5) : SURVEILANS CAMPAK-RUBELLA
Tujuan
Setelah melakukan diskusi kelompok ini, peserta mampu melakukan Penemuan kasus
Campak-Rubela
Langkah-langkah:
1. Peserta dibagi ke dalam 3 kelompok. Masing-masing kelompok 10 orang
2. Fasilitator menjelaskan langkah-langkah diskusi kelompok tentang Materi pokok 2
3. Peserta mendiskusikan sesuai instruksi fasilitator dalam kelompok (20 menit)
4. Fasilitator meminta wakil dari salah satu kelompok menyajikan hasil diskusi
kelompoknya juga beri kesempatan untuk tanya jawab dan memberikan ( 7 menit)
5. Fasilitator memberikan pembulatan (3 menit)
Pada tanggal 5 Oktober 2016, Puskesmas Purwokerto Barat melaporkan kepada DKK
Banyumas, terdapat 4 kasus campak klinis di SDIT X di Purwokerto. Tanggal 6 Oktober
2016 dilakukan konfirmasi, ternyata kasus telah menular ke beberapa siswa siswa SD (kelas
1 sampai kelas 6) dan siswa PAUD X yang letaknya dalam satu wilayah.
Penugasan:
1. Penemuan Kasus:
a. Sebutkan kriteria apa yang digunakan untuk menetapkan adanya kasus campak
Terdapat gejala demam dan ruam
Belum dilakukan pemeriksaan lab
Klasifikasi kasus campak klinis
Ditemukannya kasus campak klinis yang artinya belum dikonfirmasi oleh hasil
lab, kriteria yang digunakan adalah surveilans campak berbasis kasus individu
(CBMS) yang tujuannya adalah setiap adanya kasus yang dilaporkan
dilakukan investigasi, melakukan pemeriksaan lab untuk dikonfirmasi
kasusunya
b. Bagaimana membedakan apakah kasus tersebut kasus Campak atau Rubella
Jawab : Berdasarkan hasil Laboratorium, riwayat imunisasi dan timbulnya rush
Imunisasi campak (MR) usia 18 bulan Tidak Sumber Informasi Ingatan Responden
Petugas Pelaksana
ke…
(… lo…
m…
po…
k…2 .......................)
No. Kontak : 888888