Anda di halaman 1dari 5

KERANGKA ACUAN / TERM OF REFERENCE

PELATIHAN SUMBER DAYA MANUSIA (SDM) BAGI TENAGA KESEHATAN


DALAM UPAYA BERHENTI MEROKOK (UBM) DI FASILITAS PELAYANAN
KESEHATAN PRIMER / PELATIHAN KONSELING UBM
(FULL ONLINE) ANGKATAN II
TAHUN 2022

A. LATAR BELAKANG
Merokok merupakan faktor risiko penyakit tidak menular (PTM) seperti penyakit
jantung, diabetes, kanker dan penyakit pernapasan kronis seperti penyakit paru
obstruktif kronis (PPOK). Data menunjukkan bahwa di dunia setiap tahun terjadi
kematian akibat PTM pada kelompok usia 30 - 69 tahun sebanyak 15 juta orang.
Selain itu, sebanyak 7,2 juta kematian disebabkan oleh konsumsi tembakau dan
70% kematian tersebut terjadi di negara berkembang termasuk Indonesia (WHO
2017). Kerugian merokok bukan hanya dari biaya pengobatan untuk penyakit yang
disebabkan oleh rokok seperti PTM namun juga biaya hilangnya hari atau waktu
produktivitas.
Walau memiliki dampak negatif yang signifikan, rokok ternyata begitu lekat
dengan kehidupan penduduk Indonesia. Hal ini bisa dilihat dari fakta bahwa
Indonesia merupakan salah satu negara dengan prevalensi perokok tertinggi di
dunia. Hampir sepertiga dari populasi orang dewasa berusia lebih dari 15 tahun di
Indonesia adalah perokok. Untuk wilayah Asia Tenggara sendiri, Indonesia
menduduki peringkat satu dalam kategori jumlah perokok terbanyak (WHO, 2012).
Tidak hanya berdampak pada populasi dewasa, data Riset Kesehatan Dasar
(RISKESDAS) mencatat adanya peningkatan prevalensi perokok usia di atas 10
tahun dari angka 34,2% (2007) menjadi 29,3% (2013) dan 28,8% (2018).
Peningkatan juga terjadi pada prevalensi perokok pemula berusia 10-18 tahun yang
berada pada angka 7,2% (2013), 8,8% (2016) hingga menjadi 9,1% (2018). Data
RISKESDAS juga menyoroti tingginya penggunaan rokok elektrik di kalangan anak
dan remaja. Untuk proporsi rokok elektrik yang dihisap penduduk umur lebih atau
sama dengan 10 Tahun adalah sebanyak 2,8%. Jika dilihat lebih detail, pengguna
terbanyak adalah kelompok usia 10-14 tahun (10,6%), disusul oleh kelompok usia
15-19 tahun (10,5%), dan terakhir kelompok usia 20-24 tahun (7%). Hal ini
didukung pula oleh data dari Global Youth Tobacco Survey (GYTS) tahun 2019
yang menyebutkan adanya peningkatan prevalensi perokok pada anak sekolah usia
13-15 tahun dari 18,3% di tahun 2016 menjadi 19,2% di tahun 2019.
Berhenti merokok memang bukan hal yang mudah dikarenakan adanya
ketergantungan zat nikotin. Seorang perokok yang mencoba berhenti merokok
dapat mengalami gejala putus nikotin (withdrawal syndrome). Dan beberapa
perokok bisa melaluinya sedangkan sebagian terpaksa kembali merokok. Oleh
karena itu, bantuan tenaga kesehatan diperlukan untuk meningkatkan motivasi dan
komitmen perokok agar menghentikan kebiasaan merokoknya. Untuk itu, perlu
disediakan layanan upaya berhenti merokok (UBM) di sekolah bagi perokok
sebagai ujung tombak pelayanan promotif dan preventif untuk mendukung upaya
menurunkan prevalensi perokok.
Penyelenggaraan layanan UBM di sekolah memiliki peran yang strategis dalam
membantu masyarakat yang ingin berhenti merokok karena sekolah merupakan
sumber layanan kesehatan yang sangat dekat keberadaannya dengan perokok
pada usia sekolah. Maka dari itu, penting bagi tenaga kesehatan dan tenaga
pendidik untuk dapat memberikan konseling UBM, mengedukasi agar menjauhi
rokok, dan membantu yang sudah terlanjur menjadi perokok untuk berhenti dan
terlepas dari jerat ketergantungan rokok.
Untuk mendapatkan sumber daya manusia (SDM) yang kompeten dalam
melaksanakan tugas-tugas tersebut diperlukan adanya pelatihan yang memenuhi
standar kompetensi. Dalam merespon hal tersebut, Dinas Kesehatan Provinsi
Sumatera Utara melalui Seksi Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tidak
Menular (P2TM), bekerja sama dengan UPT Pelatihan Kesehatan Provinsi
Sumatera Utara dan Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) Kelas I Medan
melaksanakan Pelatihan Sumber Daya Manusia (SDM) bagi Tenaga Kesehatan
dalam Upaya Berhenti Merokok (UBM) di Fasilitas Pelayanan Kesehatan Primer /
Pelatihan Konseling UBM (full online) Angkatan II Tahun 2022.

B. TUJUAN PELATIHAN
1. Tujuan Umum
Setelah mengikuti pelatihan, peserta mampu melaksanakan layanan upaya
berhenti merokok di fasilitas pelayanan kesehatan primer.
2. Tujuan Khusus
Setelah mengikuti pelatihan ini, peserta mampu :
a. Melakukan KIE dampak konsumsi rokok bagi kesehatan,
b. Melakukan upaya berhenti merokok,
c. Melakukan konseling upaya berhenti merokok,
d. Melakukan pengukuran faktor risiko penyakit tidak menular akibat rokok,
e. Melakukan tindak lanjut upaya berhenti merokok, dan
f. Melakukan pencatatan dan pelaporan konseling.

C. WAKTU DAN LOKASI PELAKSANAAN


Pelatihan Sumber Daya Manusia (SDM) bagi Tenaga Kesehatan dalam Upaya
Berhenti Merokok (UBM) di Fasilitas Pelayanan Kesehatan Primer / Pelatihan
Konseling UBM Angkatan II dilaksanakan pada tanggal 21 sd 25 November 2022
dengan metode full online.

D. PESERTA
1. Peserta
Komponen Peserta terdiri dari :
 Penanggung Jawab Program Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tidak
Menular Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota;
 Penanggung jawab program PTM di Puskesmas;
 Bersedia mengelola dan melaksanakan layanan upaya berhenti merokok di
wilayah kerjanya;
 Tidak dipindahtugaskan selama 2 (dua) tahun sejak pelatihan.
2. Jumlah Peserta
Peserta dalam satu angkatan/kelas peserta berjumlah 30 (tiga puluh) orang.

E. PELATIH/FASILITATOR
1. Pelatih/fasilitator berasal dari :
 Dinas Kesehatan Provinsi Sumatera Utara
 UPT Pelatihan Kesehatan Provinsi Sumatera Utara
 Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) Kelas I Medan
2. Kriteria pelatih/fasilitator adalah :
 Pendidikan minimal DIII Kesehatan
 Memiliki pengalaman sebagai pelatih
 Menguasai substansi/materi pelatihan atau telah mengikuti TOT Layanan
Upaya Berhenti Merokok.
F. STRUKTUR PROGRAM
Untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan, maka disusun materi yang akan
diberikan secara rinci pada struktur program sebagai berikut :
No MATERI PELATIHAN ALOKASI WAKTU JLH
T P PL
A MATERI DASAR
1 Kebijakan dan Strategi Pengendalian Penyakit Tidak Menular dan 2 0 0 2
Kawasan Tanpa Rokok
2 Manajemen Penerapan Kawasan Tanpa Rokok dan Upaya 2 0 0 2
Berhenti Merokok
Sub Total 4 0 0 4
B MATERI INTI
1 KIE Dampak Konsumsi Rokok bagi Kesehatan 2 1 0 3
2 Upaya Berhenti Merokok 2 3 0 5
3 Konseling Upaya Berhenti Merokok (UBM) di Fasilitas Pelayanan 2 6 0 8
Kesehatan Primer
4 Pengukuran Faktor Risiko Penyakit Tidak Menular Akibat Rokok 1 2 0 3
5 Tindak Lanjut Upaya Berhenti Merokok (UBM) 1 1 0 2
6 Pencatatan dan Pelaporan Konseling UBM 1 2 0 3
Sub Total 9 15 0 24
C MATERI PENUNJANG
1 Membangun Komitmen Belajar 0 3 0 3
2 Anti Korupsi pada Pelayanan Publik 2 0 0 2
3 Rencana Tindak Lanjut Pelatihan 0 2 0 2
Sub Total 2 5 0 7
TOTAL 15 20 0 35

G. SUMBER BIAYA
Seluruh biaya kegiatan pelatihan ini dibebankan pada DIPA Satker Dinas
Kesehatan Provinsi Sumatera Utara Program Pencegahan dan Pengendalian
Penyakit Tahun Anggaran 2022.

Demikian kerangka acuan ini disusun sebagai acuan dalam penyelenggaraan


Pelatihan Sumber Daya Manusia (SDM) bagi Tenaga Kesehatan dalam Upaya Berhenti
Merokok (UBM) di Fasilitas Pelayanan Kesehatan Primer / Pelatihan Konseling UBM
(full online) Angkatan II Tahun 2022.
Medan, Oktober 2022
Kepala Seksi P2PTM
Dinas Kesehatan Prov. Sumut

Syofwin Hamdani Daulae, SKM


NIP. 19700324 199103 1 007

Anda mungkin juga menyukai