penting dalam pengendalian PTM. Untuk itu diperlukan
pemberdayaan dan peran serta masyarakat yang dikenal dengan kegiatan pembinaan terpadu (Posbindu) PTM.
Saat ini, Indonesia menghadapi tiga bebat penyakit
dalam pembangunan kesehatan, yaitu disatu pihak masih banyaknya penyakit infeksi yang harus ditangani, penyakit menular batu dan penyakit menular yang sudah lama hilang muncul kembali, sementara itu penyakit tidak menular (PTM) semakin meningkat.
Pelaksanaan kegiatan Posbindu PTM memerlukan
pedoman sebagai acuar bagi para pemangku kepentingan maupun pengelola program di berbagai tingkatan administrasi untuk memfasilitasi terselenggaranya Posbindu PTM di masyarakat.
PTM merupakan penyakit yang seringkali tidak terdeteksi
karena tidak bergejala dan tidak ada keluhan. Biasanya ditemukan dalam tahap lanjut sehingga sulit disembuhkan dan berakhir dengan kecacatan atau kematian dini. Keadaan ini menimbulkan beban pembiayaan yang besar bagi penderita, keluarga dan negara. PTM ini dapat dicegah melualui pengendalian faktor risiko, yaitu merokok, kurang aktifitas fisik, diet yang tidak sehat, dan komsumsi alkohol. Peningkatan kesadaran, dan kepedulian masyarakat terhadap faktor risiko PTM sangat
Buku ini diharapkan dapat bermanfaat bagi sema pihak
sehingga penyelenggaraan Posbindu PTM dapat berjalan sesuai dengan standar yang telah ditetapkan. Kami menyadari masih terdapat kekurangan dalam penyusunan buku ini, untuk itu diharapkan masukan dan saran dalam penyempurnaan buku pedoman ini. Kudus, 2015