Anda di halaman 1dari 5

KERANGKA ACUAN KEGIATAN

PROGRAM PENYELIDIKAN EPIDEMIOLOGI TAHUN 2023

PEMERINTAH KABUPATEN MEMPAWAH


DINAS KESEHATAN
PUSKESMAS RAWAT JALAN SEGEDONG
2023
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


Undang-undang no 4 tahun 1984 tentang wabah penyakit menular serta PP
no.41 tahun 1991 tentang penanggulangan wabah penyakit menular mengatur agar
setiap wabah penyakit atau situasi yang dapat mengarah ke wabah penyakit menular
(KLB) harus ditangani secara dini, sebagai acuan pelaksanaan tekhnis telah
diterbitkan peraturan Menteri Kesehatan Nomor 1501/Menteri /Per/2010 tentang
jenis penyakit menular tertentu yang dapat menimbulkan wabah dan upaya
penanggulangan.
Dalam pasal 14 Permenkes Nomor 151/Menteri/X/2010disebutkan bahwa
upaya penanggulangan KLB dilakukan secara dini kurang dari 24 jam terhitung
sejak terjadinya KLB. Oleh karena itu disusun Pedoman penyelidikan dan
penanggulangan KLB penyakit menular. Diperlukan program yang terarah dan
sistematis, yang mengatur secara jelas peran dan tanggung jawab disemua tingkat
administrasi, baik di daerah maupun di tingkat nasional dalam penanggulangan KLB
dilapangan, sehingga dalam pelaksanaanya dapat mencapai hasil optimal.
Indonesia merupakan Negara yang masih memiliki angka kejadian luar biasa
(KLB) penyakit menular dan keracunan yang cukup tinggi. Kondisi ini
menyebabkan perlunya peningkatan system kewaspadaan dini dan respon terhadap
KLB dengan langkah-langkah yang terprogramdan akurat sehingga proses
penanggulangannya menjadi tepat dan akurat. Untuk mewujudkan respon KLB
yang tepat diperlukan bekal pengetahuan dan keterampilan yang cukup dari para
petgas dilapangna untuk kenyataan tersebut mendorong kebutuhan para petugas
dilapangan untuk memiliki pedoman penyelidikan dan penanggulangan KLB yang
terstruktur , sehingga memudahkan kinerja para oetugas mengambil langkah dalam
rengkamelakukan respon KLB.
1.2. Tujuan
1.2.1. Tujuan Umum
Dilaksanakannya pengendalian KLB penyakit menular dan keracunan pangan
sesuai pedoman.

1.2.2. Tujuan Khusus


1. Menurunnya frekuensi KLB penyakit menular dan keracunan pangan.
2. Menurunnya angka kesakitan pada setiap KLB penyakit menular dan keracunan
pangan.
3. Menurunnya angka kematian KLB penyakit menular dan keracunan pengan.
4. Menurunnya periode KLB penyakit menular dan keracunan pangan.
5. Terbatasnya daerah/wilayah yang terserang KLB penyakit menular dan keracunan
pangan.
1.3. Visi, Misi, Tata Nilai dan Motto
1.3.1. Visi
‘’Mewujudkan masyarakat yang cerdas, mandiri dan terdepan’’
1.3.2. Misi
1. Meningkatkan pelayanan kesehatan dasar yang bermutu bagi masyarakat
2. Menigkatkan kemandirian masyarakat dalam mewujudakan derajad
kesehatan dengan perilaku hidup bersih dan sehat dan mencitptakan
lingkungan sehat
1.3.3. Tata Nilai
1. Edukasi : bermakna dalam setiap melaksanakan kegiatan selalu dalam
memberikan pengetahuan
2. Kerja sama: bermakna dalam setiap kegiatan selalu mengutamakan pekerjaan
3. Selalu 5S: bermakna dalam setiap melaksanakan tugas selalu mengutamkaan
5S(senyum,salam, sapa, sopan, santun).
4. Inovatif : bermakna dalam kegiatan selalu menciptakan kegiatan yang baru
5. Sadar mutu :bermakna dalam melaksanakan setiap tindakan sesuai SOAP yang
telah di tetapkan
1.3.4. Motto
‘’Anda Sehat Kami Bahagia’’
1.4. Kegiatan Pokok dan Rincian Kegiatan
1. KLB Demam Berdarah Dengue (DBD)
Penyelidikan epidemiologi dilakukan terhadap laporan adanya penderita DBD,
terutama apabila terjadi peningkatan kejadian atau adanya kematian DBD. Pada
daerah yang selama beberapa waktu pernah ditemukan kasus DBD, maka adanya
satu kasus DBD perlu dilakukan penyelidikan epidemiologi.
Disamping upaya penegakan diagnosis, penyelidikan epidemiologi ditujukan
pada penemuan kasus lain di sekitar penderita, kasus indeks, serta sumber dan
cara penularan. Penyelidikan epidemiologi ditujukan kepada identifikasi adanya
nyamuk penular DBD, tempat perindukan dan distribusinya. KLB DBD
dinyatakan telah berakhir apabila selama 14 hari keadaan telah kembali kepada
jumlah normal tanpa ada kematian karena DBD.
2. KLB Campak
Penyelidikan KLB Campak bertujuan untuk mengetahui gambaran epidemiologi
KLB berdasarkan waktu kejadian, umur dan status imunisasi penderita, sehingga
dapat diketahui luas wilayah yang terjangkit dan kelompok yang berisiko.
Disamping itu juga untuk mendapatkan faktor resiko terjadinya KLB sehingga
dapat dilakukukan tindak lanjut.
Jika dilaporkan KLB tersangka campak, maka dilakukan kunjungan dari rumah
kerumah rumah yang ada kasus campak dan rumah yang tidak ada kasus campak)
di wilayah tersebut., dengan mengisi format C1. Ini dilakukan untuk mencari
kasus tamabahan, populasi berisiko dan untuk melihat status imunisasi campak
pada populasi di daerah KLB. Cari faktor resiko KLB campak dengan form C2,
dan beri rekomendasi.
3. KLB Difteri
Penyelidikan Epidemiologi KLB Difteri dilakukan terhadap adanya laporan
Tersangka Penderita Difteri, Terutama apabila terjadi peningkatan Kasus atau
adanya kematian akibat penyakit Difteri. Penyelidikan Epidemiologi Bertujuan
Mengetahu Gambaran Epidemiologi KLB Berdasarkan Waktu kejadian, umur
dan status Imunisasi penderita, sehingga dapat diketahui luas wilayah yang
terjangkit dan kelompok yang berisiko. Disamping itu juga untuk mendapatkan
faktor resiko terjadinya KLB sehingga dapat dilakukukan tindak lanjut.
Jika didapatkan laporan KLB di wilayah Kerja maka akan dilakukan Kunjungan
Kerumah dan sekitaran Rumah Tersangka Penyakit Difteri yang ada maupun
tidak ada kasus Difteri. Setelah dilakukan kunjungan makan akan di laporkan
hasil Kunjungan rumah tersebut.

1.5. Cara Melaksanakan Kegiatan dan Sasaran


a. Cara Melaksanakan Kegiatan

b. Sasaran
Sasaran penyelenggaraan system surveilans epidemiologi kesehatan meliputi
masalah-masalah yang berkaitan dengan program kesehatan yang ditetapkan
berdasarkan proritas nasional, bilateral dan regional dan global, penyakit potensial
wabah , rencana dan komitmen lintas sektor serta sasaran spesifik local atau daerah,
secara rinci sasaran penyelenggaraan surveilans epidemiologi keeshatan sebagai
berikut :
1. Surveilans epidemiologi penyakit menular
2. Surveilans epidemiologi penyakit tidak menular
3. Surveilans epidemiologi kesehatan lingkungan
4. Surveilans epidemiologi masalah kesehatan

1.6 Jadwal Kegiatan


No. Kegiatan Pokok Sasaran Rincian Sasaran Cara
Umum Kegiatan Melaksanakan
Kegiatan
1. Pengendalian Lokasi Penyelidikan Upaya Mengunjungi
DBD Suspek Epidemiologi Penegakan Lokasi Pasien
Penderita di sekitar Diagonosis DBD
DBD lokasi
Penderita
Kasus
indeks, dan
Sumber
Penularan
2. Pengendalian Lokasi Penyelidikan Mengetahui Kunjungan
Campak Suspek Epidemilogi Gambaran Rumah Pasien
Penderita di Rumah Epidemiologi dan Sekitaran
Campak Pasien dan Rumah Pasien
sekitaran Untuk
Rumah melakukan
Pasien identifikasi
lebih lanjut
terkait kasus
yang terjadi
serta
melaporkan
hasil
Identifikasi
dilapangan
3. Pengendalian Lokasi Penyelidikan Mengetahui Kunjungan
Difteri Suspek Epidemilogi Gambaran Rumah Pasien
Penderita di Rumah Epidemiologi dan Sekitaran
Difteri Pasien dan Rumah Pasien
sekitaran Untuk
Rumah melakukan
Pasien identifikasi
lebih lanjut
terkait kasus
yang terjadi
serta
melaporkan
hasil
identifikasi
dilapangan

1.7 Evaluasi Pelaksanaan Kegiatan dan Pelaporannya


Evaluasi pelaksanaan kegiatan dilaksanakan setiap seminggu Sekali dengan
hasil dilaporkan kepada kepala Puskesmas dan Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota.
1.8 Pencatatan, Pelaporan dan Evaluasi Kegiatan
Pencatatan dan pelaporan dilaksanakan oleh penanggung jawab program dan
dilaporkan kepada kepala Puskesmas dan Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota setelah
kegiatan dilaksanakan.

Mengetahui Pemegang Program


Kepala Puskesmas Rawat Jalan Segedong

Widiarty, A.Md Far Wanda Supriatna, SKM


NIP. 19730310 199803 2 008 NIP. -

Anda mungkin juga menyukai