MENGHADAPI
COVID-19
Situbondo, 27 Februari 2020
2019-nCoV
KESIAPSIAGAAN
PERKEMBANGAN KASUS
CORONA VIRUS (CoV)
Virus korona memiliki spike protein atau protein s di sekeliling permukaan
virus yang berperan mempengaruhi proses infeksi pada manusia.
Virus korona pertama kali diidentifikasi sebagai penyebab flu biasa pada
tahun 1960.
Tahun 2002, virus itu belum dianggap fatal, tapi pasca adanya Severe Acute
Respiratory Syndrome (SARS-Cov) di China, ditemukan hasil bahwa
wabah ini diakibatkan oleh bentuk baru corona.
Tahun 2012 juga terjadi wabah yang mirip yakni Middle East Respiratory
Syndrome (MERS-Cov) di Timur Tengah.
Corona termasuk Single-stranded RNA sehingga mudah mengalami mutasi
menjadi lebih ganas, bahkan dapat mengakibatkan kematian.
CoVID-19
Merupakan jenis baru coronavirus yang belum
pernah diidentifikasi sebelumnya pada manusia.
Merupakan keluarga besar virus yang
menyebabkan penyakit pada manusia dan hewan.
Pada manusia menyebabkan penyakit mulai flu
biasa hingga penyakit yang serius seperti Middle
East Respiratory Syndrome (MERS) dan Sindrom
Pernafasan Akut Berat/ Severe Acute Respiratory
Syndrome (SARS).
COVID-19
Wuhan corona virus
Mekanisme Penularan COVID-19
Belum diketahui bagaimana manusia bisa terinfeksi virus
tersebut proses penyelidikan menentukan sumber virus, jenis
paparan, cara penularan dan perjalanan penyakit
Penyelidikan sementara sebagian kasus terjadi pada orang
yang bekerja di pasar hewan/ikan, tapi belum dapat dipastikan
jenis hewan penular virusnya (indikasi kuat kelelawar)
Penularan antar manusia antar keluarga dekat dan petugas
kesehatan yang merawat kasus
COVID-19
Starin baru dari coronavirus yang
PENCEGAHAN:
diidentifikasi pada manusia pada saat
Menjaga daya tahan tubuh dan
terjadi wabah di Wuhan Cina pada
kebersihan diri dengan GERMAS
Akhir Desember 2019
GEJALA:
- demam, batuk dan sesak napas PENGOBATAN:
- Orang tua dan orang dengan penyakit Belum ada pengobatan spesifik dan
lain gejalanya bias lebih berat belum ada vaksinnya
CARA PENULARAN:
PENEGAKAN DIAGNOSA:
Melalui percikan saat batuk atau
Melalui pemeriksaan laboratorium
bersin (droplet)
COVID-19 JIKA DIBANDINGKAN
DENGAN PENYAKIT LAIN
Berlaku
Khusus PDP
Diktum Kedua : Upaya penanggulangan (Komris, KIE kepada Masy, SKDR, persiapan fasyankes dan lab/log dan koord
LS) anggaran Kemenkes, Pemda (prov/kab), sumber lain yg sah
KESIAPSIAGAAN (Tata Laksana Spesimen)
KESIAPSIAGAAN (Tata Laksana Spesimen)
Upaya Pencegahan
COVID-19 juga menginfeksi antar manusia melalui batuk maupun bersin.
Mencegah penyebaran virus dengan cara :
Menjaga imunitas,
Menjaga lingkungan,
Mencuci tangan dengan sabun,
Menutup mulut dengan tisu atau lengan baju bagian dalam ketika batuk,
Menggunakan masker saat batuk,
Menghindari kontak dengan penderita flu dan batuk,
Memasak daging dan telur sampai matang,
Menghindari kontak dengan hewan (atau mencuci tangan dengan bersih setelah kontak dengan
hewan),
Menghindari perjalanan ke daerah kasus, dan
Segera menghubungi petugas kesehatan setempat jika sakit dalam perjalanan (MT).
Upaya DinKes JaTim
■ Menerbitkan surat edaran kewaspadaan dini dengan nomor
443.32/236/102.3/2020 pada tanggal 7 Januari 2020 kepada seluruh Kepala
Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota dengan tembusan seluruh
bupati/walikota se-Jawa Timur dan Gubernur sebagai laporan
■ Melakukan koordinasi dengan lintas sektor, seperti KKP Surabaya,
BBTKL-PP Surabaya, BBLK Surabaya, RSDS Surabaya, serta BPBD Prov.
Jatim
■ Melakukan koordinasi lanjutan dengan KKP Surabaya, BPBD Prov.
Jatim, BBTKL-PP Surabaya, BBLK Surabaya, RS rujukan di Jatim (RSDS
Surabaya, RSSA Malang, RS dr. Soedono Madiun), RS militer di Jatim
(RSAD, RSAL, RSAU, RS Polri), RS Univ. Airlangga, Dishub Prov. Jatim,
BPJS.
■ Melakukan pers release terkait 2019-nCoV
Upaya DinKes JaTim
■ Menyebarkan informasi dan edukasi kepada masyarakat terkait 2019-
nCoV yang disampaikan melalui seluruh media informasi
■ Monitoring perkembangan 2019-nCoV melalui website resmi WHO
dan Kementerian Kesehatan RI
■ Membuat Tim Khusus untuk kesiapsiagaan menghadapi 2019-nCoV di
wilayah Jawa Timur yang melibatkan lintas sektor
■ Bekerjasama dengan Dinkes Kab/Kota untuk melacak dan mengamati
orang dalam pemantauan (ODP) selama 14 hari setelah kedatangan di
Indonesia
■ Membuat rencana kontingensi dan simulasi bersama KKP dan lintas
sektor lain untuk kesiapsiagaan menghadapi 2019-nCoV
Upaya DinKes JaTim
■ Menerbitkan surat edaran kesiapsiagaan menghadapi infeksi 2019-nCoV dengan nomor
443.32/1445/102.3/2020 pada tanggal 30 Januari 2020 kepada seluruh rumah sakit rujukan dan
rumah sakit rujukan utama pasien 2019-nCoV di Jawa Timur dengan tembusan Gubernur Jawa
Timur (sebagai laporan), Bupati/Walikota bersangkutan, dan Kepala Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota bersangkutan
■ Menerbitkan surat edaran kewaspadaan dan respon terhadap kasus 2019-nCoV dengan nomor :
443.32/1447/102.3/2020 pada tanggal 30 Januari 2020 kepada seluruh Dinas Kesehatan
kabupaten/Kota di Jawa Timur dengan tembusan Gubernur Jawa Timur (sebagai laporan),
Direktur Surkarkes Kemenkes RI, Bupati/Walikota se-Jawa Timur, dan KKP Kelas I Surabaya
■ Menerbitkan SE Kewaspadaan Nomor 443.32/1908/102.3/2020 pada tanggal 7 Februari 2020
kepada seluruh Dinas Kesehatan kabupaten/Kota di Jawa Timur dengan tembusan Gubernur
Jawa Timur (sebagai laporan), Direktur Surkarkes Kemenkes RI, Bupati/Walikota se-Jawa Timur,
■ Jika ada hal yang perlu ditanyakan, dapat menghubungi 081357914646 (Suradi) atau 082230408396
(Cahya)
MASALAH SURVEILANS dan SOLUSI
■ Data kedatangan orang dari negara terjangkit (ODR) tidak valid (lolos)
(kedatangan domestik, darat, siasat obat penurunan panas)
46
47
TERIMA KASIH
Source:
https://www.who.int/emergencies/diseases/novel-coronavirus-2019/situation-reports
https://www.infeksiemerging.kemkes.go.id