Anda di halaman 1dari 18

PRAKTIK KERJA LAPANGAN (PKL)

PELATIHAN SURVEILANS PD3I


BAGI PETUGAS SURVAILANS DI PUSKESMAS
ANGKATAN III

DI SUSUN OLEH : DIAN NURLATIFAH


INSTANSI : PUSKESMAS PARENGGEAN 1

BALAI BESAR PELATIHAN KESEHATAN (BBPK) JAKARTA


TAHUN 2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayah-
Nya, sehingga penulis bisa menyusun laporan penugasan akhir Praktik Kerja Lapangan ini.
Penulisan laporan penugasan akhir Praktik Kerja Lapangan ini dimaksudkan untuk memenuhi
tugas pada Pelatihan Surveilans PD3I Bagi Petugas Surveilans di Puskesmas Angkatan III yang
dilaksanakan pada tanggal 09 Mei sampai 24 Mei Tahun 2023.
Penyusunan Laporan kegiatan penugasan akhir Praktik Kerja Lapangan ini tidak terlepas dari
bantuan berbagai pihak. Pada kesempatan ini penulis mengucapkan rasa hormat dan terima kasih
sebesar-besarnya kepada :
1. Fasilitator dan Pemateri dari Balai Besar Pelatihan Kesehatan Jakarta selaku juga penyelenggara
kegiatan Pelatihan PD3I
2. Ibu drg. Meliana Puspita Sari selaku Kepala Puskesmas Parenggean I
3. Seluruh staff dan karyawan Puskesmas Parenggean I yang telah membantu dalam aktualisasi dan
penyusunan laporan ini.
4. Rekan-rekan peserta pelatihan Surveilans PD3I

Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan laporan penugasan akhir Praktik Kerja Lapangan
ini masih jauh dari sempurna. Penulis mengharapkan saran, masukan dan kritik yang bersifat
membangun untuk kesempurnaan laporan. Semoga laporan kegiatan Aktualisasi ini dapat bermanfaat
bagi kita semua.

Parenggean, 23 Mei 2023


Penulis

Dian Nurlatifah, SKM

I
DAFTAR ISI
JILID

KATA PENGANTAR ...................................................................................................... I

DAFTAR ISI ..................................................................................................................... II

DAFTAR GAMBAR ......................................................................................................... III

BAB I : PENDAHULUAN ................................................................................................ 1


A. Latar Belakang........................................................................................... 1

B. Tujuan ......................................................................................................... 2

C. Manfaat ....................................................................................................... 2

D. Lokasi Praktik Lapangan.......................................................................... 3

BAB II : OUTPUT PRAKTIK KERJA LAPANGAN ....................................................... 4


A. Profil Instansi ........................................................................................... 4
B. Landasan Teori ........................................................................................ 4
C. Hasil Observasi ....................................................................................... 5
D. Rencana Tindak Lanjut........................................................................... 10

BAB III : PENUTUP ......................................................................................................... 12

A. Kesimpulan .............................................................................................. 12
B. Saran ......................................................................................................... 12

DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................................ 14

PROFIL PENULIS ........................................................................................................... 15

II
DAFTAR GAMBAR

Gambar 1.1 Puskesmas Parenggean 1 ....................................................................... 4

Gambar 1.2 Tabel Data Surveilans Terpadu Puskesmas

Tahun 2020 ........................................................................................... 7

Gambar 1.3 Tabel Data Surveilans Terpadu Puskesmas

Tahun 2021 ........................................................................................... 7

Gambar 1.4 Tabel Data Surveilans Terpadu Puskesmas

Tahun 2022 ........................................................................................... 8

Gambar 1.5 Tabel Monev Kasus Penyakit PD3I

Tahun 2020 ........................................................................................... 9

Gambar 1.6 Tabel Monev Kasus Penyakit PD3I

Tahun 2021 ........................................................................................... 9

Gambar 1.7 Tabel Monev Kasus Penyakit PD3I

Tahun 2022 ........................................................................................... 10

Gambar 1.8 Foto Koordinasi dengan Kepala Tata Usaha/ Ka TU .......................... 11

Gambar 1.9 Foto Koordinasi dengan Dokter Poli Umum dan Poli Anak .............. 11

Gambar 1.10 Foto Koordinasi dengan Bidan Koordinasi Poli KIA/KB ................. 11

Gambar 1.11 Foto Koordinasi dengan Koordinator Laboratorium......................... 11

III
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Pembangunan kesehatan diarahkan untuk meningkatkan kesadaran, kemauan, dan
kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar peningkatan derajat kesehatan masyarakat
yang setinggi-tingginya dapat terwujud. Pembangunan kesehatan dilaksanakan melalui
peningkatan upaya kesehatan, sumber daya manusia kesehatan, manajemen dan informasi
kesehatan, dan lain sebagainya. (Kementerian Kesehatan RI)

Indonesia telah berkomitmen untuk mencapai eliminasi campak dan rubella pada tahun
2023, sehingga diperlukan strategi pencapaian eliminasi penyakit campak dan rubella. Penyakit-
penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi (PD3I) diantaranya yaitu tuberculosis, campak,
rubella, hepatitis, pertussis, difteri, polio, tetanus neonatorum, meningitis, dan pneumonia.
Penyakit-penyakit ini dapat mengakibatkan kesakitan, kecacatan, dan bahkan kematian
terutama jika mengenai anak-anak yang belum mendapatkan imunisasi rutin lengkap. Seorang
anak usia kurang dari 5 tahun dikatakan memiliki status imunisasi rutin lengkap apabila telah
mendapatkan 1 dosis HB0, 1 dosis BCG, 4 dosis OPV, 4 dosis DPT-HB-Hib, 1 dosis IPV dan 2
dosis campak-rubella. (Kementerian Kesehatan RI)

Sebagai bagian dari masyarakat global, Indonesia telah berkomitmen untuk mencapai
target/goal global seperti mencapai eliminasi campak rubela/Congenital Rubella Syndrome
(CRS) pada tahun 2023 serta mempertahankan Indonesia Bebas Polio dan mewujudkan Dunia
Bebas Polio pada tahun 2026. (Kementerian Kesehatan RI).
Adanya pandemic Covid-19 mengakibatkan pelaksanaan imunisasi rutin tidak dapat
berjalan optimal. Data beberapa tahun terakhir menunjukkan terjadinya penururnan cakupan
imunisasi rutin, baik itu imunisasi dasar maupun imunisasi lanjutan, yang cukup signifikan. Hal
ini menyebabkan jumlah anak-anak yang tidak mendapatkan imunisasi rutin lengkap sesuai usia
semakin bertambah banyak. Dampak dari penurunan cakupan tersebut dapat kita lihat dari
adanya peningkatan jumlah kasus PD3I dan terjadinya Kejadian Luar Biasa atau KLB PD3I
seperti campak, rubella dan difteri di beberapa wilayah. (Kementerian Kesehatan RI).

1
Dari penjelasan di atas maka perlu adanya penguatan surveilans PD3I yang
komprehensif penekanannya pada konfirmasi laboratorium penyakit, pengumpulan data
berbasis kasus dan pelaporan, penyelidikan epidemiologi, pengelolaan analisis dan visualisasi
data, penggunaan data surveilans PD3I untuk rutin pemantauan, optimalisasi pengambilan
keputusan, dan respons.

B. Tujuan
1. Setelah mengikuti pelatihan surveilans ini, peserta mampu memahami penyakit yang dapat
dicegah dengan imunisasi (PD3I) sesuai pedoman yang ada
2. Petugas Surveilans Puskesmas dapat melakukan surveilans PD3I di level Puskesmas
3. Menjelaskan jenis-jenis PD3I
4. Menjelaskan gambaran klinis PD3I

C. Manfaat
1. Bagi Peserta
Mendapatkan pengalaman belajar dari implementasi teori/pembelajaran yang diperoleh di
kelas, meliputi:
a. Pengalaman dalam melakukan Surveilans PD3I sesuai dengan tujuan penyelenggaraan
surveilans PD3I di level masing-masing
b. Pengalaman dalam melakukan Monitoring dan Evaluasi Surveilans PD3I di level
masing-masing

Mendapatkan pengalaman belajar dari implementasi teori/pembelajaran yang diperoleh di


kelas, meliputi:

a. Pengalaman dalam melakukan Surveilans PD3I sesuai dengan tujuan penyelenggaraan


surveilans PD3I di level masing-masing
b. Pengalaman dalam melakukan Monitoring dan Evaluasi Surveilans PD3I di level
masing-masing

2
2. Bagi Puskesmas
a. Sebagai bahan dan informasi dan perbaikan arah pengendalian penyakit/ masalah
kesehatan di wilayahnya berbasis data surveilans PD3I
b. Sebagai bahan informasi dan perbaikan bagi pemegang kebijakan dalam pengambilan
keputusan berbasis data surveilans PD3I.
c. Sebagai bahan perbaikan dan peningkatan kinerja Surveilans PD3I di wilayahnya

D. Lokasi Praktik Lapangan


Praktik lapangan dilaksanakan di instansi kerja peserta yaitu di Puskesmas Parenggean 1
Kabupaten Kotawaringin Timur Provinsi Kalimantan Tengah.

3
BAB II
OUTPUT PRAKTIK KERJA LAPANGAN

A. Profil Instansi

Gambar 1.1 Puskesmas Parenggean 1

Puskesmas Parenggean I merupakan salah satu puskesmas di Kecamatan


Parenggean, Kabupaten Kotawaringin Timur yang memiliki wilayah kerja 10 Desa.
Puskesmas Parenggean I didirikan pada tahun 1975 di Jalan Ramba, Kelurahan
Parenggean, Kecamatan Parenggean, Kabupaten Kotawaringin Timur, Provinsi
Kalimantan Tengah.

B. Landasan Teori
Surveilans Kesehatan adalah kegiatan pengamatan yang sistematis dan terus menerus
terhadap data dan informasi tentang kejadian penyakit atau masalah kesehatan dan kondisi
yang mempengaruhi terjadinya peningkatan dan penularan penyakit atau masalah kesehatan
untuk memperoleh dan memberikan informasi guna mengarahkan tindakan pengendalian dan
penanggulangan secara efektif dan efisien. Surveilans PD3I adalah melakukan pemantauan
risiko terjadinya kasus penyakit PD3I dan bahkan risiko terjadinya Kejadian Luar Biasa
atau KLB dengan upaya penemuan kasus sedini mungkin dan memberikan
rekomendasi intervensi yang tepat.
1. Accute Flacid Paralysis / AFP
Polio adalah penyakit yang disebabkan oleh virus yang menyerang susunan
saraf manusia sehingga bisa menyebabkan kelumpuhan permanen dan bahkan
kematian. Sampai saat ini tidak ada obat untuk mengobati penyakit ini, tetapi

4
tersedia vaksin yang murah, aman dan efektif untuk mencegah penyakit ini.
Pencegahan penyakit AFP/lumpuh layuh ini dapat dilakukan dengan pemberian 4
kali vaksin imunisasi Polio/ IPV yaitu pada usia bayi 1 bulan, 2 bulan, 3 bulan, dan
4 bulan.
2. Campak Rubella
Campak rubella merupakan penyakit sangat menular yang disebabkan oleh
virus dan dapat mengakibatkan kematian. Penyakit ini bersifat akut dan mudah
menular yang sering menginfeksi anak dan dewasa muda yang rentan. Pencegahan
penyakit campak rubella ini dapat dilakukan dengan pemberian 3 kali vaksin
imunisasi campak yaitu pada usia anak 9 bulan, 24 bulan dan saat kelas 1 SD.
3. Difteri
Penyakit menular akut yang disebabkan oleh infeksi bakteri, menyerang tonsil,
faring dan hidung, kadang-kadang pada selaput mukosa dan kulit. Difteri dapat
menyerang pada setiap orang yang tidak mempunyai kekebalan. Pencegahan difteri
ini dapat dilakukan dengan pemberian 3 kali vaksin imunisasi yaitu pada usia anak
2 bulan, 3 bulan, dan 4 bulan.
4. Tetanus Neonatorum
Tetanus adalah penyakit infeksi akut yang disebabkan oleh strain toksigenik dari
bakteri Clostridium tetani (C. tetani). Tetanus Neonatorum merupakan salah satu
infeksi yang paling banyak menyebabkan kematian. Pencegahan penyakit Tetanus
Neonatorum ini dapat dicegah dengan pemberian vaksin imunisasi kepada usia bayi
2 bulan, 3 bulan dan 4 bulan.
5. Pertusis
Pertusis (batuk rejan/batuk seratus hari) adalah penyakit menular pada saluran
pernapasan yang disebabkan oleh bakteri Bordetella pertusis. Penyakit pertusis
dapat dicegah dengan pemberian vaksin imunisasi pada usia bayi 2 bulan, 3 bulan
dan 4 bulan.
C. Hasil Observasi
Penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi (PD3I) merupakan penyakit
yang diharapkan dapat diberantas atau ditekan dengan pelaksanaan program imunisasi,
adapun penyakit menular yang dapat dicegah dengan imunisasi (PD3I) adalah Difteri,
Pertusis, Tetanus, Campak, dan AFP/ Polio. Berikut ini adalah hasil observasi kasus
penyakit PD3I di Puskesmas Parenggean 1 :

5
1. Penemuan Kasus
Dari data Pencatatan dan Pelaporan Puskesmas Parenggean 1, baik itu data dari
Surveilans Terpadu Penyakit (STP) maupun dari data Monev Penyakit PD3I, tidak
ada kasus PD3I dalam kurun waktu 3 tahun terakhir.
2. Kegiatan Koordinasi Surveilans Epidemiologi
Meskipun tidak terdapat kasus PD3I di wilayah kerja Puskesmas Parenggean 1,
Petugas Surveilans Puskesmas sudah melakukan koordinasi kepada Kepala
Puskesmas, Kepala TU, Lintas Program (Poli Umum, Poli Anak, Poli KIA/KB dan
Laboratorium) serta Lintas Sektor untuk bekerjasama, siap siaga dan cepat tanggap
jika ada terjadi kasus PD3I untuk segera dilakukan penanganan, pemeriksaan dan
pengambilan specimen guna mencegah penularan serta Kejadian Luar Biasa atau
KLB di wilayah kerja Puskesmas Parenggean 1.
3. Kegiatan Deteksi dini dan Penanggulangan KLB
Puskesmas Parenggean 1 tetap waspada terhadap kejadian kasus penyakit PD3I
dengan melaksanakan kegiatan dan kerjasama sebagai berikut :
a. Pemantauan pencatatan dan pelaporan baik itu dari SKDR, Surveilans Terpadu
Penyakit, register kasus imunisasi dan register berobat pasien di Puskesmas
serta laporan dari kader maupun masyarakat.
b. Penguatan imunisasi rutin sesuai dengan program imunisasi nasional.
c. Penemuan dan penatalaksanaan dini kasus penyakit PD3I
d. Bekerjasama dengan lintas program dan lintas sector.
4. Pencatatan dan Pelaporan
Berikut pencatatan dan pelaporan kasus penyakit PD3I berdasarkan data dari
Surveilans Terpadu Puskesmas (STP) dalam kurun waktu 3 tahun terakhir :

6
1.2 Gambar Tabel Data Surveilans Terpadu Puskesmas Tahun 2020

1.3 Gambar Tabel Data Surveilans Terpadu Puskesmas Tahun 2021

7
1.4 Gambar Tabel Data Surveilans Terpadu Puskesmas Tahun 2022

5. Monitoring dan Evaluasi


Monitoring dan evaluasi kasus penyakit PD3I mencakup perencanaan, pelaksanaan dan data
monev PD3I.
Monitoring surveilans PD3I meliputi :
a. Pemantauan pencatatan dan pelaporan imunisasi dan kasus PD3I meliputi SKDR dan
STP
b. Pemantauan pelaksanaan imunisasi bayi/balita
c. Penilaian capaian dan cakupan imunisasi
d. Pengecekan persediaan vaksin imunisasi

Evaluasi surveilans PD3I meliputi :


a. Pemantauan dampak imunisasi
b. Pemantauan capaian imunisasi bayi/balita
c. Analisa angka kesakitan, kematian dan indicator
d. Pelaksanaan tim surveilans merujuk kepada “Pedoman Pencegahan dan Pengendalian”.

8
1.5 Gambar Tabel Monev Kasus Penyakit PD3I Tahun 2020

1.6 Gambar Tabel Monev Kasus Penyakit PD3I Tahun 2021

9
1.7 Gambar Tabel Monev Kasus Penyakit PD3I Tahun 2022

D. Rencana Tindak Lanjut (RTL)


1. Meningkatkan kewaspadaan khususnya pada kejadian kasus PD3I dengan terus memantau
system pencatatan dan pelaporan (SKDR),Surveilans Terpadu Penyakit, register berobat
pasien di Puskesmas, lintas program, Kerjasama lintas sector, maupun pelaporan kejadian
penyakit dari Kader dan masyarakat setempat.
2. Meningkatkan himbauan dan sosialisasi kepada masyarakat terutama kepada orang tua yang
memiliki bayi/balita untuk giat mengikuti Posyandu dan melengkapi imunisasi anak.
3. Segera melakukan pemeriksaan lebih lanjut, melaksanakan Penyelidikan Epidemiologi (PE)
dan pengambilan spesimen jika ada pasien yang memiliki gejala penyakit PD3I.
4. Meningkatkan keterampilan/ kemampuan diri, cepat, tanggap, cekatan, sebagai Petugas
Surveilans Puskesmas dengan mengikuti pelatihan maupun workshop PD3I.

10
E. Dokumentasi Kegiatan Koordinasi
Koordinasi dilakukan oleh Petugas Surveilans di Puskesmas kepada Lintas Program sebagai
bentuk kolaborasi antar program terkait kasus penyakit PD3I. Jika terdeteksi adanya pasien yang
memiliki gejala atau suspek penyakit PD3I maka akan segera ditangani Petugas Surveilans
bekerjasama dengan Lintas Program, baik itu penanganan, pengobatan hingga pemeriksaan
spesimen.

1.8 Foto Koordinasi dengan Kepala Tata Usaha 1.9 Foto Koordinasi dengan Dokter Poli Umum dan
Poli Anak

1.10 Foto Koordinasi dengan Bidan Koordinator di 1.11 Foto Koordinasi dengan Koordinator
Poli KIA/ KB Laboratorium

11
BAB III

PENUTUP

B. Kesimpulan

Praktik lapangan merupakan proses pembelajaran untuk memperdalam dan memantapkan


keterampilan yang diperoleh saat pelatihan. Berbekal pengalaman nyata dilapangan, peserta
diharapkan telah memiliki kemampuan untuk terus menerapkan kompetensi di intansi kerjanya
masing-masing. Pelatihan Surveilans PD3I ini diharapkan dapat memberikan perbaikan dalam hal
pencatatan dan pelaporan, lebih memiliki sensitifitas terhadap kasus PD3I di wilayah kerjanya
sehingga tidak ada kasus yang terabaikan agar dapat ditangani dengan cepat sesuai prosedur/ SOP
sehingga tidak terjadi lonjakan kasus yang dapat menyebabkan Kejadian Luar Biasa atau KLB.

C. Saran

Pelaksanaan surveilans PD3I di puskesmas Parenggean 1 telah berjalan dengan lancar, namun
ada beberapa point yang perlu dilakukan perbaikan yaitu :

1. Dari observasi didapatkan pemegang program belum optimal dalam pelaporan data kasus PD3I.
hal ini juga disebabkan oleh minimnya pendampingan dari kab/kota sehingga pelaksanaan
surveilans belum berjalan baik.
2. Diharapkan lintas program dapat benar-benar bekerjasama dan juga lebih sensitive terhadap
gejala dari penyakit yang disebabkan PD3I sehingga bisa segera melaporkan kepada petugas
surveilans untuk Bersama melakukan pemeriksaan specimen sebagai Langkah meminimalkan
kejadian kasus dan penyebaran kasus penyakit PD3i.
3. Penting dilakukan analisa dan pemetaan data oleh pemegang program imunisasi terutama di
saat tidak adanya laporan kasus. Mengingat data Puskesmas selama 3 tahun terakhir tidak
terdapat/ terdeteksi satu kasus pun mengenai penyakit PD3I. Data yang bisa dianalisa antaralain
yaitu tingkat kerentanan penduduk yang didasari oleh analisa data cakupan imunisasi.

12
DAFTAR PUSTAKA

Kementerian Kesehatan. 2022. Petunjuk Teknis Bulan Imunisasi Anak Nasional. Jakarta : Kementerian
Kesehatan.

Balai Besar Pelatihan Kesehatan. 2023. Modul Pelatihan Surveilans Penyakit yang dapat Dicegah
dengan imunisasi PD3I Bagi Petugas Surveilans di Puskesmas. Jakarta : Balai Besar Pelatihan
Kesehatabn

Pencatatan dan Pelaporan Data SKDR dan STP Puskesmas Parenggean 1 Tahun 2020

Pencatatan dan Pelaporan Data SKDR dan STP Puskesmas Parenggean 1 Tahun 2021

Pencatatan dan Pelaporan Data SKDR dan STP Puskesmas Parenggean 1 Tahun 2022

Profil Puskesmas Parenggean I Tahun 2023

14
Nama : Dian Nurlatifah, SKM
NIP : 19941001 202203 2 006
Tempat/ Tanggal Lahir : Tulungagung, 01 Oktober 1994
Jenis Kelamin : Perempuan
Pendidikan Terakhir : S-1 Kesehatan Masyarakat
Pangkat/ Golongan : Penata Muda - III/a
Jabatan : Ahli Pertama - Epidemiolog Kesehatan
Unit Kerja : Puskesmas Parenggean I
Instansi : Pemerintah Kabupaten Kotawaringin Timur

15

Anda mungkin juga menyukai