Anda di halaman 1dari 9

PEMERINTAH KABUPATEN PATI

DINAS KESEHATAN
UPT PUSKESMAS GEMBONG
Jl. Raya Kecamatan Gembong KM.14 Kode Pos 59162
Telp. (0295)4101507 email : puskesmasgembong@gmail.com

KERANGKA ACUAN KEGIATAN


POS PEMBINAAN TERPADU (POSBINDU) PENYAKIT TIDAK MENULAR
TERINTEGRASI TAHUN 2022

A. Pendahuluan

Arah kebijakan pembangunan Indonesia dalam RPJMN tahun 2020-2024 adalah


pembangunan berwawasan kesehatan menuju cakupan kesehatan semesta
(Universal Health Coverage), dengan penguatan pelayanan kesehatan dasar dan
peningkatan upaya promotif dan preventif. Oleh karena itu, pelaksanaan
pembangunan kesehatan dilakukan dengan mengedepankan penguatan
pemberdayaan masyarakat.

Transisi epidemiologi dan peningkatan prevalensi Penyakit Tidak Menular (PTM)


di Indonesia selama 30 tahun terakhir membutuhkan pencegahan secara dini dan
pengendalian faktor-faktor risiko PTM. PTM merupakan penyakit yang sering
diderita oleh lansia, serta menjadi faktor risiko terjadinya Disabilitas dan Dementia.
Menurut Organisasi Kesehatan Dunia atau WHO (2015), penuaan yang sehat
(Healthy Aging) adalah suatu proses mengembangkan dan mempertahankan
kemampuan fungsional yang memungkinkan tercapainya kesejahteraan di usia tua.
Selain itu, proses menua adalah proses perubahan fisik, jiwa dan sosial yang yang
terjadi secara progresif dan tidak bisa dihindari oleh setiap individu. Penuaan yang
sehat tersebut dapat dicapai melalui berbagai upaya promotif dan preventif,
termasuk pengendalian faktor risiko PTM pada semua tahapan siklus hidup
(continuum of care). Dalam melaksanakan berbagai upaya tersebut perlu adanya
integrasi lintas program dan lintas sektor terkait.

Untuk mewujudkan pusat kesehatan masyarakat yang efektif, efisien, dan


akuntabel dalam penyelenggaraan pelayanan kesehatan tingkat pertama yang
bermutu dan berkesinambungan dengan memperhatikan keselamatan pasien dan
masyarakat, dibutuhkan pengaturan organisasi dan tata hubungan kerja pusat
kesehatan masyarakat. (PMK No.43 Tahun 2019).
Puskesmas merupakan ujung tombak dalam meningkatkan status kesehatan
masyarakat di tingkat pelayanan kesehatan dasar. Salah satu fungsi Puskesmas
adalah melaksanakan Upaya Kesehatan Masyarakat (UKM), baik di dalam gedung
maupun di luar gedung.Bentuk pelayanan di luar gedung salah satunya melalui
pembinaan dan pelayanan kesehatan pada Upaya Kesehatan Bersumberdaya
Masyarakat (UKBM). Puskesmas sebagai pelaksana upaya Kesehatan masyarakat
harus berupaya semaksimal mungkin untuk mejadi fasilitator dalam program PTM
dan pastinya tidak terlepas dari tata nilai Puskesmas BERSEMANGAT yaitu (Bersih
Sehat Nyaman Semangat)

B. Latar Belakang

Pengendalian faktor resiko Penyakit Tidak Menular merupakan upaya untuk


mencegah agar tidak terjadi faktor resiko bagi yang belum memiliki faktor resiko,
mengembalikan kondisi faktor resiko PTM menjadi normal atau mencegah
terjadinya PTM bagi yang memiliki faktor resiko ataupun yang sudah menyandang
Penyakit Tidak Menular. Posbindu PTM adalah pos binaan terpadu penyakit tidak
menular yang merupakan wujud peran serta masyarakat dalam kegiatan deteksi
dini, monitoring dan tindak lanjut dini faktor resiko penyakit tidak menular secara
mandiri dan berkesinambungan. Strategi pengendalian Penyakit Tidak Menular
yang efisien dan efektif adalah pemberdayaan dan peningkatan peran serta
masyarakat, masyarakat diberikan fasilitas dan bimbingan untuk ikut berpartisipasi
dalam pengendalian faktor resiko PTM dengan dibekali pengetahuan untuk
melakukan deteksi dini, monitoring faktor resiko PTM serta tindak lanjutnya, yang
kemudian kegiatan ini disebut dengan Pos Pembinaan Terpadu (POSBINDU)
Penyakit Tidak Menular.

Sehingga Posbindu PTM merupakan wujud peran serta masyarakat dalam


melakukan kegiatan deteksi dini dan monitoring faktor resiko PTM serta tindak
lanjutnya yang dilaksanakan secara terpadu, rutin, dan priodik. Wujud dari usaha
pemerintah dalam meningkatkan derajat kehidupan dan kesehatan masyarakat
adalah dicanangkannya pelayanan Pos Binaan Terpadu di pelayanan kesehatan
masyarakat tingkat dasar, sehingga masyarakat yang berumur 15 tahun keatas bisa
mendeteksi penyakit tidak menular sejak dini. Dengan demikian, posbindu PTM
sangat kita perlukan, dimana posbindu ini dapat membantu masyarakat untuk
melakukan deteksi dini tentang faktor resiko penyakit tidak menular baik pada
dirinya sendiri, keluarganya, maupun orang-orang yang ada di lingkungannya.

Peraturan Menteri Dalam Negeri No.19 Tahun 2011 telah mengamanatkan bahwa
penyelenggaraan layanan sosial dasar yang mencakup sasaran pengendalian
penyakit (yaitu: keluarga dan masyarakat) serta sasaran kesehatan lanjut usia
(yaitu : pra lansia, lansia dan lansia risti), hendaknya dilakukan secara terintergasi
dengan mensinergikan berbagai layanan yang dibutuhkan masyarakat di dalam suatu Pos Pelayanan Terpadu (Posyandu) dengan
melibatkan lintas program dan sektor terkait lainnya.

Dalam pelaksanaannya integrasi penyelenggaraan Posyandu Lansia dan Posbindu PTM diperlukan beberapa penyesuaian langkah
kegiatan agar dapat berjalan optimal. Langkah-langkah tersebut dapat disesuaikan dengan kondisi dan kemampuan masing- masing
penyelenggara tanpa mengurangi tahapan pada pelaksanaan. Integrasi kegiatan UKBM ini diharapkan dapat mengatasi permasalahan
yang ada, seperti penggunaan sumber daya, waktu, dan dana yang lebih efektif dan efisien, baik bagi peserta maupun kader dan
petugas, selain itu diharapkan partisipasi peserta pada kunjungan dapat lebih meningkat.

Untuk mendukung dan memudahkan dalam pelaksanaan integrasi pelayanan kesehatan di Posyandu Lansia dan Posbindu PTM, maka
dibutuhkan petunjuk teknis (juknis) bagi pengelola program maupun petugas kesehatan dalam melaksanakan pembinaan dan
pengelolaannya sehingga dapat berfungsi secara optimal, yang akhirnya dapat memperkuat dan saling melengkapi, serta mendukung
percepatan pencapaian target program masing-masing.

C. Tujuan

1. Tujuan Umum
Meningkatkan peran serta masyarakat dalam pencegahan dan penemuan faktor dini risiko PTM (Penyakit Tidak Menular).
2. Tujuan Khusus
a. Agar pelaksanaan Posyandu Lansia dan Posbindu PTM dapat lebih optimal, efisien dan efektif.
b. Meningkatkan kesadaran kelompok usia 15-59 tahun untuk mendeteksi sedini mungkin faktor resiko PTM
c. Memudahkan rencana tindak lanjut bagi setiap orang yang terdeteksi dini PTM, untuk di edukasi CERDIK
d. Meningkatkan mutu pelayanan kesehatan melalui skrining faktor resiko PTM
e. Meningkatkan kemampuan peran keluarga serta masyaraka dalam mendeteksi faktor resiko PTM
f. Meningkatkan status kesehatan dan kualitas hidup lansia dan Pra lansia
D. Kegiatan Pokok dan Rincian Kegiatan
No Kegiatan Pokok Rincian Kegiatan
1. Persiapan 1. Menentukan waktu pelaksanaan dengan berkoordinasi dengan kader: bertujuan untuk mengatur
jumlah sasaran yang datang secara bersamaan ke Posyandu/Posbindu PTM terutama.
2. Menginformasikan jadwal pelaksanaan Posyandu Lansia dan posbindu PTM yang terintegrasi kepada
sasaran kegiatan
3. Mengumumkan hari buka dan jadwal layanan kelompok usia melalui pengeras suara, undangan
dan/atau media daring.
2. Pelaksanaan 1. Meja 1 : Registrasi berupa pengisian Nomor Induk Kependudukan (NIK).
2. Meja 2 : Pelayanan Posbindu PTM yang meliputi : wawancara/analisis FR PTM (pada kelompok pra
lansia dan lansia dilakukan APR), pengukuran BB TB (IMT), lingkar perut dan tekanan darah. Kegiatan
dilaksanakan oleh kader terlatih.
3. Meja 3 : Sasaran akan dibagi menjadi 3 kelompok umur yaitu 15-44 tahun, pra lansia (45-59 tahun)
dan lansia (≥ 60 tahun). Kelompok umur 15- 44 tahun akan mendapatkan layanan posbindu PTM
berupa pemeriksaan faktor risiko PTM dan laboratorium sederhana : gula darah dan kolesterol (jika
tersedia). Sedangkan sasaran pra lansia dan lansia akan mendapatkan layanan Posyandu Lansia
berupa deteksi gangguan penglihatan dan pendengaran dsb, dan pemeriksaan lab sederhana (gula
darah, kolesterol, dan asam urat). Untuk sasaran lansia diberikan beberapa pemeriksaan khusus yaitu
pemeriksaan status mental dan kognitif, tingkat kemandirian lansia, dan penilaian risiko jatuh. Petugas
Kesehatan memberikan intervensi kesehatan, konseling/edukasi kesehatan, dan rujukan bila
diperlukan.
4. Pada saat menunggu giliran dapat dilakukan kegiatan senam, penyuluhan kelompok untuk semua
sasaran (seluruh kelompok umur). Sedangkan untuk sasaran lansia dapat dilakukan juga
pemberdayaan lansia dan kegiatan untuk peningkatan fungsi kognitif (kemampuan berfikir).
3. Pencatatan Pencatatan dan pelaporan hasil pelaksanaan Posyandu Lansia dan Posbindu PTM terintegrasi.
Pencatatan dan pelaporan dapat dilakukan secara bersama-sama dengan format yang dimiliki oleh
masing-masing program untuk dilanjutkan secara berjenjang. Untuk posbindu PTM diisi di form cerdik
sedangkan lansia di form lansia.

E. Cara Pelaksanaan Kegiatan


No Kegiatan Pokok Rincian Kegiatan Lintas program Lintas sektor terkait Ket.
1. Persiapan 1. Menentukan waktu pelaksanaan 1.Pelaksana Kader :
dengan berkoordinasi dengan kader. Program Lansia Berperan sebagai mitra
2. Menginformasikan jadwal pelaksanaan 2.Pelaksana pemegang program Ptm dan
Posyandu Lansia dan posbindu PTM Promkes lansia membuat jadwal
yang terintegrasi kepada sasaran posbindu 1 tahun di
kegiatan wilayahnya
3. Mengumumkan hari buka dan jadwal
layanan kelompok usia melalui
pengeras suara, undangan dan/atau
media daring.
Pelaksanaan 1. Meja 1 : Registrasi berupa pengisian 1. Pelaksana Kader :
Nomor Induk Kependudukan (NIK). Program Lansia Berperan sebagai mitra dalam
2. Meja 2 : Pelayanan Posbindu PTM 2. Pelaksana pelaksanaan posbindu
yang meliputi : wawancara/analisis FR Promkes
PTM (pada kelompok pra lansia dan 3. Pelaksana ATLM
lansia dilakukan APR), pengukuran BB 4. Pelaksana Gizi
TB (IMT), lingkar perut dan tekanan
darah. Kegiatan dilaksanakan oleh
kader terlatih.
3. Meja 3 : Sasaran akan dibagi menjadi 3
kelompok umur yaitu 15-44 tahun, pra
lansia (45-59 tahun) dan lansia (≥ 60
tahun). Kelompok umur 15- 44 tahun
akan mendapatkan layanan posbindu
PTM berupa pemeriksaan faktor risiko
PTM dan laboratorium sederhana : gula
darah dan kolesterol (jika tersedia).
Sedangkan sasaran pra lansia dan
lansia akan mendapatkan layanan
Posyandu Lansia berupa deteksi
gangguan penglihatan dan
pendengaran dsb, dan pemeriksaan lab
sederhana (gula darah, kolesterol, dan
asam urat). Untuk sasaran lansia
diberikan beberapa pemeriksaan
khusus yaitu pemeriksaan status mental
dan kognitif, tingkat kemandirian lansia,
dan penilaian risiko jatuh. Petugas
Kesehatan memberikan intervensi
kesehatan, konseling/edukasi
kesehatan, dan rujukan bila diperlukan.
4. Pada saat menunggu giliran dapat
dilakukan kegiatan senam, penyuluhan
kelompok untuk semua sasaran
(seluruh kelompok umur). Sedangkan
untuk sasaran lansia dapat dilakukan
juga pemberdayaan lansia dan kegiatan
untuk peningkatan fungsi kognitif
(kemampuan berfikir).
3. Pencatatan 1. Kader melaporkan kasus jiwa yang Pelaksana Program -
perlu dilaksanakan kunjungan rumah Lansia
F. Sasaran
Adapun sasaran kegiatan posbindu terintegrasi adalah
1. Masyarakat usia produktif 15 – 59 tahun laki – laki dan perempuan.
2. Masyarakat usia > 45 th (untuk posyandu lansia).
3. 11 Posbindu di wilayah kecamatan gembong
G. Jadwal Pelaksanaan Kegiatan
Jadwal Kegiatan Kunjungan rumah ODGJ sesuai dengan laporan dari
masyarakat.atau pasien yang kiranya dievaluasi putus obat. Jika dibuatkan dalam
diagram.
Tahun 2023
No Kegiatan
Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Agt Sep Okt Nov Des
1. Posbindu x x x x x x x x x x x x
PTM
Terintegrasi

H. Monitoring Evaluasi Pelaksanaan Kegiatan dan Laporan


1. Monitoring data dilakukan setiap bulan oleh koordinator UKM esensial
2. Evaluasi pelaksanaan kegiatan akan di lakukan setiap jadwal kegiatan untuk mengetahui
adanya pergeseran jadwal atau kendala selama pelaksanaan kegiatan.
3. Evaluasi capaian kinerja dilakukan setiap 3 bulan oleh koordinator UKM esensial
4. Pelaporan ada di dalam google spreadsheet yang dilaporkan ke puskesmas bagian
adminkes dan Dinas Kesehatan Pati setiap bulannya.

I. Pencatatan, Laporan, dan Evaluasi Kegiatan


1. Pencatatan kegiatan Posbindu PTM terintegrasi dilaksanakan oleh Pemegang PTM dan
Lansia puskesmas.
2. Pelaporan Kegiatan Posbindu PTM terintegrasi dilakukan setiap bulannya melalui format
pelaporan yang dikirimkan ke Dinas Kesehatan Pati setiap bulan
Ditetapkan di : Pati
Pada tanggal : - - 2022
KEPALA UPTD PUSKESMAS GEMBONG

Dr.MOH DANUR KHUSNA.

NIP. 197004202005011006

Anda mungkin juga menyukai