SURAT KEPUTUSAN
Nomor: 077/KPTS/RSUD/10/2019
TENTANG
PENGAMBILAN, PENGUMPULAN, IDENTIFIKASI, PENGERJAAN, PENGIRIMAN,
PEMBUANGAN SPESIMEN LABORATORIUM
MENGINGAT:
Keputusan Direktur Rumah Sakit Umum Daerah Dabo
1. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 36 tahun 2009
tentang Kesehatan.
2. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 32 tahun 1996
tentang Tenaga Kesehatan.
3. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 44 tahun 2009
tentang Rumah Sakit.
4. Peraturan Menteri Kesehatan No 43 Tahun 2013 tentang
Penyelenggaraan Laboratorium Klinik Yang Baik dan Benar.
5. Keputusan Menteri Kesehatan RI No 364/Menkes/
SK/III/2003 tentang Laboratorium Kesehatan.
6. Peraturan Menteri Kesehatan No 411/Menkes/Per/III/ 2010
tentang Laboratorium Klinik.
MEMUTUSKAN
DIREKTUR
1. PENGAMBILAN SPECIMEN
Merupakan salah satu dari serangkaian proses yang dilakukan sebelum melakukan
pemeriksan laboratorium. Supaya spesimen memenuhi syarat untuk diperiksa maka
proses pengambilan specimen harus dilakukan dengan mengikuti kaidah yang benar.
3. IDENTIFIKASI SPESIMEN
Adalah pemberian identitas pasien lengkap disetiap wadah spesimen yang benar di
laboratorium. Tata laksana identifikasi spesimen :
1. Siapkan alat – alat untuk pelaksanaan pengambilan sampel
2. Ucapkan salam kepada pasien
3. Sebutkan nama dan menginformasikan tujuan pengambilan sampel
4. Tuliskan nama pasien dan RM pasien pada label tabung/wadah sesuai
dengan blanko permintaan pemeriksaan laboratorium
5. Lakukan identifikasi pasien dengan benar sebelum dilakukan pengambilan
sampel/spesimen. Cocokkan identitas pasien yag ada di form
pemeriksaan laboratorium.
6. Lakukan pengambilan sampel/spesimen dengan benar sesuai dengan jenis
pemeriksaan.
7. Setelah selesai pengambilan sampel/spesimen, Berikan informasi kepada
pasien waktu keluar hasil labortaorium.
4. PENGERJAAN/PENGOLAHAN SPESIMEN
Tujuan dari pemahaman cara pengelolaan spesimen tersebut adalah agar
specimen dapat memberikan hasil yang akurat dalam pemeriksaan secara
makroskopis/mikroskopis dan spesimen tidak rusak dalam rentang waktu
pengiriman ke laboratorium. Tata laksana pengolahan specimen :
c. Pemeriksaan Widal
- Petugas mengambil darah vena pasien dan masukkan dalam tabung reaksi
- Sampel tersbut dicentrifuge dengan kecepatan 3000 RPM selama 10 menit
- Petugas menyiapkan objek glass , pengaduk plastik dan antigen salmonella
tiphy O dan H
- Petugas meneteskan 1 tetes antigen gen salmonella tiphy O dan H pada
objek glass
- Petugas meneteskan serum 1 tetes kedalam masing – masing antigen
- Aduk dengan menggunakan batang pengaduk
- Petugas menggoyan – goyang objek glass selama 1 menit
- Petugas membaca hasil dengan melihat ada tidaknya aglutinasi
- Catat dibuku register Laboratorium
d. Pemeriksaan HBsAg
Persiapan alat dan Reagan
a. Reagan sik HbsAg
b. Tabung reaksi
c. Rak tabung reaksi
d. Centrifuge
e. Syringe 3 cc
f. Kapas alkohol
g. Kapas kering
Bahan Pemeriksaan
Serum
Cara Pemeriksaan
a. Tabung reaksi yang berisi darah dan telah di centrifuge diletakkan di rak
tabung
b. Ambil dan Buka stik HbsAg
c. Masukkan serum sebanyak 35 ul ke stik HbsAg dan teteskan sebanyak 2
tetes diluent HbsAg ke stik HbsAg
d. Baca hasil selama 10 – 30 Menit
e. Catat dibuku register Laboratorium
e. Pemeriksaan HIV
Persiapan alat dan Reagan
a. Reagan sik HIV
b. Tabung reaksi
c. Rak tabung reaksi
d. Centrifuge
e. Syringe 3 cc
f. Kapas alkohol
g. Kapas kering
Bahan Pemeriksaan
Serum
Cara Pemeriksaan
a. Tabung reaksi yang berisi darah dan telah di centrifuge diletakkan di rak
tabung
b. Ambil dan Buka stik HIV
c. Masukkan serum sebanyak 20 ul ke stik HbsAg dan teteskan sebanyak 2
tetes diluent HIV ke stik HIV
d. Baca hasil selama 10 – 20 Menit
e. Catat dibuku register Laboratorium
5. PENGIRIMAN SPECIMEN
1. Spesimen dikemas dalam kotak khusus yag terdiri dari 3 lapisan, yaitu :
- Wadah kedap air berisi spesimen
- Wadah kedap air dengan bantalan absorben yag berfungsi untuk mengisi
spesimen bila bocor karena guncangan
- Wadah yang melindungi dari pengaruh luar
2. Spesimen dibuatka berita acara dengan mencantumkan identitas spesimen
berupa nama, umur , jenis kelamin, jenis spesimen, tanggal, jam pengiriman,
nomor pengiriman, labaoratorium rujukan, dan tanda tangan petugas
laboratorium
3. Pada bagian luar kotak harus diberi peringatan agar bahan yang dikirim bisa
ditangani secara khusus dan hati –hati serta harus diberi tulisan dengan huruf
yang jelas.
6. PEMBUANGAN SPESIMEN
Adalah suatu cara pembuangan spesimen setelah dilakukan pemeriksaan dengan
cara yang benar dan sesuai ketentuan. Tata cara pembuangan spesimen sebagai
berikut :
1. Setelah semua pemeriksaan selesai dilakukan, semua spesimen/sampel baik
darah, urine, maupun cairan tubuh dilakukan pembuangan sesuai dengan
ketentuan.
2. Sampel urine yang telah diperiksa : sisa urine dibuang, kemudian pot urine
dibuang di sampah medis kemudian diteruskan ke pembuangan akhir rumah
sakit/Incenerator.
3. Sampel darah lengkap yang telah diperiksa : dilakukan pembuangan 1x24 jam,
sampel darah dibuang dalam sampah medis kemudian diteruskan ke
pembuangan akhir rumah sakit/Incenerator
4. Sampel serum atau plasma dibuang dalam bak sampah medis kemudian
diteruskan ke pembuangan akhir rumah sakit/Incenerator
5. Sampel sputum yang telah diperiksa : tambahkan larutan (presept) kedalam
botol penampungan sputum, kemudian buanglah botol sputum tersebut ke
dalam sampah medis, diteruskan ke pembuangan akhir rumah
sakit/Incenerator.
Jika ada spesimen yang perlu penyimpanan, tata laksana penyimpanan spesimen
sebagai berikut :
Simpan semua spesimen sesuai dengan nomor urut, tanggal dan hari serta bulan
penyimpanan.
1. Serum.
Disimpan di freezer selama 10 hari pada suhu -20ºC , setelah disimpan
selama 1 bulan, sisa serum dibuang
2. Darah EDTA
Sisa sampel darah EDTA di simpan selama 24 jam pada suhu 8ºC setelah itu
dibuang
3. Darah beku
Sisa semua darah beku disimpan selama 24 jam pada suhu ruangan (15 -
30ºC) Setelah itu dibuang.
4. Urine
Sisa sampel di simpan pada kamar (15 - 30ºC), sampai dengan pergantian
shift kerja. Setelah itu dibuang
5. Feses.
Sisa sampel feses disimpan pada suhu kamar (15 – 30ºC),sampai dengan
pergantian shift kerja, setelah itu dibuang
6. Cairan tubuh .
Sisa sampel cairan tubuh disimpan pada suhu 8ºC selama 1 minggu, setelah
itu dibuang
DIREKTUR