Anda di halaman 1dari 5

KERANGKA ACUAN KEGIATAN DETEKSI DINI

/SKRINING FAKTOR RISIKO DAN PTM


PRIORITAS DI MASYARAKAT DAN INSTITUSI
MELALUI KEGIATAN LAYANAN PAMONG
WALAGRI DAN INSTITUSI LAINNYA TAHUN
2023

KOP SURAT
KERANGKA ACUAN KEGIATAN
DETEKSI DINI /SKRINING FAKTOR RISIKO DAN PTM PRIORITAS DI
MASYARAKAT DAN INSTITUSI MELALUI KEGIATAN LAYANAN PAMONG
WALAGRI DAN INSTITUSI LAINNYA
TAHUN 2023

A. PENDAHULUAN
Puskesmas yang merupakan Unit Pelaksana Teknis Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota yang bertanggung jawab menyelenggarakan pembangunan
kesehatan di wilayah kerjanya. Sebagai penyelenggara pembangunan
kesehatan, puskesmas bertanggungjawab menyelenggarakan upaya kesehatan
perorangan maupun kelompok dan upaya kesehatanmasyarakat yang ditinjau
dari Sistem Kesehatan Nasional merupakan pelayanankesehatan tingkat
pertama (Depkes RI,
2009).
Indonesia mengalami akslasi PTM yang dramatis. Hasil Riskesda 2007
dan
2013 menunjukan bahwa telah terjadi peningkatan secara bermakna,
diantaranya prevelansi penyakit stroke meningkat 8.3 per mil pada 2007 menjadi
12.1 per mil pada 2013. Lebih lanjut diktetahui bahwa 61 persen dari total
kematian di sebabkan oleh penyakit kardiovaskular.
Faktor risiko dari PTM antara lain kurang aktivitas fisik, diet yang tidak
sehat dan tidak seimbang, merokok, konsumsi alkohol, obesitas, Hyperglikemia,
Hipertensi, hiperkolesterol. Upaya pencegahan dan penanggulangan PTM akan
menjadi lebih efektif dan efisien jika faktor risiko tersebut dapat dikendalikan.
Penelitian menunjukkan bahwa pada umumnya, keberadaan faktor risiko PTM
pada seseorang tidak memberikan gejala sehingga mereka tidak merasa perlu
mengatasi faktor risiko dan mengubah gaya hidupnya. Penelitian juga
menunjukkan bahwa pengetahuan masyarakat tentang jenis PTM cukup baik,
dan sebagian besar masyarakat mengetahui bagaimana penderitaan pasien
PTM seperti Jantung koroner, kanker, Stroke dan Diabetes melitus, gangguan
akibat kecelakaan dan cidera. Namun mereka umumnya belum memahami
pengaruh faktor risiko PTM terhadap kejadian PTM serta komplikasi yang dapat
ditimbulkan PTM. Dibutuhkan komitmen bersama dalam menurunkan morbiditas,
mortalitas dan disabilitas PTM melalui intensikasi pencegahan dan pengendalian
menuju Indonesia Sehat.
B. LATAR BELAKANG
Penyakit tidak menular merupakan penyakit yang berifat kronik atau
menahun dan sering tidak bergejala sehingga orang kadang tidak merasa tidak
sakit. Untuk mengurangi dampak PTM pada individu perlu dilakukan pendekatan
komprehensif yang mengharuskan keterkaitan semua sektor termasuk
kesehatan. Upaya efektif dan efisien dibutuhkan sehingga dampak PTM dapat
diatasi. Upaya tersebut mencakup upaya promotif, preventif, kuratif dan
rehabilitative dan atau paliatif.
Kegiatan yang dapat dilakukan dalam pengendalian faktor risiko dan
penyakit tidak menular adalah dengan melakukan deteksi dini faktor risiko PTM
sehingga masyarakat bisa memodifikasi gaya hidup dengan menerapkan PHBS
bagi yang memiliki faktor risiko PTM sehingga penyakit tidak bertambah dengan
tatalaksana lebih lanjut. Maka di perlukan adanya kegiatan deteksi dini faktor
risiko PTM di masyarakat dan institusi kegiatan layanan pamong walagri dan
institusi lainya di puskesmas ...............

C. TUJUAN UMUM DAN TUJUAN KHUSUS


1. TUJUAN UMUM
Untuk menemukan secara awal adanya kemungkinan seseorang terkena
PTM atau memiliki faktor risiko.
2. TUJUAN KHUSUS
a. Terlaksanannya pelayanan usia produktif
b. Mengetahui tingkat kesehatan
c. Mengetahui faktor risiko PTM
d. Mengetahui cara mencegah PTM

D. KEGIATAN POKOK DAN BIAYA


Kegiatan Tujuan Pelaksan Jadw Rincian Total
Deteksi dini - Terlaksananya
a
PJ PTM,
al
jan -
biaya
Transport 5.400.000
/skrining faktor pelayanan usia PP PTM, PJ Nov ASN, Non ASN

produktif dan Masyarakat


risiko dan PTM IVA, PP
dalam rangka
Prioritas di 100% Indera
pelaksanaan
masyarakat dan - Prevelensi
kegiatan BOK
institusi melalui penderita hipertensi
(DAK Dinkes) :
kegiatan layanan 8%
1 OH X 108 X
pamong walagri - Prevelensi Rp.50.000
dan institusi penderita DM 2%
lainnya (PTM)
E. CARA MELAKSANAKAN KEGIATAN

No Kegiatan Pokok Rincian Kegiatan


1 Persiapan - Koordinasi dengan kader rt rw
atau institusi untuk pelaksanaan
deteksi dini

2 Pelaksanaan - Registerasi peserta;


- Wawancara faktor resiko PTM;
- Mengukur TB, BB, dan lingkar perut,
Mengukur TD;
- Melakukan pemeriksaan darah
glukosa dan kolesterol;
- Edukasi Faktor Risiko PTM dan
perujukan.
3 Pelaporan - Membuat laporan kegiatan
- Menginput hasil deteksi dini ke
SI PTM

F. SASARAN
Sasaran dalam kegiatan dalam pelayanan Penyakit Tidak Menular adalah
masyarakat di wilayah kerja puskesmas .............. yang berusia 15 tahun keatas
sehat maupun sakit.

G. JADWAL PELAKSANAAN KEGIATAN


Kegiatan Deteksi dini /skrining faktor risiko dan PTM Prioritas di masyarakat dan
institusi melalui kegiatan layanan pamong walagri dan institusi lainnya (PTM)
dilaksanakan pada bulan Februari – November 2023 dengan rincian sebagai berikut :
Waktu
No. Kegiatan
Bulan Tanggal
1. Pendampingan Februari 25,27, 28
keluarga yang Maret 18, 22, 23, 27, 30, 31
memiliki masalah
April 10, 11, 12
Penyakit Kronik
Mei 9, 10,11
Penyakit Tidak
Juni 26, 27, 28
Menular / Paliatif
Juli 13, 14, 20, 21, 22, 26
Agustus 21,22,23
September 14,15,16
Oktober 24, 25, 26
November 15, 16,17

H. MONITORING PELAKSANAAN KEGIATAN


Kegiatan yang dilakukan adalah Deteksi dini /skrining faktor risiko dan PTM
Prioritas di masyarakat dan institusi melalui kegiatan layanan pamong walagri dan
institusi lainnya yang akan dilaksanakan pada Bulan Januari– November
Tahun 2023 dengan menggunakan dana dari BOK. Pelaksana kegiatan adalah
dari program PTM dan bekerja sama dengan programmer IVA, Indera, dan Jiwa.
Monitoring dilakukan dari awal kegiatan dari persiapan, pelaksanaan kegiatan
dan pelaporan. Monitoring dilakukan oleh Penanggung Jawab UKM untuk
melihat ketepatan jadwal kegiatan yang sudah di rencanakan.

I. PENCATATAN, PELAPORAN DAN EVALUASI KEGIATAN


1. Pencatatan: Pencatatan kegiatan dilaksanakan antara lain dngan mencatat
hasil pemeriksaan di buku visum dan lembar SPJ sebagai dokumentasi
kegiatan
2. Pelaporan: Pelaporan kegiatan dilakukan setelah kegiatan selesai dan
di analisa oleh petugas atau pelaksana kegiatan dan di serahkan kepada
penanggung jawab UKM untuk melihat kesesuaian antara jadwal dan
kegiatan dan dilaporkan ke kepala puskesmas
3. Evaluasi: Evaluasi kegaiatan yang dilakukan di akhir kegiatan oleh
penanggung jawab UKM dan Kepala Puskesmas melalui rencana tindak
lanjut

Anda mungkin juga menyukai