Anda di halaman 1dari 2

PENGUMPULAN SPESIMEN AFP

(ACUTE FLACCID PARALYSIS)


No. Dok :

No. Revisi : Ditetapkan oleh :


Kepala Puskesmas
SOP Tanggal Terbit : Gogagoman
Tanggal Mulai
Puskesmas Berlaku
Gogagoman Halaman : 1 dari 2

SUKMAWATI, S.ST
NIP. 196408281984122002

1. Pengertian Adalah serangkaian kegiatan untuk mengumpulkan specimen tinja sebanyak


2 (dua) kali sesegera mungkin dengan interval waktu minimal 24 jam guna
mendapatkan specimen yang adekuat.
2. Tujuan 1. Untuk penegakkan diagnosis.
2. Mengumpulkan specimen tinja sedini mungkin dan mengirimkannya ke
Laboratorium.
3. Memastikan ada/tidaknya sisa kelumpuhan (residual paralysis) pada
kunjungan ulang 60 hari kasus AFP dengan specimen tidak adekuat atau
virus polio vaksin positif.
4. Mengumpulkan resume medic dan hasil pemeriksaan penunjang lainnya,
sebagai bahan kajian klasifikasi final oleh kelompok kerja ahli nasional
3. Kebijakan Surat Keputusan Kepala Puskesmas

4. Referensi Specimen yang diperlukan dari penderita AFP adalah specimen tinja, namun
tidak semua kasus AFP yang dilacak harus dikumpulkan specimen tinjanya.
5. Persyaratan 1. 2 buah pot bertutup ulir di bagian luarnya yang dapat ditutup rapat, terbuat
dari bahan transparan, tidak mudah pecah, tidak bocor, bersih dan kering
(pot-tinja).
2. 2 buah kantong plastic bersih ukuran kecil untuk membungkus masing-
masing pot-tinja.
3. 1 buah kantong plastic besar untuk membungkus ke 2 pot-tinja yang telah
dibungkus dengan kantong plastic kecil.
4. 1 buah kantong plastic besar untuk membungkus FP 1 dan formulir
pengiriman yang akan disertakan dalam specimen carrier.
5. 2 buah kertas label auto-adhesive (pada umumnya sudah tertempel di pot
yang tersedia).
6. Pena dengan tinta tahan air untuk menulis label.
7. Cellotape untuk merekatkan tutup pot dengan badan pot.
8. Formulir pelacakan (FP 1) dan pengiriman specimen (FP-S1)
9. Spesimen carrier dengan 5 cold pack :
a. Suhu harus terjaga antara 2° - 8° C
b. Harus diberi label : khusus specimen polio
c. Tidak boleh digunakan untuk transportasi vaksin atau keperluan
lainnya.
10. Lacban untuk merekatkan tutup specimen carrier
11. Formulir pemantauan rantai dingin specimen (versi mawas diri) (format
22a)
12. Lembar tata cara pengumpulan specimen (format 22b)
6. Prosedur/Langkah-langkah Langkah 1 :
Segera setelah dinyatakan sebagai kasus AFP, dilakukan pengumpulan 2
spesimen tinja dengan tenggang waktu pengumpulan antara specimen
pertama dan kedua minimal 24 jam.

Langkah 2 :
Pengumpulan 2 spesimen diupayakan dalam kurun waktu 14 hari pertama
setelah kelumpuhan.

Langkah 3 :
Pengumpulan specimen dengan menggunakan pot-tinja
Langkah 4 :
Penderita diminta buang air besar diatas kertas atau bahan lain yang bersih
agar tidak terkontaminasi dan mudah diambil.

Langkah 5 :
Ambil tinja sebanyak ± 8 gram (kira-kira sebesar satu ruas ibu jari orang
dewasa). Bila penderita AFP sedang diare, ambil specimen tinja kira-kira 1
sendok makan.

Langkah 6 :
Masukkan tiap specimen ke dalam pot-tinja yang telah disiapkan, tutup rapat,
kemudian rekatkan dengan cellotape pada batas tutup dan badan pot-tinja.

Langkah 7 :
Beri label masing-masing pot-tinja dengan menggunakan tinta tahan air, yang
mencantumkan :
- Nomor Epid
- Nama penderita
- Tanggal pengambilan specimen

Langkah 8 :
Lapisi label dengan cellotape agar tidak mudah lepas, tapi tetap terbaca.

Langkah 9 :
Setiap pot-tinja dimasukkan dalam kantong plastic kecil, kemudian bungkus
keduanya dalam satu kantong plastic besar.

Langkah 10 :
Selanjutnya specimen dimasukkan ke dalam specimen carrier yang diberi
cold pack sehingga suhu dapat dipertahankan antara 2° - 8° C sampai di
laboratorium pemeriksa atau propinsi.

Langkah 11 :
Letakkan specimen sedemikian rupa sehingga specimen tidak terguncang-
guncang

Langkah 12 :
Formulir pelacakan (FP 1) dan formulir pengiriman specimen (FP-S1)
dibungkus plastic dan dimasukkan ke dalam specimen carrier

Langkah 13 :
Tutup specimen carrier dan rekatkan dengan lacban agar tutup tidak dibuka.

Langkah 14 :
Tempelkan pada badan specimen carrier, alamat laboratorium yang dituju dan
alamat pengirim.

Langkah 15 :
Specimen siap dikirim ke laboratorium polio nasional.
7. Unit terkait 1. Pokja 2.
2. Pelaksana Program

Rekaman Historis Perubahan

Tanggal Mulai
No Isi Perubahan
Diberlakukan

Anda mungkin juga menyukai