DINAS KESEHATAN
UPTD PUSKESMAS KERTICALA
Jl. Raya Kerticala Kec. Tukdana Kab. Indramayu Kode Pos 45276
E-mail : pkmkerticala@gmail.com
A. PENDAHULUAN
Puskesmas yang merupakan Unit Pelaksana Teknis Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota yang bertanggung jawab menyelenggarakan pembangunan
kesehatan di wilayah kerjanya. Sebagai penyelenggara pembangunan kesehatan,
puskesmas bertanggungjawab menyelenggarakan upaya kesehatan perorangan
maupun kelompok dan upaya kesehatanmasyarakat yang ditinjau dari Sistem
Kesehatan Nasional merupakan pelayanankesehatan tingkat pertama (Depkes RI,
2009).
Indonesia mengalami akslasi PTM yang dramatis. Hasil Riskesda 2007
dan 2013 menunjukan bahwa telah terjadi peningkatan secara bermakna,
diantaranya prevelansi penyakit stroke meningkat 8.3 per mil pada 2007 menjadi
12.1 per mil pada 2013. Lebih lanjut diktetahui bahwa 61 persen dari total
kematian di sebabkan oleh penyakit kardiovaskular.
Faktor risiko dari PTM antara lain kurang aktivitas fisik, diet yang tidak
sehat dan tidak seimbang, merokok, konsumsi alkohol, obesitas, Hyperglikemia,
Hipertensi, hiperkolesterol. Upaya pencegahan dan penanggulangan PTM akan
menjadi lebih efektif dan efisien jika faktor risiko tersebut dapat dikendalikan.
Penelitian menunjukkan bahwa pada umumnya, keberadaan faktor risiko PTM
pada seseorang tidak memberikan gejala sehingga mereka tidak merasa perlu
mengatasi faktor risiko dan mengubah gaya hidupnya. Penelitian juga
menunjukkan bahwa pengetahuan masyarakat tentang jenis PTM cukup baik,
dan sebagian besar masyarakat mengetahui bagaimana penderitaan pasien
PTM seperti Jantung koroner, kanker, Stroke dan Diabetes melitus, gangguan
akibat kecelakaan dan cidera. Namun mereka umumnya belum memahami
pengaruh faktor risiko PTM terhadap kejadian PTM serta komplikasi yang dapat
ditimbulkan PTM. Dibutuhkan komitmen bersama dalam menurunkan morbiditas,
mortalitas dan disabilitas PTM melalui intensikasi pencegahan dan pengendalian
menuju Indonesia Sehat.
B. LATAR BELAKANG
Untuk mengurangi dampak PTM pada individu dan masyarakat dilakukan
dengan pendekatan komprehensif yang mengharuskan keterkaitan semua sektor
termasuk kesehatan, pembiayaan, pendidikan, pertanian , perencanaan, termasuk
dukungan dari luar negeri dan penguatan system kesehatan nasional
Upaya efektif dan efisien dibutuhkan sehingga dampak PTM dapat diatasi. Upaya tersebut
mencakup upaya promotif, preventif, kuratif dan rehabilitative dan atau paliatif. Upaya tersebut
diharapkan dapat dilakukan secara proporsional, untuk upaya promotif dan preventif difokuskan
pada pengendalian faktor risiko melalui deteksi dini faktor risiko PTM diikuti dengan tindak lanjut
dini bila didapatkan kondisi PTM yang memerlukan tatalaksana lebih lanjut. Salah satu upaya
dalam pengendalian Penyakit Tidak Menular yang efisien dan efektif adalah pemberdayaan dan
peningkatan peran serta masyarakat. Masyarakat diberikan fasilitas dan bimbingan
berpartisipasi dalam pengendalian faktor resiko PTM, dibekali dengan pengetahuan untuk
melakukan deteksi dini faktor risiko, monitoring serta tindak lanjutnya di masyarakat.
1. TUJUAN UMUM
Terlaksananya pelayanan dan pengendalian penyakit tidak menular berbasis peran
serta masyarakat secara terpadu, rutin dan periodik serta berkala.
2. TUJUAN KHUSUS
a. Terdeteksinya faktor risiko penyakit tidak menular oleh masyarakat sedini mungkin;
b. Terselenggaranya penanganan faktor risiko penyakit tidak menular oleh masyarakat
sesegera mungkin;
c. Terselenggaranya kegiatan pemantauan faktor risiko penyakit tidak menular oleh
masyarakat sebaik mungkin;
d. Meningkatnya kesadaran masyarakat akan Penyakit Tidak Menular dan cara
pencegahan serta pengendaliannya.
e. Terlaksananya monitoring faktor risiko PTM
f. Terlaksananya tindak lanjut.
-2-
perilaku persantase PROMKES ASN, Non
merokok pada penduduk sesuai ASN dan
usia 10- kelompok usia Masyarakat
18 tahun di yang dalam
sekolah dilakukan skrining rangka
ptm prioritas pelaksanaan
kegiatan
BOK (DAK
Dinkes) : 2
OH
x 36 x
Rp.50.000
Pemberdayaan - Terlaksananya PJ PTM, PP maret-nov - Belanja
kader pelayanan usia PTM, PJ Penggand
masyarakat produktif 100% IVA, PP aan
terlibat - Terlaksananya Indera /Fotocopy
dalam pelayanan Hipertensi : 2700 X
pelaksanaan 100% Rp.50
deteksi dini - Terlaksananya - Transport
faktor pelayanan penderita ASN, Non
resiko Penyakit diabetes militus ASN dan
Tidak 100% Masyarak
Menular - Prevelensi at
penderita hipertensi dalam
8% rangka
- Prevelensi pelaksana
penderita DM 2% an
kegiatan
BOK
(DAK
Dinkes) :
2
OH x 36x
Rp.
50.000
- Biaya
Konsumsi
Rapat
Snack :
13 x 36 x
Rp.15.00
0
Pengendalian - Terlaksananya PJ PTM, PP Mei,juli,agustus Transport
Penyakit pelayanan usia PTM, PJ ASN, Non
Prioritas PTM produktif 100% IVA, PP ASN dan
pada - Terlaksananya Indera Masyarakat
masyarakat pelayanan Hipertensi dalam
umum dan 100% rangka
khusus - Terlaksananya pelaksanaan
pelayanan penderita kegiatan
diabetes militus BOK (DAK
100% Dinkes) : 4
- Prevelensi OH X 18 X
penderita hipertensi 50.000
8%
- Prevelensi
penderita DM 2%
-3-
E. CARA MELAKSANAKAN KEGIATAN
F. SASARAN
Sasaran dalam kegiatan dalam pelayanan Penyakit Tidak Menular adalah masyarakat di
wilayah kerja puskesmas mekarwangi yang berusia 15 tahun keatas sehat maupun sakit.
G. JADWAL KEGIATAN
NO KEGIATAN BULAN
JAN FEB MAR APR MEI JUN JUL AGU SEP OKT NOP DES
Deteksi dini
/skrining faktor
risiko dan PTM
Prioritas di
masyarakat
dan institusi
melalui
kegiatan
layanan
pamong
walagri dan
institusi lainnya
-4-
(PTM)
Skrining
perilaku
merokok pada
usia 10-18
tahun di
sekolah
Pemberdayaan
kader
masyarakat
terlibat
dalam
pelaksanaan
deteksi dini
faktor
resiko Penyakit
Tidak Menular
Pengendalian
Penyakit
Prioritas PTM
pada
masyarakat
umum dan
khusus
Pendampingan
keluarga yang
memiliki
masalah
Penyakit
Kronik
Penyakit Tidak
Menular /
Paliatif
Kegiatan yang dilakukan adalah pelayanan penyakit tidak menular yang akan
dilaksanakan pada Bulan Januari– November Tahun 2023 dengan menggunakan dana dari
BOK. Pelaksana kegiatan adalah dari program PTM dan bekerja sama dengan programmer
Lansia, IVA, Indera, Jiwa, dan AUSREM. Monitoring dilakukan dari awal kegiatan dari
persiapan, pelaksanaan kegiatan dan pelaporan. Monitoring dilakukan oleh Penanggung Jawab
UKM untuk melihat ketepatan jadwal kegiatan yang sudah di rencanakan.
-5-
2. Pelaporan: Pelaporan kegiatan dilakukan setelah kegiatan selesai dan di analisa oleh
petugas atau pelaksana kegiatan dan di serahkan kepada penanggung jawab UKM untuk
melihat kesesuaian antara jadwal dan kegiatan dan dilaporkan ke kepala puskesmas
3. Evaluasi: Evaluasi kegaiatan yang dilakukan di akhir kegiatan oleh penanggung jawab UKM
dan Kepala Puskesmas melalui rencana tindak lanjut
-6-