Anda di halaman 1dari 7

PEMERINTAH KABUPATEN KEBUMEN

DINAS KESEHATAN, PENGENDALIAN PENDUDUK


DAN KELUARGA BERENCANA
PUSKESMAS MIRIT
Jl. Daendles, Ds. Tlogodepok, Kec. Mirit, Kab. Kebumen
Tlp: (0287) 6651014, E-mail: puskesmasmirit.pm@gmail.com, Kode pos: 54395

KEPUTUSAN KEPALA PUSAT KESEHATAN MASYARAKAT MIRIT KABUPATEN


KEBUMEN
NOMOR :440.1/001/PAD/2022

TENTANG
PANDUAN PELAYANAN TERPADU PENYAKIT TIDAK MENULAR (PANDU PTM)
PUSAT KESEHATAN MASYARAKAT MIRIT

KEPALA PUSAT KESEHATAN MASYARAKAT MIRIT


KABUPATEN KEBUMEN

Menimbang : a. bahwa penyelenggaraan Pencegahan dan Pengendalian


Penyakit Tidak Menular (P2PTM) harus dilaksanakan
secara komprehensif dan terintegrasi;
b. Pandu PTM di FKTP adalah penyelenggaraan
pencegahan dan pengendalian PTM yang dilaksanakan
secara komprehensif dan terintegrasi melalui Upaya
Kesehatan Masyarakat (UKM) dan Upaya Kesehatan
Perorangan (UKP).
c. bahwa berdasarkan pertimbangan dimaksud dalam
huruf a dan huruf b, perlu dibuat kebijakan tentang
Panduan Pelayanan Terpadu Penyakit Tidak Menular
(Pandu PTM) di Pusat Kesehatan Masyarakat Mirit.

Mengingat : 1. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 36 Tahun


2009 tentang kesehatan (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2009 Nomor 144, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5063);
2. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 36 Tahun
2014 tentang Tenaga Kesehatan;
3. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia
Nomor 43 tahun 2019 tentang Pusat Kesehatan
Masyarakat;
4. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia
Nomor 71 tahun 2015 tentang Penanggulangan
Penyakit Tidak Menular;
5. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 5 Tahun 2017
tentang Rencana Aksi Nasional Penanggulangan
Penyakit Tidak Menular Tahun 2015-2019;

MEMUTUSKAN :

Menetapkan :
KESATU : Surat Keputusan Kepala Puskesmas Mirit tentang Panduan
Imunisasi Puskesmas Mirit;;
KEDUA : Panduan Pandu PTM Puskesmas Mirit merupakan petunjuk
pelaksanaan kegiatan Pandu PTM yang komprehensif
meliputi kegiatan promosi kesehatan, deteksi dini resiko
penyakit tidak menular, peningkatan peran serta
masyarakat, penemuan kasus PTM, penanganan kasus
PTM, pencatatan dan pelaporan PTM, surveilans terpadu
PTM, pemantauan dan penilaian kegiatan, tercantum dalam
lampiran surat keputusan ini merupakan bagian yang tidak
terpisahkan;

KETIGA : Surat keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan


dengan ketentuan apabila dikemudian hari terdapat
kekeliruan akan diadakan perbaikan/perubahan
sebagaimana mestinya

Ditetapkan di Mirit
Pada tanggal 1 Maret 2022
KEPALA PUSAT KESEHATAN MASYARAKAT MIRIT
KABUPATEN KEBUMEN,

ENDANG WRESNI WIRATMI


BAB I
DEFINISI
Penyakit Tidak Menular (PTM) merupakan penyakit yang tidak bisa ditularkan dari
orang ke orang yang berkembang secara perlahan dalam waktu panjang (kronik). Pelayanan
PTM di FKTP dilakukan secara terpadu melalui program “Pelayanan Terpadu PTM (PANDU
PTM)”.
PANDU PTM di FKTP adalah upaya pencegahan, pengendalian dan tatalaksana
terintegrasi Hipertensi dan Diabetes Melitus serta PTM lainnya yang dilaksanakan secara
komprehensif dan terintegrasi dengan pendekatan faktor risiko menggunakan CARTA prediksi
faktor risiko WHO SEAR B melalui Upaya Kesehatan Masyarakat (UKM) dan Upaya Kesehatan
Perorangan (UKP).
Penyelenggaraan pencegahan dan pengendalian PTM diprioritaskan pada jenis PTM
yang menjadi masalah kesehatan masyarakat, dengan kriteria: 1) Tingginya angka kematian
atau kecacatan; 2) Tingginya angka kesakitan atau tingginya beban biaya pengobatan; dan 3)
Memiliki faktor risiko yang dapat diubah.
Saat ini yang menjadi prioritas program pencegahan dan pengendalian PTM di FKTP
adalah: 1) Hipertensi; 2) Stroke; 3) Penyakit Jantung Koroner (PJK); 4) Penyakit Ginjal Kronik
(PGK); 5) Diabetes melitus; 6) Obesitas; 7) Kanker leher rahim; 8) Kanker payudara; 9) Kanker
pada anak; 10) Penyakit Paru Obstruktif Kronik (PPOK); 11) Asma; 12) Gangguan penglihatan
dan kebutaan; 13) Gangguan pendengaran dan ketulian; dan 14) Gangguan fungsional.

BAB II
RUANG LINGKUP
Pencegahan PTM dititikberatkan pada pengendalian faktor risiko PTM yang dapat
diubah. Faktor risiko perilaku yang dapat diubah tersebut, antara lain merokok, kurang aktivitas
fisik, diet yang tidak sehat, konsumsi minuman beralkohol, dan lingkungan yang tidak sehat.
Pencegahan (upaya promotif dan preventif) PTM dilaksanakan melalui kegiatan promosi
kesehatan, deteksi dini faktor risiko PTM dan perlindungan khusus, sedangkan Pengendalian
(upaya kuratif dan rehabilitatif) dilaksanakan melalui kegiatan penemuan dini kasus (early
diagnosis) dan penanganan segera (prompt treatment).
Dengan demikian ruang lingkup Pelayanan Terpadu PTM di FKTP mencakup: 1)
Promosi kesehatan; 2) Deteksi dini faktor risiko PTM; 3) Peningkatkan peran serta masyarakat
dengan membentuk dan mengembangkan Pos Pembinaan Terpadu PTM (Posbindu PTM). 4)
Penemuan kasus PTM; 5) Penanganan kasus PTM (kuratif, rehabilitatif, paliatif, dan rujukan);
6) Pencatatan dan pelaporan (kasus dan kematian) PTM; 7) Pelaksanaan surveilans terpadu
PTM; dan 8) Pemantauan dan penilaian.
1. Promosi Kesehatan

Promosi kesehatan bertujuan untuk mewujudkan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat
(PHBS) dengan menciptakan dan mentradisikan perilaku CERDIK masyarakat, yaitu:
a. Cek kesehatan secara berkala
b. Enyahkan asap rokok
c. Rajin aktivitas fisik
d. Diet sehat dan gizi seimbang
e. Istirahat yang cukup
f. Kelola stres

Promosi kesehatan dilakukan dengan strategi advokasi, pemberdayaan masyarakat,


dan kemitraan oleh tenaga kesehatan dan dapat melibatkan kader kesehatan.
2. Deteksi Dini Faktor Risiko PTM
Deteksi dini dilakukan untuk menemukan faktor risiko PTM sedini mungkin
terhadap individu dan/atau kelompok yang berisiko atau tidak berisiko secara rutin melalui
wawancara dan pengukuran faktor risiko di FKTP dan fasilitas/tempat dilaksanakan Upaya
Kesehatan Berbasis Masyarakat (UKBM). Berdasarkan hasil deteksi dini positif berisiko
PTM, harus ditindaklanjuti dengan pengendalian faktor risiko.

Peningkatan peran serta masyarakat dengan membentuk dan mengembangkan


Posbindu PTM
3. Peningkatan peran serta masyarakat dalam pencegahan dan pengendalian PTM, baik
secara perorangan maupun kelompok dilakukan melalui kegiatan Upaya Kesehatan
Berbasis Masyarakat (UKBM) dengan membentuk dan mengembangkan Posbindu PTM.
Pada Posbindu PTM dapat dilaksanakan kegiatan deteksi dini, monitoring dan tindak lanjut
dini faktor risiko PTM secara mandiri dan berkesinambungan di bawah pembinaan
puskesmas.
4. Penemuan kasus PTM
Melakukan penemuan kasus PTM sedini mungkin (early diagnosis) melalui anamnesis,
pemeriksaan fisik dan pemeriksaan penunjang.
5. Penanganan kasus PTM
Penanganan kasus PTM sesegera mungkin (prompt treatment) dilakukan melalui
pelayanan pengobatan dan perawatan, rehabilitasi dan paliatif serta melakukan rujukan ke
FKRTL (Fasilitas Kesehatan Rujukan Tingkat Lanjut) bila diperlukan sesuai dengan kriteria
rujukan PTM dan ketentuan sistem rujukan.
Pelayanan pengobatan dan perawatan diberikan kepada individu yang menderita
sakit dengan tujuan untuk mengurangi faktor risiko, mengobati penyakit,
mencegah/mengurangi penyulit, memberikan prognosis serta meningkatkan kualitas hidup.
Dalam melakukan penanganan kasus, tenaga kesehatan di FKTP harus
menciptakan dan mempromosikan perilaku PATUH yaitu:
a. Periksa kesehatan secara rutin
b. Atasi penyakit dengan pengobatan yang tepat
c. Tetap aktivitas fisik dengan aman
d. Upayakan diet sehat dan gizi seimbang
e. Hindari asap rokok, minuman beralkohol dan zat karsinogenik.

Pelayanan rehabilitasi ditujukan untuk mengembalikan penderita ke tengah


keluarga dan masyarakat, sehingga dapat berfungsi sebagai anggota masyarakat yang
berguna untuk dirinya dan masyarakat semaksimal mungkin sesuai dengan
kemampuannya, sedangkan pelayanan paliatif ditujukan untuk mencapai kualitas hidup
pasien dan kematian yang bermartabat.
6. Pencatatan dan pelaporan PTM
Setiap penyelenggaraan kegiatan Upaya Kesehatan Masyarakat (UKM) dalam
rangka pencegahan dan pengendalian PTM harus dicatat dan dilaporkan oleh petugas
penanggung jawab sesuai dengan sistem pelaporan yang terintegrasi dalam sistem
informasi kesehatan baik manual maupun teknologi informasi, dan menjadi sumber data
utama dalam penyelenggaraan Surveilans PTM.
7. Surveilans terpadu PTM
Surveilans PTM adalah kegiatan pengamatan yang sistematis dan terus
menerus terhadap data dan informasi tentang kejadian faktor risiko dan PTM serta kondisi
yang mempengaruhi peningkatannya untuk memperoleh dan memberikan informasi guna
mengarahkan tindakan pencegahan dan pengendalian secara efektif dan efisien.
Surveilans PTM bertujuan untuk memperoleh informasi tentang situasi,
kecenderungan penyakit, dan faktor risikonya sebagai bahan dalam melakukan penilaian
dan membuat perencanaan berikutnya, yang dilaksanakan melalui kegiatan pengumpulan
data, pengolahan dan analisis data, interpretasi data, serta diseminasi informasi terhadap
faktor risiko, penyakit, dan penyebab kematian.
Kegiatan surveilans faktor risiko dilakukan dalam kegiatan Upaya Kesehatan
Berbasis Masyarakat (UKBM) dan kegiatan pelayanan di FKTP terhadap penyakit tertentu
sesuai dengan jenis, dampak, dan besaran penyakit, dan kematian akibat PTM.
III
TATALAKSANA
1. Sasaran
Sasaran Pelayanan terpadu PTM di FKTP meliputi individu dan/atau kelompok
masyarakat yang berusia 15 tahun ke atas yang datang ke Puskesmas/FKTP untuk
kunjungan sakit maupun kunjungan sehat.

2. Alur Pelaksanaan Pandu PTM di FKTP

IV
Penutup

Dokumentasi Pelayanaan/ Penyelenggaraan Pandu PTM Puskesmas Mirit di buat oleh


pengelola program imunisasi dan di sahkan oleh pimpinan/ kepala Puskesmas Mirit
pada setiap akhir bulan.

Anda mungkin juga menyukai