Anda di halaman 1dari 5

LOGO PENYELIDIKAN EPIDEMIOLOGI (PE)

PEMKOT/PEMDA COVID-19
No. Kode :
Terbitan :I

No. Revisi : -
Tgl. Mulai Berlaku :
Halaman : 1/ 2
PUSKESMAS....
SOP

Kepala Puskesmas
NIP............
1. Pengertian Kegiatan yang dilakukan untuk mengetahui besar masalah KLB
(kejadian luar biasa) dan mencegah penyebaran COVID-19 yang
lebih luas.
2. Tujuan Sebagai acuan penerapan langkah-langkah pelaksanaan penyelidikan
epidemiologis COVID-19
3. Kebijakan SK Kepala Puskesmas nomor .....tentang Surveilans Kesehatan
4. Referensi Pedoman Pencegahan dan Pengendalian Coronavirus Disease
(COVID-19), Direktorat Jenderal Pencegahan dan Pengendalian
Penyakit, Kemenkes RI, 2020.
5. Langkah-langkah 1. Petugas surveilans mendapatkan informasi kasus konfirmasi
COVID-19.
2. Petugas surveilans mengkonfirmasi kasus konfirmasi COVID-19
kepada petugas kesehatan yang menangani kasus.
3. Petugas surveilans mengisi formulir laporan KLB (W1) ke Dinas
Kesehatan Kabupaten/kota dalam waktu <24 jam.
4. Petugas surveilans melakukan penyelidikan epidemiologis
COVID-19 dengan menggunakan formulir penyelidikan
epidemiologis COVID-19.
5. Petugas surveilans mengolah dan menganalisa hasil penyelidikan
epidemiologi COVID-19.
6. Petugas surveilans menyusun laporan hasil penyelidikan
epidemiologis COVID-19.

6.Unit terkait 1.
2.
LOGO PELACAKAN KONTAK ERAT
PEMKOT/PEMDA RISIKO RENDAH
No. Kode :
Terbitan :I

No. Revisi : -
Tgl. Mulai Berlaku :
Halaman : 1/ 2
PUSKESMAS....
SOP

Kepala Puskesmas
NIP............
1. Pengertian 1. Kegiatan yang dilakukan untuk melacak orang yang melakukan
kontak fisik atau berada dalam ruangan atau berkunjung (dalam
radius 1 meter dengan kasus pasien dalam pengawasan COVID-
19) dalam 2 hari sebelum kasus timbul gejala dan hingga 14 hari
setelah kasus timbul gejala.
2. Termasuk kontak erat adalah:
a. Petugas kesehatan yang memeriksa, merawat, mengantar dan
membersihkan ruangan di tempat perawatan kasus tanpa
menggunakan APD sesuai standar.
b. Orang yang berada dalam suatu ruangan yang sama dengan
kasus (termasuk tempat kerja, kelas, rumah, acara besar)
dalam 2 hari sebelum kasus timbul gejala dan hingga 14 hari
setelah kasus timbul gejala.
c. Orang yang bepergian bersama (radius 1 meter) dengan segala
jenis alat angkut/kendaraan dalam 2 hari sebelum kasus
timbul gejala dan hingga 14 hari setelah kasus timbul gejala.
3. Tujuan Sebagai acuan penerapan langkah-langkah pelacakan kontak erat
resiko rendah COVID-19.
4. Kebijakan SK Kepala Puskesmas nomor .....tentang Surveilans Kesehatan
5. Referensi Pedoman Pencegahan dan Pengendalian Coronavirus Disease
(COVID-19), Direktorat Jenderal Pencegahan dan Pengendalian
Penyakit, Kemenkes RI, 2020.
6. Langkah-langkah 1. Petugas surveilans melakukan identifikasi orang yang mempunyai
kontak dengan pasien dalam pengawasan dengan menggunakan
formulir identifikasi kontak erat.
2. Petugas surveilans menyampaikan maksud dari upaya pelacakan
kontak erat kepada orang yang teridentifikasi.
3. Petugas surveilans melakukan pendataan kepada orang yang
teridentifikasi kontak dengan pasien dalam pengawasan dengan
menggunakan formulir pelacakan kontak erat.
4. Petugas surveilans memberikan saran kepada orang yang
teridentifikasi kontak erat dengan pasien dalam pengawasan agar
membatasi diri untuk tidak bepergian semaksimal mungkin atau
kontak dengan orang lain selama 14 hari sejak kontak terakhir
dengan pasien dalam pengawasan.
5. Petugas surveilans memantau perkembangan orang yang kontak
erat pasien dalam pengawsaan dengan menggunkan formulir
pemantauna harian.
6. Petugas surveilans menginformasikan kepada orang yang
teridentifikasi kontak erat dengan pasien agar menghubungi
puskesmas jika muncul gejala seperti batuk, pilek, sesak nafas,
dan gejala lainnya.
7. Petugas surveilans yang telah melakukan identifikasi dan
pendataan berkoordinasi dengan pihak-pihak terkait yang menjadi
anggota Tim Monitoring.
8. Petugas surveilans memberikan update laporan perkembangan
dan kondisi terakhir dari kontak erat kepada Kepala Puskesmas
dan Surveillans Tingkat Kabupaten/Kota.
9. Petugas Surveilans menghentikan pemantauan terhadap kontak
erat resiko rendah jika pasien dalam pengawasan negatif COVID-
19.
10. Petugas Surveilans melanjutkan pemantauan terhadap kontak erat
risiko rendah menjadi kontak erat risiko tinggi jika pasien dalam
pengawasan positif COVID-19.

11. Unit terkait 1.


2.
LOGO PEMANTAUAN KONTAK ERAT
PEMKOT/PEMDA RISIKO TINGGI
No. Kode :
Terbitan :I

No. Revisi : -
Tgl. Mulai Berlaku :
Halaman : 1/ 2
PUSKESMAS....
SOP

Kepala Puskesmas
NIP............
2. Pengertian 1. Kegiatan yang dilakukan untuk melacak orang yang melakukan
kontak fisik atau berada dalam ruangan atau berkunjung (dalam
radius 1 meter dengan pasien konfirmasi COVID-19) dalam 2
hari sebelum kasus timbul gejala dan hingga 14 hari setelah kasus
timbul gejala.
2. Termasuk kontak erat adalah:
a. Petugas kesehatan yang memeriksa, merawat, mengantar dan
membersihkan ruangan di tempat perawatan kasus tanpa
menggunakan APD sesuai standar.
d. Orang yang berada dalam suatu ruangan yang sama dengan
pasien konfirmasi COVID-19 (termasuk tempat kerja, kelas,
rumah, acara besar) dalam 2 hari sebelum kasus timbul gejala
dan hingga 14 hari setelah kasus timbul gejala.
e. Orang yang bepergian bersama (radius 1 meter) dengan segala
jenis alat angkut/kendaraan dalam 2 hari sebelum kasus
timbul gejala dan hingga 14 hari setelah kasus timbul gejala.
7. Tujuan Sebagai acuan penerapan langkah-langkah pelacakan kontak erat
risiko tinggi COVID-19.
8. Kebijakan SK Kepala Puskesmas nomor .....tentang Surveilans Kesehatan
9. Referensi Pedoman Pencegahan dan Pengendalian Coronavirus Disease
(COVID-19), Direktorat Jenderal Pencegahan dan Pengendalian
Penyakit, Kemenkes RI, 2020.
10. Langkah-langkah 1. Petugas surveilans melakukan pemantauan terhadap orang yang
kontak erat dengan pasien probabel atau pasien konfirmasi positif
COVID-19 selama 14 hari sejak terakhir kali kontak.
2. Petugas surveilans menganalisa hasil monitoring harian apakah
orang dengan kontak erat menunjukkan gejala demam (≥38⁰C)
atau batuk/pilek/nyeri tenggorokan dalam 14 hari.
3. Petugas surveilans berkoordinasi dengan petugas laboratorium
untuk pengambilan sampel di hari 1 dan hari ke 14 jika orang
yang kontak erat tidak menunjukkan gejala demam (≥38⁰C) atau
batuk/pilek/nyeri tenggorokan dalam 14 hari.
4. Petugas surveilans berkoordinasi dengan petugas laboratorium
untuk pengambilan sampel di hari 1 dan hari ke 2 jika orang yang
kontak erat menunjukkan gejala demam (≥38⁰C) atau
batuk/pilek/nyeri tenggorokan dalam 14 hari.
5. Petugas laboratorium mengambil sampel specimen nasofaring,
specimen sputum dan specimen serum.
6. Puskesmas merujuk pasien ke Rumah Sakit Rujukan jika hasil
pemeriksaan laboratorium positif.

12. Unit terkait 1.


2.

Anda mungkin juga menyukai