Anda di halaman 1dari 35

TIM PENGARAH, TIM PEMBINA DAN TIM

PELAKSANA
KESEHATAN JIWA MASYARAKAT
(TP-KJM)

1
GANGGUAN JIWA
DISABILITAS MENTAL
“BANGUNLAH JIWA NYA,
BANGUNLAH BADAN NYA
UNTUK INDONESIA RAYA”
KESEHATAN JIWA
Kondisi SEJAHTERA (WELL BEING)
yang memungkinkan hidup PRODUKTIF
sebagai bagian yang utuh dari
KUALITAS HIDUP (QUALITY OF
LIFE) seseorang dengan memperhatikan
semua segi kehidupan manusia (FISIK,
MENTAL, SOSIAL dan SPIRITUAL)
Landasan Hukum Layanan
Kesehatan Jiwa
Undang-Undang RI No 36 th 2009
tentang Kesehatan
Undang-Undang RI No 18 th 2014
tentang Kesehatan Jiwa
Permenkes RI No 54 th 2017 tentang
Penanggulangan Pemasungan pada ODGJ
Kepmenkes RI No 406 th 2009 tentang
Pedoman Yankeswa Komunitas
Mengapa Kesehatan Jiwa?
Prevalensi Gangguan Jiwa saat ini :
• Riskesdas tahun 2013 prevalensi gangguan
jiwa berat (psikosis/skizofrenia) adalah 1,7
permil dari semua kelompok umur atau
sejumlah 400.000 orang.
• Proporsi orang dengan gangguan jiwa (ODGJ)
yang pernah mengalami pemasungan secara
rata-rata nasional adalah 14,3%, di daerah
perkotaan 10,7% dan di pedesaan 18,2%.

Diperkirakan jumlah ODGJ yang dipasung lebih kurang


50.000 orang.
Seberapa besar permasalahannya
• Satu diantara empat orang (25%)
akan mengalami efek gangguan
jiwa pada satu saat dalam
kehidupannya
• Empat dari lima orang (80%)
dengan gangguan jiwa di negara
berkembang tidak menerima
pengobatan
• Setiap 40 detik seseorang ingin
melakukan bunuh diri
Beban Global Penyakit (WHO)
PENYEBAB UTAMA BEBAN PENYAKIT BERDASARKAN
DALYs
1990 2020
Infeksi pernafasan bawah 1 1 Penyakit jantung iskemik
Penyakit diare 2 2 Depresi mayor unipolar
Keadaan yang timbul pd 3 Kecelakaan lalu lintas
periode perinatal 3 4 Penyakit serebrovaskular
5 Penyakit paru obstruktif
Depresi mayor unipolar 4 kronik
Penyakit jantung iskemik 5 6 Infeksi pernafasan bawah
Penyakit serebrovaskular 6

(Global Burden of Disease – WHO)


Ada apa dengan Kesehatan Jiwa ????
FENOMENA PASUNG......

12
FENOMENA PASUNG.........

13
14
Mengapa ODGJ di Pasung?
• Perilaku kekerasan
• Mengganggu, keluyuran
• Perilaku aneh: makan sampah, dsb
• Keluarga sibuk
• Tidak ada alternatif, solusi (putus asa)
• Jauh dari pelayanan Kesehatan
• Tidak ada obat
• Sangat sayang
• Malu
• Kurang pengetahuan

15
Dampak ODGJ diPasung
• Tidak Manusiawi
• Melanggar HAM
• KDRT
• Tidak sembuh, tetapi “mundur ”
• Kemunduran:
Fisik, Mental, Sosial, Spritual

16
MENGAPA
ODGJ DIPASUNG HARUS
DI BEBASKAN ???

17
Pasung..
 Bentuk pelaggaran HAM
terhadap penderita gangguan
jiwa yang paling NYATA.
• Merendahkan martabat manusia
• Merampas kebebasan
• Standar hidup yang sangat jauh
dari layak
• Mengabaikan hak mendapat
layanan kesehatan

18
PROGRAM
JAWA TIMUR BEBAS
PASUNG
KEBIJAKAN KESEHATAN JIWA
MASYARAKAT
Membentuk TPKJM Prop Jatim
Penerbitan SE Gubernur Ke
Bupati/Walikota tentang Pembebasan
Korban Schizofrenia yang Dipasung

Bupati/Walikota diharapkan :
•Memfasilitasi NIK Korban
Pasung
•Menangani korban pasung
secara komprehensif
•Membentuk dan
mengoptimalkan TPKJM
• Membentuk dan
memfasiltasi pembentukan
UPT Rehabilitasi Sosial
Beberapa Tusi TPKJM
Menyusun rencana program layanan
kesehatan jiwa yang terkait pada Tusi
masing-masing OPD sesuai dengan tingkat
layanan yang ada
Melaksanakan layanan yang terkait kesehatan
jiwa sesuai dengan Tusi yang ada di OPD
masing-masing
Melakukan komunikasi, kordinasi dan
kerjasama antar OPD terkait dalam
penaganan kasus jiwa
Contoh Tusi Komponen TPKJM
Camat:
Mengkoordinasikan bentuk layanan jiwa yang
dibutuhkan termasuk upaya bebas pasung pada LS
yang terkait,
Memfasilitasi pemenuhan administrasi
kependudukan,
Mengadvokasi LS terkait termasuk OPD kab
Memaksimalkan program2 kesejahteraan sasaran
ODGJ
Melakukan pembinaan penerimaan ODGJ
Lanjutan
Ka. PKM
Menyusun program dan layanan ODGJ termasuk
upaya bebas pasung
Menyediakan sumberdaya yang terkait layanan ODGJ
Melakukan deteksi dini, kunjungan rumah,
pengobatan dan rujukan pada ODGJ
Melakunan komunikasi dan koordinasi LS terkait
program dan layanan ODGJ
Melakukan penyuluhan / edukasi terkait kesetaraan
ODGJ di masyarakat
Lanjutan
Kepolisian / Ka. Polsek
Membantu menyusun program penanganan
ODGJ
Membantu pengamanan dan ketertiban guna
optimalisasi pelaksanaan program dan layanan
ODGJ termasuk bebas pasung
Membantu pemberian pembinaan pada
masyarakat terkait penerimaan ODGJ
Melakukan komunikasi dan koordinasi dalam
pelaksanaan program layanan ODGJ
Lanjutan
Koramil / Dan Ramil
Membantu menyusun program penanganan
ODGJ
Membantu pengamanan dan ketertiban guna
optimalisasi pelaksanaan program dan layanan
ODGJ termasuk bebas pasung
Membantu pemberian pembinaan pada
masyarakat terkait penerimaan ODGJ
Melakukan komunikasi dan koordinasi dalam
pelaksanaan program layanan ODGJ
Lanjutan
PKK
Membantu penyusunan program layanan ODGJ
Membantu dalam pengerakan masyarakat guna
pelaksanaan program layanan jiwa
Membantu dalam upaya bebas pasung
Membantu memberikan pembinaan pada
masyarakat terkait kesetaraan ODGJ
Membantu upaya deteksi dini kejiwaan
masyarakat
Lanjutan
Kades/Petinggi
Membantu penyusunan program layanan ODGJ
termasuk upaya bebas pasung
Membantu dalam pengerakan masyarakat guna
pelaksanaan program layanan jiwa
Membantu penyediaan sumberdana guna layanan
kesehatan jiwa di desa
Membantu memberikan pembinaan pada masyarakat
terkait kesetaraan ODGJ
Memenuhi kebutuhan adminsitrasi kependudukan serta
upaya penjaminan keswa
Lanjutan
Kader/Kampung
Melakukan deteksi dini kejiwaan masyarakat
Membantu dalam pengerakan masyarakat
guna pelaksanaan program layanan jiwa
Membantu dalam upaya bebas pasung
Membantu memberikan pembinaan pada
masyarakat terkait kesetaraan ODGJ
Melakukan program layanan keswa masy
termasuk kunjungan rumah ODGJ
Konklusi
Kerjasama antar sektoral / OPD sangat
dibutuhkan pada layanan kesehatan jiwa
Peran serta sektoral / OPD dibutuhkan pada
semua tingkat layanan  promotif, preventif,
kuratif, rehabilitatif, dan re sosialitatif
Kolaborasi dan koordinasi antar sektoral /
OPD akan memberikan hasil layanan
kesehatan jiwa yang lebih menyeluruh dan
paripurna
KONKLUSI
• ODGJ memiliki hak yang sama dengan
manusia lainnya, khususnya pada layanan
kesehatan dan layanan sosial lainnya
• Upaya layanan jiwa berbasis masyarakat lebih
berhasil guna bila dilakukan secara
menyeluruh dan terpadu pd semua sektor
• Layanan pengobatan bukan satu2 nya solusi
dari penanganan ODGJ
SARAN
• Segera dibentuk wadah peran serta layanan
kesehatan jiwa dalam bentuk TPKJM di
kecamatan dan di desa / kelurahan yang memiliki
kasus kesehatan jiwa yang relatif banyak
• Maksimalkan wadah TPKJM melalui
pembentukkan DSSJ pada desa/keluruhan serta
Posyandu Jiwa pada wilayah yang memiliki kasus
kesehatan jiwa yg relatif banyak
Tanpa kerja sama diantara kita tidak akan ada
Jawa Timur Bebas Pasung
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai