Anda di halaman 1dari 126

Plan Do Check Action

Optimalisasi Program CERDIK dan PATUH


pada Diabetes Melitus di Wilayah Kerja
Puskesmas Pauh
Sylvia Restu Mayestika 1740312267
Atessa Agra 1740312087
Annisa Anggraini 1740312274
Rizkha Amalia 1740312275
Nurhayati 1010313096
Mutya Harystha 1110312083
Charan Kaml Laur Toor 1010314013
Novri Ellyza 1740312131
M. Alif Qisthi Abi Rafdhi 1740312274
Rahmad Ramadhan 0910311010
Preseptor :
Dr. dr. Hafni Bachtiar, MPH
dr. Hardisman, M.HID., Dr.PH (Med)
KEPANITERAAN KLINIK BAGIAN ILMU KESEHATAN MASYARAKAT
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS ANDALAS
PADANG
2018
BAB 1
PENDAHULUAN
• Penyakit yang ditandai dengan
hiperglikemia & gangguan
Diabetes metabolisme karbohidrat, lemak,
Melitus dan protein yang dihubungkan
dengan kekurangan absolut /
relatif kerja / sekresi insulin

IDF • Prevalensi DM di dunia 1,9% &


penyebab kematian no. 7
(International
• Angka kejadian DM 2012  371
Diabetes juta jiwa  proporsi DM tipe 2 
Federation ) 95%

Riskesdas • proporsi DM pada tahun 2013


meningkat 2x lipat dibandingkan
2007 & 2013 2007
DM  Silent killer  berkaitan dengan
komplikasi kardiovaskular, nefropati,
retinopati, neuropati  meningkatkan
morbiditas & mortalitas

Belum ada penyembuhan yg ditemukan,


modalitas terapi berupa modifikasi gaya
hidup, agen hipoglikemik oral, insulin

Salah satu tantangan penyedia layanan


kesehatan  menyediakan kebutuhan &
keinginan individu pasien DM yg
berkelanjutan

Pentingnya follow up berkala akan


memperlambat komplikasi yang
berkaitan dengan DM dalam jangka
panjang
Apa masalah kesehatan Apa prioritas masalah
yang ditemukan di kesehatan yang
wilayah kerja Puskesmas ditemukan di wilayah
Pauh? kerja Puskesmas Pauh?

Rumusan
Masalah
Apa langkah-langkah
Apa penyebab belum
yang dapat dilakukan
terlaksana seutuhnya
untuk menyukseskan
program CERDIK dan
program CERDIK dan
PATUH pada diabetes
PATUH pada diabetes
melitus di wilayah kerja
mellitus di wilayah kerja
Puskesmas Pauh?
Puskesmas Pauh?
Tujuan Penulisan

• Untuk

Tujuan mengoptimalkan
program CERDIK

Umum
dan PATUH pada
diabetes mellitus
Tujuan Khusus
Mengetahui masalah kesehatan yang ditemukan di wilayah
kerja Puskesmas Pauh

Mengetahui prioritas masalah kesehatan yang ditemukan di


wilayah kerja Puskesmas Pauh

Mengetahui analisis penyebab masalah utama di wilayah kerja


Puskesmas Pauh

Mengetahui alternatif penyelesaian masalah yang dapat


dilaksanakan untuk permasalahan utama di wilayah kerja
Puskesmas Pauh
Manfaat Penulisan

• Me pengetahuan & kepedulian


Masyarakat tentang DM

• Faktor kendala penyuksesan


program CERDIK & PATUH
Puskesmas • Penilaian keberhasilan program 
inovasi optimalisasi program
CERDIK PATUH DM

Pemegang • Masukan & dukungan terhadap


upaya dalam optimalisasi program
kebijakan CERDIK & PATUH DM
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA
DEFINISI DIABETES MELITUS

DM  gangguan metabolik yang


ditandai dengan hiperglikemi kronik
akibat gangguan sekresi insulin, kerja
insulin, atau keduanya

Disebabkan oleh interaksi faktor genetik,


lingkungan, gaya hidup

Pada umumnya dikenal 2 tipe DM  DM


tipe 1 & 2
EPIDEMIOLOGI DIABETES MELITUS
Riskesdas (2013)  Proporsi DM, TGT, GDPT
penduduk usia > 15 tahun di Indonesia pada tahun
2013 meningkat hampir 2x lipat dibandingkan 2007

Proporsi DM di pedesaan tidak lebih rendah


dibandingkan perkotaan

Riskesdas 2013  proporsi DM di Indonesia 6,9% (12


juta), TGT 29,9% (52 juta), GDPT 36,6% (64 juta)

Riskesdas 2013  0,5% (1 juta) penduduk Sumatera


Barat usia > 15 tahun merasakan gejala DM dalam
sebulan terakhir, namun belum diperiksa
Gambar 2.1 Proporsi DM, TGT dan GDP terganggu pada
penduduk usia ≥ 15 tahun di Indonesia
Tabel 2.1 Proporsi dan perkiraan Jumlah DM, TGT dan GDP Terganggu
pada Penduduk Usia ≥ 15 tahun di Indonesia tahun 2013

Gangguan Proporsi (%) Perkiraan Jumlah

DM 6,9 12.191.564

TGT 29,9 52.830.111

GDP Terganggu 36,6 64.668.297


FAKTOR RISIKO DIABETES MELITUS

Tidak dapat Dapat


dimodifikasi dimodifikasi
• Ras & etnik • BB lebih, obesitas
• Umur, jenis kelamin sentral
• Riwayat keluarga DM • Kurang aktivitas fisik
• Riwayat melahirkan • Hipertensi,
bayi dengan berat > dislipidemia
4000 gr • Diet tidak sehat/tidak
• Riwayat BBLR (<2500 seimbang
gr) • Riwayat TGT / GDPT
• Merokok
ETIOLOGI DIABETES MELITUS

Faktor
genetik

DM
Faktor lingkungan
Type 2
: obesitas, makan
banyak, kurang
latihan, merokok,
alkohol, usia tua
Gambar 2.2 Etiologi dan patofisiologi diabetes tipe 2
PATOFISIOLOGI DIABETES MELITUS

Resistensi insulin  dikaitkan dgn


peningkatan kadar as.lemak,
sitokin proinflamasi, produksi
glukosa hepar, peningkatan
pemecahan lemak, penurunan
transportasi glukosa ke dalam
sel otot

DM
Type 2
Sekresi insulin tidak adekuat
Gambar 2.3 Skema Patofisiologi Diabetes Melitus Tipe 2
Gambar 2.4 The ominous octet
KLASIFIKASI

 Diabetes mellitus tipe 1


 destruksi sel beta pankreas, umumnya menjurus ke defisiensi insulin absolut
 Diabetes mellitus tipe 2
 Tidak ada kerusakan pankreas, tapi tubuh resisiten terhadap insulin
 Faktor risiko: obesitas
 Diabetes mellitus tipe lain
 Defek genetik fungsi sel beta, DNA mitokondria, defek genetik kerja insulin,
penyakit eksokrin pancreas, endokrinopati (akromegali, sindroma cushing,
feokromositoma, hipertiroidisme), dan lain-lain.

 Diabetes mellitus gestasional


Manifestasi Klinis
Diagnosis
Diagnosis
Terapi Nonfarmakologi
ADO Insulin
 Sulfonilurea  Short acting; Aktrapid, Velosulin
 Generasi I: Tolbutamid,  Long acting: Monotrad Human
Asektoheksamid,
 Medium acting: Mixtard 30 HM
 Generasi II: Glibenklamid, Glipizid,
Glimepirid
 Biguanida: Metformin
 Tiazolidindion: Pioglitazon,
Troglitazon
 Inhibitor Alfa Glukosidase:
Akarbosa
Pencegahan DM :

• upaya untuk kelompok yang memiliki faktor


Primer resiko ; belum terkena DM, tapi berpotensi
terkena DM dan TGT

Sekunder • mencegah/ menghambat timbulnya


penyulit pada pasien yang DM

• Kelompok DM yang telah mengalami

Tersier penyulit untuk mencegah terjadinya


kecacatan lebih lanjut serta meningkatkan
kualitas hidup
Prognosis
- kolesterol
- tekanan
darah
- berat badan
-kadar glukosa - edukasi
darah - motivasi
- HbA1c - pendidikan

DM
Pengendalian DM
Posbindu PTM adalah program
pengendalian faktor resiko penyakit
tidak menular berbasis masyarakat
yang bertujuan meningkatkan
kewaspadaan masyarakat terhadap
faktor resiko baik terhadap dirinya,
keluarga, dan masyarakat lingkungan
sekitar
CERDIK dan PATUH di Posbindu PTM
dan Balai Gaya Hidup Sehat.
Program CERDIK, yaitu:
C : Cek kondisi kesehatan secara
berkala.
E : Enyahkan asap rokok.
R : Rajin aktivitas fisik.
D : Diet sehat dengan kalori seimbang.
I : Istirahat yang cukup.
K : Kendalikan stres.
Program PATUH, yaitu:
P : Periksa kesehatan secara rutin dan ikuti
anjuran dokter.
A : Atasi penyakit dengan pengobatan
yang tepat dan teratur.
T : Tetap diet sehari dengan gizi seimbang.
U : Upayakan beraktivitas fisik dengan
aman.
H : Hindari rokok, alkohol, dan zat
karsinogenik lainnya.
BAB 3
ANALISIS SITUASI
GAMBARAN UMUM

Puskesmas pauh berdiri sjk thn 1989,


sebelumnya adalah puskesmas
pembantu dari puskesmas Kuranji

Saat itu, dikepalai oleh seorang dokter dan 9


orang paramedis dengan kondisi sarana dan
prasarana seadanya, berstatus puskesmas
rawat jalan

Tahun 1999 berkembang menjadi puskesmas


rawat inap
KONDISI GEOGRAFIS

Puskesmas Pauh terletak di jalan Irigasi Pasar Baru


Kelurahan Cupak Tangah Kecamatan Pauh, berjarak 8
km dari pusat kota sebelah timur kota Padang

Meliputi 9 kelurahan, terbagi menjadi 52 RW, 176 RT

Batas wilayah : timur kab. Solok, barat kec. Padang


timur & kuranji, utara kec.koto tangah, selatan kec. Luki
& lubeg
KONDISI GEOGRAFIS

KEC. KOTO TANGAH

U LAMBUNG BUKIT
KAB. SOLOK

KEC. KURANJI

LIMAU MANIS
KAPALO KOTO

CUPAK
TANGAH
BINUANG KP.
DALAM
LIMAU MANIS SELATAN

KEC. PADANG
TIMUR
PISANG KOTO LUAR
KEC. LUBUK KILANGAN
PIAI TANGAH
KEC. LUBUK
BEGALUNG

Gambar 3.1 Peta Wilayah Kerja Puskesmas Pauh


KONDISI DEMOGRAFIS

Fakultas Kedokteran Universitas Andalas

Tabel 3.1 Jumlah Penduduk menurut Kelurahan


KONDISI DEMOGRAFIS

Kapasitas ratio
Setiap puskesmas puskesmas pauh
idealnya Puskesmas Pauh thd pddk lebih
menangani terdapat 68.448 besar  kurang
maksimal 30.000 penduduk maksimal cakupan
penduduk pelayanan
kesehatan
KONDISI
DEMOGRAFIS

Tabel 3.2 Perbandingan Luas Daerah, Jumlah Penduduk dan Kepadatan Penduduk
menurut Kelurahan
KONDISI DEMOGRAFIS

UU No. 50/PRP/1960
Luas wilayah kerja  angka tsb “sangat
puskesmas pauh Kepadatan padat”  dpt
146,29 km2 penduduk rata2 bermunculan
didiami 68.448 468 jiwa/km2 masalah kesehatan,
jiwa TU penularan
penyakit infeksi
KONDISI
DEMOGRAFIS

Tabel 3.3 Jumlah Penduduk Menurut Jenis Kelamin dan Kelompok Umur
KONDISI DEMOGRAFIS

Tabel 3.4 Data Sasaran Penduduk Upaya Kesehatan Puskesmas Pauh Tahun 2016
KONDISI DEMOGRAFIS
SARANA DAN PRASARANA
SARANA DAN PRASARANA
SARANA DAN PRASARANA

Tabel 3.6 Jumlah dan Kondisi Prasarana di Puskesmas Pauh Tahun 2016
SARANA DAN PRASARANA
SARANA DAN PRASARANA

Tabel 3.7 Upaya Kesehatan Berbasis Masyarakat (UKBM) di wilayah kerja Puskesmas Pauh Tahun 2016
SUMBER DAYA MANUSIA
Kondisi ketenagakerjaan Puskesmas Pauh
Struktur Organisasi
Puskesmas Pauh
MASALAH DI PUSKESMAS PAUH

Kesling

Pemberantasan penyakit menular dan tidak menular

KIA / KB

Promkes
Pelaksanaan Program dan Capaian Program
DM di Wilayah Kerja Puskesmas Pauh
Hasil Kegiatan PTM Diabetes Melitus di
Puskesmas Pauh Tahun 2017
Kendala dan Faktor yang
mempengaruhi
 Pengetahuan masyarakat masih rendah tentang
pencegahan DM sehingga berpengaruh kepada gaya
hidup yang diterapkan masyarakat

 Belum ada kegiatan yang terfokus untuk Diabetes


Melitus meskipun angka kejadian yang terus meningkat
BAB 4
PEMBAHASAN
IDENTIFIKASI MASALAH

Wawancara

• Pimpinan puskesmas, pemegang program

Data sekunder

• Analisis laporan tahunan puskesmas


Daftar masalah yang ditemukan

No Program Masalah 2015 2016 2017 Data Keterangan


Tidak merokok 21% 53,6% 48% % pencapaian ↓
1 Kesling
Jamban sehat 43,9% 45,3% 67% % pencapaian ↑
TB 69 26 60 Insiden Fluktuatif
DBD 101 60 75 Insiden Fluktuatif
Pemberantasan ISPA 5.928 6.617 6.865 Prevalensi ↑
2 Penyakti Menular
dan Tidak Menular Gastritis 1.380 1.162 1.197 Prevalensi Fluktuatif
DM 55 64 170 Insiden ↑
Hipertensi 82 174 167 Insiden Fluktuatif
3 KIA / KB ASI eksklusif 44% 74,3% 66% % pencapaian Fluktuatif
4 Promkes Gizi seimbang 66,5% 30,6% 85% % pencapaian Fluktuatif
Penentuan Prioritas Masalah

Metode Skoring Hanlon

Kemungkinan
Urgensi Kemungkinan intervensi Biaya meningkatkan mutu

•Nilai 1 = tidak penting •Nilai 1 = tidak mudah •Nilai 1 = sangat mahal •Nilai 1 = sangat rendah

•Nilai 2 = kurang penting •Nilai 2 = kurang mudah •Nilai 2 = mahal •Nilai 2 = rendah

•Nilai 3 = cukup penting •Nilai 3 = cukup mudah •Nilai 3 = cukup mahal •Nilai 3 = sedang

•Nilai 4 = penting •Nilai 4 = mudah •Nilai 4 = murah •Nilai 4 = tinggi

•Nilai 5 = sangat penting •Nilai 5 = sangat mudah •Nilai 5 = sangat murah •Nilai 5 = sangat tinggi
Penilaian Prioritas Masalah di Wilayah
Kerja Puskesmas Pauh
No. Masalah Urgensi Intervensi Biaya Mutu Total Ranking
1 DM 4 4 3 4 15 I
2 DBD 4 3 4 3 14 II
3 Hipertensi 3 4 4 3 14 II
4 Gizi Seimbang 3 4 4 3 14 II
5 ASI Eksklusif 3 3 4 3 13 III
6 ISPA 3 3 4 3 13 III
7 TB 4 1 3 4 12 IV
8 Merokok 3 2 4 3 12 IV
9 Jamban Sehat 3 2 2 4 11 V
10 Gastritis 2 3 4 2 11 V
DM

• pencapaian target hanya sebesar 52,9%


Urgensi: 4 (Penting) • penyakit tidak menular terbanyak pada tahun 2017

• penyuluhan, memberdayakan kader, promosi


Intervensi: 4 (Mudah) kesehatan, cek kesehatan rutin, pengobatan, dan
memberikan rujukan,

Biaya: 3 (Cukup • strip kolesterol dan glukosa darah untuk deteksi dini
mahal)

• menurunkan angka morbiditas dan mortalitas akibat


Mutu: 4 (Tinggi) komplikasi diabetes mellitus
DBD

• Peningkatan insiden di tahun 2017


Urgensi : 4 (Penting) • KLB

Intervensi : 3 (Cukup • Sudah dilakukan Puskesmas


mudah)

• Sudah dianggarkan Puskesmas


Biaya : 4 (Murah) • Membersihkan lingkungan sekitar tidak butuh biaya

Mutu : 3 (Sedang) • Morbiditas & mortalitas masyarakat ↓


Hipertensi

Urgensi : 3 (Cukup • Penyakit tidak menular terbanyak ke-2


penting) di Pauh

Intervensi : 4 (Mudah) • Promkes, cek tensi, senam rutin

• Media Promkes murah


Biaya : 4 (Murah)
• Biaya pengobatan dari BPJS

Mutu : 3 (Cukup tinggi) • Mortalitas dan morbiditas ↓


Gizi Seimbang

Urgensi : 3 (Cukup • Pencapaian target baru 30,6% di tahun


penting) 2017

• Edukasi untuk menambah konsumsi


Intervensi: 4 (Mudah)
sayur dan buah

Biaya : 4 (Murah) • Edukasi dengan Promkes murah

• Prevensi PTM
Mutu : 3 (Cukup tinggi)
• Tumbuh kembang anak
ASI Eksklusif

•Nutrisi penting bayi 0 – 6 bulan


Urgensi: 3 (Cukup •Hubungan psikologis ibu-anak
penting) •Pencapaian target menurun: 65,8%

Intervensi: 3 (Cukup •IMD


mudah) •Promkes pentingnya ASI

Biaya : 4 (Murah) •Promkes murah

Mutu: 5 (Sangat Tinggi) •Tumbuh kembang anak optimal


ISPA

Urgensi: 3 (Cukup • Prevalensi meningkat di Pauh


penting) • 10 penyakit terbanyak di Pauh

Intervensi: 3 (Cukup • Promkes


mudah) • Sudah dilakukan Puskesmas

Biaya : 4 (Murah) • Promkes murah

Mutu: 3 (Sedang) • Morbiditas masyarakat ↓


TB

• Kepadatan penduduk ↑
Urgensi: 4 (Penting)
• Keberhasilan penjaringan baru 32,9%

• Penyuluhan TB, cara buang dahak, kerja


Intervensi: 1 (Sulit)
sama lintas sektor, ketuk pintu rumah

Biaya : 3 (Cukup • Pot untuk dahak, lab untuk konfirmasi


mahal) diagnosis, biaya intervensi lainnya

• Penularan dapat dicegah


Mutu: 4 (Tinggi)
• Morbiditas dan mortalitas masyarakat ↓
Merokok

Urgensi: 3 (Cukup
• Angka tidak merokok 48% di Pauh
penting)

Intervensi: 2 (Kurang • Mengumpulkan sasaran untuk Promkes sulit


mudah) • Sulit mengubah kebiasaan

Biaya : 4 (Murah) • Promkes murah

Mutu: 3 (Cukup tinggi) • Kualitas kesehatan masyarakat ↑


Jamban Sehat

Urgensi: 3 (Cukup • Kepadatan penduduk ↑


penting) • Kepemilikan jamban 67%

Intervensi: 2 (Kurang
• Sulit merubah pola pikir
mudah)

Biaya : 2 (Mahal) • Dana bangun jamban

• Derajat kesehatan masyarakat ↑


Mutu: 4 (Tinggi)
• Insiden diare, penyakit kulit, dsb ↓
Gastritis

Urgensi: 3 (Cukup
penting) • Penyakit ke-2 terbanyak di Pauh

Intervensi: 3 (Cukup
mudah) • Promkes pola diet

Biaya : 4 (Murah) • Promkes murah

Mutu: 2 (Rendah) • Berkaitan dengan lifestyle


Analisis sebab masalah
•Kurangnya pengetahuan masyarakat mengenai penyakit DM
•Kurangnya kesadaran dan keinginan penderita dalam pengendalian penyakit DM.
Manusia •Kader belum bekerja maksimal karena belum ada program yang terfokus langsung pada DM

•Pencapaian kinerja pelayanan kesehatan  53% dari target 2017


•Belum optimalnya pelaksanaan program CERDIK dan PATUH
Metode

•Kurangnya ketersediaan media informasi


•Tidak terdapat media untuk mengingat jadwal kontroll
Material •Kelompok Prolanis baru 1 di Pauh

•Kesadaran keluarga yang masih kurang


•Kurangnya dukungan keluarga
Environment
Hasil wawancara melalui kuesioner
Diagram Ishikawa
Alternatif Pemecahan Masalah
Manusia
 Masalah :
 a. Diabetes melitus merupakan 5 penyakit tidak menular terbanyak di
wilayah kerja Puskesmas Pauh
 b. Kurangnya pengetahuan masyarakat terkait Diabetes Melitus tipe 2
 c. Kesadaran masyarakat masih kurang terkait pengendalian Diabetes
Melitus tipe 2

 Rencana:
 1. Penyuluhan secara berkala mengenai “CERDIK dan PATUH” dalam
upaya menanggulangi penyakit Diabetes Melitus tipe 2
 2. Cek kadar gula darah berkala
 3. Inisiasi berkala olahraga Diabetes Melitus tipe 2
 Pelaksana : Pemegang program, dokter muda, kader
 Sasaran : Masyarakat Kelurahan Cupak Tangah
 Waktu : Februari – Maret 2018
 Tempat : Kelurahan Cupak Tangah
 Target : Terlaksananya program CERDIK dan PATUH di Puskesmas Pauh
Metode
 Masalah :
 a. Pencapaian kinerja pelayanan kesehatan diabetes melitus hanya 53%
dari target 2017
 b. Belum optimalnya pelaksanaan program CERDIK dan PATUH pada
wilayah kerja Puskesmas Pauh

 Rencana:
 1. Meningkatkan pencatatan kohor masing-masing pembina wilayah
 2. Peningkatan koordinasi antara kader dengan masyarakat terkait
pencarian dan penemuan kasus dan komplikasi pada wilayah kerja
masing-masing
 3. Penerapan program CERDIK dan PATUH pada wilayah kerja Puskesmas
Pauh.
 Pembentukan Prolanis Kelurahan Cupak Tangah
 Pelaksana : Pemegang program, dokter muda, kader
 Sasaran : Kader Kelurahan Cupak Tangah
 Waktu : Februari – Maret 2018
 Tempat : Kelurahan Cupak Tangah
 Target :
Peningkatan kinerja pelayanan kesehatan diabetes melitus hanya 53% dari
target 2017 dan optimalnya pelaksanaan program CERDIK dan PATUH
pada wilayah kerja Puskesmas Pauh
Material
 Masalah :
 a. Masih kurangnya pengetahuan masyarakat mengenai diabetes melitus
 b. Masih kurangnya ketersediaan media informasi tentang diabetes melitus

 Rencana :
 Pretest dan posttest pengetahuan dan perilaku DM
 Pembentukan kelompok Prolanis
 Pelaksana : Pemegang program, dokter muda, kader
 Sasaran : Mayarakat Kelurahan Cupak Tangah
 Waktu : Februari- Maret 2018
 Tempat : Kelurahan Cupak Tangah
 Target :
Meningkatkan pengetahuan masyarakat mengenai diabetes melitus,
menyediakan media informasi tentang diabetes melitus melalui kelompok
Prolanis
Lingkungan
 Masalah :
 a. Pengetahuan dan perilaku keluarga pasien DM masih kurang
 b. Dukungan keluarga pasien DM masih kurang

 Rencana :
 Advokasi ke Lurah mengenai pentingnya DM untuk dilaksanakan oleh RW,
RT, dan masyarakat
 Pelaksana : Pemegang program, dokter muda, kader
 Sasaran : Mayarakat di Kelurahan Cupak Tangah
 Waktu : Februari - Maret 2018
 Tempat : Kelurahan Cupak Tangah
 Target :
Peningkatan pengetahuan, perilaku, dan dukungan keluarga pasien DM
BAB 5
RENCANA PELAKSANAAN
PROGRAM PDCA
Plan (Tahap Persiapan)

Pertemuan Internal Pimpinan Puskesmas, tata usaha, pemegang


program PTM, P2P, TB, Kesehatan usia produktif,
serta lansia

Verifikasi laporan akhir tahun + penjabaran


Masalah masalah kesehatan Puskesmas Pauh
 Masalah Prioritas berdasarkan Manusia

material
Program cerdik dan patuh
PDCA
Diabetes Melitusc
metode

lingkungan

Pemeriksaan gula Kerja sama dengan Monitoring dan


penyuluhan evaluasi
darah Puskesmas Pauh
Do (Tahap Pelaksanaan)

Senam DM dilaksanakan tanggal 2 April 2018 di Kelurahan Cupak


Tangah

Penyuluhan DM setelah senam

Cerdas cermat DM untuk mengingat materi penyuluhan

Pemeriksaan gula darah

Pembentukan Prolanis
Check (Tahap Evaluasi)

 Tujuan untuk mengetahui kesuksesan jalanya kegiatan-kegiatan dalam


pelaksanaan program kerja.

Dilakukan dalam lokakarya mini yang dilakukan sekali dalam tiga bulan.

peningkatan pengetahuan masyarakat tentang diabetes melitus


Berhasil jika
kesadaran kontrol teratur dinilai melalui kuisioner
Action (Rencana Berkelanjutan)

 Rencana berkelanjutan untuk peningkatan kunjungan kontrol


diabetes melitus oleh tim cerdik patuh diabetes melitus yaitu:
1. Senam diabetes melitus
2. Penyuluhan tentang cerdik dan patuh diabetes melitus
3. Pemeriksaan gula darah
4. Pembentukan Prolanis
BAB 6
LAPORAN KEGIATAN
1. SENAM DIABETES MELITUS

TAHAP PERSIAPAN

Hasil diskusi : sasaran senam


Diskusi bersama kepala
DM adalah penderita
puskesmas, pemegang
diabetes melitus dan
program PTM, prolanis,
Diskusi internal masyarakat yang beresiko
poskeskel beserta
tinggi DM serta lokasi senam
Kelurahan Cupak Tangah
diadakan di depan Kantor
dan kader
Kelurahan Cupak Tangah

Ditentukan dua orang


Kader aktif mengumpulkan
Alat yang dibutuhkan sebagai penanggung
dan mengajak warga
dalam kegiatan senam jawab senam DM yang
Kelurahan Cupak Tangah
diabetes melitus adalah bertugas untuk melakukan
yang menderita dan
speaker, proyektor dan pemilihan senam DM yang
beresiko tinggi DM untuk
layar proyektor sesuai serta sebagai
mengikuti senam
instruktur senam nantinya
TAHAP PELAKSANAAN

Waktu • Senin, 2 April 2018, pukul 08.00 WIB

Tempat • Depan Kantor Kelurahan Cupak


Tangah

• Diikuti oleh penderita DM serta orang

Peserta beresiko tinggi DM sebanyak 32 orang


yang berasal dari Kelurahan Cupak
Tangah.

Durasi • Senam dilakukan selama 30 menit


TAHAP EVALUASI

Dapat teratasi di
pertengahan kegiatan
Speaker yang
yaitu menggunakan
digunakan tidak
speaker tambahan
berbunyi cukup keras
untuk memperkeras
suara.
2. PENYULUHAN CERDIK PATUH DAN DIET
PADA DM
Tahap Persiapan

Diskusi & sosialisasi dengan Kepala Puskesmas


Pauh, pemegang program prolanis, pemegang
program gizi, Lurah dan Kader Kelurahan Cupak
Tangah

Tempat pelaksanaan penyuluhan, peserta


penyuluhan, materi dan pemateri penyuluhan
Penyuluhan CERDIK PATUH dan Diet pada DM

Tahap Persiapan

Tempat • Masjid Nur Ikhlas (di depan kantor


pelaksanaan kelurahan Cupak Tangah)

• CERDIK PATUH DM
Materi • Diet pada DM

• Masyarakat yang menderita DM dan


Peserta risiko tinggi untuk DM dan merupakan
warga kelurahan Cupak Tangah
Penyuluhan CERDIK PATUH dan Diet pada DM

Tahap Persiapan

• dr. Febrina (materi CERDIK PATUH DM)


Pemateri • Dewi Febriani, SKM (Diet DM)

Pemateri • Sylvia S.Ked


pengganti • Nurhayati, S.Ked

• Infocus, laptop, microphone, speaker,


Peralatan pulpen
Penyuluhan CERDIK PATUH dan Diet pada DM

Pretest & Post test

Pengetahuan Perilaku

• Pengertian penyakit • Keikutsertaan dalam


DM kegiatan penyuluhan
• Faktor-faktor DM
penyebab DM • Melakukan kontrol
• Gejala DM gula darah
• Akibat yang • Menjaga berat
ditimbulkan DM badan agar tidak
• Cara mencegah gemuk
penyakit DM • Perencanaan pola
makanan & minuman
• Latihan fisik
Penyuluhan CERDIK PATUH dan Diet pada DM

Tahap Pelaksanaan

Pretest
• Mengetahui tingkat pengetahuan
dan perilaku masyarakat yang
Tujuan akan mengikuti penyuluhan
mengenai DM

• Senin, 2 April 2018 pukul 08.45-09.00


Waktu & WIB
jumlah peserta • 32 orang

• Beberapa peserta tidak bisa


Kendala membaca dan menulis
Penyuluhan CERDIK PATUH dan Diet pada DM

Tahap Evaluasi

• Kuesioner ini diberikan sebelum (pre-test)dan selepas


penyuluhan (post-test)
• Kuesioner yang dibagikan berisi 18 pertanyaan tentang
Pembagian pengetahuan DM dan 13 pertanyaan tentang perilaku
kuesioner pencegahan dini DM.

• Terjadi peningkatan pengetahuan peserta setelah diberikan


penyuluhan. Hasil pre-test tentang pengetahuan DM adalah
64,37% sedangkan pada post-test meningkat menjadi 74,01%.
• Hasil pre-test tentang perilaku pencegahan 73,57% dan untuk
Hasil post-test adalah 85,45%.
Penyuluhan CERDIK PATUH dan Diet pada DM

Tahap Evaluasi
• Acara penyuluhan telah berjalan
dengan cukup baik, peserta sangat
Kesimpulan antusias dalam menyimak materi yang
diberikan.

• Saat pemberikan pre-test dan post test yaitu


terdapat beberapa peserta lansia yang
Kendala tidak bias baca tulis sehingga diatasi
dengan mendampingi serta membacakan
satu persatu pentanyaan.
3. CERDAS CERMAT DM

• Diskusi
Tahap • Kerjasama dengan instalasi lain
Persiapan

• Dilakukan setelah pemberian kedua materi penyuluhan selesai


• Pertanyaan mengenai DM dan diet yang baik untuk penderita DM
Tahap
Pelaksanaan
• Peserta juga diizinkan bertanya kepada pemateri

• Jumlah peserta yang berpartisipasi


• Hasil post test menunjukkan bahwa pengetahuan dan perilaku DM
Tahap setelah kegiatan GERCEP meningkat dibandingan sebleum kegiatan.
Evaluasi
4. PEMBENTUKAN PROLANIS

Tahap Persiapan

Flow Chart Kegiatan


Deskripsi Kegiatan
 1. Menentukan wilayah yang belum terbentuk Prolanis, yaitu
Kelurahan Cupak Tangah.
 2. Prolanis Kelurahan Cupak Tangah awalnya bergabung
dengan Prolanis Puskesmas, dan sekarang ingin berdiri sendiri.
 3. Pembina wilayah Cupak Tangah dengan Dokter Muda
Fakultas Kedokteran Universitas Andalas memberikan informasi
kepada kader
 4. Kader mensosialisasikan skrinning penyakit yang bisa
dimasukkan ke dalam prolanis
 5. Kader mengumpulkan foto copy 20 BPJS sebagai syarat
terbentuknya Prolanis
Kendala yang dihadapi

Tidak Terdapat Pada hari


fasilitas skrining Suspect DM kegiatan tidak
kadar gula banyak pada membawa
darah lansia yang foto copy BPJS
mobilitasnya
sulit ke
Puskeskel
PEMBENTUKAN PROLANIS

Tahap Pelaksanaan

Flow Chart Kegiatan


Deskripsi Kegiatan

Senin, 02 April 2018


Pemeriksaan Gula darah
dan Tekanan darah
Di Kelurahan
Cupak Tangah

Bertujuan sebagai skrinning untuk


pembentukan prolanis
Anamnesis : Faktor risiko, riwayat
menderita penyakit tersebut,
telah terdaftar prolanis di
Puskesmas Pauh Prolanis Puskesmas dan
Dokter Muda, mengawasi

Hasil Follow up oleh


Kader Prolanis Cupak Tangah
Kendala yang dihadapi

 1. Masyarakat Kelurahan Cupak Tangah tidak semua merespon


dengan baik
 2. Masyarakat Kelurahan Cupak tangah banyak yang tidak
hadir pada jadwal yang telah ditentukan
 3. Peserta tidak mengikuti alur pemeriksaan dengan baik
 4. Masyarakat tidak mau memberikan foto copy kartu BPJS
 5. Masyarakat tidak terdaftar sebagai anggota BPJS pauh/
tidak mendaftar BPJS
PEMBENTUKAN PROLANIS
Tahap Evaluasi
Tidak semua melakukan
pemeriksaan TD dan Gula darah
Dihadiri oleh 32 peserta

Didapatkan hasil 18 orang


Hipertensi/ Diabetes Melitus

10 orang
8 orang
merupakan
merupakan
anggota Prolanis
DM/HT baru
Puskesmas Pauh

Tidak bisa
membuat Prolanis
BAB 7
PENUTUP
KESIMPULAN

1. Permasalahan kesehatan wilayah kerja puskesmas pauh

- Angka tidak merokok dan jamban sehat yang belum


mencapai target
- Prevalensi ISPA dan Gastritis yang tinggi
- Angka kejadian TB, DBD, DM serta Hipertensi tinggi
dari tahun ke tahun
- ASI eksklusif belum mencapai target sasaran
- Gizi seimbang belum mencapai target sasaran
2. Dengan metode hanlon didapatkan prioritas
masalah di wilayah kerja Puskesmas Pauh yaitu
meningkatnya angka kejadian Diabetes melitus
tiap tahunnya.
3. Dari analisis data sekunder, faktor yang
menyebabkan tingginya angka kejadian DM
tiap tahunnya:

- Kurangnya pengetahuan terhadap DM


- Kurangnya kesadaran terhadap pengendalian DM
- Pencapaian kinerja pelayanan kesehatan hanya 53% dari target
2017
- Belum optimalnya pelaksanaan program CERDIK PATUH DM
- Kurangnya ketersediaan media informasi tentang DM
- Belum terdapat media untuk menyebarkan informasi terkait DM
- Kesadaran dan dukungan keluarga yang masih kurang terhadap
pengendalian DM
4. Alternatif pemecahan masalah:

- Pelaksanaan kegiatan senam DM


- Penyuluhan
- Cerdas cermat
- Pembentukan Prolanis
- Pengecekan kadar gula darah
5. Senam khusus untuk Diabetes Melitus berbeda dengan senam umum

6. Terdapat peningkatan pengetahuan dan perilaku peserta setelah


diadakan penyuluhan

7. Dibutuhkan waktu dan kesediaan masyarakat untuk berpartisipasi


dalam pembentukan prolanis dalam suatu kelurahan
SARAN

Kepada Puskesmas
- Membuat upaya secara sistematis untuk
mempengaruhi pembuat atau penentu
kebijakan serta keputusan
Kepada pemegang program Prolanis
- Menggunakan multimedia sebagai
penyampaian pesan pada masyarakat
- Memaksimalkan pemberdayaan masyarakat
ataupun kader
- Supervisi (monitoring langsung) dan evaluasi
Kepada masyarakat
- Masyarakat ikut berkiprah dalam penanggulangan
DM dengan memegang teguh prinsip “bekerja untuk
dan bersama masyarakat”
LAMPIRAN
I. Angket penelitian
II. Pre-test dan post-test
III. Laporan dana
IV. Dokumentasi Kegiatan

Senam diabetes pre-test


IV. Dokumentasi Kegiatan

Penyuluhan Cerdas cermat DM


IV. Dokumentasi Kegiatan

post test

Pemeriksaan tekanan darah dan gula darah


V. Master tabel pre-test dan post-test
VI.Surat permohonan kerjasama
VII.Surat Izin Kegiatan
VIII. Daftar hadir kegiatan
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai