AK
KELOMPOK 1
d.
PENCATATAN DAN PELAPORAN
3. Dari data tersebut tersebut, apakah benar telah terjadi KLB TN ? Dasar apa
yang dipakai untuk penetapan KLB?
Jawaban:
Ya benar, karena terdapat 1 kasus tetanus neunatorum di puskesmas B
dengan gejala panas, kejang-kejang, mulut sukar dibuka serta sesak nafas
disertai bunyi. Dasarnya Eliminasi tetanus maternal dan neonatal atau MNTE
(Maternal and Neonatal Tetanus Elimination) adalah kasus TN < 1 per 1000
kelahiran hidup di setiap kabupaten/kota tidak tercapai.
4. Apa tindakan saudara sebagai petugas Surveilans Puskesmas setelah tahu
bahwa telah terjadi KLB TN?
Jawaban:
Yang dilakukan Petugas Surveilans Puskesmas saat terjadi KLB:
1) Melakukan Penyelidikan Epidemiologi
2) Pelaporan Form W-1 ke Dinas Kesehatan Kab/Kota
3) Pengisian Form TN-01
4) Melakukan pelaporan SKDR secara lengkap dan tepat waktu ke dinas
Kesehatan Kab/Kota.
5) Pemetaan wilayah factor resiko
6) Mengumpuulkan factor-faktor resiko
5. Informasi apa saja yang harus dikumpulkan untuk melengkapi laporan KLB
TN?
Jawaban:
1) Kasus tambahan
2) Sebaran kelompok umur kasus
3) Status imunisasi
4) Status Gizi
5) Kepadatan Wilayah atau situasi Hygiene lingkungan
6) Kurva epidemiologi
7) Kasus -kasus baru dan angka kematian guna analisis lebih lanjut untuk
menghasilkan rekomendasi penanggulangan KLB
8) Cakupan imunisasi
9) Membuat peta resiko Pertussis di wilayah puskesmas