Anda di halaman 1dari 4

PEMILAHAN PASIEN COVID-19

No. Dokumen :
No. Revisi :
SOP Tanggal Terbit :
Halaman :
UPTD
dr.Moh Danur Khusna
PUSKESMAS NIP 1970042020050110006
GEMBONG

1. Pengertian Pelayanan klinis selama masa pandemi COVID-19 merupakan


proses pemberian layanan kepada pasien sesuai dengan masalah
kesehatan yang dihadapi selama masa pandemi COVID-19
berlangsung Selama merebaknya pandemi COVID-19 di Indonesia,
sudah tidak asing dengan istilah OTG, ODP dan PDP. Kriteria ini
dibuat untuk mengelompokan risiko dan gejala dari orang-orang yang
mungkin telah terpapar COVID-19. Mengutip edaran dari
Kementerian Kesehatan tentang Pedoman Pencegahan dan
Pengendalian Coronavirus Disease (COVID-19), kriteria Orang Tanpa
Gejala (OTG) adalah orang yang terkonfirmasi alami COVID-19 tetapi
tidak memiliki gejala sehingga mampu menularkan ke orang lain.
Kemudian Menteri Kesehatan, menghapus istilah OTG, ODP, dan
PDP serta menggantinya dengan istilah baru. Penggantian ini
tertuang dalam Keputusan Menteri Kesehatan tentang pengendalian
COVID-19, tertanggal 13 Juli 2020, yaitu :
a. Kasus Suspek
Mengidap Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA), dengan
gejala demam di atas 38’ celcius, batuk, sesak napas, sakit
tenggorokan, pilek, dan pneumonia ringan hingga berat,
b. Kasus Probable
Seseorang dengan gambaran klinis yang meyakinkan COVID-19
namun belum ada hasil pemeriksaan laboratorium RT-PCR.
c. Kasus Konfirmasi
Seseorang dengan hasil pemeriksaan RT-PCR menunjukkan
hasil positif terinfeksi virus COVID-19. Kasus konfirmasi dibagi
menjadi dua tipe, yakni kasus konfirmasi dengan gejala
(simptomatik) dan kasus konfirmasi tanpa gejala (asimtomatik)
d. Kontak Erat
1) Seseorang yang 14 hari terakhir memiliki riwayat
perjalanan;
2) Kontak dekat dengan orang yang terkonfirmasi COVID-19;
3) Tinggal di wilayah yang terkonfirmasi adanya penularan
COVID-19;
4) Tatp muka/berdekatan dengan kasus probable atau kasus
konfirmasi dalam radius satu meter selama 15 menit atau
lebih;
5) Bersentuhan fisik secara langsung, seperti berjabat
tangan, berpegangan tangan, berpelukan dan lain-lain
dengan kasus probable atau konfirmasi;
6) Memberikan perawatan untuk seseorang yang masuk
kategori kasus probable atau konfirmasi tanpa
menggunakan standar APD.
2. Tujuan Sebagai standar operasional pelayanan petugas untuk melakukan
pelayanan klinis di masa pandemi
3. Kebijakan Surat Keputusan Kepala UPTD Puskesmas Candilama Nomor :
037/SK/III/2023 tentang : Pemilahan pasien dimasa pandemi covid 19
4. Referensi a. Undang-undang Nomor 36 Tahun 2009 Tentang Kesehatan.
b. Buku Pedoman Tatalaksana COVID-19 5 OP Edisi 4 Jan 2022.
c. Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor 27 Tahun 2017 Tentang
Pedoman Pencegahan dan Pengendalian Infeksi
5. Prosedur /Langkah- a.Pasien sebelum melakukan pendaftaran di loket, harus mencuci
langkah tangan terlebih dahulu dengan sabun dan air mengalir di pintu
masuk Puskesmas.
b.Petugas mengecek pemakaian masker dan/ atau memberikan
masker pada pasien atau pengantar yang belum menggunakan
masker.
c. Petugas Customer Service melakukan pemeriksaan suhu terhadap
pasien. Petugas Customer Service melakukan pemilahan pasien
dengan gejala batuk dengan atau tanpa demam suhu ≥ 38°C atau
pilek atau riwayat bepergian dari daerah endemis atau riwayat
kontak erat dengan pasien terkonfirmasi covid 19. Pasien yang
memenuhi salah satu dari gejala tersebut dipersilahkan menuju poli
batuk. Petugas menggunakan APD level 1, 2 dan 3 sesuai dengan
ruangan dan jenis tindakan yang dilakukan.
a. Level I (ruang pendaftaran, pelayanan umum, farmasi,
MTBS, ruang konsultasi)
b. Level II (ruang KB, ruang tindakan, laboraturium)
c. Level III (ruang pelayanan gigi,wisma persalinan, ruang
batuk)
d.Paramedis melakukan kajian awal, pemeriksaan tanda-tanda vital
dan mencatatnya di asuhan keperawatan simpus online.
e. Dokter melakukan anamnesa, pemeriksaan fisik, diagnosis dan
mencatatnya di rekam medis simpus online.
f. Apabila memerlukan pemeriksaan laboratorium, maka analis
laboratorium yang akan mengambil sampel pemeriksaan ke poli
batuk.
g.Petugas memberi edukasi secara rinci dan jelas kepada pasien
tanpa gejala/ gejala ringan dan memberi kesempatan kepada
pasien untuk mengungkapkan apa yang belum jelas. Petugas
farmasi mengantarkan obat yg diresepkan kepada paramedis di
poli batuk. Petugas paramedis yang akan memberikan obat
tersebut kepada pasien. Petugas mengakhiri penanganan pasien
dengan komunikasi penutup dengan ramah. Apabila ditemukan
pasien dengan gejala klinis sedang/ berat dapat dirujuk dengan
ambulan hebat atau ambulan dari rumah sakit rujukan covid-19
h.Petugas mencuci tangan dengan handrub atau sabun setelah
memeriksa pasien.
6. Bagan Alir (Bila
Perlu)
7. Hal yang perlu di
perhatikan (Bila Perlu)
8. Unit Terkait a. Loket Pendaftaran
b. Poli Batuk
c. Laboratorium
d. Ruang Farmasi
9. Dokumen Terkait
10. Rekaman Historis Tanggal Mulai
No Yang Diubah Isi Perubahan
Perubahan Diberlakukan
Nama dan NIP
Kepala UPTD Mujiono S.Kep.Ners
1 7 Agustus 2022
Puskesmas NIP 1974
Gembong
Nama dan NIP dr.Moh Danur Khusna
Kepala UPTD NIP
2 8 Agustus 2022
Puskesmas 197004202005011000
Gembong 6

3 No.Dok SOP

JUDUL
No. Dokumen :
No. Revisi :
SOP Tanggal Terbit :
Halaman :
UPTD
dr. Moh. Danur Khusna
PUSKESMAS NIP.19700420 200501 1006
GEMBONG

1. Pengertian
2. Tujuan
3. Kebijakan
4. Referensi
5. Prosedur /Langkah-
langkah
6. Bagan Alir (Bila Perlu)
7. Hal yang perlu di
perhatikan (Bila Perlu)
8. Unit Terkait
9. Dokumen Terkait
10. Rekaman Historis Tanggal Mulai
No Yang Diubah Isi Perubahan
Perubahan Diberlakukan

Anda mungkin juga menyukai