Kelompok 2 - Tugas Mpi 4 Surveilans Afp
Kelompok 2 - Tugas Mpi 4 Surveilans Afp
Bila
Bilasaudara
saudaramenjadi
menjadipetugas
petugassurveilans
surveilansdi
di
Puskesmas
PuskesmasA, A,mendapatkan
mendapatkanlaporan
laporandari
dari
seseorang
seseorangyangyangberasal
berasaldari
daridesa
desaBBbahwa
bahwa
tetangganya
tetangganyaanak
anakyang
yangmasih
masih
bersekolah
bersekolahdi diPAUD
PAUDmengalami
mengalamikelumpuhan.
kelumpuhan.
Diskusikan, informasi apa saja yg harus digali dari orang tersebut agar
kasus kelumpuhan tersebut menjadi kasus yang masuk surveilans AFP?
c. Informasi apa saja yang harus digali pada kasus tersebut agar kasus itu
dapat dilaporkan dengan lengkap?
= Riwayat imunisasi, tanggal mulai sakit, tanggal mulai muncul gejala
lumpuh, sudah berapa hari gejala lumpuh, apakah gejala muncul
mendadak bukan akibat ruda paksa (jika bukan karena ruda paksa, diberi
nomor epid), anggota gerak yang mengalami kelumpuhan, kondisi status
gizi, kondisi lingkungan rumah pasien (jamban, air bersih).
c. Bila anda tidak menemukan kasus AFP pada bulan April tahun 2020
di wilayah kerja Puskesmas anda, apa yang hasus dilakukan
selanjutnya?
= Tetap melakukan pengamatan dan melaporkan zero report setiap
minggunya pada laporan SKDR maupun laporan surveilans AFP. Selain
itu juga dilakukan koordinasi dengan lintas program seperti PJ Gizi
dalam melakukan penjaringan kasus AFP pada balita dengan gizi
buruk.
Bila dari laporan Puskesmas anda dari surveilans AFP dari 3 kasus AFP dari hasil
laboratorium tinja yang dikirim ke laboratorium rujukan didapatkan 1 kasus Polio?
a. Bila anda mendapatkan hasil seperti di atas dari laboratorium diatas maka apa
yang harus dilakukan selanjutnya?
= menetapakan kasus tersebut sebagai KLB, melakukan pelaporan kepada Dinas
Kesehatan Kab/Kota dengan form FP1, mempersiapkan tim TGC untuk
penanggulangan KLB (PE, investigasi kasus, pengambilan specimen feses), dan
menghentikan penyebaran kasus dengan cara sweeping imunisasi polio pada 20-
50 rumah di sekitar rumah kasus.
b. Bila kasus polio yang dilaporkan tersebut adalah kasus Polio liar, apa yang
terjadi dan apa yang harus dilakukan?
= semua kasus yang memenuhi keriteria “hot case” (usia <5 tahun, mengalami
demam dan kelunpuhan tidak simetris, dokter mendiagnosis suspek poliomyelitis,
kluster (2 kasus/lebih) ) diklasifikasikan sebagai “confirmed polio” dan menetapkan
kasus sebagai KLB serta penatalaksanaan penanggulangan KLB Polio.
c. Bila kasus polio yang dilaporkan adalah kasus VDVP, apa yang terjadi dan apa
yang harus dilakukan?
= Menetapakan kasus tersebut sebagai KLB, melakukan pelaporan kepada Dinas
Kesehatan Kab/Kota dengan form FP1, mempersiapkan tim TGC untuk
penanggulangan KLB (PE, investigasi kasus, pengambilan specimen feses), dan
menghentikan penyebaran kasus dengan cara sweeping imunisasi polio pada 20-
50 rumah di sekitar rumah kasus dalam durasi 7x24 jam. Kasus VDVP terjadi
karena cakupan imunisasi polio yang rendah dan yang harus dilakukan adalah
menghentikan kasus dalam 120 hari sejak terdeteksi kasus VDVP dan mencegah
risiko timbulnya Kembali VDVP dimasa mendatang dengan cara meningkatkan
capaian imunisasi polio
d. Bila kasus polio yang dilaporkan adalah kasus VAVP, apa yang terjadi dan apa
yang harus dilakukan?
= Menetapakan kasus tersebut sebagai KLB, melakukan pelaporan kepada Dinas
Kesehatan Kab/Kota dengan form FP1, mempersiapkan tim TGC untuk
penanggulangan KLB (PE, investigasi kasus, pengambilan specimen feses), dan
menghentikan penyebaran kasus dengan cara sweeping imunisasi polio, serta
melakukan kunjungan ulang saat 60 hari untuk melihat sisa kelumpuhan pada
kasus. This template has been created by Slidesgo
TERIMA KASIH