PUSKESMAS SIWALANKERTO
DINAS KESEHATAN KOTA SURABAYA
TAHUN 2022
KERANGKA ACUAN KEGIATAN
PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN PENYAKIT TIDAK MENULAR (P2PTM)
DI WILAYAH PUSKESMAS SIWALANKERTO
A. PENDAHULUAN
Pembangunan kesehatan merupakan bagian integral dan terpenting dari
pembangunan nasional, tujuan diselenggarakannya pembangunan kesehatan adalah
meningkatkan kesadaran, kemauan dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang
agar terwujud derajat kesehatan masyarakat yang optimal. Pemerintah mempunyai
tanggung jawab untuk menjamin setiap warga negara memperoleh pelayanan
kesehatan yang berkualitas sesuai dengan kebutuhan. Sebagai suatu kebutuhan
dasar, setiap individu bertanggungjawab untuk memenuhi kebutuhan hidup dirinya dan
orang-orang yang menjadi tanggungjawabnya, sehingga pada dasarnya pemenuhan
kebutuhan masyarakat terhadap kesehatan adalah tanggung jawab setiap warga
negara (Permenkes No.4, 2019).
Meningkatnya kasus Penyakit Tidak Menular (PTM) secara signifikan akan
menambah beban masyarakat dan pemerintah, karena penanganannya membutuhkan
waktu yang tidak sebentar, biaya yang besar dan teknologi tinggi. Kasus PTM memang
tidak ditularkan namun mematikan dan mengakibatkan individu menjadi tidak atau
kurang produktif, namun PTM dapat dicegah dengan mengendalikan faktor risiko
melalui deteksi dini (Pedoman Manajemen PTM, 2019).
B. LATAR BELAKANG
Penyakit tidak menular (PTM), juga dikenal sebagai penyakit kronis, tidak
ditularkan dari orang ke orang. Penyakit ini memiliki durasi panjang dan umumnya
berkembang lambat. Empat jenis utama penyakit tidak menular adalah penyakit
kardiovaskular (seperti serangan jantung, hipertensi dan stroke), kanker, penyakit
pernapasan kronis (seperti penyakit paru obstruktif kronis dan asma) dan diabetes
melitus (DM). Penyakit Tidak Menular (PTM) merupakan penyebab utama kematian di
negara maju dan berkembang (Profil Kesehatan Kota Surabaya, 2017).
Faktor risiko Penyakit Tidak Menular (PTM) meliputi merokok, konsumsi minuman
beralkohol, pola makan tidak sehat, kurang aktivitas fisik, obesitas, stress, hipertensi,
hiperglikemi, hiperkolesterol serta menindak lanjuti secara dini faktor risiko yang
ditemukan melalui konseling kesehatan dan segera merujuk ke fasilitas pelayanan
kesehatan dasar. Untuk itu perlu adanya pencegahan dan pemantauan faktor risiko
PTM dalam menurunkan angka kesakitan, kecacatan, dan kematian akibat penyakit
tidak menular di Indonesia (Petunjuk Teknis Posbindu PTM, 2012).
Dalam upaya Pencegahan dan Pengendalian PTM maka perlu dilakukan upaya
yang terencana dan berkesinambungan sehingga dipandang perlu untuk Kerangka
Acuan Kegiatan Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tidak Menular (P2PTM)
sebagai salah satu acuan dalam pelaksanaan program P2PTM.
C. TUJUAN
1. Meningkatkan angka capaian deteksi dini faktor resiko PTM sehingga dapat
menurunkan angka kesakitan PTM;
2. Meningkatkan angka pelayanan penyakit diabetes mellitus dan hipertensi
sehingga dapat mencegah kecacatan dan kesakitan akibat penyakit tidak
menular.
F. SASARAN
1. Kegiatan sosialisasi KTR dan UBM, sasarannya adalah seluruh sarana public
di wilayah kerja Puskesmas Siwalankerto, sedangkan khusus UBM sasarannya
adalah fasyankes jejaring dan jaringan;
2. Kegiatan sosialisasi Posbindu PTM, sasarannya adalah kader posbindu;
3. Posbindu PTM, sasarannya adalah seluruh warga yang berusia lebih dari 15
tahun.
H. NARASUMBER
I. SUMBERDANA
-
Mengetahui,