I.
DESKRIPSI SINGKAT
Pencatatan dan Pelaporan Data Penyakit Menular, Penyakit Tidak Menular,
dan Kesehatan Jiwa merupakan suatu sistem pencatatan dan pelaporan
penyakit menular, peyakit tidak menular, dan kesehatan jiwa secara manual
dan/atau elektronik. Data penyakit menular meliputi TB, HIV/AIDS,
hepatitis, diare, tiphoid, ISPA, kusta, frambusia, pneumonia, DBD,
chikungunya, filariasis, malaria, rabies, kecacingan, imunisasi, penyakit
potensi KLB. Data penyakit tidak menular meliputi faktor risiko PTM, deteksi
dini PTM, penyakit jantung dan pembuluh darah, penyakit kanker, penyakit
kronis dan degeneratif, Diabetes Mellitus dan penyakit metabolik lain,
gangguan akibat kecelakaan dan tindak kekerasan, serta gangguan indera
dan fungsional. Sedangkan data kesehatan jiwa meliputi kesehatan jiwa
anak dan remaja, kesehatan jiwa dewasa dan lanjut usia, dan
penyalahgunaan NAPZA. Pencatatan dan pelaporan dilaksanakan mulai dari
pencatatan individu klien/pasien, register, dan pelaporan menggunakan
format yang sudah standar.
II.
TUJUAN PEMBELAJARAN
III.
IV.
BAHAN BELAJAR
V.
a. LANGKAH-LANGKAH:
Presentasi (45)
1. Fasilitator mengajak peserta berdiskusi mengenai gambaran umum
Pencatatan dan Pelaporan Data Penyakit Menular, Penyakit Tidak
Menular, dan Kesehatan Jiwa
2. Fasilitator mengajak peserta berdiskusi mengenai a) Pencatatan dan
Pelaporan Data Penyakit Menular, b) Pencatatan dan Pelaporan Data
Penyakit Tidak Menular, c) Kesehatan jiwa
Pengantar Diskusi Kelompok I (15)
Fasilitator memandu peserta untuk melakukan simulasi Pencatatan dan
Pelaporan Data Penyakit Menular, Penyakit Tidak Menular, dan Kesehatan
Jiwa
Diskusi kelompok dan pemaparan hasil diskusi (120)
1. Fasilitator mengajak peserta untuk diskusi kelompok
2.Fasilitator memfasilitasi masing-masing kelompok memaparkan hasil
diskusinya
b. METODE:
1. Presentasi (45) dan Diskusi kelompok (135)
c MEDIA :
1. Laptop
2. LCD proyektor
3. Kertas flipchart
4. Spidol
d. DURASI: 180 menit
VI.
URAIAN MATERI
o
o
o
b. Malaria
Sumber Data dan Variabel
1) Kartu Penderita Malaria (terdapat pada formulir 46)
Kartu Penderita Malaria digunakan untuk mendata lebih teliti
pada setiap penderita malaria konfirmasi, teruatama di
daerah yang telah mencapai status eliminasi malaria atau
status pemeliharaan. Kartu penderita malaria digunakan
hanya untuk pasien malaria yang telah terkonfirmasi secara
laboratorium (Mikroskop/RDT/PCR) dan hasil pemeriksaan
positif malaria. Kartu ini merupakan kartu yang mendata
pasien secara individu, digunakan selama menjalani
pengobatan dan pemantauan pengobatan. Variabel yang ada
dalam kartu penderita malaria dapat dilihat di table 2.4.1.1
jenis Data dan Definisi operasional Kartu Penderita Malaria.
a. Mekanisme Pencatatan
1) Pencatatan data Kasus malaria
Pasien dicatat dalam register pasien puskesmas, pasien yang
dicurigai malaria (suspek malaria) mendapatkan pemeriksaan
sediaan darah malaria (Mikroskop/RDT). Data suspek dan
hasil pemeriksaan malaria dicatat pada register laboratorium
malaria.Pasien malaria yang positif dicatat dalam register
malaria yang ada dalam Regmal e-Sismal. Pasien malaria yang
positif dicatat secara individu dikolom bawah regmal,
sedangkan pasien yang negatif pemeriksaan malarianya
hanya dicatat jumlahnya saja di kolom sediaan darah
negative diperiksa dengan. Sedangkan data suspek malaria
diisi dengan jumlah kesuluruhan (data agregat) dan
dimasukkan pada kolom suspek.
2)
Formulir 1
Pencatatan Hasil Pembagian Kelambu Massal Tingkat Desa
Formulir 2
Laporan Hasil Pembagian Kelambu Massal Tingkat
Formulir 3
Laporan Hasil Pembagian Kelambu Massal Tingkat
Formulir 4
Laporan Hasil Pembagian Kelambu Massal Tingkat
Gambar. Alur pencatatan kegiatan pembagian kelambu
b) Pencatatan Kelambu Integrasi
Pencatatan kelambu integrasi dicatat dalam formulir
pendistribusian kelambu berinsektisida terpadu, tingkat desa
dan Puskesmas:
Register
Pemeriksaan
Jentik
Berkala
sesuai
dengan
kelompok
wilayah
formulir 53)
e. Register Pemberantasan Sarang Nyamuk DBD Puskesmas (PSN-DBD) (PDBD) (terdapat pada formulir 54)
Kartu PJB
Rumah dan
Bangunan
/Institusi
PJB terhadap
kawasan
pemukiman (rumah
dan bangunan/
institusi di
Kelurahan/Desa
berisiko penularan
DBD)
Register PJB
Rumah dan
Bangunan/In
stitusi
Per
Desa/Kel
Ditinggal di
Rumah/
Institusi
Register
PJB Menurut
Kelurahan/De
sa
Daftar/Jumla
h Desa/Kel
berisiko
penularan
DBD
PJB Institusi
Prioritas
(Fasyankes,
Sekolah, dsb)
Ditinggal
di Rumah/
Institusi
Register PJB
Rumah dan
Bangunan/Institusi
Per Institusi
Register
PJB
Menurut
Institusi
Daftar/Jumlah
Institusi
berisiko
penularan DBD
Gambar 2.4.3. Skema Pencatatan Kegiatan PJB Institusi Pada Pengendalian DBD
Daftar Jumlah
Desa/Kelurahan
berisiko penularan
DBD
Hasil kegiatan
direkam dalam
Register
PSN-DBD
Dilaksanakan
kegiatan
PSN-DBD
Kartu/Register
Rawat jalan/
Rawat inap
Register
DBD
Puskesmas
Register
DBD per
Desa/bulan
PWS
DBD
Informasi
kasus dari
RS Kasus
Suspek
Penyelidikan
kasus DBD
Laporan
Penyelidikan
(Daftar Kasus DBD)
10
Bangunan.
b. Register
Pemeriksaan
Jentik
Berkala
(PJB)
Rumah
dan
Bangunan/Institusi
1) Penggunaan
Register PJB Rumah
umum
lainnya
yang
berpotensi
menjadi
sumber
penularan DBD)
2) Sumber Data
Data pada Register PJB Rumah dan Bangunan/Institusi bersumber
dari pencatatan kegiatan dan hasil kegiatan PJB kawasan pemukiman
11
dan Bangunan/Institusi.
pada
Register
PJB
Rumah
dan
Bangunan
Menurut
tabel
2.4.2.3. Jenis Data dan Definisi Operasional Register PJB Rumah dan
Bangunan Menurut Desa/Kelurahan.
Contoh instrumen Register PJB Rumah dan Bangunan Menurut
Desa/Kelurahan (PJB-1) dan cara pengisiannya
formulir
52
Register
PJB
Desa/Kelurahan.
12
Rumah
dan
tercantum pada
Bangunan
Menurut
d. Register
Pemeriksaan
Jentik
Berkala
Bangunan
Menurut
Institusi/TTU
a. Penggunaan
Register
Pemeriksaan
Institusi/TTU
(PJB-2)
Jentik
Berkala
digunakan
(PJB)
untuk
Bangunan
Menurut
menghimpun
hasil
13
f.
d. Kecacingan
Kegiatan kecacingan di Puskesmas adalah melakukan pemeriksaan tinja anak
umur 1-12 tahun (pemeriksaan anak Balita dalam kegiatan Posyandu,
pemeriksaan anak usia sekolah di sekolah) dan melaksanakan pengobatan
obat cacing (albendazole).
14
Hasil pemeriksaan tinja dan pengobatan anak Balita dicatat dalam Register
Kohort Anak Balita dan Anak Prasekolah, atau secara khusus dicatat dalam
Register Pemeriksaan dan Pengobatan Cacing Anak (Balita dan PraSekolah).
Kemudian setiap akhir bulan, semua data pemeriksaan dan pengobatan
cacing anak Balita dan anak prasekolah tesebut dihimpun dalam Register
Jumlah Anak Balita Diperiksa dan Diberikan Pengobatan Cacing Menurut
Desa. Sedangkan hasil pemeriksaan cacing dan pengobatan anak sekolah
dicatat dalam Register Pemeriksaan dan Pengobatan Cacing Anak Sekolah
masing-masing
sekolah.
Kemudian
setiap
akhir
bulan
semua
data
Pemeriksaan
dan
Pengobatan
Cacing
pada
Balita,
Anak
15
Gabungan (Register
Pemeriksaan dan Pengobatan Cacing Pada Balita di Posyandu dan Pada Anak
di Sekolah Menurut Desa.
Pengambila
n tinja anak
sekolah
kelas
Diperiks
a
Daftar
Pemeriksaan
dan Pengobatan
Cacing Pada
Anak di Sekolah
Register
Pemeriksaan dan
Pengobatan
Cacing Pada
Anak Menurut
Pengambila
n tinja anak
di Posyandu
tertentu
Diperiks
a
Daftar
Pemeriksaan
dan Pengobatan
Cacing Pada
Anak di
Register
Pemeriksaan dan
Pengobatan
Cacing Pada
Anak
16
a.
1) Penggunaan
Register ini digunakan untuk mencatat anak balita, anak prasekolah di
posyandu yang diperiksa cacing tinjanya dan pemberian obat cacing.
Daftar ini juga digunakan untuk mencatat murid di sekolah (SD/MI)
dengan mengganti variabel posyandu dengan nama sekolah dan kelas,
dan terdapat variabel jumlah murid sekolah dalam kelas tersebut.
2) Sumber Data
Data pada Daftar Pemeriksaan dan Pengobatan Cacing Balita dan Anak
Prasekolah di Posyandu dapat diperoleh secara langsung saat kegiatan
atau tercatat dalam Kartu Balita. Apabila data pemeriksaan dan
pengobatan cacing telah tercatat dalam Register Kohort Anak Balita dan
Anak Prasekolah, maka Daftar ini tidak diperlukan.
Data pada Daftar Pemeriksaan dan Pengobatan Cacing Anak Sekolah di
SD/MI dapat diperoleh secara langsung saat kegiatan masing-masing
kelas
Cara
Pengisiannya
tercantum
pada
formulir
56
Register
17
b. Register
Pemeriksaan
dan
Pengobatan
Cacing
Balita
dan
Anak
2) Sumber Data
Data pada Register Pemeriksaan dan Pengobatan Cacing Pada Balita,
Anak Prasekolah, dan Anak Sekolah SD/MI Menurut Desa bersumber
dari Daftar Pemeriksaan dan Pengobatan Cacing Anak Balita dan Anak
Prasekolah di Posyandu Menurut Desa (Formulir Kecacingan), dan
Daftar Pemeriksaan dan Pengobatan Cacing Anak Sekolah Menurut
Sekolah dan Desa
Anak Sekolah
SD/MI Menurut Desa tercantum dalam tabel 2.4.3.2. Jenis Data dan
Definisi operasional pada Register Pemeriksaan dan Pengobatan Cacing
Pada Balita, Anak Prasekolah, Anak Sekolah SD/MI Menurut Desa.
Contoh instrumen pada Register Pemeriksaan dan Pengobatan Cacing
Pada Balita, Anak Prasekolah, dan Anak Sekolah SD/MI Menurut Desa
dan
Cara
Pengisiannya
tercantum
pada
formulir
57
Register
18
e. Rabies
Kegiatan pengendalian Rabies di Puskesmas terdiri atas penemuan kasus
gigitan
hewan
penular
Rabies
(GHPR)
dan
pemberian
VAR/SAR,
19
Register Kematian
Puskesmas
Meninggal
20
tabel
2.4.4.2.
Contoh instrumen Register Penderita Gigitan Hewan Penular Rabies
dan Rabies/Lyssadan Cara Pengisiannya
f. Kusta
Kegiatan pengendalian kusta meliputi kegiatan penemuan penderita
kusta yang berkunjung di pelayanan umum, pemeriksaan kontak,
pemeriksaan kelompok rentan (murid sekolah), survei kusta di desa dan
laporan
masyarakat.
Setiap
penderita
kusta
baru
yang
21
yang
digunakan
dalam
pelayanan
pencegahan
dan
22
Kartu Rawat Jalan dan Register Rawat Jalan dibahas pada bahasan
Pelayanan Umum.
23
24
c.
setiap
kusta,
maka
membuat
pencatatan
dengan
25
Kusta
Menurut
Sekolah,
dan
tabel
2.4.7.4b
26
e.
Penggunaan
Formulir Pemeriksaan Kusta di Desa/Kelurahan digunakan untuk
perekaman hasil pemeriksaan kusta pada penduduk desa/kelurahan
(Survei Kusta).
2)
Sumber Data
Sumber data laporan diperoleh dari hasil pemeriksaan kusta terhadap
pendududk desa/kelurahan
3)
instrumen
Laporan
Hasil
Pemeriksaan
Kusta
di
Pemeriksaan
Kusta
Menurut
Desa/Kelurahan
data
Desa/Kelurahan
Register
adalah
Pemeriksaan
Formulir
Kusta
Pemeriksaan
Menurut
Kusta
di
Desa/Kelurahan
3) Jenis Data, Definisi Operasional, Instrumen dan Cara Pengisian
Jenis data dan definisi operasional pada Register Pemeriksaan
Kusta Menurut Desa/Kelurahan tercantum pada tabel 2.4.7.6a
Register Pemeriksaan Kusta Menurut Desa/Kelurahan, dan tabel
27
instrumen
Register
Pemeriksaan
Desa/Kelurahan
formulir
Register
74
Pemeriksaan
Kusta
Menurut
tercantum pada
Kusta
Menurut
28
g. Frambusia
Kegiatan
frambusia
adalah
penemuan
penderita
dan
pengobatan
penderita
frambusia
melalui
penemuan
pasif
dan
aktif.
kasus
frambusia
konformasi
atau
probable
wajib
dilakukan
29
gambar
Kasus
Frambu
sia
Dihimpun
Pada
Register
Rawat Jalan
Puskesmas
Dicatat Pada
Kartu Rawat
Jalan
Penyelidika
n dan
Pengobatan
Kasus dan
Kontak
Pemeriksaa
n
Frambusia
Dihimpun
pada
Register
Pemeriksaan
Frambusia
Menurut
Sekolah
Dicatat
pada
Formulir
Pemeriksaa
n Frambusia
Penyelidika
n dan
Pengobatan
Kasus dan
Kontak
Kasus
Frambu
sia
Formulir
Penyelidika
n dan
pengobatan
Kasus dan
Kontak
Frambusia
Penyelidika
n dan
Pengobatan
Kasus dan
Kontak
Daftar
Kasus dan
Kontak
Frambusia
30
Penggunaan
Formulir ini digunakan untuk melakukan pencatatan hasil kegiatan
pemeriksaan frambusia pada siswa di Sekolah
2)
Sumber Data
Sumber data untuk Formulir Pemeriksaan Frambusia di Sekolah
adalah hasil kegiatan pemeriksaan frambusia diantara murid sekolah,
terutama anak SD/MI kelas 3, 4, dan 5.
3)
Pemeriksaan
31
2)
Sumber Data
Sumber data untuk Formulir Penyelidikan dan Pengobatan Kasus
Frambusia dan Kontak adalah hasil penyelidikan dan pengobatan
kasus frambusia dan kontaknya di masyarakat
3)
Pemeriksaan
instrumen
tercantum
pada
formulir
32
77
Formulir
data
dan
definisi
operasional
pada
Register
Pemeriksaan
Cara
Pengisiannya
tercantum
33
pada
formulir
78
Register
h. Hepatitis
Kegiatan pencegahan dan pengendalian penyakit hepatitis di Puskesmas
adalah deteksi dini hepatitis B pada ibu hamil dan deteksi dini hepatitis
B dan C pada kelompok populasi berisiko lainnya. Ibu hamil yang
datang berkunjung untuk melaukan ANC (Antenatal care) ke Poli KIA
ditawarkan untuk melakukan deteksi dini hepatitis B. Sedangkan
kelompok
populasi
berisiko
lainnya
seperti
tenaga
kesehatan,
a.
tenaga
kesehatn,
mahasiswa
kesehatan,
WPS,
LSL,
Penasun, WBP, dll. Dalam register ini dicatat semua informasi baik
34
riwayat
dan
faktor
risiko
hepatitis,
riwayat
hasil
Sumber Data
1) Register Hasil Deteksi Dini Hepatitis B pada Ibu Hamil
2) Register Hasil Deteksi Dini Hepatitis B an C pada Kelompok
Populasi berisikolainnya
b.
Variabel Laporan
Laporan bulanan kegiatan hepatitis di laporkan melalui form LB 1
dan Form LB3 Kesakitan penyakit menular yang ada di SP2TP Revisi
1)
a.
b.
c.
d.
e.
f.
35
i. Diare
Kegiatan pencegahan dan pengendalian Diare di Puskesmas adalah
menemukan kasus dan pengobatan serta tatalaksana kasus diare serta
melakukan penyuluhan dan konseling terhadap penderita diare dan
ibu/keluarga bayi/balita penderita diare . Kegiatan ini dapat dilakukan
mulai dari poli umum dan dirujuk ke Layanan Rehidrasi Oral Aktif
(LROA)
utnuk
mendapatkan
konseling
dan
penyuluhan
tentang
a.
36
j.
37
j. Demam Tifoid
Kegiatan pencegahan dan pengendalaian penyakit demam tifoid di
puskesmas adalah penemuan dan pengobatan serta tatalaksana kasus
demam tifoid, jika puskesmas sudah punya laboratorium maka akan
dilakukan pemeriksaan widal dan atau dirujuk untuk pemeriksaan
cultur dengan PCR ke RS atau ke labaoratorium rujukan.
1. Sumber data dan form pencatatan
Pengunjung puskesmas yang datang berobat ke poli umum dengan
gejala demam tifoid, seperti demam tinggi dicatat pada form register
kunjungan puskesmas
2. Form Pelaporan
Laporan Bulanan LB1 adalah sebagai berikut :
a) Jumlah Kasus Demam Tifoid klinis
b) Jumlah Kasus Demam Tifoid Suspek
c) Jumlah Kasus Demam Tifoid Probable
d) Jumlah Kasusu Demam Tifoid Konfirmasi
38
dalam
mengelola
informasi
kegiatan
di
tingkat
pusat,provinsi,dan kab/kota.
2. Memudahkan dalam memperoleh data untuk perencanaan dalam rangka
pengembangan tenaga kesehatan.
3. Memudahkan dalam melakukan pembinaan tenaga kesehatan
4. Memudahkan dalam melakukan evaluasi hasil.
Pengendalian
Hepatitis,
Diare,
dan
Infeksi
Saluran
Pencernaan, meliputi:
1. Puskesmas:
Petugas puskesmas merekap hasil kegiatan LROA, kemudian mengirim
laporan tersebut ke dinas kesehatan kabupaten/kota setempat setiap
bulan :
a. Form 13A Register Harian Kunjungan Layanan Rehidrasi Oral Aktif
(LROA).
b. Form 13B Laporan Layanan Rehidrasi Oral Aktif (LROA).
c. Form 13F Rekapitulasi Kasus Diare Di Puskesmas.
2. Kabupaten/kota
Dinas kesehatan kabupaten/kota merekap hasil laporan puskesmas
dan mengirimkan laporan LROA dan diare ke dinas kesehatan provinsi
setiap triwulan menggunakan Form 13C Rekapitulasi Laporan Layanan
Rehidrasi Oral Aktif (LROA) Per Puskesmas dan 13G Rekapitulasi
Kasus Diare di Kabupaten.
3. Propinsi
Dinas kesehatan provinsi merekap laporan LROA dari dinas kesehatan
kabupaten/kota
menggunakan
39
Form
13D
Rekapitulasi
Laporan
kesehatan
provinsi
menggunakan
Form
13F
Rekapitulasi
k. HIV/AIDS
Pengendalian HIV-AIDS di Puskesmas adalah melaksanakan tatalaksana
kasus HIV-AIDS, pemeriksaan penduduk berisiko tinggi, dan pemeriksaan
ibu hamil.
Penderita HIV-AIDS dilakukan tatalaksana standar dengan
pemeriksaan danpencatatan seperti halnya pasien lainnya.
sistem
40
b.
Bentuk
kegiatannya
adalah
kegiatan
Pos
Pembinaan
Terpadu
PTM
41
f.
g.
h.
i.
j.
k.
Pelayanan
Peserta
Posbindu
PTM
Buku
Monitoring
FR PTM
Register
FR PTM
Pelayanan
deteksi dini
Catatan
medisdeteksi
dini
kanker
Pelayanan
Penyandang
PTM
Kartu Rawat
Jalan
Puskesmaska
nker Kartu
Register Rawat
Jalan
PuskesmasRegis
ter Deteksidini
Pemeriksaan
kesehatan
Pengemudi di
terminal
Register
Pemeriksaan FR
Kes. Pengemudi
42
1)
a)
Penggunaan
Buku Monitoring Faktor Risiko PTM (Buku Monitoring FR-PTM)
digunakan
mencatat
pemeriksaan
dan
hasil
pemeriksaan
b)
Sumber Data
Sumber data Buku Monitoring FR-PTM adalah hasil pemeriksaan
kesehatan peserta PTM selama kegiatan pelayanan di Posbindu
PTM
c)
2)
Penggunaan
Register Faktor Risiko PTM (Buku Monitoring FR-PTM) digunakan
untuk menghimpun data hasil pemeriksaan kesehatan peserta
Posbindu PTM yang telah tercatat pada Buku Monitoring FR-PTM
b)
Sumber Data
Sumber data Register FR-PTM adalah Buku Monitoring FR-PTM
c)
43
3)
Penggunaan
Register Deteksi Dini Kanker Payudara dan Kanker Leher Rahim
digunakan untuk menghimpun data hasil deteksi dini kanker
payudara
dan
kanker leher
rahim
di
Puskesmas
dan
di
masyarakat
b)
Sumber Data
Sumber data Register Deteksi Dini Kanker Payudara dan Kanker
Leher Rahim adalah formulir catatan medis Deteksi Dini Kanker
Payudara dan Kanker Leher Rahim
c)
tercantum pada
Penggunaan
Register Pemeriksaan Faktor Risiko Kesehatan Pengemudi di terminal
digunakan untuk mencatat hasil pemeriksaan kesehatan pengemudi di
terminal
b)
Sumber Data
Sumber data register ini adalah hasil pemeriksaan faktor risiko
kesehatan pengemudi di terminal
c)
tercantum pada
44
Ruang
lingkup
pemantauan,
evaluasi
program
serta
pelaporan
meliputi
kegiatan
advokasi,
dan
pencegahan
dan
penderita
kesehatan
jiwa
yang
dilaksanakan
di
(laporan
Pemberdayaan
Kelompok)
dan
dicatat
dalam
maupun
di
konseling
rumah
di
keluarga
dalam
gedung
klien
atau
Puskesmas
pasien.
dapat
45
Instrumen
Register
pengisiannya
Promosi
tercantum
Kesehatan
pada
formulir
Individu
2
Register
dan
cara
Promosi
Register
pengisiannya
Promosi
tercantum
Kesehatan
pada
formulir
Kelompok
4
Register
dan
cara
Promosi
dihimpun dan
kepada Menteri
Kesehatan melalui surat pos, faksimili, surat elektronik (email) atau pelaporan
online.
Laporan Bulanan Kesakitan Umum merupakan laporan jumlah kejadian
kesakitan (kasus) yang mendapat pelayanan di Puskesmas dan jaringannya
(Puskesmas Pembantu, Puskesmas Keliling, dan bidan desa), baik rawat jalan
maupun rawat inap, serta pos-pos pelayanan kesehatan yang diselenggarakan
pada saat terjadi kejadian luar biasa penyakit dan keracunan, dalam periode
waktu satu bulan kalender.
a. Sumber Data
(1) Register Rawat Jalan Puskesmas
(2) Register Rawat Inap Puskesmas
(3) Register Rawat Jalan Puskesmas Pembantu
(4) Register Rawat Jalan Puskesmas Keliling
46
ISPA-pneumonia,
PD3I
dan
kegiatan
surveilans
serta
a. Malaria
Menggunakan formulir Laporan Rekapitulasi Penderita Malaria Tingkat
Puskesmas
1) Jumlah suspek malaria diperiksa mikroskopis/RDT
Jumlah suspek yang diperiksa dapat diketahui dengan menjumlahkan
jumlah malaria positif dan negatif yang diperiksa, atau dengan melihat
kolom konfirmasi lab pada sheet report di aplikasi e-sismal.
2) Jumlah malaria positif
Jumlah malaria positif dicatat secara individu pada regmal, dan total
jumlahnya diketahui di sheet report pada kolom total.
3) Malaria positif indigenous
Jumlah malaria positif indigenous diketahui di sheet report pada kolom
klasifikasi asal penularan, kolom indigenous.
4) Malaria positif import
Jumlah malaria positif indigenous diketahui di sheet report pada kolom
klasifikasi asal penularan, kolom import.
5) Jumlah malaria positif diobati standar
Jumlah malaria positif yang diobati diketahui di sheet report pada kolom
penderita diobati dengan, kebijakan tatalaksana malaria menyebutkan
bahwa obat yang digunakan program adalah ACT (Arthemisinin
Combination Therapy) ditambah primaquin kecuali untuk Ibu hamil
47
48
5. Pelaporan Tahunan
Data laporan tahunan sesuai dengan format laporan tahunan (LT)
Puskesmas dengan mengisi data fasilitas dan kegiatan pencehahan dan
pengendalian penyakit
VII.
REFERENSI
1. Buku Pedoman Manajemen Pengendalian Hepatitis, Diare dan Infeksi
Saluran Pencernaan, 2014
2. Buku Petunjuk Teknis Layanan Rehidrasi Oral Aktif, 2015.
3. Buku Petunjuk Teknis Monitoring dan Evaluasi Kegiatan Pengendalian
Hepatitis, Diare & Saluran Pencernaan, 2015.
4. Pedoman Pengendalian HIV/AIDS
5. Pedoman Surveilans Penyakit Tidak Menular
6. Petunjuk Teknis Surveilans Faktor Risiko PTM berbasis web
7. PedomanPengendalian Malaria
8. Pedoman Pengendalian TB
9. Pedoman Kesehatan jiwa