Standar
4.1. Penurunan angka kematian ibu (AKI) dan angka kematian
neonatus (AKN).
Puskesmas memberikan pelayanan kesehatan ibu hamil, pelayanan
kesehatan ibu bersalin, pelayanan kesehatan masa sesudah
melahirkan, pelayanan kesehatan bayi baru lahir beserta pemantauan
dan evaluasinya sesuai dengan ketentuan Peraturan Perundangan.
Kriteria
4.1.1. Puskesmas melaksanakan pelayanan kesehatan ibu hamil,
pelayanan kesehatan ibu bersalin, pelayanan kesehatan masa
sesudah melahirkan, pelayanan kesehatan bayi baru lahir.
Pokok Pikiran:
Pelayanan kesehatan ibu hamil adalah setiap kegiatan dan/atau
serangkaian kegiatan yang dilakukan sejak terjadinya masa konsepsi
hingga melahirkan.
Pelayanan Kesehatan ibu bersalin, yang selanjutnya disebut persalinan
adalah setiap kegiatan dan/atau serangkaian kegiatan yang
ditujukan pada ibu sejak dimulainya persalinan hingga 6 (enam) jam
sesudah melahirkan.
Pelayanan kesehatan masa sesudah melahirkan adalah setiap kegiatan
dan/atau serangkaian yang dilakukan ditujukan pada ibu selama
nifas (6 jam – 42 hari sesudah melahirkan).
Pelayanan kesehatan bayi baru lahir dilakukan melalui pelayanan
kesehatan neonatal esensial sesuai standar. Pelayanan kesehatan
neonatal esensial dilakukan pada umur 0-28 hari.
Pelayanan kesehatan pada ibu hamil, persalinan, masa sesudah
melahirkan, dan bayi baru lahir dilakukan sesuai dengan standar
dalam panduanyang berlaku.
Pelayanan pada masa kehamilan meliputi pelayanan sesuai standar
kuantitas dan standar kualitas.
Standar kuantitas adalah Kunjungan 4 kali selama periode
kehamilan (K4) dengan ketentuan:
Satu kali pada trimester pertama.
Satu kali pada trimester kedua.
Dua kali pada trimester ketiga
Standar Kualitas yaitu pelayanan antenatal yang memenuhi 10 T,
meliputi:
Pengukuran berat badan dan tinggi badan.
Pengukuran tekanan darah.
Pengukuran Lingkar Lengan Atas (LILA).
Pengukuran tinggi puncak rahim (fundus uteri).
Penentuan Presentasi Janin dan Denyut Jantung Janin (DJJ)
Pemberian imunisasi sesuai dengan status imunisasi.
Pemberian tablet tambah darah minimal 90 tablet.
Tes Laboratorium.
Tatalaksana/penanganan kasus.
Temu wicara (konseling)
Pelayanan pada masa persalinan sesuai standar meliputi:
Persalinan normal.
Persalinan dengan komplikasi
Standar persalinan normal adalah Acuan Persalinan Normal (APN)
sesuai standar.
Dilakukan di fasilitas pelayanan kesehatan.
-92-
Elemen Penilaian:
Ditetapkan kebijakan dan prosedur pelayanan kesehatan pada ibu hamil,
masa persalinan, masa sesudah melahirkan dan pelayanan
kesehatan pada bayi baru lahir. (R)
Ditetapkan program penurunan AKI dan AKN yang disusun berdasarkan
analisis masalah Kesehatan Ibu dan Anak yang dipimpin oleh Kepala
Puskesmas. (R, D, W)
Program penurunan AKI dan AKN dikoordinasikan dan dilaksanakan
sesuai dengan rencana yang disusun bersama lintas program dan
lintas sektor. (D, W)
Tersedia alat, obat dan prasarana pelayanan kesehatan ibu dan bayi baru
lahir termasuk standar alat kegawatdaruratan maternal dan neonatal
sesuai dengan standar dan dikelola sesuai dengan prosedur. (D, O,
W)
Dilakukan pelayanan kesehatan pada masa hamil, masa sesudah
melahirkan dan bayi baru lahir sesuai dengan prosedur yang
ditetapkan termasuk kewajiban penggunaan partograph pada saat
pertolongan persalunan dan upaya stabilisasi pra rujukan pada
kasus komplikasi. (D, O, W)
Dilakukan pemantauan, evaluasi, dan tindak lanjut terhadap pelaksanaan
program penurunan AKI dan AKN termasuk pelayanan kesehatan
pada masa hamil, persalinan dan bayi baru lahir di Puskesmas (D,
W)
Dilakukan pencatatan dan pelaporan sesuai prosedur yang telah
ditetapkan (D).
Kriteria
4.1.2. Puskesmas melaksanakan Pelayanan Obstetri Neonatal Emergensi
Dasar (PONED) sesuai dengan peraturan perundangan.
Pokok Pikiran:
Salah satu upaya yang telah dilaksanakan untuk mempercepat
penurunan AKI dan AKN melalui penanganan obstetri dan neonatal
-94-
Elemen Penilaian:
Ditetapkan kebijakan dan prosedur pelayanan PONED. (R)
Terdapat tim PONED terlatih dan tim pendukung yang kompeten. (R, W)
Ditetapkan kebijakan rujukan dari puskesmas non PONED ke Puskesmas
PONED, dan dari Puskesmas PONED ke RS berdasarkan ketetapan
dari Dinas Kesehatan daerah Kabupaten/Kota.(R,D)
Puskesmas melakukan upaya peningkatan kesiapan dalam melaksanakan
fungsi pelayanan obstetrik dan neonatus emergensi/komplikasi
tingkat dasar. (D, W)
Petugas melakukan pemantauan status fisiologi pasien dengan emergensi
obsteri dan neonatal selama proses persalinan ataupun rujukan (D,
O, W)
Dilakukan pemantauan, evaluasi dan tindak lanjut terhadap pelaksanaan
pelayanan PONED. (D, W)
Standar
4.2. Peningkatan cakupan dan mutu imunisasi
Puskesmas melaksanakan program imunisasi sesuai peraturan
perundangan.
Kriteria
4.2.1. Program imunisasi direncanakan, dilaksanakan, dimonitor dan
dievaluasi dalam upaya peningkatan capaian cakupan dan mutu
imunisasi.
Pokok Pikiran:
Sebagai upaya untuk melindungi masyarakat dari penyakit menular yang
dapat dicegah melalui imunisasi, Puskesmas wajib melaksanakan
kegiatan imunisasi sebagai bagian dari program prioritas nasional.
Pelaksanaan program imunisasi di Puskesmas perlu
direncanakan,dilaksanakan, dimonitor dan dievaluasi agar dapat
mencapai cakupan imunisasi secara optimal.
Perencanaan yang detail (micro planning) meliputi pemetaan wilayah,
identifikasi dan penentuan jumlah sasaran, kebutuhan SDM,
penentuan kebutuhan, jadwal pelaksanaan imunisasi serta jadwal dan
mekanisme distribusi logistik, dan biaya operasional disusun untuk
memastikan pelaksanaan program imunisasi berjalan dengan baik.
Micro planning disusun dengan melibatkan lintas program terkait.
Pencatatan dan pelaporan program imunisasi dilaksanakan secara akurat
dan sesuai prosedur meliputi cakupan imunisasi, stok dan
pemakaian vaksin dan logistik lainnya, kondisi peralatan rantai
vaksin dan KIPI.
-95-
Elemen Penilaian:
Ditetapkan kebijakan dan prosedur imunisasi. (R)
Ditetapkan program imunisasi yang disusun secara rinci dan melibatkan
lintas program terkait yang dipimpin oleh Kepala Puskesmas.(R, D,
W)
Kegiatan Peningkatan cakupan dan mutu imunisasi dikoordinasikan dan
dilaksanakan sesuai dengan rencana dan prosedur yang telah
ditetapkan. (D, O, W)
Tersedia vaksin dan logistik sesuai dengan kebutuhan program dan
dikelola sesuai dengan prosedur (D, O, W)
Dilakukan pemantauan, dan evaluasi serta tindaklanjut program
imunisasi sesuai hasil kegiatan pemantauan dan evaluasi. (D, W)
Dilakukan pencatatan dan pelaporan sesuai prosedur yang telah
ditetapkan. (D)
Standar
4.3. Pencegahan dan Penurunan Stunting
Puskesmas melaksanakan pencegahan dan penurunan stunting
beserta pemantauan dan evaluasinya.
Kriteria
4.3.1. Pencegahan dan penurunan stunting direncanakan, dilaksanakan,
dimonitor dan dievaluasi dengan melibatkan lintas program, lintas
sektor dan pemberdayaan masyarakat.
Pokok Pikiran:
Pencegahan dan penurunan stunting merupakan salah satu fokus
Pemerintah yang bertujuan agar anak-anak Indonesia tumbuh dan
-96-
Elemen Penilaian:
Ditetapkan kebijakan dan prosedur program stunting. (R)
Ditetapkan program pencegahan dan penurunan stunting disusun
berdasarkan hasil analisis masalah gizi di wilayah kerja Puskesmas
yang dipimpin oleh Kepala Puskesmas). (R, D, W)
Pencegahan dan penurunan stunting dikoordinasikan dan dilaksanakan
sesuai dengan rencana yang disusun bersama lintas program dan
lintas sektor (D, W)
Dilaksanakan intervensi gizi spesifik dan sensitif sesuai dengan rencana
yang disusun (D, O, W)
Dilaksanakan koordinasi dan advokasi intervensi gizi sensitif dan sensitif
bersama lintas sektor sesuai dengan rencana yang disusun (D, O, W)
Dilakukan pemantauan, evaluasi dan tindak lanjut terhadap pelaksanaan
program pencegahan dan penurunan stunting (D, W).
Standar
4.4. Program Penanggulangan Tuberkulosis
Puskesmas memberikan pelayanan kepada pasien TB mulai dari
penemuan kasus TB kepada orang yang terduga TB, penegakan
-97-
Elemen Penilaian:
Ditetapkan kebijakan dan prosedur pengendalian tuberkulosis serta target
pasien TBC yang harus diobati di Puskesmas sesuai dengan target
penemuan kasus TBC. (R, D, W)
Ditetapkan tim TB DOTS di Puskesmas yang terdiri dari dokter, perawat,
analis laboratorium dan petugas pencatatan pelaporan terlatih (R)
Ditetapkan program penanggulangan tuberkulosis disusun berdasarkan
analisis masalah TB yang dipimpin oleh Kepala Puskesmas. (R, D, W)
Program penanggulangan tuberkulosis dikoordinasikan dan dilaksanakan
sesuai dengan rencana yang disusun (D, W)
Logistik baik OAT maupun non OAT disediakan sesuai dengan kebutuhan
program serta dikelola sesuai dengan prosedur (D, W)
Dilakukan tata laksana kasus tuberkulosis mulai dari diagnosis,
pengobatan, pemantauan evaluasi, dan tindak lanjut sesuai dengan
peraturan perundangan( D, O, W).
Kriteria
4.5.1. Program pengendalian penyakit tidak menular dan faktor resikonya
direncanakan, dilaksanakan, dimonitor dan ditindaklanjuti dalam
upaya pencegahan dan pengendalian penyakit tidak menular.
Pokok Pikiran:
Meningkatnya faktor risiko dan penyakit tidak menular serta
komplikasinya tidak hanya berdampak pada terjadinya peningkatan
angka morbiditas, mortalitas dan disablilitas, namun juga
berdampak kehilangan produktivitas yang berdampak pada beban
ekonomi baik tingkat individu, keluarga, dan masyarakat
Upaya pengendalian penyakit tidak menular dilakukan melalui berbagai
kegiatan promotif dan preventif tanpa mengesampingkan tindakan
kuratif dan rehabilitatif.
Kegiatan promotif dan preventif dilakukan melalui upaya:
Promotif yaitu memberikan informasi dan edukasi seluas-luasnya
kepada masyarakat agar tumbuh kesadaran untuk ikut
bertanggung jawab terhadap kesehatan diri dan lingkungannya.
Preventif
Pembinaan terhadap UKBM (POSBINDU), agar
penyelenggaraannya tertib 1 kali/bulan dengan kader
terlatih (sesuai juknis posbindu terbaru, terlampir) yang
melakukan deteksi dini faktor risiko PTM:
1.1. Ukur Tekanan Darah (TD)
-99-
Elemen Penilaian:
Ditetapkan kebijakan dan prosedur serta target sasaran pelayanan
program Penyakit Tidak Menular (PTM). (R)
Ditetapkan program pengendalian Penyakit Tidak Menular dan program
promosi kesehatan termasuk kegiatan skrining PTM melalui
Posbindu dan pendekatan keluarga, untuk pencegahan penyakit
tidak menular, termasuk pengendalian faktor risiko PTM yang
disusun berdasarkan analisis masalah PTM yang dipimpin oleh
Kepala Puskesmas.(R, D, W)
Program pengendalian penyakit tidak menular dikoordinasikan dan
dilaksanakan sesuai dengan rencana yang telah disusun bersama
Lintas Program dan Lintas Sektor. (D, O, W)
Pelayanan dilakukan secara terpadu dengan diagnosis, pengobatan dan
tindaklanjut pada pasien dengan penyakit tidak menular sesuai
-100-