Anda di halaman 1dari 3

KERANGKA ACUAN KERJA

PENYELIDIKAN EPIDEMIOLOGI KLB


BLUD PUSKESMAS BAWANGAN
TAHUN 2021
A. Pendahuluan
Lingkup kegiatan surveilans epidemologi adalah melakukan kegiatan rutin yang
meliputi pengumpulan, penyajian, analisis data kesakitan dan kematian penyakit –
penyakit uang diamati termasuk dalam keadaan khusus misalnya terjadi bencana,
yaitu penanggulangan KLB yang meliputi kegiatan SKD KLB dan penyelidikan KLB
penyakit menular dan keracunan makanan.
Beberapa penyakit yang pernah terjadi KLB sering kali menjadi prioritas pengamatan
dalam kegiatan surveilans epidemiologi misalnya, diare, DBD, Malaria, AFP, Campak,
Difteri Tetanus Neonatrum termasuk keracunan makanan.
Untuk menyamakan pemahaman yerhadap konsep, pengertian dan
pelaksanaan kegiatan surveilans epidemiologi BLUD Puskesmas Bawangan Ploso
perlu kerangka acuan pelaksanaan kegiatan sehingga program kesehatan yang
dilaksanakan dipuskesmas merupakan suatu kebutuhan dari masyarakat itu sendiri
sebagai upaya penanggualangan masalah kesehatan.

B. Latar Belakang
Puskesmas adalah unit pelaksana Teknis Dinas Kesehatan Kabupaten / Kota
yang bertanggung jawab terhadap pembangunan kesehatan diwilayah kerjanya.
Puskesmas berperan menyelenggarakan upaya kesehatan untuk meningkatkan
kesadaran kemauan dan kemampuan hidup sehat bagi setiap penduduk agar
memperoleh derajat kesehatan yang optimal. Dengan demikian puskesmas berfungsi
sebagai pusat penggerak pembangunan berwawasan kesehatan.
Penanggulangan KLB / wabah penyakit menular diatur dalam UU no $ tahun
1984 tentang wabah penyakit menular, PP No 25 tahun 2000 tentang kewenangan
pemerintah pusat dan provinsi sebagai daerah otonom yang berpengaruh terhadap
penyelenggaraan penanggulangan KLB/ Wabah serta peraturan terkait lainnya yang
berhubungan dengan SKD KLB, Permenkes No. 949 tahun 2004 tentang pedoman
penyelenggaraan SKD KLB.
Sistem Kewaspadaan Dini (SKD KLB) adalah kewaspadaan terhadap penyakit
potensial KLB beserta faktor – faktor yang mempengaruhinya dengan penerapan
teknologi surveilans epidemiologi dimanfaatkan untuk meningkatkan sikap tanggap
kesiapsiagaan. Upaya dan tindakan penanggulangan KLB yang cepat dan tepat,
pemberi informasi adanya ancaman KLB pada suatu daerah dalam peridoe waktu
tertentu, dengan cara melakukan intensifikasi pemantauan terus menerus dan
sistematis terhadap perkembangan penyakit potensi KLB. Untuk mengetahui adanya
ancaman KLB, BLUD Puskesmas Bawangan Ploso melakukan kajian terus menerus
dan sistematis terhadap berbagai jenis penyakit potensial KLB dengan menggunakand
ata Surveilans Epidemiologi yang berpotensial KLB.

C. Tujuan
Tujuan Umum : Terlaksananya pengendalian Surveilans Epidemiologi KLB
Tujuan Khusus :
a. Untuk mengidentifikasi populasi resiko tinggi terjadinya KLB
b. Untuk memprediksi dan mencegah terjadinya KLB penyakit menular dan
keracunan
c. Mencegah terjadinya KLB

D. Kegiatan Pokok dan Rincian Kegiatan

No Kegiatan Rincian Kegiatan


1 Penyelidikan Epidemiologi - Pelacakan Kasus
- Identifikasi kontak serumah, teman bermain,
teman sekolah/ teman belajar, tetangga
- Identifikasi cakupan imunisassi bayi dan
anak dalam 5 – 10 tahun terakhir
- Pemberian profilaksis pada kontak yang
diambil swannya

E. Cara Melaksanakan Kegiatan Sasaran


Pelaksanaan kegiatan surveilans dilakukan berdasarkan tata nilai puskesmas yaitu
“DETAK” (Disiplin, Efektif Efisien, Aman dan Kerja Sama) serta melibatkan lintas
program dan lintas sektor. Dengan peran penting dan tugas masing – masing yang
dapat dijabarkan sebagai berikut :
a. Bidan Desa sebagai pelaksana di tingkat Desa sebagai pemantau perkembangan
kasus
b. Kader sebagai pelaksanaan penggerak masyarakat dan ikut memantau
perkembangan kasus
c. Kepala desa sebagai penggerak masyarakat untuk ikut serta dan peduli terhadap
program surveilens
d. Tokoh masyrakat dan tokoh agama untuk mendukung program surveilens dari segi
kemasyarakatan dan keagamaan
e. Camat sebagai penggerak masyrakat melalui kebijakan – kebijakan yang dapat
mendukung program surveilans
f. Promkes memberikan informasi tentang pentingnya program surveilans bagi
masyarakat
g. Kesehatan lingkungan mendukung kegiatan surveilens dalam masalah kesehatan
lingkungan
F. Sasaran
- Kontak serumah
- Tetangga
- Teman Bermain
- Teman sekolah / teman belajar
G. Jadwal Pelaksanaan Kegiatan
No Kegiatan 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
1 Pelacakan Kasus V V V V V V V V V V V V
2 Identifikasi kontak serumah, V V V V V V V V V V V V
teman bermain, teman sekolah,
tetangga dengan pengambilan
swab hidung
3 Identifikasi cakupan imunisasi V V V V V V V V V V V V
bayi dan anak sekolah selama 5
– 10 tahun terakhir
4 Monitoring pencatatan dan V V V V V V V V V V V V
Pelaporan

H. Evaluasi Pelaksanaan Kegiatan dan Laporan


1. Evaluasi pelaksanaan kegiatan dilakukan setiap akhir kegiatan
2. Evaluasi pelaksanaan kegiatan dilakukan oleh pelaksana kegiatan disertai
pelaporan hasil – hasil yang dicapai dalam pelaksanaan kegiatan tersebut kepada
kepala puskesmas.
3. Pelaporan hasil kegiatan dilakukan oleh petugas surveilans kepada kepala
puskesmas setelah selesai kegiatan.

I. Pencatatan, pelaporan dan Evaluasi Kegiatan


Pencatatan kegiatan dilakukan sesuai format yang ada pada saat kegiatan dan selesai
kegiatan.
Pelaporan dilakukan setelah kegiatan selesai secara menyeluruh sesuai jadwal dalam
bentuk laporan hasil kegiatan yang disertai dokumentasi (bukti foto kegiatan) dan
format lain yang telah ditentukan. Hasil kegiatan yang telah dilaksanakan dilaporkan
kepada penanggung jawab UKM yang selanjutnya diketahui oleh Kepala Puskesmas.
Evaluasi kegiatan dilakukan setelah kegiatan selesai serta menganalisa hasil cakupan
kegiatan.
Evaluasi kegiatan dilakukan oleh koordinator di lakukan oleh surveilans dan hasilnya
disampaikan saat loka karya mini bulanan. Kepala puskesmas memberikan asuhan
saat evaluasi sebagai upaya perbaikan terhadap kegiatan di masa berikutnya.

Anda mungkin juga menyukai