Anda di halaman 1dari 4

LAPORAN KEGIATAN

WORKSHOP KESEHATAN JIWA DI MASYARAKAT


DINAS KESEHATAN KOTA ...TAHUN 2019

I. LATAR BELAKANG
Sehat adalah keadaan sejahtera, fisik mental dan sosial dan tidak sekedar terbebas
dari keadaan cacat dan kematian. Definisi sehat ini berlaku bagi perorangan maupun
penduduk (masyarakat). Derajat kesehatan masyarakat dipengaruhi oleh empat faktor yang
saling berinteraksi yaitu, lingkungan, perilaku, keturunan dan pelayanan kesehatan.
Kesehatan jiwa adalah suatu kondisi mental sejahtera yang memungkinkan hidup harmonis
dan produktif sebagai bagian yang utuh dari kualitas hidup seseorang, dengan
memperhatikan semua segi kehidupan manusia dengan ciri menyadari sepenuhnya
kemampuan dirinya, mampu menghadapi tekanan hidup yang wajar, mampu bekerja
produktif dan memenuhi kehidupan hidupnya, dapat berperan serta dalam lingkungan
hidup, menerima dengan baik apa yang ada pada dirinya merasa nyaman bersama orang
lain. Jadi kesehatan jiwa (mental) merupakan bagian yang tidak dapat dipisahkan dari
kesehatan secara keseluruhan.
Perubahan pesat dari masyarakat agraris ke industri beserta dampaknya, keadaan ini
sangat rawan terjadinya masalah kesehatan jiwa. Gangguan kesehatan jiwa menimbulkan
penderitaan yang mendalam bagi individu dan keluarganya, baik mental maupun materi.
Pengertian, pengetahuan dan stigma masyarakat terhadap penderita jiwa dianggap hina dan
memalukan, pemahaman yang masih kurang tentang kesehatan jiwa di berbagai kalangan,
didukung mayoritas oleh faktor kemiskinan keluarga. Dengan latar belakang permasalahan
tersebut diatas Dinas Kesehatan Kota melaksanakan Workshop Kesehatan Jiwa Masyarakat.
Kegiatan Workshop Kesehatan Jiwa Masyarakat ini diharapkan peserta bisa
memahami bagaimana pencegahan dan penanggulangan masalah gangguan mental dan
emosional oleh kader keehatan jiwa dengan bekerja dengan pihak terkait dan
mensosialisasikan kembali kepada pihak terkait dan masyarakat tentang pencegahan dan
pengendalian masalah mental emosional di masyarakat.

II. DASAR HUKUM


1. Undang-Undang Dasar 1945 pasal 28
2. Undang-Undang RI Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintah Daerah
3. Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan
4. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 18 Tahun 2014 tentang Kesehatan Jiwa
5. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 220/Menkes/SK/III/2002 tanggal
25 Maret 2002 tentang Pedoman Umum Tim Pembina, Tim Pengarah, Tim Pelaksana
Kesehatan Jiwa Masyarakat (TP-KJM)
6. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor HK.02.02/Menkes/514/2015
tentang Panduan Praktik Klinis bagi Dokter di Fasilitas Pelayanan Kesehatan Tingkat
Pertama
7. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 406/Menkes/SK/VI/2009 tentang
Pedoman Pelayanan Kesehatan Jiwa Komunitas
8. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 001 Tahun 2012 tentang Sistem
Rujukan Pelayanan Kesehatan Perorangan
9. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 75 Tahun 2014 tentang Pusat
Kesehatan Masyarakat
10. Surat Edaran Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 868/Menkes/E/VII/2002
tentang Pedoman Umum Tim Pembina, Tim Pengarah, Tim Pelaksana Kesehatan Jiwa
Masyarakat (TP-KJM)
11. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 39 Tahun 2016 tentang Pedoman Penyelenggaraan
Program Indonesia Sehat dengan Pendekatan Keluarga
12. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 43 Tahun 2016 tentang Standar Pelayanan Minimal
Bidang Kesehatan
13. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 54 Tahun 2017 tentang
Penanggulangan Pemasungan Pada Orang Dengan Gangguan Jiwa

III. TUJUAN

Tujuan Umum :
Meningkatkan pengetahuan, pemahaman dan kesadaran peserta dalam pencegahan dan
penanggulangan masalah kesehatan jiwa di masyarakat demi mencapai Kota Sehat Jiwa.
Tujuan Khusus :
 Peserta mampu mengenali tanda dan gejala masalah gangguan mental emosional secara
dini
 Peserta mengetahui pencegahan gangguan mental emosional
 Peserta mengetahui cara pengisian formulir pendataan gangguan mental emosional

IV. MATERI
 Kebijakan Kegiatan Kesehatan Jiwa Dinas Kesehatan Kota
 Kesehatan Jiwa di Masyarakat
 Pembentukan Kader Kesehatan Jiwa Masyarakat di Desa/Kelurahan Siaga Aktif
 Rencana Tindak Lanjut
V. PESERTA DAN NARASUMBER
Peserta berjumlah 100 orang kader kesehatan jiwa masyarakat
Narasumber :
 Kepala Dinas Kesehatan Kota (‘’’es.),
 Kepala seksi P2PTM-Keswa (.....ST)
 Pelaksana P2PTM-Keswa ...)
VI. WAKTU DAN TEMPAT
Workshop Kesehatan Jiwa di Masyarkat dilaksanakan pada tanggal 23 Juli 2019 bertempat di
Aula Dinas Kesehatan Kota , Jln. Kapten ..... Kota .
VII. INDIKATOR KEBERHASILAN
Jumlah Peserta yang hadir sebanyak 100 orang serta dapat mengikuti kegiatan pertemuan
sampai acara selesai dan mendapatkan pemaparan materi dari tiga narasumber, serta peserta
dapat mengetahui tanda dan gejala masalah gangguan mental emosional secara dini,
pencegahan gangguan mental emosional dan cara pengisian formulir pendataan gangguan
mental emosional melalui sesi diskusi dan tanya jawab.
VIII. BIAYA
Kegiatan ini dibiayai bersumber dari APBD II Kota kegiatan Pencegahan dan Pengendalian
Penyakit Tidak Menular (5.2.34.01) Tahun anggaran 2019 sebesar Rp. ....,- dengan rincian
sebagai berikut :
NO. BELANJA JUMLAH KETERANGAN
1. Alat Tulis Kantor Rp. ...
2. Makan dan Minum Rapat Rp. ...
Total Rp. ...

IX. PENUTUP
Demikian laporan kegiatan ini dibuat untuk dijadikan bahan seperlunya.

, Juli 2019

Mengetahui
Kabid P2P
Kasie P2PTM dan Keswa

dr.
I. LAMPIRAN :
a. RENCANA TINDAK LANJUT
b. KESEPAKATAN
c. NOTULEN KEGIATAN
d. DAFTAR HADIR PESERTA
e. SURAT MENYURAT
f. JADWAL PELAKSANAAN KEGIATAN
g. FOTOCOPY MATERI,
h. DOKUMENTASI KEGIATAN (FOTO-FOTO KEGIATAN)

Anda mungkin juga menyukai