Anda di halaman 1dari 16

BAB I

PENDAHULUAN

Organisasi adalah sekelompok orang (dua atau lebih) yang secara formal
dipersatukan dalam suatu kerja sama untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
Struktur organisasi adalah suatu susunan dan hubungan antara tiap bagian serta posisi
yang terdapat pada suatu perusahaan atau organisasi, dalam menjalankan kegiatan
operasional untuk mencapai tujuan. Struktur organisasi menggambarkan dengan jelas
pemisahan kegiatan pekerjaan antara yang satu dengan yang lain dan bagaimana
hubungan aktifitas dan fungsi tersebut di batasi. Dalam struktur organisasi yang baik
harus menjelaskan hubungan horizontal maupun vertikal yang jelas antar bagian.
Organisasi rumah sakit menurut Undang-Undang No.44 tahun 2009 tentang
Rumah Sakit Pasal 33 Ayat 2 disebutkan bahwa paling sedikit terdiri atas kepala rumah
sakit, unsur pelayanan medik, unsur keperawatan dan unsur penunjang medik, komite
medik dan satuan pemeriksaan internal serta administrasi umum dan keuangan.
Unsur penunjang medis diantaranya Instalasi Farmasi Rumah Sakit (IFRS),
Laboratorium, Radiologi, Fisioterapi, Rekam Medik, dan Gizi.
Pelayanan Laboratorium kesehatan merupakan sarana kesehatan yang
melaksanakan pengukuran, penetapan dan pengajian terhadap bahan yang berasal
dari manusia atau bahan bukan berasal dari manusia untuk penentuan jenis penyakit,
penyebab penyakit, kondisi kesehatan atau faktor yang dapat berpengaruh pada
kesehatan masyarakat. Laboratorium kesehatan merupakan sarana penunjang upaya
pelayanan kesehatan, khususnya bagi kepentingan preventif, kuratif bahkan promotif
dan rehabilitatif. Pelayanan laboratorium sebagai bagian dari pelayanan kesehatan
yang berfungsi untuk mendiagnosa atau menetapkan penyebab penyakit, pemberian
pengobatan dan pemantauan hasil pengobatan. Sedangkan laboratorium klinik adalah
laboratorium kesehatan yang melaksanakan pelayanan pemeriksaan di bidang
hematologi, kimia klinik, mikrobiologi klinik, parasitologi klinik, imunologi klinik atau
bidang lain yang berkaitan dengan kepentingan kesehatan perorangan terutama untuk
menunjang upaya diagnosis penyakit, penyembuhan penyakait dan pemulihan
kesehatan. Indikator kemajuan laboratorium adalah dibuktikan dengan adanya
peningkatan jumlah pemeriksaan dan pendapatan dari sebuah laboratorium.
Dengan adanya susunan organisasi dalam lingkup rumah sakit maka diharapkan
segala kegiatan pelayanan kesehatan dapat berfungsi dengan baik dan terarah
sebagaimana mestinya. Sehingga akan meningkatkan kualitas akan sumberdaya dari
masing-masing pelaksana kesehatan rumah sakit itu sendiri.
BAB II

GAMBARAN UMUM RUMAH SAKIT UMUM DAERAH DABO

A. SEJARAH SINGKAT
Pada awalnya RSUD Dabo ini adalah merupakan Rumah Sakit Timah yang
brdiri sejak tahun 1925. Dikarenakan PT.Timah telah menutup segala
operasionalnya di Dabo Singkep, maka Rumah Sakit Timah ini di serah terimakan
ke Pemerintahan Kabupaten Kepulauan Riau pada tahun 1993 dengan status
Puskesmas Perawatan. Sesuai dengan perkembanga nya, Puskesmas Perawatan
menjadi Puskesmas Rawat Inap yang juga di kenal dengan nama Puskesmas
Dabo.
Sesuai dengan Surat Keputusan Bupati Lingga Nomor 28/KPTS/I/2010,
maka Puskesmas Dabo menjadi Rumah Sakit Umum Daerah Dabo Kaupaten
Lingga, sejak 26 Januari 2010. Dengan perkembangan yang terjadi, berdasarkan
Surat Keputusan Bupati Lingga Nomor 192/KPTS/V/2016, Rumah Sakit Umum
Daerah Dabo dapat menerapkan Pola Pengelolaan Keuangan Badan Layan
Umum Daerah (PPK-BLUD) dengan status BLUD Bertahap.
Rumah sakit Umum Daerah Dabo Kabupaten Lingga beroperasi sebagai
salah unit kerja Pemerintah Kabupaten Lingga untuk tujuan pemberian layanan
umum yang pengelolaannya berdasarkan pendelegasian kewenangan oleh
Pemerintah Kabupaten Lingga melalui pengawasan dan naungan oleh Dinas
Kesehatan Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana Kabupaten Lingga.
Dengan kata lain, Rumah Sakit Umum Daerah Dabo merupakan bagian dari
Organisasi Perangkat Daerah (OPD) di Kabupaten Lingga yang berperan sebagai
salah satu instrumen pencapaian tujuan Pemerintah Kabupaten Lingga sebagai
instansi induk. Organisasi Perangkat Daerah ini mengelola penyelenggaraan
kesehatan dan pendidikan kesehatan sejalan dengan bisnis yang sehat. Dalam
struktur Pemerintah Kabupaten Lingga, RSUD Dabo merupakan Lembaga Teknis
Daerah yang memberikan pelayanan kesehatan kepada masyarakat dan sebagai
pusat Rujukan di Kabupaten Lingga.
Berkaitan dengan penerapan bisnis yang sehat, RSUD Dabo sejak bulan Mei
tahun 2016, sudah boleh menerapkan Pola Pengelolaan Keuangan Badan
Layanan Umum Darah (PPK-BLUD) berdasarkan Surat Keputusan Bupati Lingga
Nomor : 192/KPTS/V/2016 dengan status BLUD Bertahap. Pola Pengelolaan
Keuangan BLUD, yang selanjutnya disebut PPK-BLUD adalah Pola Pengelolaan
Keuangan yang memberikan FLEKSIBILITAS berupa keleluasaan untuk
menerapkan praktek-praktek bisnis yang sehat untuk meningkatkan pelayanan
kepada masyarakat dalam rangka memajukan kesejahteraan umum dan
mencerdaskan kehidupan bangsa, sebagai pengecualian dari ketentuan
pengelolaan keuangan daerah pada umum nya.
Rumah Sakit Umum Daerah Dabo dipimpin oleh seorang Direktur yang
sekaligus sebagai Pemimpin BLUD yang bertanggung jawab kepada Bupati
melalui Sekretaris Daerah. Tugas Rumah Sakit Umum Daerah Dabo adalah
melaksanakan pelayanan pengobatan, pemulihan, peningkatan kesehatan dan
pencegahan penyakit melalui pelayanan rawat inap, rawat jalan, gawat darurat
(emergency) dan tindakan medis lain.

B. PROFIL RSUD DABO


Nama Rumah Sakit : Rumah Sakit Umum Daerah Dabo
Tipe Rumah Sakit : Kelas D
Tahun Berdiri : 1925
Dasar penetapan : Keputusan Menteri Kesehatan RI
Nomor : 1062/MENKES/SK/2011
Tanggal Pendirian Rumah Sakit : 22 Februari 1979
Izin Operasional : Keputusan Bupati Lingga
Nomor : 1080/DK-YANKES/440
Nama Direktur : dr. Bukit Tua Rayanto Gultom
Status Kepemilikan : Pemerintah Kabupaten Lingga
Kapasitas Tempat Tidur : 55 Tempat Tidur
Alamat : Jl. Kesehatan No. 1 Dabo Singkep
Telepon : 0776 – 322605
Email : rsud.dabo@gmail.com
BAB III

VISI, MISI, MOTO, NILAI ORGANISASI DAN TATA NILAI BUDAYA RUMAH
SAKIT UMUM DAERAH DABO

1. VISI :
Menyelenggarakan pelayanan kesehatan secara profesional dengan peningkatan
mutu akreditasi rumah sakit.

2. MISI :
1) Terwujudnya sumber daya manusia kesehatan yang handal dan
profesional
2) Percepatan pemenuhan sarana dan prasarana rumah sakit yang
berkualitas
3) Terpenuhinya pembiayaan kesehatan berkelanjutan
4) Penguatan manajemen dan mutu pelayanan kesehatan yang semakin
profesional

3. MOTO :
RASIONAL : Ramah, Santun dan Profesional

4. NILAI ORGANISASI
 Integritas
 Profesional
 Peduli
 Kerjasama
 Akuntabel

5. TATA NILAI DAN BUDAYA


5 S : Senyum
Salam
Sapa
Sopan
Santun
BAB IV

STRUKTUR ORGANISASI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH DABO

DIREKTUR RSUD DABO

-------------------------------------------------------------------------------------

---------------------------------------------
SATUAN PEMERIKSAAN
KOMITE KOMITE TIM PPI INTERNAL
MEDIK KEPERAWAT
AN

KEPALA SEKSI
KEPALA SEKSI KASUBAG UMUM &
PELAYANAN MEDIK KEPERAWATAN KEUANGAN

UGD PENUNJANG PENUNJANG NON POLI UMUM UGD PERENCANAAN &


MEDIK MEDIK EVALUASI
PROGRAM

POLI UMUM RADIOLOGI LOUNDRY/LINEN POLI GIGI RUANG


KELAS I KETATAUSAHAAN
& PEGAWAI
POLI GIGI LABORATORIUM JASA BOGA/ POLI PENYAKIT RUANG
DAPUR DALAM BERSALIN PEMASARAN &
HUMAS
POLI GIZI TEKNIK PEMELIHARA POLI ANAK RUANG ANAK
FASILITAS
SPESIALIS
PENGELOLA
STAFF MEDIK REKAM PENGELOLA POLI BEDAH ZAAL WANITA BARANG & ASET
FUNGSIONAL MEDIK LIMBAH

POLI OBSTETRIK&
BEND. PEMBANTU
DOKTER GUDANG AMBULANS ZAAL PRIA
GINEKOLOGI PENGELUARAN
SPESIALIS OBAT BLUD

DOKTER APOTEK APAR POLI TB RUANG


UMUM / ISOLASI BEND. PEMBANTU
DOKTER GIGI PENGELUARAN
PELAYANAN GAS MEDIK RUANG RUANG HCU
DARAH OPERASI
BEND. PEMBANTU
STERILISASI RUANG ICU PENERIMAAN
AIR DAN
INSTRUMEN
LISTRIK
/CSSD

PEMULASAN
JENAZAH
BAB V

STRUKTUR ORGANISASI LABORATORIUM

DIREKTUR

PJ. PENUNJANG MEDIS

KEPALA RUANGAN
LABORATORIUM

DIVISI DIVISI DIVISI DIVISI


PENCATATAN DAN PEMANTAPAN PEMELIHARAAN KOMUNIKASI DAN
PELAPORAN SDM MUTU ALAT INFORMASI
BAB VI

URAIAN JABATAN

Secara struktur organisasi, laboratorium berada dibawah seksi penunjang.


Laboratorium adalah unit pelayanan yang dipimpin oleh seorang kepala instalasi yang
menyelenggarakan kegiatan pelayanan penunjang medis pemeriksaan laboratorium.

Struktur organisasi Instalasi laboratorium sebagai berikut :

1. Kepala Ruangan Laboratorium


a. Tugas :
1. Menyusun dan mengevaluasi regulasi pelayanan laboratorium
2. Terlaksananya pelayanan laboratorium sesuai regulasi
3. Pengawasan pelaksanaan administrasi di laboratorium.
4. Melaksanakan program kendali mutu laboratorim (PMI dan PME)
5. Memonitor dan mengevaluasi semua jenis pelayanan laboratorium
6. Menyusun rencana kerja laboratorium
7. Menyusun jadwal/daftar dinas jaga petugas laboratorium
8. Melaksanakan orientasi kepada tenaga laboratorium (analis baru) yang
akan bekerja di laboratorium
9. Membimbing petugas laboratorium umtuk melaksanakan tugas
berdasarkan SOP
10. Bertanggung jawab atas ketersediaan reagan untuk pemeriksaan dari
gudang farmasi ke laboratorium
11. Mengorder kebutuhan reagan untuk pemeriksaan dari gudang farmasi ke
laboratorium
12. Mengatur dan mengkoordinasikan pemeliharaan alat agar selalu dalam
keadaan siap pakai
13. Mengendalikan kualitas system pencatatan dan pelaporan laboratorium
secara benar dan tepat
14. Mengendalikan dan menilai system pelaksanaan dan pelayanan
laboratorium yang telah ditentukan
15. Melakukan penilaian kinerja tenaga laboratorium yang berada dibawah
tanggung jawabnya
16. Memberi motivasi petugas laboratorium dalam bekerja
17. Membantu pemeriksaan laboratorium jika dibutuhkan.
b. Tanggung jawab :
bertanggung jawab kepada Direktur atas kelancaran pelaksanaan pelayanan
laboratorium di rumah sakit.
c. Wewenang :
1. Menentukan keputusan menyangkut kebijaksanaan pelayanan dan
pengembangan di laboratorium
2. Mengusulkan program-program yang berkaitan dengan pelayanan dan
pengembangan di laboratorium kepada Direktur
3. Mengusulkan tambahan alat sesuai dengan kebutuhan laboratorium
4. Memberikan teguran kepada staff yang melakukan pelanggaran.

2. Divisi Pencatatan dan Pelaporan


Tugas : - Sebagai pusat data dan informasi
- Membuat dan memeriksa laporan
- Mengavaluasi setiap laporan

3. Divisi Pemantapan SDM


Tugas : - Mencari informasi ilmu terbaru Lab
- Menerapkan SOP pelayanan Lab
- Menjaga kualitas SDM dalam pelayanan Lab

4. Divisi Pemeliharaan Mutu Alat


Tugas : - Menjaga kebersihan alat
- Mencatat pergantian reagen
- Melaporkan jika ada masalah alat ke PJ lab
- Melakukan SOP dalam menjalankan alat lab

5. Divisi Komunikasi dan Informasi


Tugas : - Memberikan pelayanan yang baik
- Memberikan informasi kesehatan kepada pasien
- Melakukan komunikasi yang efektif ke pasien dan rekan kerja lainnya
BAB VII

TATA HUBUNGAN KERJA UNIT LABORATORIUM

1. UNIT GAWAT DARURAT ( UGD )


a) Jika ada pasien UGD yang akan melakukan pemeriksaan laboratorium,
maka petugas laboratorium akan mengambil sampel yang dibutuhkan oleh
laboratorium untuk pemeriksaan.
b) Hasil laboratorium yang sudah jadi, kemudian diantar oleh petugas
laboratorium ke UGD untuk kemudian diserahkan kepada dokter jaga.

2. UNIT RAWAT JALAN


a) Jika ada pasien Rawat Jalan yang akan melakukan pemeriksaan
laboratorium, maka perawat akan mengantar pasien ke laboratorium dengan
form permintaan yang telah diisi lengkap identitas dan pemeriksaan yang
ingin dilakukan.
b) Hasil laboratorium yang sudah jadi, kemudain diberikan kepada perawat unit
rawat jalan untuk kemudian diberikan kepada dokter dan pasien pada saat
pulang.

3. UNIT RAWAT INAP


a) Jika ada pasien Rawat Inap yang akan melakukan pemeriksaan
laboratorium, maka perawat mengantarkan form permintaan laboratorium ke
ruang laboratorium.
b) Pengambilan sampel dilakukan sesuai dengan jam sampling laboratorium.
c) Apabila pasien CITO, maka perawat mengantarkan form permintaan
laboratorium beserta dengan sampel yang ingin diperiksa keruang
laboratorium.
d) Untuk sampel urin dan feaces perawat mengantarkan sampel ke ruang
laboratorium beserta dengan form permintaan laboratorium.
e) Hasil laboratorium yang sudah jadi, kemudian diantar oleh petugas untuk
kemudian diserahkan kepada dokter pengirim.

4. RUANG KEBIDANAN
a) Jika ada pasien kebidanan yang akan melakukan pemeriksaan laboratorium,
maka bidan mengantarkan form permintaan pemeriksaan laboratorium ke
ruang laboratorium.
b) Pengambilan sampel disesuaikan dengan jam sampling laboratorium.
c) Apabila pasien CITO, maka bidan mengantarkan form permintaan
laboratorium beserta dengan sampel yang ingin diperiksa keruang
laboratorium.
d) Hasil laboratorium yang sudah jadi, kemudian diantar oleh petugas untuk
kemudian diserahkan kepada dokter pengirim

5. RUANG PERINA
a) Jika ada pasien Perina yang akan melakukan pemeriksaan laboratorium,
maka perawat mengantarkan form permintaan laboratorium ke ruang
laboratorium.
b) Pengambilan sampel dilakukan segera oleh petugas laboratorium.
c) Hasil laboratorium yang sudah jadi, kemudian diantar oleh petugas untuk
kemudian diserahkan kepada dokter pengirim.

6. RUANG OPERASI
a) Jika ada jaringan dari tindakan operasi maka jaringan tersebut akan diantar
oleh perawat dengan membawa form permintaan pemeriksaan jaringan dari
operator.
b) Surat pengantar pemeriksaan laboratorium diserahkan oleh perawat ke
laboratorium.

7. HIGH CARE UNIT ( HCU )


a) Jika ada pasien HCU yang akan melakukan pemeriksaan laboratorium, maka
perawat mengantarkan form permintaan laboratorium ke ruang laboratorium.
b) Pengambilan sampel dilakukan segera oleh petugas laboratorium.
c) Hasil laboratorium yang sudah jadi, kemudian diantar oleh petugas untuk
kemudian diserahkan kepada dokter pengirim.

8. RUMAH SAKIT / LABORATORIUM LAIN


a) Pemeriksaan tertentu yang tidak dapat dikerjakan di laboratorium RSUD
Dabo akan dirujuk ke laboratorium rekanan.
b) Apabila ada pemeriksaan tertentu yang tidak dapat dilakukan di laboratorium
RSUD Dabo, tetapi permintaan bersifat CITO, maka petugas laboratorium
harus mencari kurir untuk kemudian dirujuk ke rumah sakit terdekat yang
dapat melayani permintaan tersebut.
BAB VIII

POLA KETENAGAAN DAN KUALIFIKASI PERSONIL

1. DEFINISI
Adalah Ketentuan yang mengatur jumlah kebutuhan tenaga analis
laboratorium di ruang laboratorium dengan mempertimbangkan jumlah
tenaga dan kualifikasi yang diharapkan.

2. TUJUAN
1) Menentukan jumlah dan komposisi tenaga di ruang laboratorium
berdasarkan kualifikasi.
2) Melakukan perhitungan agar sesuai kebutuhan.
3) Mengatur agar penyediaan ketenagaan tetap efektif dan efisien

3. JUMLAH, KOMPOSISI DAN KUALIFIKASI TENAGA DI RUANG


LABORATORIUM
Berdasarkan data kepegawaian per januari 2019 maka jumlah petugas
diruang laboratorium ada 7 orang. Komposisi dan kualifikasi tenaga yang
bekerja di ruang laboratorium adalah :

Daftar komposisi & kualifikasi tenaga diruangan laboratorium


NO Komposisi tenaga Jumlah Kualifikasi
1. Kepala Ruangan 1 D-III Analys Kesehatan
2. Analis Pelaksana 6 D-III Analys Kesehatan
3. Petugas Administratif - -

Perhitungan Ketenagaan Kualifikasi sumber daya manusia di laboratorium


terdiri dari :
1) Kepala ruang laboratorium. Dalam perhitungan ketenagaan maka,
kepala ruang laboratorium dihitung sebagai tenaga analis laboratorium
2) Analis Pelaksana. Dinas harian analis terdiri dari 3 shift yaitu pagi,
siang, malam
BAB IX

KEGIATAN ORIENTASI

1. PENDAHULUAN
Program orientasi merupakan salah satu kegiatan di laboratorium bekerja sama
dengan bagian personalia dalam rangka memberikan pengarahan dan bimbingan
serta mempersiapkan analis baru agar dapat bekerja sesuai dengan peran dan
fungsinya. Analis baru umumnya adalah analis yang sudah lulus dari pendidikan
yang belum mengenai lingkungan kerja serta peraturan atau kebijakan yang ada di
RSUD Dabo. Sehubungan dengan hal tersebut, maka perlu diadakan program
orientasi bagi analis baru untuk kelancaran dalam bekerja.

2. LATAR BELAKANG
Seiring dengan upaya RSUD Dabo untuk menjalankan visinya yaitu
menyelenggarakan pelayanan kesehatan secara profesional dengan peningkatan
mutu akreditasi RS, maka perlu sumber daya manusia yang professional dan
berpengalaman. Dengan bertambahnya kebutuhan akan tenaga analis, maka RSUD
Dabo perlu melakukan pengenalan pada tenaga analis baru untuk memenuhi
kebutuhan tersebut.

3. TUJUAN
a) Tujuan Umum
Memberikan pengetahuan dan gambaran tentang laboratorium RSUD Dabo.
b) Tujuan Khusus
1) Meningkatkan pengetahuan dan profesionalis dalam lingkungan kerja.
2) Meningkatkan pengetahuan tentang visi, misi, motto dan tata nilai
RSUD Dabo
3) Meningkatkan ketrampilan dalam pelayanan kesehatan di
Laboratorium RSUD Dabo

4. KEGIATAN POKOK
a) Kegiatan pokok :
Mengadakan orientasi analis baru di laboratorium RSUD Dabo.
b) Rincian kegiatan :
1) Menyusun kegiatan tentang program orientasi analis baru di RSUD
Dabo
2) Melakukan pencatatan, pelaporan, evaluasi, analisa dan tindak lanjut
dari program orientasi analis baru di RSUD Dabo
3) Menyelenggarakan orientasi analis baru di RSUD Dabo

5. CARA MELAKSANAKAN KEGIATAN


a) Membuat permohonan penambahan analis baru ke manajemen RSUD Dabo
b) Menyusun program orientasi analis baru
c) Melakukan perekrutan analis baru RSUD Dabo meliputi :
1) Perekrutan analis baru meliputi tes tertulis, praktek dan wawancara
2) Orientasi atau pengenalan RSUD Dabo
3) Penempatan analis baru di laboratorium
4) Orientasi ruang laboratorium
5) Orientasi alat laboratorium
6) Orientasi reagen
7) Orientasi administrasi laboratorium
8) Melakukan sampling di laboratorium dan ke ruang perawatan pasien
9) Membuat laporan
d) Rapat koordinasi
6. SASARAN
Sasaran orientasi adalah karyawan baru di Laboratorium RSUD Dabo.

7. PENCATATAN, PELAPORAN, DAN EVALUASI KEGIATAN


a) Unit kerja wajib mencatat, dan melaporkan kegiatan ke bagian personalia.
b) Bagian personalia menganalisa hasil kegiatan ke direktur
c) Evaluasi kegiatan program orientasi dilaksanakan setiap unit dari rumah sakit
BAB X

PERTEMUAN / RAPAT

Dalam lingkup Rumah Sakit Umum Daerah Dabo selalu dilakukan rapat.
Pertemuan Rapat ini sangat bermanfaat untuk masing-masing unit guna memberikan
informasi dan pengetahuan yang berhubungan dengan peningkatan pelayanan rumah
sakit. Kegiatan rapat ini biasa dilakukan hanya dalam unit laboratorium sendiri atau
biasa juga dilakukan rapat antar unit lainnya. Kegiatan rapat ini biasanya dihadiri oleh
seluruh staf laboratorium. Kegiatan yang dibahas meliputi banyak kegiatan baik dari
pelaporan kerja, kebutuhan sarana dan prasarana dilapangan, maupun berbagai hal
yang menyangkut kelangsungan dan kelancaran laboratorium. Sehingga dengan
dilakukan rapat rutin ini dapat dilakukan tindak lanjut untuk kendala yang dihadapi
dilapangan maupun yang dihadapi di unit internal itu sendiri. Dalam kegiatan rapat ini
dibuat undangan, daftar hadir dan notulen hasil rapat yang nantinya dilaporkan kepada
kepala bagian penunjang medik RSUD Dabo.
BAB XI
PELAPORAN

Pencatatan dan pelaporan kegiatan laboratorium diperlukan dalam perencanaan,


pemantauan, dan evaluasi serta pengambilan keputusan untuk peningkatan pelayanan
laboratorium. Untuk itu kegiatan ini harus dilakukan secara cermat dan teliti, karena
kesalahan dalam pencatatan dan pelaporan akan mengakibatkan kesalahan dalam
menetapkan suatu tindakan.
Laporan pemeriksaan :
a) Tanggung jawab managemen untuk membuat format hasil : Managemen
laboratorium harus membuat format laporan hasil pemeriksaan. Format laporan
dan cara mengkomunikasikannya kepada pemakai harus ditentukan dengan
mendiskusikannya dengan pengguna jasa laboratorium.
b) Penyerahan hasil tepat waktu : Managemen laboratorium ikut bertanggung jawab
atas diterimanya hasil pemeriksaan kepada orang yang sesuai dalam waktu yang
disepakati.
c) Komponen laporan hasil pemeriksaan Hasil harus dapat dibaca tanpa kesalahan
dalam tulisan, dan dilaporkan kepada orang yang diberi wewenang untuk
menerima dan menggunakan informasi medis. Laporan setidaknya harus
mencakup hal–hal berikut:
 Identifikasi dari pemeriksaan yang jelas dan tidak ragu – ragu, termasuk
prosedur pengukuran bila perlu
 Identifikasi laboratorium yang menerbitkan laporan
 Identifikasi khas dan bila mungkin lokasi pasien serta tujuan dari laporan
 Nama atau identitas khas lain dari pemohon dan alamat pemohon
 Tanggal dan waktu pengumpulan sampel primer, apabila tersedia dan
relevan dengan pelayanan pasien, serta waktu penerimaan oleh
laboratorium
 Tanggal dan waktu penerbitan laporan. Jika tidak tercantum pada laporan,
tanggal dan waktu penerbitan laporan harus dapat diperoleh dengan segera
bila diperlukan
 Sumber dan sistem organ sampel primer.Misalnya : darah vena,pus, dll bila
dapat digunakan
 hasil pemeriksaan dilaporkan dalam unit Standar Internasional atau telusur
hingga unit Standar Internasional
 Interval acuan biologis, apabila dapat digunakan
 Interpretasi hasil, apabila sesuai Identifikasi dari petugas yang diberi
wewenang mengeluarkan hasil Jika relevan, hasil asli dan hasil yang
diperbaiki
 Apabila mungkin, tandatangan atau otorisasi dari petugas yang
memeriksa atau menerbitkan laporan

Pelaporan kegiatan pelayanan laboratorium terdiri dari :

1. LAPORAN HARIAN
Laporan harian ini dilakukan setiap hari. Kegiatan pelaporan harian ini dilakukan
oleh kepala laboratorium ataupun petugas laboratorium baik secara lisan maupun
tulisan. Pelaporan harian ini seperti laporan mengenai jumlah petugas laboratorium
yang dinas dengan jumlah pasien yang ditangani dan kendala yang dihadapi setiap
harinya, pelaporan keluhan pasien atau pegawai yang berhubungan dengan
pengambilan sampel, hasil pemeriksaan lab, dan pelaporan tentang kebutuhan sarana
dan prasarana laboratorium baik pengadaan bahan reagent ataupun peralatan.
Pelaporan harian ini biasanya disampaikan kepada unit atau kepala bidang terkait.

2. LAPORAN BULANAN
Laporan bulanan dilakukan setiap bulan sebagai tindak lanjut dari laporan
kejadian setiap hari dalam kegiatan pelayanan laboratorium. Pelaporan ini biasanya
menyangkut kegiatan program kerja yang dilakukan unit laboratorium dalam kurun
waktu setahun. Pelaporan ini dapat berupa : laporan rapat bulanan intern, laporan
inventaris pemeliharaan barang instalasi laboratorium, laporan penilaian karyawan,
laporan indikator mutu, laporan evaluasi program kerja instalasi laboratorium, laporan
kebutuhan karyawan, laporan kejadian K3RS, dll.

3. LAPORAN TAHUNAN
Laporan tahunan biasanya dilakukan setiap akhir tahun. Tujuan laporan tahunan
ini untuk mengevalusi seluruh laporan harian dan bulanan sehingga dapat dilihat total
kegiatan yang berlangsung dalam pelayanan laboratorium sehingga dapat dilakukan
tindak lanjut dari evaluasi laporan tahunan ini. Laporan tahunan kegiatan pelayanan
laboratorium dapat berupa rekapitulasitotal pasien yang melakukan pemeriksaan
hematologi, kimia klinik, urnalisa, feaces, bakteriologi, elektrolit dll, rekapitulasi laporan
total keluhan pasien, rekapitulasi indikator mutu, dll.

Anda mungkin juga menyukai