1 Pengertian Prosedur ini mengatur tentang alur kewaspadaan dini COVID-19 di
. Puskesmas Margaasih
2 Tujuan Sebagai acuan bagi seluruh petugas Puskesmas Margaasih untuk
. menentukan langkah-langkah dalam upaya kewaspadaan dini COVID-19 di Puskesmas Margaasih 3 Kebijakan Keputusan Kepala Puskesmas Margaasih Nomor : 440/108/ADMEN/SK/II/ . tentang Penetapan Tim Petugas Tanggap Bencana di Puskesmas Margaasih 4 Referensi - Kepmenkes RI Nomor Hk.01.07/Menkes/104/2020 tentang . Penetapan Infeksi Novel Coronavirus (Infeksi 2019-Ncov) Sebagai Penyakit Yang Dapat Menimbulkan Wabah Dan Upaya Penanggulangannya - SE Menkes RI Nomor HK.02.01/MENKES/202/2020 Tentang Protokol Isolasi Diri Sendiri Dalam Penanganan Coronavirus Disease (COVID-19) - SE Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Bandung tanggal 6 Maret 2020 tentang Kesiapsiagaan Mengahadapi Coronavirus Disease - SE Bupati Bandung Provinsi Jabar Nomor 443/730/Umum Tentang Peningkatan Kewaspadaan Terhadap Resiko Penularan Infeksi Corona (COVID-19) 5 Prosedur Sarana dan Prasarana: . - Tempat/ruangan untuk wawancara - APD (masker N95 dan masker bedah, sarung tangan) - Disinfektan, antiseptic, dan tempat pembuangan sampah medis - Termometer infrared - Checklist Skrining COVID-19 dan ATK - Peralatan TTV Prosedur : 1. Petugas Tim COVID-19 Puskesmas Margaasih melakukan edukasi/penyuluhan kepada seluruh pengunjung puskesmas di depan ruang pendaftaran sebelum kegiatan pelayanan dimulai. 2. Petugas menghimbau kepada pengunjung yang memiliki riwayat perjalanan ke daerah yang terjangkit virus corona, atau yang pernah kontak langsung dengan orang yang pernah melaksanakan perjalanan ke daerah yang terjangkit virus corona dalam 14 hari terakhir, atau kontak langsung dengan pasien positif COVID-19 agar segera menghubungi Tim COVID 19 Puskesmas Margaasih 3. Petugas yang ditunjuk memeriksa suhu dengan Termometer infrared dan memberikan hand sanitizer kepada setiap pengunjung yang datang ke Puskesmas Margaasih 4. Petugas memisahkan pengunjung dengan gejala demam dengan suhu ≥ 38° Celcius, atau demam yang diikuti dengan gejala batuk, pilek, atau nyeri tenggorokan. 5. Petugas memberikan masker kepada pengunjung dengan gejala tersebut. 6. Pasien yang telah dipisahkan lalu diarahkan untuk menuju ruang khusus tim penanganan COVID-19 untuk dilakukan pemeriksaan lebih lanjut 7. Di dalam ruang wawancara petugas sudah siap memakai APD lengkap (masker N95 dan pakaian pelingdung), dan menjaga jarak minimal 1 meter dengan pengunjung yang akan diwawancara 8. Petugas melakukan anamnesa lengkap, termasuk menanyakan pertanyaan sesuai dengan lembar Checklist Skrining COVID-19, dilanjutkan dengan pemeriksaan tanda-tanda vital dan pemeriksaan lainnya 9. Petugas melaksanakan tindak lanjut hasil skrining, yaitu: a. Pengunjung dengan demam dan tidak ada riwayat perjalanan atau kontak langsung, diperbolehkan pulang dengan edukasi b. Pengungjung dengan demam dan ada riwayat perjalanan atau kontak langsung, akan diagnosa dengan kriteria sebagia berikut : A. Pasien Dalam Pengawasan (PDP) Demam ≥ 38° C atau ada riwayat demam Batuk/Pilek/Nyeri tenggorokan Pneumonia ringan hingga berat berdasarkan gejala klinis dan/atau gambaran radiologis. Perlu waspada pada pasien dengan gangguan sistem kekebalan tubuh (immunocompromised) karena gejala dan tanda menjadi tidak jelas, dan memiliki ríwayat perjalanan ke negara yang terjangkit pada 14 hari terakhir sebelum timbul gejala Riwayat ISPA ringan sampai berat dan pada 14 hari terakhir sebelum timbul gejala memiliki salah satu dari paparan berikut : - Riwayat kontak dengan kasus konfirmasi COVID-19; atau - Bekerja atau mengunjungi fasilitas kesehatan yang berhubungan dengan pasien konfimasi COVlD- 19; atau - Riwayat perjalanan ke negara terjangkit, atau - Kontak dnegan orang yang memiliki riwayat perjalanan pada 14 hari terkakhir ke negara terjangkit B. Orang Dalam Pemantauan (ODP) Seseorang yang mengalami gejala atau tidak mengalami gejala : demam ≥ 38° C, atau ada riwayat demam, atau ISPA tanpa pneumonia, DAN memiliki riwayat perjalanan ke negara yang terjangkit pada 14 hari terakhir sebelum timbul gejala. C. Kasus Probabel Pasien dalam pengawasan yang diperiksa untuk COVID-19 tetapi inkonklusif (tidak dapat disimpulkan) atau seseorang dengan dengan hasil konfirmasi positif pan-coronavirus atau beta coronavirus. D. Kasus Konfirmasi Seseorang yang terinfeksi COVID-19 dengan hasil pemeriksaan laboratorium positif. 10. Petugas yang menemukan pengunjung dengan kriteria diatas melaporkan kepada petugas Epidemiolog untuk dilaksanakan Penyelidikan Epidemiologi/ investigasi kepada pasien yang terskrining 11. Petugas Epidemiologi segera melapor kepada Dinas Kesehatan Kabupaten Bandung dan menghubungi Hotline Covid19 Dinas Kesehatan Kabupaten Bandung (082118219287) 12. Petugas menunggu konfirmasi dari Dinas Kesehatan Kabupaten Bandung sambil melakukan pemantauan kepada ODP/PDP 13. Petugas merujuk pasien/orang dalam pengawasan ke Rumah Sakit rujukan yang ditunjuk oleh Dinas Kesehatan Kabupaten Bandung setelah mendapat konfirmasi. 6 Hal-hal - . yang harus diperhatikan 7 Unit Terkait - Dinas Kesehatan . - Tim COVID-19 Puskesmas Margaasih 8 Dokumen - Checklist Skrining COVID-19 . Terkait - Rekam Medis - Form rujukan SISRUTE 9 Rekaman . Historis No Yang Diubah Isi Perubahan Tanggal Mulai Perubahan Diberlakukan