanan Kesehatan Orang dengan
Gangguan Jiwa

No Menu Rincian Kegiatan Waktu Tempat Pelaksana Kegiatan


Pelaksanaan Pelaksanaan
(Tanggal/ Jam)
1 Pengelolaan 1 Pendampingan Rabu, 13 April 2022 Dusun Malaka, Muh. Iskhak, A.Md.Kep
Pelayanan pasien dengan Desa Cenrana (Perawat), dr. Putri Bahagia
Kesehatan Masalah Baru (Dokter Umum)
Orang
Kesehatan
dengan
Gangguan
ODGJ
Jiwa
Senin, 18 April 2022 Dusun Laniti Muh. Iskhak, A.Md.Kep
Labuaja, Desa (Perawat), dr. Putri Bahagia
Rompegading (Dokter Umum)

Metode Pelaksanaan

1. Pendampingan Pasien dengan Masalah Kesehatan Jiwa dan NAPZA

Mekanisme pelaksanaan kegiatan dilakukan dengan menggunakan 5 langkah kegiatan


sebagai berikut:
a. Langkah pertama: Pendataan Pasien ODGJ dengan memeriksa BPJS dan NIK
b. Langkah kedua: Melakukan anamnesa kepada pasien ODGJ dengan menjalin BHSP
(Bina Hubungan Saling Percaya)
c. Langkah ketiga: Mencatat hasil anamnesa
d. Langkah keempat: memantau kepatuhan berobat pasien
e. Langkah kelima: pemberian informasi kesehatan kepada keluarga dan pasien

Peserta Kegiatan

Peserta kegiatan Pendampingan Pasien dengan Masalah Kesehatan ODGJ : 4 Orang,


dengan rincian sebagai berikut :

a. Perawat : 1 Orang
b. Dokter Umum : 1 Orang
c. Pasien ODGJ : 2 Orang

Deskripsi Kegiatan

Pelaksanaan

1. Mengidentifikasi sasaran yang akan mendapat layanan, melakukan kunjungan rumah


pasien ODGJ oleh perawat dan dokter. Pemantauan pemberian obat dan juga
pemberian terapi (psikofarmaka)

6
Pasca Pelaksanaan

NO TEMPAT HASIL KEGIATAN

Dusun Malaka, Jumlah pasien yang dikunjungi 1 orang, a.n M. Agus 35 tahun; Pasien
Desa mengurung diri di kamar dan tidak bisa diajak berkomunikasi.
1
Cenarana Alloanamnesa keluarga; pasien hanya keluar dari kamar untuk makan
Baru dan buang air besar/kecil. Pasien putus obat

Dusun Laniti Jumlah pasien yang dikunjungi 1 orang, a.n Muh, Faisal 22 tahun; pasien
2 Labuaja, Desa cukup kooperatif, mampu melakukan pekerjaan seperti biasanya dan
Rompegading rutin mengkonsumsi obatnya.

Kendala Pelaksanaan

 Beberapa tempat yang dilakukan pendampingan/kunjungan cukup jauh dan terpencil


serta medan yang dilalui cukup sulit.
 Masih kurangnya perhatian keluarga terhadap proses pemulihan pasien jiwa

Anggaran Dana

DAK Non Fisik Tahun Anggaran 2022

No Rincian Kegiatan Jenis Belanja Jumlah

Pendampingan pasien dengan


1 masalah kesehatan Orang dengan Transpor Rp. 400.000
Gangguan Jiwa

7
BAB III

Penutup

Simpulan dan Saran

Telah dilakukan pendampingan pasien dengan masalah kesehatan jiwa di 2


dusun dalam 2 desa di wilayah kerja UPTD Puskesmas Cenrana dengan jumlah pasien
2 orang, dimana masih ada pasien yang putus obat atau tidak rutin berobat. Perawat
atau Dokter telah memberikan pemahaman dan edukasi kepada pasien dan keluarga
tentang pentingnya kepatuhan berobat pasien ODGJ.

Lampiran

8
Lampiran

LAPORAN REALISASI PEMANFAATAN DANA


BANTUAN OPERASIONAL KESEHATAN (BOK)
BULAN APRIL 2022

ALOKASI DANA REALISASI KUMULATIF


No URAIAN
BULAN INI BULAN LALU
Rp Rp %
Rp Rp
1 Pendampingan
Pasien dengan
Masalah
Kesehatan Rp. 15.400.000 Rp. 400.000 Rp. 800.000 Rp. 2.600.000 16,9 %
Orang dengan
Gangguan Jiwa

LAPORAN KINERJA
BANTUAN OPERASIONAL KESEHATAN (BOK)
BULAN APRIL 2022
N NAMA TARGET CAPAIN BULAN FEBRUARI 2022
O KEGIATAN
SASARAN % BULAN INI BULAN LALU TOTAL %
1 Pendampingan
Pasien dengan
Masalah
Kesehatan 33 Orang 100% 2 Orang 4 Orang 18 Orang 54,5 %
Orang dengan
Gangguan Jiwa

Anda mungkin juga menyukai