Anda di halaman 1dari 3

SOP SURVEILANS EPIDEMIOLOGI

NAMA SOP
SATUAN KERJA
NOMOR SOP
TANGGAL SOP
1. PEMBUATAN
2. REVISI
3. PEMBERLAKUAN
PENGESAHAN OLEH
PEJABAT YANG
BERWENANG
DASAR HUKUM

PENYELIDIKAN EPIDEMIOLOGI KLB CAMPAK

PUSKESMAS
DINAS KESEHATAN KABUPATEN KARAWANG

: 1 juni 2014
:
:
: KEPALA PUSKESMAS

KUALIFIKASI
PERSONEL
PERALATAN &
PERLENGKAPAN

Undang Undang Nomor 4 tahun 1984


tentang Wabah Penyakit Menular
Undang Undang No: 36 tahun 2009
tentang Kesehatan
Peraturan Pemerintah No: 40 tahun 1991
tentang Penanggulangan Wabah Penyakit
Menular
Peraturan Menteri Kesehatan RI:
949/MENKES/SK/VIII/2004 tentang Pedoman
Penyelenggaraan Sistem Kewaspadaan Dini
Kejadian Luar Biasa (KLB)
Peraturan Menteri Kesehatan RI:
1501/MENKES/PER/X/2010 tentang Jenis
Penyakit Menular Yang Dapat Menimbulkan
Wabah dan Upaya Penanggulangan
Kepmenkes : 1116 / MENKES/ SK/VIII/2003
Tentang Pedoman Penyelenggaraan Sistem
Surveilans Epidemiologi Kesehatan
International Health Regulation 2005
Buku Petunjuk Teknis Surveilans
Epidemiologi Campak Kementerian
Kesehatan RI Tahun 2012

: Pendidikan minimal SPK atau D3 Kesehatan


1.
2.
3.
4.
5.

Spuit 3 cc atau 5 cc
Vacuteiner
cryotube / serum cup
vaccine carrier
Pot Urin

6.
7.
8.
9.

Kantong Plastik
vaccine/spesimen carrier
Cool pack
format penyelidakan KLB Campak /C1campak
10.
alat tulis (ballpoint / spidol)
URAIAN SOP
1. Sinyal kewaspadaan terjadi KLB campak diidentifikasi berdasarkan
laporan EWARS puskesmas, laporan RS setempat, dokter/klinik
praktek
swasta
atau
laporan
langsung
dari
masyarakat/kader/institusi Pendidikan dan lainnya.
2. Definisi operasional terjadinya KLB campak yaitu bila adanya 5 atau
lebih kasus klinis dalam waktu 4 minggu berturut-turut yang terjadi
mengelompok dan dibuktikan adanya hubungan epidemiologis.
3. Petugas Surveilans Epidemiologi puskesmas segera melaporkan
dugaan terjadinya KLB campak kepada petugas surveilans
epidemiologi Dinas Kesehatan Kabupaten Karawang via SMS /
telpon.
4. Petugas surveilans epidemiologi puskesmas membuat laporan awal
KLB campak dalam format W1.
5. Petugas surveilans epidemiologi puskesmas bertindak selaku coinvestigator bersama petugas surveilans epidemiologi Dinas
Kesehatan yang bertindak sebagai principal investigator untuk
melaksanakan Full Investigated.
6. Full Investigated KLB campak yaitu dengan:
a. Penyelidikan dari rumah ke rumah minimal 1 kali
b. Mencatat kasus secara individu (individual record) menggunakan
C1.
c. Mengambil 5 spesimen serum dan 3 spesimen urin.
7. Laporan lengkap hasil investigasi full paper dibuat oleh petugas
surveilans epidemiologi Dinas Kesehatan Kabupaten Karawang
dalam kurun waktu maksimal 7 hari sejak dilakukan full investigasi
8. Data kasus hasil investigasi minimal memuat data sebagai berikut :
a. Nama pasien
b. Umur
c. Jenis kelamin
d. Alamat
e. Nama Orang Tua
f. Gejala
g. Tanggal panas
h. Tanggal rash
i. Tanggal pengambilan spesimen darah /urin
j. Status Imunisas campak
k. Tanggal imunisasi terakhir
l. Pemberian Vitamin A
m. Kondisi kasus saat ini

n. Riwayat kontak dengan suspect kasus campak


o. Riwayat berobat suspect kasus campak.

Anda mungkin juga menyukai