Anda di halaman 1dari 4

( Mety Megasari _ Nomor : 14 _ Kelompok 2 )

Lembar Penugasan/ Instruksi (IHB 8.2)


Sebanyak 38 orang meninggal di 7 kampung di Kabupaten N selama periode Oktober hingga
Desember 2015. Mereka terdiri dari 35 orang Balita dan 3 orang Dewasa. Hasil investigasi Tim
kedua yang turun pada tanggal 3 Desember menemukan penyebab kematian 35 Balita adalah
karena penyakit Pertussis dengan komplikasi Penumonia.
Untuk mengendalikan kejadian ini, Kemenkes telah melakukan respon cepat penanggulangan
pertussis di Kecamatan M dan Kecamatan B. Selain itu menyiapkan program flying health
care di Kabupaten N, mendorong pemberian makanan tambahan (PMT) bagi Balita, ibu hamil
dan PMT ASI, serta menempatkan tenaga kesehatan melalui program Nusantara Sehat.
Kemenkes juga melakukan koordinasi dengan lintas sektor untuk dapat mmbangun
perumahan yang layak, ketersediaan air bersih, kemandirian bercocok tanam dan beternak,
serta pendidikan
Penugasan:
1. Gejala dan tanda
a. Jelaskan definisi dari kasus pertussis
 Pertusis (batuk rejan/batuk seratus hari) adalah penyakit menular pada
saluran pernapasan yang disebabkan oleh bakteri Bordetella pertusis.
Penyakit ini merupakan penyakit endemik di hampir seluruh negara di
dunia dengan puncak epidemik biasanya terjadi setiap 2-5 tahun (rata-
rata 3-4 tahun).
 Penyakit pertusis dapat dicegah dengan pemberian imunisasi DPT HB
Hib
b. Bagaimana gejala dan tanda khas dari penyakit pertussis
 Batuk paroksismal diikuti suara batuk rejan saat inspirasi, sering
disertai muntah
 Pada Bayi muda (<2 bulan) mungkin tidak disertai Batuk rejan, akan
tetapi batuk yang diikuti oleh berhentinya napas atau sianosis, atau
napas berhenti tanpa batuk
 Perdarahan subkonjungtiva
 Mungkin disertai pneumonia dan kejang. Diagnosis etiologis
ditegakkan berdasarkan kultur dengan ditemukannya B. pertusis dari
specimen nasofaring yang diambil selama fase kataral atau paroksimal
awal. Selain itu pemeriksaan penunjang bisa dilakukan dengan: PCR
(Polymerase Chain Reaction), dan Pemeriksaan serologis untuk
Bordetella pertusis dengan ELISA

2. Penemuan Kasus:
a. Sebutkan kriteria apa yang digunakan untuk menetapkan adanya kasus
pertussis
 Orang dengan batuk terus menerus (batuk paroksismus) yang
berlangsung minimal 2 minggu
 Batuk rejan pada saat inspirasi atau napas dalam
 Muntah setelah batuk
 Muntah tanpa ada penyebab yang jelas
b. Bagaimana klasifikasi kasus pertusis dan bagaimana membedakannya
 Konfirmasi Laboratorium: kasus yang memenuhi kriteria suspek dan
hasil pemeriksaan specimen (kultur atau PCR) positif
 Terhubung secara epidemiologis: kasus yang memenuhi kriteria suspek
dan memiliki hubungan epidemiologis (kontak erta) dengan kasus
terkonfirmasi laboratorium dalam waktu 3 minggu sebelum timbulnya
batuk
 Kompatibel Klinis: Kasus yang memenuhi kriteria suspek tetapi tidak
memenuhi kriteria konfirmasi laboratorium maupun epidemiologis.
 Discarded (bukan kasus pertusis): pasien yang tidak memenuhi kriteria
klinis berdasarkan hasil investigasi.
c. Jelaskan proses penemuan kasus pertusis dan Lakukan wawancara
memastikan hal tersebut.
 Setiap penderita dengan batuk lebih dari 2 minggu yang datang ke
puskesmas harus dicari gejala tambahan dan ditentukan apakah
memenuhi kriteria suspek pertusis. Untuk usia balita dan anak,
penemuan kasus bisa didapatkan dari pelayanan Manajemen Terpadu
Balita Sakit (MTBS) dan Manajemen Terpadu Pelayanan Kesehatan
Remaja (MTPKR).
 Bila penderita datang dengan batuk yang kurang dari 2 minggu
diupayakan untuk dimonitor perjalanan penyakitnya serta dicari gejala
tambahan pertusis lainnya.
 Bila kasus memenuhi kriteria klinis pertusis, catat dalam formulir
investigasi kasus pertusis (formulir PERT 01) dan lakukan penyelidikan
epidemiologi untuk mencari kasus tambahan.
 memenuhi kriteria KLB maka dilakukan penyelidikan KLB
Form PERT-01

Form PERT 01 (Form Investigasi Kasus Suspek Pertusis)

Provinsi JAWA BARAT Kabupaten KABUPATEN N Nomor EPID P -324012001


Sumber Laporan PUSKESMAS Nama unit pelapor : PUSKESMAS B
Tanggal Terima Laporan 03 DESEMBER 2015 Tanggal Pelacakan 03 DESEMBER 2015
INFORMASI KASUS
Nama Kasus PERTU Jenis Kelamin PEREMPUAN
Tanggal Lahir 03/12/2010 Umur: 5 Tahun 0 Bulan 0 Hari
Alamat DESA X RT 1 RW 2

Kelurahan Z Kecamatan M

Nama Orangtua/Wali SANA No. Kontak Orangtua/Wali 0888888

INFORMASI KLINIS
Batuk terus menerus YA Ya Tidak Tanggal Mulai Batuk 18 NOVEMBER 2015

Apnea YA Ya Tidak Tanggal Mulai Apnea 20 NOVEMBER 2015

Gejala lain YA Batuk rejan Muntah setelah batuk: YA

Lainnya
RIWAYAT PENGOBATAN
Apakah kasus dirawat di Rumah Sakit? Ya Tidak
Nama Rumah Sakit RSUD D Nomor Rekam Medik D2456
Tanggal Masuk Rawat Inap 20 NOVEMBER 2015 Tanggal Keluar
RIWAYAT VAKSINASI
Imunisasi pertusis (DPT-HB-HiB) usia 2 bulan TIDAK Sumber Informasi ORANG TUA
Imunisasi pertusis (DPT-HB-HiB) usia 3 bulan TIDAK Sumber Informasi ORANG TUA
Imunisasi pertusis (DPT-HB-HiB) usia 4 bulan TIDAK Sumber Informasi ORANG TUA
Imunisasi pertusis (DPT-HB-HiB) usia 18 TIDAK ORANG TUA
Sumber Informasi
bulan
Pernah menerima imunisasi DPT-HB-HiB pada TIDAK ORANG TUA
Sumber Informasi
saat ORI?
Tanggal Vaksinasi DPT-HB-HiB terakhir TIDAK
INFORMASI EPIDEMIOLOGIS
Apakah ada anggota keluarga atau masyarakat YA 1
Jumlah
sekitar yang mengalami sakit yang sama?
Apakah bepergian 1 bulan terakhir? YA Lokasi SULAWESI

Tanggal pergi 3 NOVEMBER 2015 Tanggal kembali 15 NOVEMBER 2015

INFORMASI SPESIMEN
Apakah spesimen diambil YA Jenis Spesimen KULTUR DAN PCR
3 DESEMBER Tanggal pengiriman 3 DESEMBER 2015
Tanggal ambil spesimen 2015 spesimen ke lab
Apakah spesimen lain diambil TDK Jenis Sampel Lain
Tanggal pengiriman
Tanggal ambil spesimen
spesimen ke lab

Keadaan saat ini Hidup Meninggal Lost to follow-up


Pelaksana investigasi

Petugas Pelaksana

(KELOMPOK 2 ) …………………………………
No. Kontak : 08888

Anda mungkin juga menyukai