b. Apakah semua kasus AFP tersebut merupakan kasus Polio pada tahun
tersebut? jelaskan?
Jawaban :
Belum tentu, karena belum ada hasil positif polio dari laboratorium.
c. Bila anda tidak menemukan kasus AFP pada bulan April tahun 2020 di
wilayah kerja Puskesmas anda, apa yang harus dilakukan selanjutnya?
Jawaban :
Tetap melakukan surveilans AFP aktif, meningkatkan kinerja surveilans
aktif Rumah Sakit, dan Community Based Surveilance (CBS). Tetap
melakukan perencanaan program bulanan. Melakukan advokasi ke klinik
swasta dan masyarakat. Sosialisasi pada lintas sectoral jika menemukan
suspek polio. Memberikan informasi pada linsek agar meningkatkan
surveilans berbasis masyarakat dan surveilans fasyankes.
2. Bila kasus polio yang dilaporkan tersebut adalah kasus Polio liar, apa yang
terjadi dan apa yang harus dilakukan?
Jawaban :
Jika kasus tersebut merupakan virus polio liar positif kasus/ hot case
kontak positif maka kasus tersebut masuk ke dalam kasus positif polio. Dan
harus segera dilacak dan dilaporkan ke unit pelaporan yang lebih tinggi
selambat-lambatnya dalam waktu 24 jam. Virus polio liar negative jika
specimen tidak adekuat lakukan kunjungan ulang atau follow up selama 60
hari, jika terdapat paralysis residual positif termasuk kasus polio compatible.
Jika specimen adekuat pada virus polio liar negative maka bukan kasus polio.
Polio menyebar melalui kontak orang ke orang.
Ketika seorang anak terinfeksi virus polio liar, virus masuk ke dalam
tubuh melalui mulut dan berkembang biak di usus. Ini kemudian dibuang ke
lingkungan melalui faeces di mana ia dapat menyebar dengan cepat melalui
komunitas, terutama dalam situasi kebersihan dan sanitasi yang buruk.
Dilakukan investigasi lapangan meliputi pencarian kontak erat, pencarian
kasus baru dan pengumpulan factor resiko lingkungan dan status gizi, status
imunisasi dan mengobati gejala symtomatisnya.
Kemudian dilakukan Analisa dan pengolah data untuk menentukan apakah
termasuk kasus outbreak/KLB atau transmisi polio potensial. Lakukan
koordinasi lintas program dan lintas sectoral untuk mencari kriteria resiko dan
menentukan wilayah ORI.
3. Bila kasus polio yang dilaporkan adalah kasus VDVP, apa yang terjadi dan
apa yang harus dilakukan?
Jawaban :
Jika ada kasus VDVP untuk menentukan diagnose dilakukan
dilakukan pemeriksaan laboratorium dan dilakukan surveilans lingkungan
4. Bila kasus polio yang dilaporkan adalah kasus VAVP, apa yang terjadi dan
apa yang harus dilakukan?
Jawaban :
Jika ada kasus VAVP untuk menentukan diagnose dilakukan dilakukan
pemeriksaan laboratorium dan dilakukan surveilans lingkungan