Program Keswa-NAPZA
Jawa Timur
2023
2024
25% Mahasiswa 25% Mahasiswa
25% Santri di Pesantren 25% Santri di Pesantren
25% Penghuni LAPAS 25% Penghuni LAPAS
Deteksi Dini 25% Pekerja ASN 25% Pekerja ASN
25% Ibu hamil 25% Ibu hamil
25% Ibu memiliki batita 25% Ibu memiliki batita
25% Lansia + 65 thn 25% Lansia + 65 thn
2024
20% Kampus 20% Kampus
Intervensi 15% Pesantren
15% Pesantren
75% LAPAS 75% LAPAS
50% Posyandu 50% Posyandu
30% Kantor Pemerintah Pusat dan 30% Kantor Pemerintah Pusat dan
Daerah Daerah
Capaian Indikator Kinerja Renstra Kemenkes
Provinsi Jawa Timur
Tahun 2022*
*Berdasarkan data Simkeswa
Indikator 1 Indikator 2
Persentase penduduk usia ≥ 15 tahun dengan Persentase penyandang gangguan jiwa yang
risiko masalah kesehatan jiwa yang mendapatkan memperoleh layanan di Fasyankes
skrining
Remaja Lansia
• Siswa baru dan tingkat akhir SMP dan SMA • Lansia yang tinggal sendiri/hanya dengan pasangannya
• Pasien penyakit kronis: Kanker, HIV-AIDS, dll. • Lansia yang membutuhkan perawatan jangka panjang
• Santri • Penghuni panti sosial (warga binaan)
• Remaja dengan disabilitas • Pasien penyakit kronis: Hipertensi (stroke, gagal ginjal,
• Korban tindak kekerasan penyakit jantung) TBC, DM, Kanker, HIV-AIDS, dll
• Korban trafficking • Korban dan penyintas bencana alam/non alam dan
• Korban dan penyintas bencana alam/non alam dan bencana sosial
bencana sosial • Korban kekerasan
• Pekerja seks komersial (Tuna Susila)
Dewasa
• Mahasiswa baru dan tingkat akhir Perguruan Tinggi • Pekerja migran
• Pasien penyakit kronis: Hipertensi (stroke, gagal ginjal, penyakit jantung) TBC, • Korban trafficking
DM, Kanker, HIV-AIDS, dll • Korban dan penyintas bencana alam/non alam dan bencana sosial
• Pasien dengan penyakit fisik yang tidak membaik setelah diobati dengan • Keluarga (pendamping) pasien ODGJ dan penyakit kronis
adekuat. • Keluarga (pendamping) orang dengan disabilitas
• Ibu hamil dan post partum • Pekerja seks komersial (Tuna Susila)
• Ibu dengan anak balita • Orang dengan variasi preferensi seksual
• Orang tua tunggal • Pendamping lansia (caregiver)
• Orang dengan disabilitas • Warga binaan pemasyarakatan di Lapas/Rutan dan keluarganya
• Korban tindak kekerasan • Penghuni panti sosial (warga binaan)
• Pekerja dengan sistem shift • Petugas panti sosial
• Pekerja di tempat kerja yang berisiko • Klien/pasien di lembaga rehabilitasi penyalahgunaan Napza dan keluarganya
Alur Sistem Pelaporan Deteksi Dini Keswa-NAPZA
SIMKESWA Selaras
https://simkeswa.kemkes.go.id/ http://selaras.kemkes.go.id/
Laporan IPWL &
Deteksi Dini NAPZA
Entry
manual
Otomatis
Draft Alur Skrining Masalah Kesehatan Jiwa
Deteksi Dini
>
SDQ SRQ-20
>
>
>
Normal Borderline Abnormal ≥6 <6
>
>
>
>
Promosi Kesehatan
Konseling oleh guru
Jiwa
Promosi Promosi kesehatan jiwa Promosi
Rujuk ke Fasyankes
Kesehatan Jiwa Rujuk ke Fasyankes Kesehatan Jiwa
Prevensi Gangguan
Prevensi gGangguan Jiwa
> Jiwa
>
Pemeriksaan lanjutan,
ASSIST
wawancara psikiatrik
multidisiplin
>
>
>
Tidak ada gangguan jiwa Ada diagnosis gangguan jiwa Risiko Rendah Risiko Sedang Risiko Tinggi
>
>
>
>
>
Pemberian KIE
Promosi kesehatan juwa, Pemberian KIE Rehabilitasi
pencegahan
Tatalaksana multidisiplin dan konseling medis di IPWL
prevensi gangguan jiwa NAPZA
Penerapan Penapisan/Skrining Online
Kohort Jiwa
• Kohort Keswa tetap dibutuhkan karena tidak semua data yang dibutuhkan untuk pengembangan
program Keswa terdapat di Simkeswa
• Manajemen pelaporan menggunakan prinsip menghindari double entry. Apa yang sudah terdapat di
Simkeswa sebisa mungkin tidak perlu di-entry melalui kanal pelaporan lain.
• Data Kohort Keswa di-entry melalui Sipptimewa.
RTL