Specimen yang diperlukan dari penderita AFP adalah specimen tinja, namun tidak semua
kasus AFP yang dilacak harus dikumpulkan specimen tinjanya.
Persyaratan dan Alat :
1. 2 buah pot bertutup ulir di bagian luarnya yang dapat ditutup rapat, terbuat dari bahan
transparan, tidak mudah pecah, tidak bocor, bersih dan kering(pot-tinja)
2. 2 buah kantong plastik bersih ukuran kecil untuk membungkus masing-masing pot-
tinja
3. 1 buah kantong plastik besar untuk membungkus ke 2 pot-tinja yang telah dibungkus
dengan kantong plastic kecil
4. 1 buah kantong plastik besar untuk membungkus FP 1 dan formulir permintaan
pemeriksaan yang akan disertakan dalam specimen carrier
5. 2 buah kertas label auto-adhesive (pada umumnya sudah tertempel di pot yang
tersedia)
6. Pena dengan tinta tahan air untuk menulis label
7. Spidol permanen untuk menulis di pot sampel
8. Gunting
9. Cellotape untuk merekatkan tutup pot dengan badan pot
10. Formulir pelacakan (FP 1) dan pengiriman specimen (FP-S1)
Alat & Bahan
1. 2 buah pot
2. 2 buah kantong plastik ukuran kecil
3. 2 buah kantong plastik ukuran besar
4. 2 buah kertas label
5. Pena
6. Spidol permanen untuk menulis di pot sampel
7. Gunting
8. Lakban
9. Formulir pelacakan (FP 1)
10. Spesimen carrier
11. Cold Pack
12. Logtag
2. Bila kasus polio yang dilaporkan tersebut adalah kasus Polio liar, apa yang terjadi dan
apa yang harus dilakukan?
Jawaban : jika kasus tersebut merupakan virus polio liar positif kasus/ hot case
kontak positif maka kasus tersebut masuk ke dalam kasus positif polio. Dan harus
segera dilacak dan dilaporkan ke unit pelaporan yang lebih tinggi selambat-lambatnya
dalam waktu 48 jam. Virus polio liar negative jika specimen tidak adekuat lakukan
kunjungan ulang atau follow up selama 60 hari, jika terdapat paralysis residual positif
termasuk kasus polio compatible. Jika specimen adekuat pada virus polio liar negative
maka bukan kasus polio.
3. Bila kasus polio yang dilaporkan adalah kasus VDVP, apa yang terjadi dan apa yang
harus dilakukan?
Jawaban : jika ada kasus VDVP untuk menentukan diagnose dilakukan dilakukan
pemeriksaan laboratorium dan dilakukan surveilans lingkungan
4. Bila kasus polio yang dilaporkan adalah kasus VAVP, apa yang terjadi dan apa yang
harus dilakukan?
Jawaban : jika ada kasus VDVP untuk menentukan diagnose dilakukan dilakukan
pemeriksaan laboratorium dan dilakukan surveilans lingkungan
Lembar Kasus Skrenario 2:
Penugasan Diskusi
a. Apakah kinerja surveilans AFP tersebut di Puskesmas pada tahun 2019 sudah
baik? Apa indikatornya?
b. Apakah semua kasus AFP tersebut merupakan kasus Polio pada tahun tersebut?
jelaskan?
c. Bila anda tidak menemukan kasus AFP pada bulan April tahun 2020 di wilayah
kerja Puskesmas anda, apa yang harus dilakukan selanjutnya?
d. Bagaimana kita meyakinkan Puskesmas kita aman dari kemungkinan ada kasus
Polio?
Jawaban :
a. Kinerja surveilans AFP di puskesmas sudah baik. Indikatornya dimana 3 kasus
AFP sudah diinvestigasi dan sudah didapatkan specimen fesesnya. Indikator